bab 4

Aku terus saja menangis dan menangis,dan pada akhir nya, pandangan ku mulai kabur dan aku pun pingsan.

"Ini baru permulaan, kita lihat saja nanti, sampai mana kau akan bertahan." kata pak Michael.

Keesokan hari nya.

"Hua.. jam berapa ini?" kata pak Michael, sambil melirik jam weker yang ada di sebelah nya.

"Jam 07:35 ternyata." katanya,karna hari ini hari minggu, jadi pak Michael tidak pergi ke kantor.

Pak Michael pun berjalan, menuju kamar mandi untuk mencuci muka,dan dia pun tertuju ke satu titik,dimana sower kamar mandi masih hidup dan mendapatkan diri ku yang tengah pingsan.

Dia pun langsung mematikan sower nya, dan membawa ku keluar dari kamar mandi, dan dia meletakkan ku dikasur. "Andri!" teriak pak Michael, kepada orang kepercayaan nya.

Andri pun langsung berlari, ketika tuannya memanggil nama nya.

"Ada apa tuan?" tanya Andri.

"Cepat panggil kan dokter." kata Michael.

Dan tanpa basa basi,Andri pun langsung menelpon dokter kepercayaan keluarga Vernandes.

Tidak perlu waktu lama,dokter pun datang

dan langsung memeriksa keadaan ku.

"Bagaimana keadaan nya dok?" kata pak Michael.

"Keadaan nona muda,sangat mengkhawatirkan tuan,ditambah lagi luka yang ada di pelipis nya,lain kali, kalau bagian tubuh nya ada yang terluka sebaiknya,harus cepat di obati karna kulit nona muda sangat sensitif,dan biar kan dia beristirahat selama kurang lebih satu minggu,agar lebih membaik." kata Dokter.

"Dan ini vitamin dan obat yang harus diminum nona muda,semoga nona muda cepat sembuh ya tuan,kalau begitu saya permisi." kata Dokter, berlalu pergi.

Tok... tok... tok...

"Permisi tuan muda,ini makanan buat nona muda,semoga nona mudah cepat sembuh tuan, saya permisi." kata pelayan.

"Kenapa jadi seperti ini?,aku pikir kondisi mu tidak separah ini." batin pak Michael.

"Apa yang aku pikir kan,harus nya aku senang melihat keadaan dia seperti ini." kata nya, lagi.

"Sudah lah, lebih baik aku keruang kerja sekarang." kata pak Michael.

"Andri tolong kamu jaga nona muda,kalau ada apa apa panggil saya" kata pak Michael,kepada Andri.

Pak Michael berlalu keruang kerja nya.

Dan tiba lah malam hari, akhir nya aku pun tersadar,kepala ku masih terasa pusing.

Krekk..

Suara pintu terbuka,dan terlihat ada yang masuk kekamar dan aku mengetahui siapa yang datang.Aku baru saja menginjakan kaki ku di lantai."Sedang apa kau," kata pak Michael.

"Maaf pak, saya lancang tidur di kasur bapak."

kata ku.

"Siapa yang menyuruh mu turun dari kasur?" tanya pak Michael, dengan nada dingin.

Dan aku bingung harus menjawab apa.

"Kau boleh tidur satu ranjang dengan ku, tapi bukan berarti aku akan baik kepada mu." kata pak Michael.

Aku cuma menanggapi perkataan nya tanpa menjawab apa pun.

"Makan makanan mu dan minum obat itu," kata pak Michael.

"Cukup kali ini kau menyusahkan ku." kata pak Michael.

Lagi lagi aku hanya diam.

"Apa kau bisu, sehingga tidak menjawab perkataan ku!" kata nya,sedikit emosi.

"Maaf pak." kata ku.

"Berhenti katakan maaf,atau kau mau mulut mu ku sobek." kata nya.

"Baik." kata ku.

Aku pun memakan makanan yang sudah di sediakan, dan meminum obat yang dianjurkan. Aku rasa nya ingin sekali ke kamar mandi,tapi badan ku terasa sangat tak berdaya, dan akhirnya aku mengurungkan niat ku untuk ke kamar mandi.

......................

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***