"untuk saat ini aku tidak ingin kamu tau siapa aku, aku hanya ingin mencintaimu dari jauh. aku tidak ada niat jahat padamu Bella, aku akan menjagamu meski tak terlihat olehmu" balasnya
Bella tak membalas pesannya
sudah jam 8 malam Mbak Ana tidur di kamar dekat kamar Bella
pip pip
"Bella sudah makan? " isi pesan dari Steve
"udah Steve, kenapa? " balas Bella
"hemm padahal aku pengen kamu temeni aku makan aku sudah di depan rumahmu sekarang" balas Steve
"ya sudah ayo aku temani" balas Bella seraya bangkit dari tempat tidurnya dan membukakan pintu untuk Steve
"Baik banget sih Bellaku ini" kata Steve sambil memainkan matanya
"masuk, kunci pintunya" kata Bella
" baik tuan Putri" kata Steve terdengar riang
Bella menyalakn Tv di ruang tengah
Steve meletakkan makanan di depan Bella
"aku ambilkan sendok sama piring sebentar" kata Bella
Steve tak menjawab malah mengikuti Bella dari belakang
begitu Bella meraih Piring di lemari atas
"Bella sayang, ga ada suamimu kenapa memakai baju setipis ini dadamu terlihat jelas meski suasananya remang-remang" kata Steve seraya memeluk Bella dari belakang
" Steve kamu bikin kaget aja, aku sudah bersuami jangan sembarangan peluk peluk aku. kalau dulu kita masih sama-sama sendiri ga masalah " Bella mencoba melepaskan pelukan Steve
"sebentar saja Bell, aku merindukan saat-saat seperti dulu bisa meluk kamu kapan aja. dan kamu tau kenapa aku tidak pernah punya pacar? itu karena aku berharap kamu yang jadi pacarku tapi aku tidak ada keberanian untuk mengungkapkan, aku takut jika cintaku ini suatu saat membuat kita ada jarak. maka dari itu aku tidak mau mengungkapkan perasaanku dan tidak ingin mendengar jawabanmu" kata Steve akhirnya jujur pada Bella
"aku tau" jawab Bella ketus
"terus kenapa kamu tidak bilang padaku jika kamu tau perasaanku? kamu membuatku tersiksa namun bahagia Bell selama bertahun - tahun" ucap Steve dengan membalikkan badan Bella sehingga mereka saling berhadapan saat ini
"sama, aku tidak mau persahabatan kita hancur Steve biarkan semua mengalir aeeprti air" jawab Bella
"tapi aku sampai saat ini masih cinta sama kamu Bell" ujar Steve
"maaf Steve aku sudah bersuami, bukalh hatimu untuk wanita lain yang jauh lebih baik dari aku" jawab Bella
" aku belum bisa Bell, cuma kamu wanita satu-satunya dalam hatiku" kata steve ngotot
"udah yuk katanya mau makan" Bella mengalihkan perhatian malah membuat Steve menahan tangannya dan menarik dalam pelukannya erat Steve mencoba mengecup bibir Bella dan Bella tak dapat menghentikan Steve yang pada akhirnya menikmati bibir Bella
" Steve, kamu apa-apaan sih. kamu mau aku usir?" kata Bella mendorong Steve yang masih ngos ngosan
"maaf Bella aku tidak bisa menahannya" Steve mengambil piring yang tadi gagal diambil oleh Bella
"kalau kamu ke sini cuma untuk kayak gitu pulang aja sudah" jawab Bella kesal namun jantungnya kenapa tidak bisa stabil masih berdetak cepat
"maaf Bella sayang, iya iya aku lapar mau makan jangan marah-marah terus"
"sini a' " kata Steve
"aku kenyang Steve, kamu makan aja sudah" kata Bella tak sanggup menatap mata Steve
" kamu lagi hamil Bell, harus makan yang banyak " kata Steve dengan mulutnya penuh makanan
"Steve, apa aku harus jujur sama Reno ya kalau aku hamil? " tiba - tiba Bella ingat Reno.
" aku sudah bilang dari awal Bell, kamu harus jujur tapi kamunya aja yang ngeyel" jawab Steve
"tapi hatiku kurang yakin Steve jika harus jujur pada Reno untuk saat ini" ujar Bella
"ya sudah tunggu waktu yang tepat saja nanti yang penting kamu simpan bukti periksa ke dokter waktu itu" kata Steve
"hem oke baiklah" kata Bella seraya meminum jus jeruk milik Steve meski Bella punya sendiri
pip pip
"Bella, biasanya suamimu pulang jam berapa? ini aku lihat di parkiran masih ada mobilnya" pesan dari Bimo
"kadang malam sih apalagi ini akhir bulan Bim, pantau sampai jam 12 aja ya Bim kalau belum pulang tinggal aja" balas Bella
"ok baiklah" kata Bimo
"thanks ya Bim bensin sudah aku transfer" kata Bella dengan mengirimkan bukti transfer ke rek Bimo
"makasih ya Bell, belum kerja udah di bayar" balas Bimo
" siapa? " tanya Steve
"Bimo" jawabnya singkat
"apa katanya? " tanya Steve lagi penasaran
"nih baca aja sendiri" jawab Bella seraya mengulurkan handphonenya pada Steve
"oh aman berarti ya, eh apa ini? " Kata Steve sambil membaca pesan dari seseorang yang tidak ada namanya
"apaan sih Steve, udah sini baca punya Bimo aja ga usah baca yang lain" kata Bella ketus dan langsung meraih handphonenya
"siapa Bell? " Tanya Steve dengan menatap mata Bella mengintimidasi
"aku juga ga tau, tadi dia mengirim bunga mawar itu juga" jawab Bella jujur
"jangan sembarangan terima barang dari orang yang tidak kamu kenal Bella man bunganya" kat Steve seraya mengambil bunga mawar di meja dekat televisi lalu membuangnya
"kenapa sih kamu Steve? kenapa marah- marah sama aku? udah ah kamu kalau mau nginep tidur di deon tv aja aku ngantuk mau tidur" kata Bella lalu menuju kamarnya
"Bella maaf, aku g ada maksud untuk memarahi mu aku cuma khawatir. maaf ya sayang" kata Steve dengan memegang kedua pipi Bella
"iya, tapi aku beneran ngantuk" kata Bella
"ok selamat malam bidadari ku bobok yang nyenyak, adek kecil bobok juga yang nyenyak ya mamamu jadi semakin sensitif semenjak ada kamu sayang" kata Steve lalu mengecup kening Bella juga perut Bella
meski bukan anaknya Steve, ia sangat ingin menjaga Bella dan anaknya Steve menyayangi mereka berdua.
pip pip
suara handphone Bella ada pesan masuk
Steve membacanya, Bella lupa tidak membawa handphonenya masuk
"selamat malam malaikatku, tidur yang nyenyak aku akan datang ke mimpimu" kata seseorang tak di kenal
'siapa orang ini? sepertinya dia benar-benar mengagumi Bella' kata Reno bergumam pelan
'aku harus cari tau siapa orang ini' tambahnya
Steve hanya membaca tidak membalasnya, lalu ia menyimpan nomer handphone orang ini
Steve tidur di sofa depan tv, ia tak mendapati Pak Supir takut jika Bella kenapa-kenapa jadi ia memutuskan untuk menginap
hari sudah pagi, Steve bangun dan melihat Bella sedang ibadah lalu ia menutup kembali pintu kamar Bella
Ting tong
ting tong
Steve membukakan pintu dan mendapati sebuket bunga mawar putih berada di depan pintu
"bunga lagi? " katanya sambil melihat kartu ucapan
"selamat pagi malaikatku, hanya dengan ini aku bisa mengucapkan selamat pagi. Bunga yang indah namun tak seindah dirimu"
"siapa Steve? " tanya Bella menghampiri Steve
"orang kemarin yang mengirimkan bunga, sudah jangan di bawa masuk" kata Steve lalu menutup pintu
"ayo sarapan dulu steve" ajak Bella
"aku langsung pulang aja ya Bell, aku lagi ada urusan" kata Steve
"oh ok, makasih ya Steve" kata Bella
"aku pamit dulu ya Bell, telfon aku jika butuh bantuan" kata Steve seraya mengecup kening Bella, sudah menjadi kebiasaan selama bertahun tahun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Robiatul Adawiyah
apakah Bastian?
tadinya kirain sstev tapi buka
2020-11-14
0