Bab 14 Goresan luka kembali terluka

"aduh, kepalaku pusing banget. Bella sayang, tolong ambilakn minum sayang" teriak Reno yang tidak mengetahui bahwa ia berada di rumh Vania

"Reno sayang, ini aku bukan Bella ini minumnya sayang. tadi malam kamu mabuk berat, jadi aku bawa saja kamu ke rumahku dan semalam kita mengulangi waktu kita masih berpacaran dulu" jawab Vania dengan sekaligus menceritakan kejadian semlam

"apa? apa kamu bilang? itu tidak mungkin. kamu pasti menjebakku Vania" Reno terkejut mendengar perkataan Vania yang baginya tidak mungkin itu terjadi

"apa kamu mau bukti Reno? kamarku ada CCTV yang nyala 24 jam, semua terlihat jelas di sana bagaimana kamu menarikku ke ranjang" Jawab Vania yang terlihat tidak ada kebohongan sedikitpun dimatanya

"aku tidak peduli dengan semua omong kosongmu Vania, aku mau pulang. bagaimana dengan Bella, bagaimana bisa aku membiarkan dia menungguku terlalu lama" kata Reno seraya mengambik semua pakaiannya yang berserakan di lantai

"tidak perlu Reno, tadi Istrimu sudah ke sini bersama dengan 2 orang laki-laki tampan ,sedikit ada drama tadi yang tidak bisa kamu saksikan" kata Vania seraya memeluk Reno dari belakang

"apa, Bella ke sini? darimana dia tau alamat rumahmu? apa kamu? " Reno melepas pelukan Vania dan berbalik menatap Vania

"entahlah, aku tidak memberikn alamatku pada siapapun. sepertinya laki-laki yang bersama istrimu juga bukan orang biasa, dia mungkin saja menyuruh orang untuk mengikutiku" kata Vania yang sedikit membuka fikiran Reno

"Steve" kata Reno sedikit berbisik

"oh jdi laki-laki tampan yang terlihat begitu mencintai istrimu itu namanya Steve?! " sahut Vania membubarkan rasa penasaran dengan nama laki-laki yang bersma Bella

"kamu bilang 2 laki-laki tampan, berarti ada orang lagi selain Steve? " tanya Reno penasaran

"yups, dan sepertinya dia orang yang dia suruh untuk mengikutiku sampai rumah. beruntung banget ya istrimu di kelilingi Pria tampan"

Ujar Vania terlihat iri pada Bella

"bagaimana ini, bagaimana keadaan Istriku saat ini!!! Ya Tuhan kenapa aku bodoh sekali, arrrgghh" Reno teriak Frustasi pada dirinya sendiri

"sudahlah Reno, kenakan bajumu dan pulanglah. tadi malam aku membawa mobilmu kemari"

seru Vania merasa sedikit iba melihat Reno frustasi

"ingat Vania, apapun yang terjadi tadi malam jangan pernah kamu jadikan senjata untuk bisa mendapatkan apa yang kamu mau" ancam Reno sebelum meninggalkan rumah Vania

Reno bergegas menuju mobilnya dan mengendarai dengan lajunya.

'Ya Tuhan mohon ampuni aku, aku telah menyakiti hati istriku bagaimana ini Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan'

Reno sampai rumah dan memarkirkan mobilnya asal dan berlari menuju kamar namun tidak menemukan istrinya

"bi, bibi" teriak Reno

"iya tuan" mbak anak datang dan berlari menghampiri Reno

"Istriku ke mana Bi, kemana dia pergi? " tanya Reno cemas dan meneteskan airmata

"oh anu tadi Non Bella pingsan, sempat mual mual tadi di bawa Mas Steve ke rumahsakit terus mbak Silvy menyusul" kata Mbk Ana sambil terbata bata karena panik

"apa Bi mual? ok baiklah Bi aku akan menuju rumahsakit" kata Reno sambil berlari menuju mobilnya

'mual? apa mungkin Bella hamil? Reno Reno kamu ini istri kamu sedang hamil kamu malah menyakiti hatinya' gumam Reno menyalakan dirinya

Reno tiba di rumahsakit terdekat

"sus apa ada pasien bernama Bella di rumahsakit ini? " tanya Reno menghampiri loket pendaftaran

"iya Pak, tapi baru saja pulang" jawab suster tersebut

"kalau boleh tau Mbak Bella priksa apa ya Sus? " tanya Reno memastikan

"tadi priksa kandungan Pak" jawab suster tersebut dengan ramah

"trmksh ya suster informasinya" ucap Reno dan berjalan cepat menuju parkiran berharap Bella masih di sana

*****

"Bella, kamu harus jaga kondisi. bukan diri kamu saja yang harus di jaga saat ini tapi juga bayi kamu di dalam sana juga harus kamu jaga, apa tidak sebaiknya kamu terus terang pada suamimu Bella yang kamu kandung anaknya kamu jangan egois" ujar Steve menasehati Bella yang sedari tadi hanya menatap ke arah jendela mobil tanpa sepatah katapun

"aku ingin menyimpannya Steve, biarkan saja Reno mencari kesenangannya bersama wanita yang dia ingini. kita lihat saja nanti" kata Bella dengan pandangan kosong seolah ia merencanakan sesuatu

Steve diam dan hanya bisa menuruti keinginannya

"apa kamu mau kita ke suatu tempat Bel? " tanya Steve berharap ia punya banyak waktu bersama Bella

"tidak, kita pulang saja pasti Reno sudah mencariku" jawab Bella

"ok baiklah, kabari aku ya Bel jika kamu membutuhkan sesuatu" kata Steve

tidak lama kemudian mereka tiba di rumah Bella

"Steve, terimakasih sudah mengantarku bisakah kamu bantu aku ke kamar Steve badanku lemes banget kepalaku pusing" kata Bella minta bantuan pada Steve

mereka sejak dulu memang terlihat seperti kakak adik, bahkan Bella tidak pernah sungkan untuk meminta tolong apapun itu pada Steve

"baiklah ayo aku bantu kamu Bella" kata Steve seraya merangkul Bella dari samping dan membantunya ke lantai atas menuju kamarnya

tidak lama Reno juga muncul

"Bella, Bella" triak Reno dan mendapati Bella sedang berada di tangga bersama Steve yang membantunya

"ayo kita lanjutkan saja Steve aku sudah tidak ku...... "

dannnnnn lagi Bella pingsan, Steve langsung mengangkat Bella menuju kamarnya Steve cemas dan matanya berbinar tidak tega melihat Bellanya seperti ini

"Bella, sayang" teriak Reno berlari menuju lantai atas dan masuk ke kamarnya

"Steve apa kata dokter, apakah Bella hamil? " sejujurnya Reno cemburu tapi ia berfikir jika tidak ada Steve siapa yang akan membantunya tadi saat pingsan

" entahlah Reno, kamu tanyakan padanya sedari tadi Bella hanya diam dan saat periksa aku tidak ikut masuk" kata Steve bohong

"Bella, aku mohon bangunlah sayang. Steve tolong ambilkan kotak P3K ambilkan minyak angin di sana" Reno menyuruh Steve

'kalau bukan karena Bella tidak sudi aku membantumu Reno' bayin Steve dalam hati

" Bella bangun" Steve duduk di samping Bella dan memberi atoma minyak angin ke hidung Bella

Reno yang berada di ranjang duduk bersila menghadap ke Bella hanya bisa menangis, di saat istrinya seperti ini malah membuatnya semakin memperburuk keadaan

"Steve" kata Bella, yang ia panggil bukanlah suaminya tapi Steve

Bahagianya Steve mendengarnya

Reno mengabaikannya, yang penting saat ini Istrinya sudah sadar

"sayang, apa kamu baik-baik saja? apa kamu mau aku memanggil dokter ke sini lagi? " tanya Reno dengan sedikit sedih dan bercampur bahagia

"tidak usah aku baik-baik saja" kata Bella sambil tersenyum pada Reno

"Bella ini minum dulu" kata Steve yang membantu Bella bangun untuk minum

"terimakasih Steve, terimakasih sudah menjagaku dan mengantarku ke rumah sakit. kamu pasti lelah, kamu boleh pulang dan beristirahatlah"

Terpopuler

Comments

kitty

kitty

ah reno kan mantan player suka celap celup kelamin sembarangan ya pasti gampang lah buat diajak bersetubuh ..huek najiis

2020-11-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!