"Steve, mengapa merka duduk berdua apa mereka saling kenal? sejak kapan mereka kenal? apa mereka berpacaran?. mereka terlihat akrab sekali Silvy dan Steve sedang membahas apa sampai tertawa begitu, membuatku semakin penasaran" batin Bella penasaran dan tetap berdiri jauh dari jarak mereka berdua
Bella menghampiri mereka
"kalian saling kenal? kamu Sil, tumben banget aku di tinggal biasanya kamu berisik banget ngajak makan siang" sapa Bella terlihat kesal, entah kesal karena Silvy meninggalkannya atau karena Steve terlihat bahagia dengan Silvy
"iya maaf maaf, aku tadi niatnya mau ngajak kamu Bell tapi Steve chat aku katanya udah nunggu lama di sini jadi ya aku duluan tadi sini yuk gabung" Ujar Silvy menjelaskan agar Bella tidak curiga
"oh gitu, aku ambil makanan dulu untuk suamiku sepertinya juga aku tidak bisa gabung aku harus menemani suamiku makan di ruangannya" kata Bella agak ketus, dan berlalu pergi tanpa berbicara pada Steve yang juga sahabatnya itu
"yang benar saja aku menemani mereka, pasti aku jadi obat nyamuk nantinya" gumam Bella seraya mengambilkan makanan untuk suaminya di kotak makan
Bella selesai mengambil makan siangnya dan tanpa melihat ke arah mereka berdua langsung menuju lift
" maaf sayang, lama ya" Kata Bella sambil membuka pintu ruangannya
"tidak kok sayang, aku selesaikan ini dulu ya baru aku makan. sayangku sudah makan?" tanya Reno yang masih saja sibuk menandatangani dokumen didepannya
"belum sayang, aku mau makan sama kamu saja di sini . Silvy tadi aku lihat lagi makan sama Steve, jadi nggak enak aku mau ngganggu mereka" Kata Bella dengan nada datar
"oh ya? jadi Silvy dan Steve berteman juga?" Kata Reno kaget mendengar cerita Bella
"entahlah sejak kapan mereka saling mengenal, Silvy juga tidak pernah cerita yah akhir- akhir ini kami memang jarang bersama, sibuk dengan pekerjaan masing-masing" kata Bella dengan nada lesu
"nanti jika kamu tidak sibuk, aku mau kamu bikinkan aku bekal sayang. aku kangen dengan masakanmu sayang" Pinta Reno yang jarang sekali meminta Bella masak semenjak kantor mulai tidak bisa ditinggal dan selalu lembur setiap harinya, Reno tidak mau membebani Bella dengan urusan rumah lagi
"iya sayang nanti ya setelah kesibukan ini selesai aku akan masakin buat kamu setiap hari" jawab Bella dengan penuh kasih sayang
"dan sudah lama kita tidak quality time di ranjang sayang, aku menginginkanmu sekarang juga" Ujar Reno seraya mendekat ke arah Bella yang seolah hendak memakan mangsanya
"eeiitt, sayang ini di kantor. merka bisa saja masuk tiba-tiba" kata bela sambil berdiri dan menghentikan langkah Reno yang sudah berada tepat di depannya namun sayang Bella terlambat
Tangan Reno telah menarik pinggang Bella sehingga bibir Reno kini mendarat di bibir Bella dan **********
"sayang sudah nanti kita lanjutkan di rumah" Kata Bella dan mencoba melepaskan pelukan Reno yang begitu posesif
"ok baiklah, aku tagih nanti malam" Bisik Reno di telinga Bella sehingga membuat Bella mulai merasakan getar-getar kenikmata
"maaf sayang sepertinya kamu harus memperbaiki baju juga makeupmu, aku telah merusaknya" kata Reno seraya meninggalkan Bella sendiri di ruang santai
"duh iya nih, aku ganti baju sekalian aja kalau begitu. Tunggu aku ya sayang" Ujar Bella dengan melihat penampilannya yang berantakan di kaca panjang
"iya sayang aku tunggu jangan lama-lama ya"kata Reno sambil menyiapkan berkas untuk persiapan meeting
Ruangan Reno dan Bella bisa di bilang seperti rumah mini mereka, dimana pas lurus pintu masuk adalah ruang keja lalu di sebelah kanan ada kamar mandi pribadi juga ada ruang santai yang dilengkapi dengan tempat tidur ukuran Queen lemari baju cadangan, lemari es juga semenjak mereka menikah Reno menambahkan meja makeup lengkap dengan peralatan makeup juga untuk rambut, catok, hairdryer, dll
Reno dan Bella memasuki ruangan meeting dan di sana mereka menemui Vania dan juga atasannya yang sudah menunggu dan siap dengan berkas yang akan mereka bahas di ruang meeting juga ada Pak Radit yang selalu ontime saat ada meeting
"selamat siang semua, maaf kami hampir terlambat" Sapa Reno tanpa melihat ke arah Vania
"selamat pagi Pak Reno, anda tepat waktu Pak" balas Vania seraya berdiri dan membalas salam
Mata Vania lurus ke arah Bella yang saat ini Bella sedang serius bahkan tidak menyadari ketika Vania memperhatikannya
'wanita ini semakin terlihat menawan saja, aku tidak boleh kalah agar aku bisa merebut hati Reno lagi, aku tidak mau tau Reno harus jadi milikku lagi' bati Vania dengan tak henti menatap Bella
"Baiklah kita mulai rapat hari ini dimulai dari Bu Vania silahkan presentasikan rencana awal dari kerjasama kita" Kata Reno tanpa melihat kearah Vania, Reno malah sibuk membuka file miliknya
Selang beberapa jam kemudian meeting selesai, Pak Radit dan atasan Vania keluar ruangan lebih dulu dan mereka ngobrol sambil menuju pintu keluar
"Maaf Pak Reno apa kita bisa bicara sebentar" tiba-tiba Vania mengehtikan langkah Reno dan Bella
"maaf, kita bicara di sini saja. silahkan apa yang mau dibicarakan?" jawab Reno tegas
" saya cuma mau ngobrol 4 mata dengan Pak Reno" Ujar Vania bersikeke
"Mbak Vania, jika memang ada yang mau di bicarakan secara pribadi saya sarankan jangan di kantor. atur waktu dan bicaralah di luar jam kantor" sahut Bella tak kalah tegas dari Reno
"saya mau nanti malam kita bertemu Pak Reno, saya harap anda berkenan" ujar Vania dengan tidak tau malu meski ada Bella di samping Reno
"maaf tidak bisa, nanti saya ada undangan pesta dengan istri saya. sekalipun malam ada waktu aku tidak menerima janji denga wanita manapun jika bukan urusan kerja selain dengan istri saya" Reno benar-benar menolak mentah mentah ajakan Vania di depan Bella
"baiklah, tapi lain kali aku akan membuatmu mau bicara berdua denganku Reno" Seru Vania ketus dan berlalu pergi
"sayang maaf ya, Vania bertingkah diluar dugaan kita. jangan ambil hati sikap Vania, aku milikmu dan selamanya milikmu jangan terpengaruh dengan sikap Vania barusan" hibur Reno melihat ekspresi Bella yang berubah antara sedih dan cemburu
"tapi sayang, aku melihat matanya Vania. dia wanita yang membahayakan sayang, apa mungkin dia akan melakukan apapun jika dia menginginkan sesuatu?" tanya Bella yang semakin takut kehilangan Reno
"sudahlah sayang, jangan berfikiran yang tidak-tidak. kita sudah menikah tidak ada satupun yang akan bisa memisahkan kita" Bujuk Reno dan memegang kedua pundak Bella
"halo Pak Radit, handle semua di kantor ya aku ada keperluan sebentar dengan Bella" perintah Reno pada Pak Radit
Reno mengajak Bella keluar kantor meski jam Pulang kantor kurang beberapa jam lagi
Reno mengajak Bella kesuatu tempat yang jauh dari keramaian, tempat yang sejuk dan membuat hati damai
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Umi Yan
Lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊
Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏
Semangat dan sukses selalu utk authornya😊👍💪🙏
2020-10-13
1