Ep. 3 : Kekacauan dikota sopara 2

"Hah... mu-mustahil...!"

"Bagaimana bisa...?"

"Kenapa dia tidak mati...?"

"Apa yang terjadi...?"

"Tidak mungkin...!"

"Mo-monster...!"

"Mana ada manusia yang bisa mengalahkan dewa...!"

Para penganut sesat itu bertanya-tanya kenapa Raven tidak mati saat diguyur tinta hitam.

Padahal, salah satu dari mereka mati tersembur oleh tinta hitam yang dikeluarkan Ctulhu.

"Aku sebenarnya tidak tau kekutan apa yang ada didalam diriku ini... tapi setidaknya ini bukanlah hal yang buruk...!" gumam Raven dalam hatinya

Ctulhu merasa sangat kesal karena seperti dipermainkan oleh Raven yang hanya seorang manusia. Dengan perasaan yang kesal ia pun ingin melahap energi spirit Raven dengan memakan tubuhnya.

Tiba-tiba ada cahaya ungu kehitaman yang meliputi tubuh Raven. Tetapi, cahaya itu membuat Raven tidak sadarkan diri.

Lalu cahaya itu mengambil alih tubuh dan kesadaran Raven.

Cahaya itu membuat warna rambut Raven berubah menjadi putih, dan juga bola mata yang menyala putih dikanan dan hitam dikiri.

Raven yang diambil alih kesadarannya itu dengan sigap memunculkan sesuatu di kedua tangannya tampak seperti lubang hitam yang menyedot kedalam dengan daya tarik yang sangat kuat.

Ctulhu pun yang menyentuh tangan Raven tersedot dan tubuhnya terbelah dua karena tarikan kuat di kedua sisi.

Ctulhu menjerit dengan sangat keras sampai suaranya terdengar ribuan kilo meter jauhnya, semua ras manusia terkejut dan merinding saat mendengar suara jeritan roh-roh yang kesakitan itu.

Dari orang yang sedang berselisih, orang yang sedang berlatih, orang yang sedang berpetualang, orang yang sedang berdagang, orang yang sedang makan, orang yang sedang melahirkan semua mendengarnya.

Suara itu terdengar sampai seribu kilo meter jauhnya tetapi hanya terdengar di kerajaan manusia saja. Namun, informasi itu tersebar ke berbagai negara lain.

"HuwaaaaaaaaaaH...."

Jiwa Ctulhu pun tersedot kedalam blackhole itu dan tersegel disana.

Lalu suasana tiba-tiba terhening diam....

" ... "

"Mu-mu-mu-mustahil... persiapan kita selama bertahun-tahun hilang dengan sekejap mata..."

Sebagian para pengikut Loris menjadi gila dan liar karena telah melihat dewa yang diagungkan oleh mereka mati dihadapan mereka.

"Dewa kita yang agung mati hanya dengan satu jenis sihir..." kata pengikut agama sesat dengan tatapan kosong raut wajah yang putus asa dan mencakar-cakar kulit wajah mereka sendiri.

Dan sebagian dari mereka lari karena ketakutan.

"Mo-mo-monster..." teriak dari sebagian pengikut agama sesat itu dengan wajah yang sangat ketakutan sambil lari terbirit-birit.

Raven dengan tubuh hitam putihnya yang masih belum sempurna, dengan cepat menangkap mereka semua yang ingin melarikan diri, dan ia langsung memasukkannya kedalam dimensi untuk diberikan kepada penegak hukum dan diadili di pengadilan.

"Jangan kira kalian akan lolos dari semua kekacauan ini...!" kata Raven dengan sedikit tersadar sambil menatap ke arah mereka.

...----------------...

...Di ibukota kerajaan human...

Sang raja dari kerajaan sourland memanggil ksatrianya untuk menanyakan asal dari suara yang mengerikan itu.

"Panggil ksatria eagle kesini...!" perintah Raja kepada prajurit yang ada dihadapannya.

Prajurit itu pun bergegas mencari ksatria eagle, tapi secara kebetulan sang ksatria sudah berada di depan pintu ruangan tahta.

Ksatria eagle berjalan dengan anggun dan gagah menuju ke hadapan raja lalu ksatria eagle itu bertekuk lutut dan menundukkan kepalanya.

"Ksatria eagle, angkat kepalamu...!" perintah Raja

"Ksatria eagle, apa kamu mengetahui sesuatu tentang suara yang mengerikan itu...? tanya Raja dengan raut wajah yang sedikit cemas.

"Maafkan saya yang mulia... saya tidak tahu detailnya, namun saya tadi mencari tahu dari seorang informan bahwa suara itu berasal dari kota sopara..." jawab Ksatria eagle sambil menundukkan kepalanya lagi.

"Hmmm... kota sopara ya... lanjutkan!" kata Raja sambil tangan kanan memegang dagu

"Dan semua itu ulah sekelompok penyihir hitam yang ingin membangkitkan dewa kepercayaan mereka...!" kata Ksatria eagle

"Dewa apa yang mereka bangkitkan...?" tanya Raja

"Dewa kehancuran...! yang-" jawab Ksatria eagle

"Dewa kehancuran katamu...! lalu sekarang dewa itu kemana...?" tanya Raja dengan perasaan yang terkejut dan menyela perkataan Ksatria eagle.

"Kata mereka bahwa dewa itu telah lenyap... lalu para penyihir hitam itu sudah diserahkan ke pengadilan untuk diadili..." jawab Ksatria eagle.

"Lenyap...?!" kata Raja dengan perasaan yang bingung.

"Benar yang mulia... katanya dewa itu lenyap seketika setelah menjerit..." ujar Ksatria eagle.

"Lalu siapa yang telah membunuh dewa itu...? aku akan memberikan hadiah untuk mereka..." kata Raja denga raut wajah yang senang.

"Maaf yang mulia... tapi kata informan bahwa hanya seorang pemuda yang memakai baju hitamlah yang mengalahkan dewa itu..." jawab Ksatria.

"Hoo seorang pemuda ya... HAH... ha-hanya seorang saja...?" tanya Raja dengan ekspresi yang sangat terkejut.

"Benar yang mulia..." jawab Ksatria eagle.

Lalu Raja bertanya, "Terus apa saja kerusakan yang dibuat oleh kelompok black magic itu...?"

Ksatria menjawab, "Kata informan, kota itu sangat kacau seperti di landa oleh bencana, rumah-rumah hancur dan sekitar 80% penduduknya hilang entah kemana...!"

"80%..." kata Raja sambil raut wajah yang terkejut

"Benar yang mulia...!" jawab Ksatria eagle.

"Apa yang sedang terjadi disana...? dan yang menyorot perhatianku si pemuda itu, ya dia membuatku tertarik...!" gumam Raja dalam hatinya.

"Sepertinya aku ingin merekrut pemuda itu sebagai ksatria kesembilan, lalu kujadikan dia sebagai bawahanku langsung...!" kata Raja dengan ekspresi wajah yang senang.

Ksatria terkejut mendengar perkataan Raja dan ia langsung bertanya, "Maaf yang mulia... kenapa paduka ingin menjadikan pemuda itu sebagai pengawal pribadi...? apa The eight eagle tidak cukup...? lagi pula kita tidak tahu asal usul pemuda itu....!"

"Aku ingin menambahkan kekuatan militer kita, apa itu masalah buatmu...?" tanya Raja.

"Tidak yang mulia...!"

"Maaf atas kelancangan saya" jawab Ksatria eagle sambil bertekuk lutut.

"Kalau begitu sudah diputuskan!!! bahwa dia akan jadi ksatria kesembilan...!" tegas Raja.

Lalu Raja memerintahkan Ksatria itu untuk membawa Raven ke hadapannya untuk dijadikan ksatria sekaligus pengawal pribadi, Lalu Raja itu memerintahkan david dan berkata. "Ksatria eagle ke-3 David phantom... Bawa dia kesini...!" perintah Raja.

Lalu David phantom berdiri dengan tegak, tangan kanan kedepan dan tangan kiri kebelakang sambil setengah menunduk lalu ia berkata. "Dengan senang hati yang mulia, saya bersumpah dengan nama ksatria saya...!"

"Saya akan membawanya ke hadapan anda...!"

...----------------...

...Di luar kota Sopara...

...Hutan Nasu...

Ada gadis cantik yang bernama Alisa, ia mempunyai rambut kuning emas dan tubuh ramping. Alisa seorang petualang pangkat emas dan ia mendalami kelas mage.

Profil Alisa

Umur. : 16

Tinggi. : 169 cm

Tier. : Emas

class. : Magic

Keseluruhan poin kekuatan \= 5440

Alisa adalah salah satu anggota dari party bunga hitam yang disewa oleh walikota untuk membawa lari para warga yang masih selamat.

10 kilo meter dari kota sopara, para warga dan kelompok petualang beristirahat dihutan nasu karena ada beberapa warga yang sudah lanjut usia.

Dan Alisa yang masih muda ingin memanfaatkan waktu itu untuk mengasah kemampuannya, lalu ia memisahkan diri ke tempat yang lebih sepi, dan tidak sengaja ia melihat gunung yang hilang seperti lenyap seketika.

Ia sangat terkejut melihatnya dan Alisa pun mengeluarkan skill pendeteksi dengan max 10 kilo meter karena ia merasa ingin tahu keadaan kota.

Alisa memejamkan matanya.

Alisa melotot karena terkejut saat merasakan bahwa ada energi spirit yang sangat amat besar bahkan energi itu seperti ingin meliputi daratan ini, tetapi energi itu memancar keatas seperti tidak terkontrol dan mulai meredup perlahan.

Lalu Alisa juga tidak merasakan aura yang jahat itu lagi.

Alisa bergegas lari ke ketua kelompoknya untuk mengatakan bahwa kota telah aman, dan ketua itu bernama Edi.

"Maaf ketua, apa kita bisa bicara 4 mata...?" ajak Alisa dengan sedikit tergesa-gesa.

"Hah, 4 mata...! memangnya ada apa tiba-tiba begini...?" tanya Edi dengan raut wajah yang malu-malu.

"Maaf ketua ini sangat penting...!" jawab Alisa dengan sedikit memaksa.

Teman kelompoknya salah paham dengan menepuk punggungnya dan berkata, "Majuuuu...!"

"Baiklah..." ucap Edi.

Mereka pun berlari ke tempat dimana gunung yang lenyap itu.

Saat tengah kesana Edi bergumam didalam hatinya sambil tersenyum sendiri, "Kenapa ia sangat terburu-buru? Mungkinkah! di-di-dia ingin menyatakan perasaannya padaku....?! Hehe..."

"Kenapa ketua tersenyum...?"

Edi tersadar dari lamunannya itu lalu ia berkata, "Eh, tidak bukan apa-apa kok...!"

"Oh iya, ketua lihat kesana...!" kata Alisa sambil menunjuk.

Edi sangat terkejut melihat tempat itu dengan mata yang melotot dan mulut menga-nga.

"Dan ketua, aku tadi memakai skill pendeteksi untuk mendeteksi kota, lalu aku merasakan kalau kota sekarang telah aman. Tapi saat aku mendeteksi, aku merasakan kalau dikota ada sebuah energi spirit yang sangat besar...!" kata Alisa dengan raut wajah yang bahagia sambil tersenyum saat membicarakan itu.

"Eh, ternyata aku salah paham...!" gumam Edi dalam hatinya sambil menghela napas dan kecewa.

"Ketua sepertinya kita harus kembali ke kota...!" kata Alisa.

"Eh, kenapa harus kembali? Mungkin disana masih ada bahaya, seperti energi spirit besar yang kamu bilang tadi...!" ujar Edi sambil memalingkan badannya dan berjalan ke tempat warga.

"Tapi energi itu bukan sesuatu yang berbahaya melainkan sebaliknya...!" kata Alisa.

"Baiklah, aku akan mencoba mengatakan kepada para warga dan yang lainnya!" ucap Edi sambil berjalan kearah tempat para warga dan yang lainnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***