Raja Lorong Gelap Harga Sebuah Nama

[𝙂𝙪𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙪𝙖 - 𝙆𝙪𝙢𝙝𝙤 𝙋𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞𝙧𝙖𝙣, 𝙙𝙞𝙣𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙞]

Kang Ryujin

[𝗗𝘂𝗱𝘂𝗸 𝗱𝗶 𝗹𝗮𝗻𝘁𝗮𝗶, 𝘁𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗱𝗮𝗿𝗮𝗵]

Kang Ryujin

Namanya siapa? yang tadi barusan aku pukul?

Hyun Jiho

[𝗠𝗲𝗿𝗼𝗯𝗲𝗸 𝗸𝗮𝗶𝗻, 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝘂𝘁 𝗹𝘂𝗸𝗮 𝗥𝘆𝘂𝗷𝗶𝗻]

Hyun Jiho

Namanya Daejin. Anjing jalanan kumho. Ngaku-ngaku penguasa lorong belakang.

Kang Ryujin

[𝗦𝗲𝗻𝘆𝘂𝗺 𝘀𝗶𝗻𝗶𝘀]

Kang Ryujin

Sekarang dia cuma kenangan berdarah di lantai.

Hyun Jiho

[𝗚𝘂𝗺𝗮𝗺] Dan itu baru permulaan.

[𝙋𝙖𝙜𝙞 𝙃𝙖𝙧𝙞 - 𝙆𝙪𝙢𝙝𝙤, 𝙋𝙖𝙨𝙖𝙧 𝘽𝙖𝙬𝙖𝙝]

Pedagang 1

[𝗕𝗶𝘀𝗶𝗸-𝗯𝗶𝘀𝗶𝗸] Katanya ada anak baru gebukin Daejin semalam?

Pedagang 2

Iya. Gudang tua jadi markas. Anak itu... Ryujin, katanya.

Preman Pasar

[𝗚𝗲𝗿𝗮𝗺] Ryujin? Nama itu sudah pernah tenggelam. Kenapa muncul lagi?

𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐆𝐮𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐚

Kang Ryujin

[𝗠𝗲𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗮𝗺𝗽𝗹𝗼𝗽 𝗸𝗼𝘀𝗼𝗻𝗴]

Kang Ryujin

Uang kita tinggal segini?

Hyun Jiho

Iya. Dan untuk menguasai Kumho. Kita butuh lebih dari tangan kosong.

Kang Ryujin

[𝗚𝘂𝗺𝗮𝗺] Aku akan bikin namaku jadi mahal lagi. Dan kali ini, orang-orang akan membayar ketika menyebutnya.

[𝙇𝙤𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙢𝙥𝙞𝙩 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙟𝙪 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙟𝙪𝙙𝙞 𝙞𝙡𝙚𝙜𝙖𝙡]

Hyun Jiho

Yakin mau mulai dari sini?

Kang Ryujin

[𝗕𝗲𝗿𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗻, 𝗺𝗮𝘁𝗮 𝘁𝗮𝗷𝗮𝗺]

Kang Ryujin

Tempat ini penuh nama palsu dan nyali tipis. Saatnya tunjukkan siapa yang asli.

[𝐚𝐚𝐚𝐚𝐚𝐚𝐚𝐡𝐡𝐡𝐡... 𝐁𝐫𝐮𝐚𝐚𝐤𝐤𝐤𝐤𝐤𝐤... ], 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐣𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤.

Penjaga Judi

[𝗕𝗲𝗿𝗱𝗮𝗿𝗮𝗵] Siapa kau sebenarnya?

Kang Ryujin

[𝗧𝗮𝘁𝗮𝗽𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗷𝗮𝗺]

Kang Ryujin

Namaku Ryujin. Ingat baik-baik.

[𝘿𝙞 𝙖𝙩𝙖𝙥 𝙜𝙚𝙙𝙪𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩 𝙆𝙪𝙢𝙝𝙤]

Hyun Jiho

[𝗠𝗲𝗺𝗮𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗼𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶𝗮𝗻]

Hyun Jiho

Gimana rasanya nyebarin namamu lagi?

Kang Ryujin

[𝗟𝗶𝗿𝗶𝗵] Kayak menabur bara di tanah yang kering. Tinggal tunggu apinya meledak.

𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠...