Simulasi Nyonya Alexander ( Part 2 )

** Mohon maaf kalo banyak typo and kesalahan

kasih like, vote, dan komen

berikan komen kalian,karna komen kalian itu penting

dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya

sekian terimakasih🤗 **

Happy reading and enjoyyy🌼

🍃🍃

Clara telah sampai di perkarangan rumah menuansa putih klasik tersebut. Selama diperjalanan Clara tidak pernah berhenti berdoa semoga ayah nya baik - baik saja

Dengan langkah mungilnya Clara segera keluar dari mobil sport warna merah kesayanganya, namun baru beberapa langkah. Langkah 'nya terhenti mana kala terlihat mobil putih sport keluaran terbaru. Pikiran negatif mulai menghantui fikiranya, mengingat tidak pernah ada tamu yang menggunakan mobil seperti itu. Lalu itu mobil siapa? ada hubungungan apa dengan ayah? beberapa pertanyaan mulai muncul dibenak 'nya saat ini.

"Ayah!" teriak Clara dari arah luar

"""

Mira dan Jhon yang sedang berbincang riang terlonjat kaget mendengar teriakan meleking itu

"Astaga, dia tidak pernah berubah jhon" ucap Mira sembari mengelus dadanya

"Dasar anak itu" gumam Jhon sembari beranjak berdiri

"""

"Ay. . yahh" senyum tersungging diwajah cantiknya dengan polos menatap ayah dan . . . Wanita paruh baya yang masih cantik tersenyum manis kepada nya

"Clara kau sudah pulang?" tanya Jhon "Kemari ayah ingin berbicara serius kepada mu?," lanjut Jhon sembari duduk kembali dengan wajah serius

Clara hanya mengikuti perintah ayah nya untuk duduk bersama.

Dia siapa? kenapa ayah memasang wajah serius seperti itu. ayah tidak meminta restu untuk menikah lagi kan?. batin Clara

Setelah duduk disamping ayah nya, Hening . Tidak ada suara satu pun yang memulai perbincangan diantara mereka

Situasi macam apa ini, kenapa semua memasang wajah seperti itu dan . . . apa ini suasana yang menyebalkan. gerutu Clara dalam hati

"Ayah ada apa ini?" tanya Clara memecah keheningan diantara mereka

"Mmm. . . Clara ayah akan membicarakan tentang pernikahan. . " ucap Jhon terputus "Ayah tidak menyuruh ku pulang karna ayah ingin meminta restu kepada ku menikah lagi kan?" potong Clara cepat dengan polosnya

"Hei kau ini!" seru Jhon tidak terima. Bisa - bisa nya Clara putri kecilnya sendiri berfikir bahwa dia akan menikah lagi. Ckck itu tidak mungkin. Karna dalam kamus Jhon Franss menikah orang yang kita cintai cukup satu seumur hidup, apalagi Jhon sangat menyayangi Almahum istri tercintanya itu.

"Bisa - bisa nya kau bertanya seperti itu! Ayah tidak mungkin menikah lagi Clara" bantah Jhon dengan sabar

"Jadi? jika ayah tidak menikah lagi, jadi siapa yang menikah?," tanya Clara dengan wajah penasaran

"Kamu yang akan menikah" celetuk Mira tiba - tiba

Clara menggangguk pelan sebagai jawaban "Oo aku yang menikah Ya?"

Mira, Ken, dan Jhon hanya saling pandang satu sama lain. Jadi hanya seperti ini ekspresi Clara, kesimpulan berarti Clara setuju. pikir mereka semua

Ehh, tunggu - tunggu dulu . . . .

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"APA!" teriak Clara tiba - tiba, membuat mereka semua terlonjak kaget "Aku menikah?" tanya Clara dengan wajah bingung nya

"Iya nak, ayah ingin menjodohkan mu." jawab Jhon. tarikan nafas terdengar panjang "Dengar 'kan ayah baik - baik, jangan kau potong pembicaraan!" perintah Jhon dengan tegas

Clara hanya mengangguk sebagai jawaban. pikiranya sekarang belum 100℅ sadar, atas apa yang sedang dia bicarakan saat ini

Jhon menarik nafas dalam dan membuang secara perlahan selama beberapa kali, sebelum membicarakan porjodohan ini dia harus siap terdahulu

"Clara, maaf ayah tidak membicarakan ini terlebih dahulu. . . Tapi ayah dan ibu mu dulu pernah berpesan saat waktu nya tiba kau akan kami jodohkan kepada anak teman baik ibu mu. . . dan sekarang teman ibu mu sudah ada didepan kita" jelas Jhon dengan lembut "Dan dia. . " tunjuk Jhon kepada Mira "Adalah teman baik ibu mu. . . dan dia adalah ibu dari calon suami mu nanti," lanjutnya

"Mmm. . . bentar - bentar Clara tidak faham maksud ayah apa?." Clara mencoba bertanya kembali untuk memastikan apakah iya dirinya dijodohkan, tapi dengan siapa? dia saja tidak pernah tau calon suaminya seperti apa. . . . tunggu - tunggu calon suami? sejak kapan Clara memutuskan menerima perjodohan ini. . . Ah tidak penting, yang penting sekarang bawha Clara hanya ingin kejujuran yang sesungguhnya. pikir Clara saat ini

"Iya ini semua benar, kau Clara Franssiska akan kami jodohkan dengan anak saya. Dari keluarga Alexander" ucap Mira ikut menimpali. Mencoba berbicara dengan calon menantunya dari hati ke hati

"Clara. . apakah kita bisa berbicara berdua?" tanya Mira

Clara menoleh ke arah ayahnya. Yang dijawab anggukan kepala oleh sang ayah

"Baik" Mira berdiri terlebih dahulu di ikuti Clara yang berjalan mengikuti di belakang

""""

Setelah sampai di Gazebo taman belakang. Mira duduk terlebih dahulu dengan gaya anggun seperti biasanya

"Duduk lah" perintahnya

Clara langsung duduk berhadapan dengan Nyonya besar Alexander "Ada apa Nyonya?" tanya Clara to the poin

Senyum tipis tersungging dibibirnya "Kau tidak suka basa - basi ternyata. . . . . Sama seperti ibu mu" ucap Mira dengan tenang

"Aku menjadi rindu ibu mu nak, dia yang selalu bersama ku dari sekolah junior hight school sampai jenjang perguruan tinggi. Kita selalu bersama - sama" ujar Mira dengan mengingat - ingat kenangan 'nya dulu.

Clara meremas ujung dress yang dia kenakan

Ibu, sebenarnya ada apa ini. Kenapa semua menjadi seperti ini. batin Clara dengan perasaan gelisah dan takut berkecamuk menjadi satu

****

Lalu, disebuah tempat perbeda di sebuah ruang yang cukup luas namun benuansa gelap dan hawa mencekam terasa

"Tuan saya ingin mengajukan kerja sama kepada anda. Dalam bisnis ini saya yakin anda akan puas bekerja sama dengan saya" ujar salah satu kolegan bisnis gelapnya

"Apa yang aku dapatkan dari kerja sama ini?," ucapnya dengan suara bariton dan beratnya

"Anda akan mendapatkan 45℅ dari hasil kerja sama ini. . . . Dan menurut saya bisnis tentang persenjataan anda akan lebih maju" ujarnya lagi dengan senyum miring tersungging dibibirnya

Sebuah seringai muncul diwajah tampan Brayn Aidyn Alexander "Anda tau konsekuensi 'nya kan. Tuan Kriss!" gumamnya pelan namun penuh dengan penekanan

Glekk

Serasa tonggorokan mereka semua tercekat. Untuk meneguk air silvina saja serasa susah, setelah mendengar perkatan Tuan Brayn

Mereka tau bahwa tidak ada yang berani bermain - main kepada seorang Brayn Aidyn Alexander. Apalagi mereka tau bahwa keturunan Alexander ini sudah terkenal diseluruh penjuru didunia gelap

Tuan Kriss mengangguk mantap "Saya tau dan saya siap bekerja sama dengan anda apapun konsekuensi 'nya Tuan Brayn" ucap T. Kriss dengan lantang

Mari kita mulai bermain - main T. Kriss yang malang. ucap Brayn dalam hati

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

** Jangan lupa vote, komen, like

mohon beri bintang 5, 4, 3 ya

like setiap chaper yang kalian suka karna like kalian itu penting

tinggalkan komen atau saran kalian di kolom komentar karna itu untuk menampah semangat membuat karya author

dan jangan lupa tinggalkan vote untuk author biar lebih giat membuat karya - karya lagi **

terimakasih🤗❤

🍃🍃

Terpopuler

Comments

pratiwi retno

pratiwi retno

like kak👍👍
ditunggu like balik ke novelku ya kak😁

2020-11-05

0

Chan Chan

Chan Chan

sudah ku feedback ya kakak.. maaf baru sempet, sukses terus

2020-11-04

0

Umi Yan

Umi Yan

Ditunggu lagi up terbarunya kak, semangat dan sukses selalu untuk karyanya😊💪🙏

2020-11-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!