Masa Lalu Clara ( Prat 2 )

** Mohon maaf kalo banyak typo and kesalahan

kasih like, vote, dan komen

berikan komen kalian,karna komen kalian itu penting

dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya

sekian terimakasih🤗 **

Happy reading and enjoyyy🌼

🍃🍃

Ditempat berbeda, terlihat perempuan sedang tertidur pulas.

"Jangan - jangan" jeritnya pilu

Clara terlihat gelisah dan tidak nyaman ketika tidur. Keringat dingin mulai membasahi wajah cantiknya

Kilasan masa lalu datang lagi dalam mimpi Clara. Sudah 2 tahun itu terjadi, tapi tetap saja Clara belum bisa melupakanya. Hal itu masih terekam jelas di ingatanya, namun kenapa harus sekarang kilatan masa lalu itu datang lagi disaat Clara sudah berdamai dengam masa lalu

Kepalanya menggeleng kekanan kekiri "Jangan - jangan" lirihnya

""

Disebuah taman pusat Kota, Clara datang sendiri atas perintah sang kekasih. Tidak ada raut wajah curiga dari Clara saat memasuki taman, walau dihati sedikit ganjal mengapa taman ini begitu sepi.

Tapi Clara berfikir positif, mengingat ini hari ulang tahunya dan ini perintah dari sang kekasih

Dor

Dor

Dor

Suara tembakan menggema di taman itu, tangan Clara mulai berkringat dingin, tubuhnya mulai berketar. Mengingat Clara tidak pernah tau tentang dunia gelap

"Tolong. . . . . tolong. . " teriakan minta tolong terdengar jelas di indra pendengar Clara

Deg

Suara itu "Ibu" ucap Clara dalam hati

"Ibu. . . ibu. . . ibu. . . ibu dimana bu!" teriak Clara seraya berlari mencari suara ibunda 'nya

Deg

Jantung nya berdetak cepat, air matanya mengalir deras membasahi kedua mata indah nya. Apa yang dia lihat seperti sayatan di tusuk ribuan pisau

Clara segera berlari kearah sang ibu yang terbaring lemah dalam pangkuan laki - laki entah siapa. Seketika Clara terhenti tepat di depan ibu dan sosok asing itu

"Ibu" panggil 'nya dengan lirih. Alangkah terkejutnya Clara saat tau jika yang sedang bersama ibu nya adalah Bram kekasihnya. Bukan terkejut Bram bisa bersama ibu nya, namun Clara tidak menyangka jika Bram membawa sebuah pistol di tangan kanan dengan posisi memangku ibunya.

"Clara sungguh ini bukan apa yang ku maksud dan ini bukan seperti yang kau lihat." Bram berusaha beranjak berdiri, walaupun menahan nyeri di punggungnya dan berjalan mendekati Clara. Yang menampakan wajahnya terlihat memucat menatap 'nya dengan kekecewaan, matanya memerah penuh. Ada amarah yang tenggelam di manik mata hitam perak milik wanita itu.

"Clara. ." suara Bram melunak menginginkan sebuah pengertian saat tanganya berusaha menyentuh Clara

"Lepaskan aku!" Clara menepis kasar tangan Bram. Ia berjalan mendekat ke arah ibunya yang tergeletak tidak sadarkan diri

Clara langsung berjongkok memeluk ibunya. Tangis Clara pecah saat mengetahui tidak ada respon apapun sedari tadi, tangan Clara berlumur darah yang sedari tadi keluar dari perut sang ibu akibat tembakan barusan

"Jangan - jangan ku mohon, jangan seperti ini aku mohon bu!" isak 'nya pilu

""

"IBU. . .!" Clara lagsung terbagun dari tidurnya

"Hah . . . . Hah. . . . Hah. . ." deru nafasnya terdengar tidak beraturan. Diambil 'nya air di atas nakas, dan diteguknya air di dalam gelas itu hingga kandas. Setelah di rasa mulai tenang. Clara menyibak selimutnya secara perlahan, berjalan kearah kamar mandi secara perlahan untuk cuci muka dan mungkin mandi jika perlu ( Kemukinan akan olahraga juga, mengingat jam sudah menunjukan jam 4.45 pagi untuk lebih tenang. pikirnya )

****

Kediaman Mension Alexander

Tidak seperti hari - hari biasanya, hari ini Nyonya besar Alexander datang dari New Zeland lebih awal dari perkiraan semua penghuni Mension

Semua orang bahagia menyambut Nyonya besar mereka. Seperti Ken, Angel, para maid dan yang lainya. Namun tidak dengan satu orang ini, Brayn Aidyn Alexander. Bukan karna tidak bahagia, namun perjanjian antara Anak dan Ibu tersebut. Membuat wajah Brayn masam sedari tadi.

"Kau seperti tidak bahagia momy datang Brayn" ujar Nyonya Mira sembari meminum kopi chocelate

"Ah, E eh maksdunya mom?" jawab Brayn dengan terbata - bata.

"Ckck, kau sedari tadi itu melamun Son, apa yang kau pikirkan hm" tanya Nyonya Mira lembut namun penuh penakan

"Emm anu itu. . emm anu. . itu anu mom. ."

"Anu itu anu itu apa Brayn" Mira menyipitkan matanya menatap penuh curiga anak pertamanya. Tidak seperti biasanya Brayn gugup seperti itu kecuali masalah hati. pikir Mira saat itu

"Emm, itu mom aku berpikir bagamana membuat jojo dan bagong untuk merayakan pernikahan nya" jawab Brayn lolos dari mulutnya begitu saja

"HAH. . APA!!"

Nyonya Besar Alexander ( Mira Alexander )

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

**Jangan lupa vote, komen, like

mohon beri bintang 5, 4, 3 ya

like setiap chaper yang kalian suka karna like kalian itu penting

tinggalkan komen atau saran kalian di kolom komentar karna itu untuk menambah semangat membuat karya author

dan jangan lupa tinggalkan vote untuk author biar lebih giat membuat karya - karya lagi **

terimakasih🤗❤

🍃🍃*

Terpopuler

Comments

Leader mafia

Leader mafia

mamaknya berasa prawan thor..wah mudaa puol

2021-01-22

0

Umi Yan

Umi Yan

Semangat kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊💪

Salam manis dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏

2020-10-30

0

Mispa

Mispa

hadir lagi, semangat terus thor...
salam dari novel "HAURA" utk berkunjung balek. 🙏

2020-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!