Perasaan Jesika

** Mohon maaf kalo banyak typo and kesalahan

kasih like, vote, dan komen

berikan komen kalian,karna komen kalian itu penting

dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya

sekian terimakasih🤗 **

Happy reading and enjoyyy🌼

🍃🍃

Sakit Bram. jerit Jesika dalam hati

Jari jemari jesika saling bertautan. Menandakan bahwa sekarang Jesika sedang gelisah. Jesika berusaha menguatkan semangat pada dirinya, di hadapan bram Jesika harus kuat

Jesika ingin membuktikan bahwa dia bisa membuat Bram tunduk pada diri 'nya, bagaimana pun caranya. Bahkan hal gila sekalipun Jesika akan melakukan itu.

Mungkin jika dilihat Jesika adalah gadis ceria, penyayang, ramah, cantik dan masih banyak lagi kelebihan di diri seorang Jesika Petrik. Namun, tidak ada yang tau sisi lain dari seorang Jesika. Jika dia adalah seorang Psyco gila, yang akan melakukan segala cara bahkan tak segan untuk membunuh penghalang 'nya jika itu perlu

""

"Ingat Bram jika aku adalah pilihan di keluarga Alvero"

"Hahaha, kau pikir aku bodoh Ha!." bentak Bram "Apa anda tau nona, jika saya tau kejadian 2 tahun yang lalu adalah ulah anda" lanjutnya dengan suara rendah namun terdengar dingin

Glekk

Hawa dingin terpancar di ruang VVIP tersebut. Jesika yang mendengar perkataan Bram barusan langsung membeku di tempat. Bagaimana bisa Bram berkata seperti itu, apakah dia tau semua rencana Jesika dulu, apa yang dia sudah tau, semua pertanyaan berkecamuk menjadi satu di benak 'nya saat ini.

Flasback on

Siang itu, Jesika ingin masuk ke ruang Ceo pemimpin perusahaan A'F Company Grup untuk mengajak Bram makan siang bersama.

Yang notabenya Bram adalah Bos Jesika saat itu

Jesika rela berpura - pura menjadi seketaris seorang Bram Alvero. Karna cinta 'nya pada Bram, dia rela untuk menyembunyikan identitas marga Petrik pada diri Jesika sendiri

Senyum tersunggung di wajah cantiknya, dengan menyusuri lorong untuk ke ruang Ceo ditempat Jesika bekerja. Namun langkahnya langsung terhenti saat mendengar percakapan Bram dan Bastian

"Bas apakah kau sudah melaksanakan tugas yang ku perintahkan?"

"Sudah tuan, saya sudah memerintah 'kan untuk . . . . . . . . "

"Good, saya selalu suka cara kerja dirimu Bas" Bram tersenyum penuh bahagia

Bram akan segera melamar Clara saat hari Ulang tahun kekasihnya tiba, dengan rencana yang sudah dia susun rapi semoga Clara akan senang dengan kejutan 'nya nanti. itu harapan Bram saat itu

Namun tidak ada yang tau jika dibalik pintu ruangan nya ada seseorang yang sudah mendengar semua rencananya

""

Clara yang sedari tadi mendengar percakapan Bram dan Bastian tanganya langsung mengepal kuat. kuku - kuku cantiknya menggores kulit putihnya, seperti tidak peduli rasa sakit akibat tancapan kuku - kuku 'nya sendiri. Rasa sakit yang dia rasakan adalah di hatinya melebihi goresan kukunya sendiri.

Sorot matanya menajam melihat ekspresi Bram melalui celah pintu

Lihat saja nanti Bram, apakah kau bisa melihat Clara lagi atau tidak. Kau adalah milik ku Bram Alvero" ucap Jesika dalam hati

Flasback off

Ingatan masa lalu berputar dalam benak Jesika, kepalanya menggeleng pelan

"Apa maksud perkataan mu Bram" Jesika memasang wajah bingung, seolah - olah seperti gadis lugu dan tidak tau apa - apa.

Bram yang melihat Jesika seperti itu sukses membuat emosi Bram memuncak. Sungguh Jesika adalah ratu drama yang pernah dia temui, pintar sekali menutupi sebuah kebohongan yang begitu besar

Cih, perempuan menjijikan. maki Bram dalam hati

""

Kau perempuan cantik nona Jesika, namun wajah cantik mu tertutup oleh sifat iblis mu. batin Bastian dalam hati.

Bastian hanya menjadi penonton setia saja. Namun jika perempuan gila di depanya sudah melawati batas, baru dia akan bertindak.

Dahinya berkerut dalam "Bram aku sedang bertanya apa maksud mu barusan?, jangan menatap ku seperti itu." Jesika memasang wajah bingung atas perkataan Bram tadi. Namun, hati dan pemikiran wanita ini tidak ada yang tau.

Bukan nya menjawab Bram memilih berdiri dan pergi meninggalkan tempat terkutuk itu di ikuti Bastian dibelakang nya, meninggalkan Jesika yang masih berdiri dengan pandangan tak terbaca

Tap

Seketika Jesika menoleh "Jangan pernah seperti mawar yang cantik namun berbahaya, namun seperti tulip yang selalu memberikan titik cahaya pada tuan Bram" ucap Bastian. Setelah itu Bastian pergi mengikuti tuanya yang sudah tidak terlihat lagi

Jesika yang mendengar perkatan Bastian meremas ujung dress yang dia kenakan, merasa terganggu dengan perkataan Bastian barusan.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

🍂🍂

**Jangan lupa vote, komen, like

mohon beri bintang 5, 4, 3 ya

like setiap chaper yang kalian suka karna like kalian itu penting

tinggalkan komen atau saran kalian di kolom komentar karna itu untuk menambah semangat membuat karya author

dan jangan lupa tinggalkan vote untuk author biar lebih giat membuat karya - karya lagi **

terimakasih🤗❤

🍃🍃

Terpopuler

Comments

Nasty

Nasty

sudah beri like yang banyak juga serta votenya Thor.

2020-10-31

0

Abdy Setya

Abdy Setya

semangat kakak😍

2020-10-26

1

Cacil

Cacil

aku mampir nih, teruslah semangat untuk up-nya.

salam dari BRINGhai REVENGE 🥰

2020-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!