Happy Reading
***
drtttt... drtttt.... suara dari hp Maira. Maira mengambil benda pipih itu di atas nakas, melihat nama yang tertera di sana.
"Siapa sih Mai.. pagi-pagi udah nelpon aja. Cowok kamu yaa?" tanya Azzam dengan penasaran.
"Sembarangan orang Mas Rae yang nelpon" hardik Maira. "Husttt jangan berisik ah" Sementara itu Azzam mendekati Maira dan ikut menguping pembicaraan mereka.
"Halo Mas gimana?"
"Halo Mai... kalian udah siap-siap belum? jam 7 kita berangkat loh" ujara Rae dari sebrang telepon.
"Belum kita masih nyantai nih..."
"Eh pokoknya sebelum jam 7 kalian udah harus standby di resto, aku tunggu disana. Kamu ga mau telat kan Mai buat liat keindahan bawah laut?"
"Ya jelas ga maulah mas... yaudah Maira siap-siap dulu deh. Nanti kita sarapan bareng aja ya kak"
"Iya gampang kalo ga keburu sarapan di resto bungkus aja makan di kapal"
"Enggalah makan di resto aja, ini juga baru jam 6... yaudah deh kak udah dulu yaaa... Assalamualaikum"
"Waalaikum salam" klik sambungan telepon ditutup.
"Ngomong apa dia Mai?" tanya Azzam dengan mimik muka penasaran, padahal jelas-jelas tadi dia menguping kenapa masih ditanyakan.
"Emang kakak tadi ga denger Mas Rae ngomong apa?! padahal kakak juga nempelin telinga kakak di hp Maira" jawabnya dengan geram. Azzam malah tersenyum meringis dan mebuat pose peace dari tangannya.
"Udah kak buruan siap-siap gih, aku ga mau yaa telat gara-gara nungguin kakak!"
"Iya iya cerewet banget kamu kaya dora" Maira segera menimpuk Azzam dengan bantal.
"Dahlah kakak di kamar aja ga usah ikut, biarin aku sama Mas Rae aja" ucapnya menahan amarah lalu beranjak dari duduknya.
"Ga kamu jangan deket-deket sama cowok itu!" perintah Azzam dengan suara baritonnya. Maira hanya mengedikkan bahunya lalu bersenandung tidak memperdulikan Azzam.
15 menit kemudian mereka sampai di resto yang merupakan salah satu fasilitas dari resortnya menginap. Ternyata Rae sudah terlebih dahulu tiba di sana dan duduk dekat dengan kolam renang, mereka menghampiri Rae.
"Maaf ya mas nunggu kak Azzamnya sih lama banget dandannya... udah lama?" tanya Maira setelah duduk di kursinya.
"Belom kok baru nyampe beberapa menit lalu"
"Mai kamu mau makan apa?" tanya Azzam mengalihkan perhatian Maira.
"Nasi goreng deh kak, terus minumnya air mineral aja" Azzam membuat simbol oke dengan jarinya, lalu memanggil waiter dan memesan makanan.
"Rae udah pesen belom?" tanya Azzam tanpa melihat lawan bicaranya.
"Udah, tenang aja" jawab Rae santai. "Oh iya Mai... kamu udah ada diving licensekan? soalnya spot diving nanti buat orang yang udah berpengalaman" imbuhnya.
"Udah dong Mas Rae.... btw aku dapetnya 2 tahun lalu, terus langsung deh tancap gas ke Bali, 5 hari aku spent buat diving sisanya yaa jalan-jalan liat Bali. Ga sia-sia aku ikut diving class" jawab Maira bangga dengan tersenyum lebar. Belum sempat dia melanjutkan sesi curhat colongan Azzam langsung memotong pembicaraannya.
"Kamu ke sana bareng siapa?" tanya Azzam mengintimidasi, menatap Maira dengan tajam.
"Atuh bareng temen-temen aku lah kak... masa aku ke sana bareng kakak orang kita aja baru ketemu"
"Yaudah habis dari sini kita ke sana!"
"Ih kalo ngomong suka ga dipikir dulu... Maira bentar lagi ujian. Kapan-kapan kan bisa" ucap Maira, tak lama makanan datang sehingga menghentikan obrolan yang sedikit memanas itu.
Mereka menikmati sarapannya, dengan latar kolam renang serta view yang ada di sana menjadikan suasana lebih tenang.
"Mas Rae nanti potoin aku ya.... yang banyak biar bisa pamer xixixi" ucap Maira yang sudah menyelesaikan makannya. Rae mengedipkan matanya dan membuat simbol oke dengan jarinya.
"Buruan bentar lagi jam 7..." ujar Azzam, sepertinya dia tidak senang Maira berinteraksi dengan Rae.
Padahalkan ada aku disampingnya tapi kenapa harus orang itu yang dia ajak ngobrol, gerutu Azzam dalam hatinya.
Setelah membayar makanannya mereka keluar meninggalkan resort dan mencegat cidomo (andong) untuk menuju kapal. Mereka menuju arah Utara Gili Trawangan. Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke sana.
Sesampainya di sana sang nahkoda kapal langsung menyuruhnya masuk lalu melajukan kapalnya ke spot-spot tertentu. Mereka menggunakan private glass bottom boat, jadi hanya ada beberapa orang saja di kapalnya.
"Mai... kamu mau snorkeling?" tanya Azzam.
"Ehmmm engga deh aku liatin dari sini aja, masih males nyebur"
"Hmmm"
Rae yang mendengar ucapan Maira langsung angkat suara.
"Ra... kamu ga mau ngasih makan ikan? Bentar lagi kita nyampe di fishpoint loh..." ujar Rae mengiming-imingi Maira. Maira tampak berpikir, mengerutkan alisnya.
"Hmm yaudah deh, Maira ganti baju dulu"
Maira beranjak pergi menuju ruang ganti lalu mengganti pakaiannya dengan baju renang muslim. Azzam membuntuti Maira ke ruang ganti.
"Eh... ngapain kakak ke sini?"
"Ya mau ganti bajulah Mai masa mau tidur"
"Keluar dulu ih... Maira duluan yang ganti kakak tunggu di luar dulu!"
Azzam menuruti perintah Maira, dia kembali ke tempatnya. Beberapa menit kemudian Maira sudah selesai berganti pakaian.
"Udah tuh Ka... silahkan tuan Azzam yang terhormat" ucap Maira kemudian membungkukan badannya.
"Hmmmm"
Azzam berlalu meninggalkan Maira, tak butuh waktu lama dia kembali ke tempatnya sudah memakai baju renangnya.
"Oke kita sudah sampai di fishpoint. Ini perlengkapannya" ucap instruktur kemudian memberikan masker, snorkel, life jacket, pada Azzam, Maira, juga Rae. Mereka menerimanya lalu memakainya.
"Mas Rae... nanti potoin aku yaaa waktu ngasih makan ikan" perintah Maira.
"Oke siap bu bos..." jawab Rae kemudian mengacungkan jempolnya. Setelah itu mereka menceburkan diri ke laut. Azzam berenang di samping Maira, tak ingin jauh-jauh darinya. Sedangkan Maira tampak risih seperti tak leluasa karena pergerakannya selalu diikuti Azzam.
Maira melihat segerombolan ikan hias berwarna-warni, lalu dia mendekatinya dan menyeprotkan roti tawar di sana. Ikan-ikan itu mengerubungi, dengan lahap mereka mencapok makanan yang di muntahkan oleh Maira dari botol yang dibawanya. Maira muncul ke permukaan mencari sosok Rae, bisa-bisanya dia lupa kalau dia diberi tugas untuk mengabadikan momen itu.
"Kak Azzam liat mas Rae engga?" tanya Maira ketika Azzam menyembulkan kepalanya ke permukaan.
"Mana aku tahu" Azzam mengedikkan bahunya, kemudian mencari keberadaan Rae. Bukannya menemukan Rae dia malah melihat pemandangan yang disuguhkan oleh para bule-bule yang memakai bikini. Maira yang melihat Azzam langsung menjewer telinganya.
"Bisa-bisanya kamu mencuri kesempatan dalam kesempitan kak" hardik Maira. "Awas kamu kalo liatin bule-bule itu lagi" ucapnya dengan geram. Azzam yang mendapat perintah itu malah semakin menantang Maira dia tetap berada di sana dan mengamati bule-bule itu.
"Kakaaaakkkk..... udah dibilangin jangan dilihatin malah tambah dilihatin" Maira kesal, dicubitnya pinggang Azzam dengan keras.
Awwwww pekik Azzam, dia meringis menahan sakit akibat cubitan Maira.
"Mai kamu kok jahat siiih?"
"Siapa yang jahat, kakak atau aku? awas aja kalo masih dilihatin Maira bisa lebih kejam daripada itu" ujarnya bersungut-sungut kesal.
"Iya iya maaf, tapi kakak seneng deh... kamu cemburu yaaa?" Azzam tertawa cekikan, yang ditanya malah kembali menyelam ke air. Maira memuncratkan semua makanan yang ada di botolnya, memberi tekanan dengan keras.
hah apa tadi katanya? cemburu?? hiiiih mana mungkin aku cemburu. gerutu Maira dalam hatinya. Sepertinya moodnya sedang kacau, dia sedikit menyesal karena menuruti Rae, malah Rae belum terlihat. Akhirnya Maira kembali ke kapal tanpa memperdulikan Azzam yang berusaha mengejarnya.
***
Saya sangat sadar jika tulisan saya tidak bisa memuaskan semua orang, selera orang pun berbeda-beda, tapi saya akan tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik😊
Jika ada yang kurang puas boleh pamit undur diri saya tidak akan menahan kalian untuk tetap tinggal. Kalau masih mau baca yaa monggo kerso saya juga tidak melarang:)
terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
PULPEN TANPA TINTA
lanjut kak,, 🙂
yang semangat dan sukses selalu kak author..
qw cuma kasih bintang 5 dan like bab..
sekalian ikut promo kak 🙏"DUO BUCIN 21+"
trimakasihh 😇
2020-10-10
1
Umi Yan
Lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊
Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏
Semangat dan sukses selalu utk authornya😊👍💪🙏
2020-10-10
0
Rahmayani
fisualnya dong thor biar tambh semangat bacanya😁😁
2020-10-10
0