Menuju Halal 1

Di rumah Humaira

"Ra, kamu ambil cuti aja ya nak. Seminggu lagi kamu bakal nikah mana mungkin bisa ngurus persiapan sambil ngurus organisasi ataupun kuliah" ujar Bunda Arsy memberikan solusi pada Humaira.

"Ga bisalah bunda, besok ada praktikum. Lagian ini bukan waktunya ngambil cuti juga, udah gapapa mungkin nanti Maira izin buat ga ikut rapat. Jadwal kuliah juga cuma 3 hari ko engga satu minggu full"

"Emangnya kamu ga mau bulan madu kok ga mau ngambil cuti?"

"Aduh bunda... Maira belom mikir sampe kesitu-situ ih" ucapnya dengan kesal.

"Yahh padahal bunda pengen cepet-cepet dapet cucu" jawab bunda dengan muka sedikit memelas. Humaira hanya bisa diam, tak ingin menjawab perkataan ibunya. Kalaupun dijawab pasti berujung dengan debat, dan Maira yang kalah. Maklum wanita memang susah untuk mengalah apalagi ibu-ibu.

"Oh iya hampir aja bunda lupa... Kamu kasih list temen-temen kamu yang bakal diundang yaaa. Pokoknya nanti malem udah ada ditangan bunda soalnya lusa udah harus disebar undangannya" Maira hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar

"Yaudah bunda, Maira ke kampus dulu. Mungkin pulangnya agak sorean" ucapnya lalu pergi menuju kamarnya, mengambil tas dan kunci motornya. Ia ingin segera pergi dari rumah dan tentunya menyibukkan diri kembali di kampus tercintanya.

Hari ini, hari terakhir festival campus mana mungkin dia melewatkannya. Susah payah dia ikut berjibaku menyiapkan kegiatan dari nol bahkan rela untuk mengurangi jatah tidurnya hanya demi keberhasilan kegiatan tersebut, Humaira tidak ingin melewatkannya barang sedetik pun. Baginya mengabdi pada organisasi sudah menjadi keharusan sekaligus merupakan wadah untuk mengekspresikan berbagai gagasan dan wacana untuk membentuk sebuah peradaban. Lelah? Tentu saja, jangan ditanya dia harus rela mencurahkan tenaga serta pikirannya dalam berorganisasi. Tapi baginya, melelahkan bukanlah hal yang seberapa dan bukan tantangan yang besar dalam kehidupan ini. Berorganisasi pun adalah proses untuk menemukan dan mengasah potensi diri.

***

Sementara itu, mama Retna tampak sibuk dengan ponsel dan pena serta kertas yang ada dihadapannya. Dia tampak antusias menyiapkan segala keperluan untuk pernikahan putranya. Sesekali terlihat senyum manis terlintas di wajahnya. Jemarinya sibuk menulis dan menceklis satu persatu draft yang ada di kertas.

"Apa lagi yaa yang kurang?" gumamnya sambil mengingat-ngigat dan melihat kembali kertas di hadapannya.

"Aha aku baru ingat! Aku harus menyiapkan bulan madu untuk mereka. Adnan mana mau berpikir masalah seperti ini... dipikirannya hanya kerja kerja dan kerja sampe-sampe lupa kalau dia udah tua dan belum menikah juga"

Effendi dan Adnan sudah pergi ke kantor sejak tadi sehingga tinggalah Azzam dan mama Retna disana. Azzam yang duduk tak jauh dari mamanya hanya bisa tesenyum simpul lalu geleng-geleng kepala melihat tingkah mamanya. Rasanya baru kali ini dia melihat mamanya tersenyum bahagia. Mungkin jika orang yang sedang menjalin asmara mamanya bisa diibaratkan seperti baru ditembak sang doi setelah sekian lama menjalin hubungan tanpa status.

"Eh Zam... Kamu tau ga kira-kira bulan madu yang bagus dimana?" Tanya mama Retna

"Mana Azzam ngerti, Azzam aja belum pernah ngerasain gimana mau tau" mama Retna yang mendengar jawaban itu hanya mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah kamu tanyain aja sama temen mu yang udah nikah"

"Aduh ma... daripada nanya ke temen mendingan juga googling nanti kalo nanya ke temen malah dikira Azzam yang mau nikah"

Mama Retna tampak berpikir, dahinya mengernyit sehingga sedikit menampakkan kerutan halus di sana.

"Bagusnya di dalam negeri atau di luar negri ya zam? Kan sebentar lagi Maira ujian akhir kalo di luar negri kayanya ga mungkin deh, dia kan udah banyak praktikum belum lagi dia aktivis juga"

"Yaudah kalo gitu di dalem negri aja. Saran Azzam sih ke Lombok atau Raja Ampat mah dijamin ga bakalan nyesel. Siapa tau gara-gara tempat honeymoon yang fresh usaha mama buat dapet cucu langsung top cer hahaha"

"Good boy... mama suka ide brilian kamu. Ga sia-sia mama ngasih makan kamu dari bayi hahaha" ucap mama Retna terkekeh. Azzam yang mendengarnya hanya bisa bersungut-sungut dan memayunkan bibirnya.

"Oh iya mama hampir lupa kamu kapan sidang tesisnya?"

"Ehm mungkin sekitar 2 mingguan lagi ma... belum keluar juga jadwalnya. Oiya ma, nanti minta tolong bi Asih ya buat beberes apart besok Azzam mau tidur disana"

"Emangnya kamu ga kangen sama mama? baru berapa hari dirumah udah mau pergi lagi. Mamakan kangen Zam sama kamu"

"Engga Azzam ga kangen tuh sama mama wlee" Azzam menjulurkan lidahnya ke arah mama Retna lalu segera pergi ke kamarnya sebelum terkena jeweran mamanya.

"Dasar anak ga bener. Gini nih kalo ga punya anak perempuan udah ga ada yang bisa diajak belanja apalagi diajak kompromi" Udahlah bentar lagi juga aku punya mantu. Nanti aku manjain dia seperti anak kandungku sendiri" ucap mama Retna dengan muka berseri-seri.

"Oiya sampai lupa mau nelpon WO" pekik mama Retna lalu menepuk jidatnya. Tak lama setelah mama Retna bermonolog ia mengambil handphonenya dan menelpon pihak WO, selang beberapa waktu terdengar nada sambung di hpnya.

***

Hello readers....

Mohon maaf apabila banyak salah kata dalam penulisan, maupun pemilihan kata yang kurang tepat. Besar harapan penulis, kisah ini dapat diterima dengan hati terbuka oleh para pembaca. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk sekedar membaca kisah ini.

Love you guys😘💝

Episodes
1 Terserah
2 Lamaran
3 Menuju Halal 1
4 Menuju Halal 2
5 Menuju Halal 3
6 Hari H
7 Sah? SAH!!
8 Secepat Itukah?
9 Teman Hidup
10 Malam Pertama?
11 Darah
12 Pulang ke Rumah Mertua
13 Mood Swings
14 Hadiah Pernikahan
15 Honeymoon 1
16 Sun Aku Dong!
17 Sunset with dearest husband
18 Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
19 Honeymoon 2
20 Ini yang kedua
21 Honeymoon 3
22 Aku Mesin ATMmu
23 Win-Win Solution
24 Welcome Back to Jakarta
25 Aku Bukan Bang Toyib
26 Dia Suamiku
27 Dia Suamiku
28 Apa aku salah jika berharap?
29 Perihal Jodoh
30 Morning Kiss by Online
31 Sopir Dadakan
32 Maaf Tidak Menepati Janji
33 Jangan Sentuh Istriku
34 Introspeksi Diri
35 Menjemput Kesempatan Kedua
36 Mengakui Kesalahan
37 Pelukan Kakak Beradik
38 Coba-coba Berhadiah
39 Tim Ses
40 Rumah Baru
41 Pisang
42 The Power of Maira
43 Ternyata Cuma Mimpi
44 Gosong
45 Mama Muda
46 Balasan Kelinci Nakal
47 Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga
48 Gara-gara Drakor
49 0,9
50 Jaka Tarub dan Bidadari
51 Jadilah Pacarku!
52 Hantu Cinta Pertama
53 Papa dan Mama Kucing
54 Selamat Tinggal
55 Catatan Maira
56 Pisah Ranjang
57 Pilu
58 My Support System
59 Dia Tidak Marah Lagi
60 Telpon Ga Yaaa? Tapi Aku Gensi… Huuuuh Rindu Ini Menyiksaku
61 Ternyata...
62 Diculik?
63 Mauku??
64 Villa Puncak
65 Menyelamatkan mu (18+)
66 Jangan Pisahkan Kami
67 Mempertahankan mu
68 Kekuatan Doa
69 Karena yang Asli Ada Cap Badaknya
70 Qurotul Uyun
71 Mimpi Buruk
72 Kasih Judul Sendiri
73 72
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Terserah
2
Lamaran
3
Menuju Halal 1
4
Menuju Halal 2
5
Menuju Halal 3
6
Hari H
7
Sah? SAH!!
8
Secepat Itukah?
9
Teman Hidup
10
Malam Pertama?
11
Darah
12
Pulang ke Rumah Mertua
13
Mood Swings
14
Hadiah Pernikahan
15
Honeymoon 1
16
Sun Aku Dong!
17
Sunset with dearest husband
18
Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
19
Honeymoon 2
20
Ini yang kedua
21
Honeymoon 3
22
Aku Mesin ATMmu
23
Win-Win Solution
24
Welcome Back to Jakarta
25
Aku Bukan Bang Toyib
26
Dia Suamiku
27
Dia Suamiku
28
Apa aku salah jika berharap?
29
Perihal Jodoh
30
Morning Kiss by Online
31
Sopir Dadakan
32
Maaf Tidak Menepati Janji
33
Jangan Sentuh Istriku
34
Introspeksi Diri
35
Menjemput Kesempatan Kedua
36
Mengakui Kesalahan
37
Pelukan Kakak Beradik
38
Coba-coba Berhadiah
39
Tim Ses
40
Rumah Baru
41
Pisang
42
The Power of Maira
43
Ternyata Cuma Mimpi
44
Gosong
45
Mama Muda
46
Balasan Kelinci Nakal
47
Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga
48
Gara-gara Drakor
49
0,9
50
Jaka Tarub dan Bidadari
51
Jadilah Pacarku!
52
Hantu Cinta Pertama
53
Papa dan Mama Kucing
54
Selamat Tinggal
55
Catatan Maira
56
Pisah Ranjang
57
Pilu
58
My Support System
59
Dia Tidak Marah Lagi
60
Telpon Ga Yaaa? Tapi Aku Gensi… Huuuuh Rindu Ini Menyiksaku
61
Ternyata...
62
Diculik?
63
Mauku??
64
Villa Puncak
65
Menyelamatkan mu (18+)
66
Jangan Pisahkan Kami
67
Mempertahankan mu
68
Kekuatan Doa
69
Karena yang Asli Ada Cap Badaknya
70
Qurotul Uyun
71
Mimpi Buruk
72
Kasih Judul Sendiri
73
72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!