Jaka berlatih tanpa henti. Tujuannya hanya satu, yaitu menjadi kuat. Berbeda dengan Neta yang hanya berlatih sebentar kemudian bermain air sungai dengan teman-temannya.
Para warga terlihat datang berbondong-bondong untuk sekedar melihat sang anak pilihan. Jaka mengetahui jika banyak pasang mata yang sedang memperhatikannya, namun ia terlihat tidak peduli dan tetap melanjutkan latihannya, walau tubuhnya sudah merasa lelah.
Dika yang melihat jaka sudah kelelahan di tambah Jaka yang menjadi tontonan banyak orang, kemudian memanggil Jaka.
"Jaka untuk hari ini kita sudahi dulu latihannya lalu akan kita lanjutkan esok hari, mari kita pulang untuk makan siang. Tolong panggilkan Neta sekalian ya Nak."
"Baik Paman." Jaka mengangguk pelan dan segera menghampiri Neta, "Kak Neta, paman sudah memanggil kita untuk pulang."
"Sudah kubilang jangan panggil aku kakak, kita sebaya dan juga jangan panggil ayahku dengan sebutan paman, sekarang kita adalah keluarga," ucap Neta dengan geram lalu menyiram air pada Jaka dengan menggunakan mangkok latihannya.
Jaka yang tak terima disiram kemudian membalas Neta. Jaka menyiram Neta dengan ember latihannya dan pertempuran air antara kedua bocah itu pun tak terelakkan.
Dika tersenyum simpul melihat kedua bocah itu bermain air sambil tertawa. Dika membiarkan mereka hingga puas bermain air kemudian mengajak mereka pulang untuk makan siang.
Sesampainya di rumah, Sari terkejut melihat kedua anaknya basah kuyup, lalu memandang Dika dengan tatapan tajam. "Apa yang kau ajarkan pada mereka hingga basah kuyup seperti ini?"
"Aku mengajari mereka cara berjalan di atas air Sayang." Dika tersenyum tipis kemudian mengecup kening istrinya.
Sari menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Dika, kemudian menyuruh Jaka dan Neta untuk mandi.
Setelah selesai mandi, Jaka dan Neta langsung bergabung di meja makan.
"Jaka bagaimana latihanmu?" tanya Kakek Surya memulai pembicaraan.
"Cukup melelahkan Kek, tapi aku suka," jawab Jaka tersenyum.
Surya tersenyum mendengar jawaban Jaka, lalu menoleh ke arah Neta. "Dan Neta bagaimana latihanmu tadi?"
"Seru sekali Kek!" jawab Neta dengan semangat.
"Bagaimana takk seru, orang kau hanya bermain air seharian," ucap Dika menyindir.
Neta memicingkan matanya pada Dika tanda geram kemudian mencubit pinggang ayahnya. Semua orang yang berada di meja makan pun tertawa melihat tingkah Neta.
**
Ke esokan harinya Jaka kembali berlatih bela diri dasar penguatan fisik dan mental. Rutinitas harian tersebut berlanjut hingga satu bulan.
Dika melihat progress Jaka mengalami peningkatan dan kini ia merasa bahwa Jaka sudah bisa untuk melakukan latihan tingkat selanjutnya.
"Jaka sepertinya kau sudah bisa berlatih bela diri tingkat lanjutan,apakah kau mau?"
"Benarkah Paman? Tentu saja aku mau!" jawab Jaka dengan semangat.
"Tingkat selanjutnya yang harus kau pelajari adalah teknik dasar menggunakan pedang dan teknik dasar bela diri."
Teknik dasar menggunakan pedang mencakup, menyerang, menangkis, dan menebas. Teknik dasar bela diri mencakup, Menendang, meninju, menghindar, dan bertahan.
Dika pun menerangkan dan memperagakan cara mempelajari bela diri tingkat lanjutan. Jaka memperhatikan setiap gerakan yang Dika tunjukkan dengan antusias dan menyimpannya dalam memori.
"Apakah kau mengerti Nak? Atau paman harus mengulanginya sekali lagi?" tanya Dika.
"Aku sudah mengerti Paman!" jawab Jaka dengan yakin.
"Baiklah, pakai ini." Dika memberikan pedang kayu berukuran kecil pada Jaka.
Jaka kemudian mengulangi apa yang telah dijelaskan oleh dika sebelumnya. Dika yang melihat Jaka mampu mengingat dan memperagakan teknik itu dengan mudahnya, walau ia hanya menjelaskan sekali, membuatnya hampir tidak percaya.
Di tengah-tengah latihan, seperti biasa, Neta datang dan berbicara dengan suara khasnya yang cempreng dan tinggi, serta mulutnya yang sangat cerewet dan selalu menganggu konsentrasi Jaka.
"Ayah kenapa Jaka selalu berlatih dengan serius dan tidak pernah mau menemaniku bermain kecuali saat di rumah?" Neta menaikkan sebelah alisnya.
"Jaka berlatih sangat giat karena ia ingin menjadi kuat agar bisa melindungi orang-orang yang dicintainya," jawab Dika.
Neta pun termenung mendengar jawaban dari ayahnya, kemudian ia mengepalkan tangannya. "Baiklah Ayah! Aku juga akan menjadi kuat agar bisa melindungi Ayah, ibu, kakek, dan juga Jaka."
Dika yang mendengar ucapan Neta hanya tersenyum kemudian memeluk putrinya itu, Karna ia tahu putrinya sangat manja dan masih suka bermain daripada latihan.
"Besok aku akan mulai latihan dengan serius Ayah, tapi sebelum itu aku minta uang Ayah untuk membeli permen tangkai, bolehkan Ayah?" ucap Neta sambil membujuk ayahnya dengan mata berbinar.
Dika pun memberi Neta dua koin perak. "Jangan lupa, belikan untuk Jaka juga."
"Pasti Ayah, dia kan saudaraku, terima kasih Ayah," ucap Neta lalu mencium pipi ayahnya dan segera berlari ke toko permen.
Berbeda dengan Neta, Jaka tampak masih berlatih dengan giatnya, ia hanya beristirahat untuk makan, lalu melanjutkan latihannya dan berhenti ketika sore hari. Rutinitas itu terus ia jalani setiap harinya.
**
Satu tahun telah berlalu semenjak Jaka mulai mempelajari teknik bela diri lanjutan. Kini ia telah mahir menggunakan pedang dan piawai dalam bela diri tangan kosong.
Begitupun dengan Neta, kini Neta juga bisa menggunakan pedang dan juga bela diri tangan kosong. Tak ada yang menyangka Neta yang dianggap manja dapat mahir dalam bela diri, walau tak sebagus dan sepandai Jaka, Namun Neta juga tak tertinggal jauh dari Jaka.
Dikalah orang yang paling tidak menyangka Neta yang dianggapnya hanya main-main dalam perkataannya satu tahun silam, kini menjadi mahir dalam bela diri.
Selain itu yang membuat Dika lebih kagum adalah kepandaian dan kecerdasan Jaka dalam berlatih hingga dapat menguasai teknik bela diri lanjutan hanya dalam waktu satu tahun saja, Jaka terlihat sudah leluasa menggunakan pedang maupun bela diri tangan kosong, yang sudah seperti menyatu dengan dirinya.
"Kini dia sudah bisa lanjut berlatih bela diri tingkat tinggi," gumam Dika sambil memperhatikan Jaka yang sedang berlatih pedang dengan Neta sebagai partner latihannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 333 Episodes
Comments
rajes salam lubis
lanjutkan
2022-07-21
0
Thomas Andreas
mantaaaapp
2022-01-09
0
Tasrial Syarief
Mantab Thor
2021-12-11
0