[DISCONTINUE]If You Hate Me So

[DISCONTINUE]If You Hate Me So

Chapter - 1

Kedua mata itu akhirnya terbuka. Mengerjap pelan guna menyesuaikan dengan cahaya lampu yang terang. Setelah nyawanya terkumpul semua, wanita itu perlahan bangkit dari acara tidurnya.

Ia menggaruk rambut panjangnya yang terurai acak-acakan, khas orang baru bangun tidur. Gadis itu menoleh untuk sekedar melihat benda bulat di dinding yang menunjukkan waktu pukul 7 pagi.

Ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya memaksakan senyumnya. Senyum yang begitu manis namun menyimpan banyak makna.

"Ok Grisha! Hari ini pun harus semangat! Jangan sedih!" Seru nya menyemangati diri sendiri.

Gadis yang bernama Grisha itu lantas tersenyum sebelum melesat ke kamar mandi. Banyak hal yang harus ia lakukan dipagi hari. Walaupun setiap yang ia lakukan akan berakhir sia-sia dimata orang itu.

Namun ia tetap harus melakukannya karena mau bagaimanapun, itu memanglah tugasnya.

_____________________0o0_____________________

Grisha melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar yang masih tertutup rapat. Ia menyentuh permukaan pintu itu, wajahnya menyiratkan banyak hal yang tak dapat disampaikan. Meski berat dan tau pasti apa yang akan terjadi kedepannya, ia tetap mengetuk pintu itu.

"Xeno...apa kau sudah bangun?" Serunya dibalik pintu. Namun hening, tak ada balasan apapun dari dalam sana. Mengetahui hal itu, ia pun kembali mengetuk pintu dan sedikit mengeraskan suaranya.

"Xeno, bangunlah. Kau harus bekerja, nanti bisa terlambat." Seru nya, namun lagi-lagi hanya keheningan yang ia dapat. Tak ada balasan ataupun suara lain di balik kamar itu.

Karena cemas, ia pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah gundukan selimut yang bergelung di atas ranjang. Ah, orang itu masih tidur rupanya.

Grisha tersenyum kecil, merasa gemas melihat gundukan besar itu. Ya, walaupun seseorang dibalik gundukan itu tidak se-menggemaskan itu nyatanya.

Grisha berjalan mendekat lalu sedikit menggoyangkan bahu orang itu untuk membangunkannya. "Xeno...ayo bangun, kau harus bekerja." Lirih Grisha pada pria yang masih bergelung dibalik selimut tebalnya yang hangat.

Pria yang dipanggil Xeno itu menggeliat kecil dan bergumam dengan ketus, "Jangan ganggu aku! Pergilah!"

Grisha masih setia berdiri ditempatnya, sudah terbiasa dengan segala sikap sinis dari pria itu. Bahkan saat dalam keadaan masih mengantuk pun lelaki itu tetap berteriak padanya.

Grisha tersenyum, "Nanti kau bisa terlambat, sudah tugasku sebagai istrimu untuk membantumu. Ayo bangun, aku akan buatkan kopi--"

"DIAM!!"

Grisha tersentak saat Xeno tiba-tiba membentaknya. Wajah tegas sang suami membuatnya menelan ludah.

Suaminya itu masih terbaring dengan badan telungkup. Kepalanya menoleh kearahnya dengan tatapan tajam dan alis yang menukik, tanda bahwa pria itu mulai marah.

"Aku tak peduli jika kau istriku atau bukan, yang pasti aku tidak minta di urus olehmu! Pergilah! Jangan ganggu urusanku!"

Buk!

Grisha mundur beberapa langkah kebalakang saat Xeno tiba-tiba melempar bantal ke arahnya, yang sangat disayangkan mengenai tepat ke wajahnya.

Grisha hanya bisa menunduk, wajahnya memerah antara menahan tangis dan sakit. Tapi rasa sakit itu tak sebanding dengan rasa sakit dihatinya.

Bibirnya bergetar, mencoba menahan rasa sakit yang mulai menjalar dihatinya. Kemudian ia menunduk, guna mengambil bantal yang dilempar suaminya tadi, menepuknya sebentar untuk membersihkan debu yang menempel sebelum akhirnya menyimpannya dengan pelan di ujung ranjang besar itu.

"Maafkan aku..."lirih Grisha seraya menunduk.

"Ck, mengganggu saja!" Xeno hanya berdecak sebal lalu kembali bergelung dibalik selimut, melanjutkan acara tidurnya yang sempat terganggu.

Grisha beranjak keluar, kembali masuk ke kamarnya. Ia duduk ditepian ranjang, menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Berharap tarikan nafas itu dapat sedikit menenangkan hatinya yang terus berdenyut nyeri sejak tadi, ah tidak. Mungkin sejak pertama kali mereka bertemu, rasa sakit itu mulai bersarang dihatinya.

Ia menarik laci kecil disamping tempat tidurnya lalu mengambil sebuah buku note kecil. Ia membuka halaman tengah, dimana ada sebuah foto berukuran kecil yang sengaja ia selipkan disana. Disembunyikan dan tak ada siapapun yang tau.

Ia tersenyum kecil melihat foto itu, yang mana adalah foto pernikahannya sendiri dua bulan yang lalu. Foto yang penuh kepalsuan dibaliknya.

Ia mengusap wajah lelaki yang tak lain adalah Xeno yang sedang merangkul pinggangnya dengan mesra. Bahkan senyumannya sangat cerah dan menyiratkan kebahagiaan. Tak ada akan ada yang curiga bahwa senyum itu adalah palsu.

Ia masih ingat jelas saat Xeno menciumnya, bahkan hanya ditepi bibir dan itupun tidak sepenuhnya menyentuh kulitnya alias hanya mengambang. Bahkan kata-katanya masih teringat jelas dikepalanya.

"Jangan anggap dengan ini aku sudah menerimamu sepenuhnya, ini hanya pencitraan saja. Jangan terlalu percaya diri."

Meskipun begitu Grisha tetap menganggapnya bahwa lelaki itu benar-benar suaminya. Pria yang bahkan tak pernah menganggap keberadaaanya, dan mengabaikan segala bentuk perhatiannya.

Bodohnya, Grisha jatuh cinta pada lelaki itu. Ya, Grisha mencintainya. Sangat...

Gadis itu tersenyum, namun ada bulir air mata yang ikut serta membingkai wajahnya. "Ya, aku memang bodoh. Bisa-bisanya mencintai pria yang bahkan tak pernah menganggapku ada dan membenci keberadaanku. Hah~ mungkin aku sudah gila."

Grisha segera menyimpan foto itu kembali dan menghapus air matanya. Ia tak boleh bermalas-masalan. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan sendiri di rumah yang cukup besar ini.

Ia kembali tersenyum, lalu beranjak keluar dan menuruni tangga untuk sampai ke dapur.

Memang, kamarnya berada di lantai atas untuk sebuah alasan, dan kamar Xeno berada dibawah tepat di dekat dapur. Namun ia tak keberatan meski harus naik-turun tangga, apapun ia lakukan demi membuat Xeno nyaman. Ya, dia memang sudah gila.

Ia mengikat rambutnya lalu mulai memakai apron berwarna peach kesukaannya. Ia membuka kulkas yang berukuran besar dihadapannya. Ia terkejut karena ternyata isi kulkas itu hampir habis. Hanya tersisa beberapa butir telur dan sayuran serta susu kotak yang sepertinya sudah basi.

"Astaga, aku lupa belanja mingguan. Sepertinya aku harus belanja..."

Karena hanya ada telur dan beberapa sayuran seperti kol dan wortel, ia memutuskan untuk membuat nasi goreng.

Ia mulai berkutat dengan dapurnya, sesekali bersenandung ringan dengan lembut. Ah, manisnya suasana pagi hari di rumah itu. Andai jika adanya cinta dihubungan mereka...

Ia menyimpan dua piring nasi goreng dimeja, tak lupa dengan kopi hitam kesukaan suaminya. Setelah memastikan semuanya siap, ia duduk di meja makan, menunggu suaminya itu keluar dari kamarnya.

Grisha menelungkupkan kepalanya diatas meja makan dengan posisi menghadap ke arah kamar Xeno. Pintu kamar yang berwarna hitam itu masih setia tertutup, seakan tak ada tanda-tanda sang penghuni akan keluar dari kamarnya.

"Apakah Xeno masih tidur? Apa perlu kubangunkan lagi?" Gumamnya khawatir.

Tak lama kemudian pintu itu terbuka, menampilkan Xeno dengan penampilan sudah rapi namun tampak terburu-buru langsung melesat ke pintu utama.

"Xeno! Kau sudah ingin pergi? Makan dulu sarapanmu." Seru Grisha seraya berjalan mendekati suaminya yang tengah memakai sepatu dengan terburu-buru.

"Tak usah pedulikan aku!" Serunyu tanpa menoleh sedikitpun. Kini ia tengah sibuk memakai jas kerjanya.

"Setidaknya minum dulu kopi--"

"Berhentilah pura-pura perhatian padaku! Sudah kubilang aku tidak butuh diurus olehmu! Kenapa kau tidak mengerti juga?!"

Grisha kembali mundur saat Xeno membentaknya. Ia hanya diam saat lelaki itu mulai membuka pintu dan meleos pergi.

Grisha segera pergi menuju jendela, mengintip kecil guna melihat kepergian suaminya.

Xeno berjalan dengan terburu-buru menuju mobil hitamnya. Ia menatap rumahnya sebentar sebelum akhirnya masuk kedalam mobil dan melenggang pergi.

Grisha tersenyum sendu, "Kapan aku bisa mengantarmu sampai kedepan rumah...Xeno."

Impiannya sangat mudah. Ia hanya ingin diakui sebagai istrinya, tapi kenapa sangat sulit diraih?

Terpopuler

Comments

dhapz H

dhapz H

klo hanya cinta sebelah kenapa hrs ada pernikahan

2021-11-23

0

Selvi Tyas

Selvi Tyas

awal yg miris.diperlakukan sadis masih bertahan demi kata cinta🤪

2021-08-12

0

Fitria Dafina

Fitria Dafina

Semangt Grisha 😍😍

2021-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter - 1
2 Chapter - 2
3 Chapter - 3
4 Chapter - 4
5 Chapter - 5
6 Chapter - 6
7 Chapter - 7
8 Chapter - 8
9 Chapter - 9
10 Chapter - 10
11 Chapter - 11
12 Chapter - 12
13 Chapter - 13
14 Chapter - 14
15 Chapter - 15
16 Visual Cast
17 Chapter - 16
18 Chapter - 17
19 Chapter - 18
20 Chapter - 19
21 Chaper - 20
22 Chapter - 21
23 Chapter - 22
24 Chapter - 23
25 Chapter - 24
26 Chapter - 25
27 Chapter - 26
28 Chapter - 27
29 Chapter - 28
30 Chapter -29
31 Chapter - 30
32 Chapter - 31
33 Chapter- 32
34 Chapter - 33
35 Chapter - 34
36 Chapter - 35
37 Chapter - 36
38 Chapter - 37
39 Chapter - 38
40 Chapter- 39
41 Chapter - 40
42 Chapter - 41
43 Chapter - 42
44 Chapter - 43
45 Chapter - 44
46 Chapter - 45
47 Chapter - 46
48 Chapter - 47
49 Chapter - 48
50 Chapter - 49
51 Chapter - 50
52 Chapter - 51
53 Chapter - 52
54 Chapter - 53
55 Chapter - 54
56 Chapter - 55
57 Chapter - 56
58 Chapter - 57
59 Chapter - 58
60 Chapter - 59
61 Chapter - 60
62 Chapter - 61
63 Chapter - 62
64 Chapter - 63
65 Chapter - 64
66 Chapter - 65
67 Chapter - 66
68 Chapter - 67
69 Chapter - 68
70 Chapter - 69 [Isabella's past]
71 Chapter - 70
72 Chapter - 71
73 Chapter - 72
74 Chapter - 73
75 Chapter - 74
76 Chapter - 75
77 Chapter -76
78 Chapter - 77
79 Chapter - 78
80 Chapter - 79
81 PENGUMUMUMAN
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Chapter - 1
2
Chapter - 2
3
Chapter - 3
4
Chapter - 4
5
Chapter - 5
6
Chapter - 6
7
Chapter - 7
8
Chapter - 8
9
Chapter - 9
10
Chapter - 10
11
Chapter - 11
12
Chapter - 12
13
Chapter - 13
14
Chapter - 14
15
Chapter - 15
16
Visual Cast
17
Chapter - 16
18
Chapter - 17
19
Chapter - 18
20
Chapter - 19
21
Chaper - 20
22
Chapter - 21
23
Chapter - 22
24
Chapter - 23
25
Chapter - 24
26
Chapter - 25
27
Chapter - 26
28
Chapter - 27
29
Chapter - 28
30
Chapter -29
31
Chapter - 30
32
Chapter - 31
33
Chapter- 32
34
Chapter - 33
35
Chapter - 34
36
Chapter - 35
37
Chapter - 36
38
Chapter - 37
39
Chapter - 38
40
Chapter- 39
41
Chapter - 40
42
Chapter - 41
43
Chapter - 42
44
Chapter - 43
45
Chapter - 44
46
Chapter - 45
47
Chapter - 46
48
Chapter - 47
49
Chapter - 48
50
Chapter - 49
51
Chapter - 50
52
Chapter - 51
53
Chapter - 52
54
Chapter - 53
55
Chapter - 54
56
Chapter - 55
57
Chapter - 56
58
Chapter - 57
59
Chapter - 58
60
Chapter - 59
61
Chapter - 60
62
Chapter - 61
63
Chapter - 62
64
Chapter - 63
65
Chapter - 64
66
Chapter - 65
67
Chapter - 66
68
Chapter - 67
69
Chapter - 68
70
Chapter - 69 [Isabella's past]
71
Chapter - 70
72
Chapter - 71
73
Chapter - 72
74
Chapter - 73
75
Chapter - 74
76
Chapter - 75
77
Chapter -76
78
Chapter - 77
79
Chapter - 78
80
Chapter - 79
81
PENGUMUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!