Tawanan Cinta 02

"Kamu beneran ndak apa-apa begini?" tanya Melky kepada Xeena sambil memindai Xeena dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia tidak menyangka temannya itu sungguh langsung bertekad untuk melamar pekerjaan hari itu juga setelah ia memberi informasi.

Meski baju lengan panjang dan juga celana panjang milik Melky pas di tubuh Xeena, tapi tinggi badan Xeena yang memang lebih dari pada Melky membuat celana yang dipakai sedikit menggantung.

"Aman, ayok cepat. Lebih cepat lebih baik kan. Aku butuh kerjaan itu," jawab Xeena acuh tak acuh. Dia tidak peduli dengan tampilannya yang biasa saja sekarang ini. Yang penting adalah rapi dan membawa persyaratan sesuai yang dibutuhkan oleh pelamar.

Jika kalian bertanya mengapa Melky belum berangkat bekerja, semua itu karena Xeena tadi keluar rumah di jam yang sangat pagi yakni pukul enam. Dan dia sampai di rumah Melky pukul 06.30 sehingga Melky masih berada di rumah dan belum berangkat kerja.

"Nah kita sampai," ucap Melky sambil memarkir mobilnya. Xeena memutuskan untuk ikut mobil Melky agar tampilannya tetaplah rapi.

Turun dari mobil, Xeena begitu takjub melihat gedung kantor yang masuk dalam kategori besar itu. Setidaknya kantor itu memiliki 10-15 lantai. Nama perusahaan juga terpampang jelas di depan gedung, 'SJ Grup' itulah nama tempat kerja Melky dan Xeena pun sedang berjuang untuk masuk ke sana.

"Mel, gedungnya keren banget yak?" ucap Xeena takjub.

"Iya bener, nah aku anterin ke HRD. Biar langsung kamu bisa diwawancara. Tapi aku beneran minta maaf lho ini, Xeen. Soalnya posisi kerjanya cuman office girl," sesal Melky. Dia sungguh ingin temannya itu mendapatkan posisi yang bagus.

"Ndak apa Mel, lulusan SMA macam aku dengan usia 25 tahun, bisa dapat kerja aja udah sukur banget. Tahu kan di negara tercinta kita usia 25 tahun ke atas udah dianggap fosil. Susah bener nyari kerja nya hahaha."

Xeena tertawa lepas. Kesannya lucu tapi itu sungguh kalimat satir.

"Seharunya kamu itu slesein kuliah. Bapakmu emang bener-bener deh." Lagi-lagi Melky merasa kesal. Setiap membahas tentang keluarga Xeena, dia merasa selalu kesal.

"Udah jangan dibahas. Yook buruan masuk biar nggak telat juga kan. Siapa tahu aku langsung ketrima dan besok bisa langsung kerja."

Ajakan penuh semangat dari Xeena membuat Melky menghapus semua rasa kesal yang dirasakan. Dia pun membawa Xeena menuju ke ruang HRD. Dengan sedikit penjelasan kepada HRD, Melky memberitahu perihal temannya itu.

"Xeena Restitalya, usia 25 tahun. Hmmm kamu sudah banyak bekerja juga ya selama ini. Kenapa tidak kuliah?" Sang HRD mulai melakukan wawancara. Xeena dengan tenang duduk dan juga dalam menjawabnya.

"Pernah Bu, saya kuliah sampai semester 4. Tapi karena keterbatasan biaya, akhirnya saya cuti. Eh berhenti, karena itu sudah sangat lama. Awalnya saya cuti tapi ternyata saya lebih nyaman bekerja sehingga kuliah saya menjadi terhenti."

"Jadi kamu tidak masalah jadi OG?" tanya sang HRD mencoba meyakinkan Xeena.

"Tidak masalah Bu, di usia sperti saya bukan lagi memilih-milih pekerjaan. Selagi pekerjaan itu baik dan tidak menyalahi norma. Dan saya juga sebelumnya pernah jadi OG juga." Xeena menjawab dengan penuh keyakinan.

"Baiklah kalau begitu, rekomendasi Melky sungguh bagus. Ini adalah kontrak kerjanya silakan dibaca dan ditandangani, lalu ... ."

Xeena sungguh sangat senang. Ingin sekali dia bersorak sekarang ini, tapi tentu saja tidak ia lakukan.

Mungkin ini lah yang namanya rejeki tidak kemana. Akhirnya setelah satu bulan menganggur, dia bisa kembali menghirup udara bebas.

Kali ini Xeena bertekad untuk keluar dari rumah. Dia tak lagi mau berpikir tentang kesulitan yang dikatakan oleh Wita jika meninggalkan rumah.

Selama ini Xeena sudah terlalu bodoh karena tidak berani mengambil keputusan untuk pergi. Mentalnya sudah tidak baik-baik saja terlebih selama ini tidak bekerja. Dia tiap hari mendengarkan omelan Wita dan juga sikap kurang ajar Aldo. Itu sungguh membuatnya tidak lagi bisa bertahan.

"Selamat bergabung di SJ Grup. Semoga kamu bisa bekerja dengan baik. Mulai besok kamu sudah bisa mulai bekerja, Xeena."

"Terimakasih Bu, terimakasih banyak. Saya berjanji akan bekerja dengan baik. Saya berani menjamin itu. Permisi."

Setelah menjabat tangan Bu HRD, Siena keluar dari ruangan. Di depan ruangan itu, Xeena bersorak tanpa suara. Dia sungguh sangat senang. Ya gara-gara keusilan yang dilakukan Aldo ternyata membawanya mendapat pekerjaan.

Tak tik tak tik

Xeena tidak ingin mengganggu Melky yang mungkin sudah sibuk bekerja. Sehingga dia memilih untuk mengirimi temannya itu pesan. Sebuah pesan yang memberitahukan bahwa dia berhasil diterima kerja di tempat yang sama dengan Melky meskipun mereka berbeda jabatan.

"Semoga kamu nggak malu ya punya temen Office Girl kayak aku." Tulis Xeena di akhir pesannya.

"Heh gila, siapa yang malu. Dasar sialan, temen nggak ada akhlak. Aku nggak mungkin dan nggak bakalan malu. Aku malah bangga punya temen kayak kamu Xeen. Bahkan kalau aku mampu dan uangku banyak, aku pengen biayain kuliah kamu lagi."

Jawaban pesan dari Melky membuat mata Xeena berkaca-kaca. Pertemanan mereka sungguh sangat kental. Xeena beruntung memiliki teman seperti Melky pun sebaliknya.

Xeena melenggang pergi meninggalkan gedung SJ Grup. Dengan perasaan senang dan juga ringan, dia mulai berjalan dan melakukan langkah selanjutnya yakni pergi dari rumah.

"Tapi, aku harus nyari kos dulu. Baiklah ayo kita cari."

Ughhh

Baru saja Xeena keluar dari pekarangan kantor SJ Grup, dia tiba-tiba merasakan perutnya yang begitu nyeri. Padahal tadi dirinya sehat-sehat saja. Tapi ini tiba-tiba dia merasakan demikian.

"Ughhh sial, asam lambungku kumat. Aaah ini pasti gara-gara tadi makan gudeg. Duuh Xeen kok ya kamu bodoh banget sih. Ndak ndak, ini ndak boleh. Besok aku harus kerja, aku harus sehat."

Xeena yang tadi sempat menghentikan langkahnya, kini harus kembali terud berjalan. Dengan sedikit membungkukkan tubuh, dia menunggu angkot di sisi jalan. Keringat dingin mulai mengucur, dan ulu hatinya semakin sakit.

"Aaah aku ndak kuat ini," keluhnya. Pada akhirnya gadis itu berjongkok sambil memegangi perutnya. Dia mencoba mengatur nafasnya agar terasa lebih baik. Tapi ternyata itu tidaklah mempan. Untuk saat ini, dia harus segera meminum obatnya.

"Xeena! Xeen kamu ngapain di situ?"

Suara yang samar-samat terdengar itu Xeena yakin adalah suara milik orang yang sangat ia kenal. Suara yang sebenarnya tidak ingin dia dengar lagi tapi saat ini dia membutuhkan si pemilik suara.

"Xeen kamu kenapa?"

"Ughhh .. Aslam ku umat, Den."

"Ya ampun, ayo aku antar ke rumah sakit."

Keramahan Deny sungguh tidak dia sukai sebenarnya, karena Xeena berusaha untuk melupakan segala hal tentang pria itu.

"Ndak, ndak usah. A-aku minta tolong belikan obat saja. Cukup dengan itu. Hal seperti ini sudah biasa bagiku, kamu tahu itu kan. Jadi aku mohon tidak perlu berbuat lebih dari ini," ucap Xeena dengan senyum kecutnya. Sedangkan Deny, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Apa yang jadi keinginan wanita itu, ia akan melakukannya.

"Ya, baiklah. Kalau gitu, masuk ke mobil aku akan carikan apotek untuk mu." Deny pasrah.

"Terimakasih banyak, Den. Aku akan membayar obatnya nanti."

TBC

Terpopuler

Comments

Srie Handayantie

Srie Handayantie

smoga pemeran utama wanita inii bisa kuat mengahadapi apapun didunia inii yaa 😉

2025-07-16

3

aleena

aleena

ayoo xeena kamu pasti kuaat,,
pemeran utaman gak meye meye
stroong/Determined//Determined//Determined/

2025-07-20

0

Azahra Rahma

Azahra Rahma

iya mending keluar dari rumah saja lah Xena,, daripada hidup sama keluarga toxic

2025-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Tawanan Cinta 01
2 Tawanan Cinta 02
3 Tawanan Cinta 03
4 Tawanan Cinta 04
5 Tawanan Cinta 05
6 Tawanan Cinta 06
7 Tawanan Cinta 07
8 Tawanan Cinta 08
9 Tawanan Cinta 09
10 Tawanan Cinta 10
11 Tawanan Cinta 11
12 Tawanan Cinta 12
13 Tawanan Cinta 13
14 Tawanan Cinta 14
15 Tawanan Cinta 15
16 Tawanan Cinta 16
17 Tawanan Cinta 17
18 Tawanan Cinta 18
19 Tawanan Cinta 19
20 Tawanan Cinta 20
21 Tawanan Cinta 21
22 Tawanan Cinta 22
23 Tawanan Cinta 23
24 Tawanan Cinta 24
25 Tawanan Cinta 25
26 Tawanan Cinta 26
27 Tawanan Cinta 27
28 Tawanan Cinta 28
29 Tawanan Cinta 29
30 Tawanan Cinta 30
31 Tawanan Cinta 31
32 Tawanan Cinta 32
33 Tawanan Cinta 33
34 Tawanan Cinta 34
35 Tawanan Cinta 35
36 Tawanan Cinta 36
37 Tawanan Cinta 37
38 Tawanan Cinta 38
39 Tawanan Cinta 39
40 Tawanan Cinta 40
41 Tawanan Cinta 41
42 Tawanan Cinta 42
43 Tawanan Cinta 43
44 Tawanan Cinta 44
45 Tawanan Cinta 45
46 Tawanan Cinta 46
47 Tawanan Cinta 47
48 Tawanan Cinta 48
49 Tawanan Cinta 49
50 Tawanan Cinta 50
51 Tawanan Cinta 51
52 Tawanan Cinta 52
53 Tawanan Cinta 53
54 Tawanan Cinta 54
55 Tawanan Cinta 55
56 Tawanan Cinta 56
57 Tawanan Cinta 57
58 Tawanan Cinta 58
59 Tawanan Cinta 59
60 Tawanan Cinta 60
61 Tawanan Cinta 61
62 Tawanan Cinta 62
63 Tawanan Cinta 63
64 Tawanan Cinta 64
65 Tawanan Cinta 65
66 Tawanan Cinta 66
67 Tawanan Cinta 67
68 Tawanan Cinta 68
69 Tawanan Cinta 69
70 Tawanan Cinta 70
71 Tawanan Cinta 71
72 Tawanan Cinta 72
73 Tawanan Cinta 73
74 Tawanan Cinta 74
75 Tawanan Cinta 75
76 Tawanan Cinta 76
77 Tawanan Cinta 77
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Tawanan Cinta 01
2
Tawanan Cinta 02
3
Tawanan Cinta 03
4
Tawanan Cinta 04
5
Tawanan Cinta 05
6
Tawanan Cinta 06
7
Tawanan Cinta 07
8
Tawanan Cinta 08
9
Tawanan Cinta 09
10
Tawanan Cinta 10
11
Tawanan Cinta 11
12
Tawanan Cinta 12
13
Tawanan Cinta 13
14
Tawanan Cinta 14
15
Tawanan Cinta 15
16
Tawanan Cinta 16
17
Tawanan Cinta 17
18
Tawanan Cinta 18
19
Tawanan Cinta 19
20
Tawanan Cinta 20
21
Tawanan Cinta 21
22
Tawanan Cinta 22
23
Tawanan Cinta 23
24
Tawanan Cinta 24
25
Tawanan Cinta 25
26
Tawanan Cinta 26
27
Tawanan Cinta 27
28
Tawanan Cinta 28
29
Tawanan Cinta 29
30
Tawanan Cinta 30
31
Tawanan Cinta 31
32
Tawanan Cinta 32
33
Tawanan Cinta 33
34
Tawanan Cinta 34
35
Tawanan Cinta 35
36
Tawanan Cinta 36
37
Tawanan Cinta 37
38
Tawanan Cinta 38
39
Tawanan Cinta 39
40
Tawanan Cinta 40
41
Tawanan Cinta 41
42
Tawanan Cinta 42
43
Tawanan Cinta 43
44
Tawanan Cinta 44
45
Tawanan Cinta 45
46
Tawanan Cinta 46
47
Tawanan Cinta 47
48
Tawanan Cinta 48
49
Tawanan Cinta 49
50
Tawanan Cinta 50
51
Tawanan Cinta 51
52
Tawanan Cinta 52
53
Tawanan Cinta 53
54
Tawanan Cinta 54
55
Tawanan Cinta 55
56
Tawanan Cinta 56
57
Tawanan Cinta 57
58
Tawanan Cinta 58
59
Tawanan Cinta 59
60
Tawanan Cinta 60
61
Tawanan Cinta 61
62
Tawanan Cinta 62
63
Tawanan Cinta 63
64
Tawanan Cinta 64
65
Tawanan Cinta 65
66
Tawanan Cinta 66
67
Tawanan Cinta 67
68
Tawanan Cinta 68
69
Tawanan Cinta 69
70
Tawanan Cinta 70
71
Tawanan Cinta 71
72
Tawanan Cinta 72
73
Tawanan Cinta 73
74
Tawanan Cinta 74
75
Tawanan Cinta 75
76
Tawanan Cinta 76
77
Tawanan Cinta 77

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!