"Ah! Di mana ini?" ucap Xiao Chen. Ia baru saja sadarkan diri, tertidur di atas batu hitam yang datar.
Entah berapa lama ia tak sadarkan diri, dan saat ini dia berada di sebuah ruang yang sangat begitu sunyi. Di dalam Gua, pencahayaan sangat lemah, tetapi batu-batu permata di dinding Gua, di permukaan tanah bebatuan, batu-batu permata itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang bahkan terdapat energi spiritual yang pekat yang terpancar dari pancaran cahayanya.
Namun, ketika Xiao Chen hendak turun dari atas batu hitam, ia merasakan sakit yang sangat luar biasa di sekujur tubuhnya. Bahkan ia sangat begitu terkejut, di saat ia melihat kedua tangannya yang terbungkus oleh lapisan kain perban putih.
"Ah, sakit sekali!" ujar Xiao Chen sembari menggerakkan tangannya perlahan.
Xiao Chen tertegun sesaat, ia kembali mengingat di saat ia terjatuh dari atas air terjun. Dia juga mengingat bahwa kedua tangannya telah putus di makan oleh ikan monster di kolam tanpa dasar.
"Ke— kenapa ... kenapa tanganku tumbuh kembali? Bagaimana mungkin!" ujar Xiao Chen sangat begitu terkejut. Kedua bola matanya membola bulat, pandangannya menatap pada tangan kiri dan kanan nya.
Xiao Chen pun bersusah payah turun dari atas batu hitam, ia berjalan di atas tanah bebatuan. Melihat di sudut gua terdapat sebuah kolam bak mandi berisikan air yang sangat begitu jernih, bahkan nampak panas terlihat dari uap air yang naik ke udara.
Sesampainya di bak mandi yang terbuat dari lapisan batu hitam, ia pun melihat wajahnya dari cermin air.
"Wajahku!" kaget Xiao Chen ketika melihat tampangnya dari permukaan air.
Sebelah wajahnya hancur, tetapi seseorang telah menyelamatkannya, namun luka itu tidak hilang. Membuat wajah Xiao Chen begitu buruk, sebelah wajahnya tak mempunyai kulit, hanya meninggalkan lapisan daging merah yang mengering.
Xiao Chen pun bertekuk lutut di depan bak mandi, ia sangat begitu tertegun, jiwanya kosong.
"Kau sudah bangun, bocah!"
Xiao Chen terkejut ketika mendengar suara seorang perempuan yang sangat begitu lembut. Ia pun segera memalingkan pandangannya, melihat ke belakang, dan mendapati seorang perempuan di depannya. Tetapi, ia berjalan, namun kakinya tidak menginjak tanah.
"Me— me, me, melayang ....?!" ujar Xiao Chen sangat begitu terkejut. Bahkan tubuhnya runtuh, lututnya terasa begitu lemas. Kedua bola matanya terbelalak menatap seorang wanita di depannya.
"Ha— hantu!" kata Xiao Chen ketakutan sembari menyeret tubuhnya mundur. Namun di belakangnya adalah bak mandi, ia pun tak bisa lagi mundur menjauh.
Seorang wanita yang sangat cantik dan anggun. Mengenakan gaun merah putih yang ketat, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sangat begitu sempurna dalam tubuh yang ramping. Kedua bola matanya berwarna hitam, tetapi di pupil matanya terdapat lingkaran berwarna orange, alisnya melengkung, bibir merahnya tipis sangat menggoda. Wanita itu juga mengenakan sebuah mahkota emas, tetapi itu nampak seperti bulu burung.
"Han— tu ....!" kata wanita itu geram, kedua telapak tangannya terkepal. "Dasar bocah nakal! Berani sekali kau menganggap ku hantu, kau pikir jika bukan karna aku, kau masih bisa hidup sampai sekarang!"
Pluk!
Wanita itu memukul kepala Xiao Chen. Tetapi lemah, itu lebih terlihat seperti seorang ibu yang tengah memarahi anaknya yang nakal.
Namun Xiao Chen masih ketakutan, sembari memegangi kepalanya, ia memberanikan diri untuk berbicara. "Si— siapa ... anda sebenarnya, Senior?" tanya Xiao Chen dengan nadanya yang terbata-bata.
Wanita cantik itu membuang wajah, kedua tangan menyilang di dada, kemudian ia berkata, "Panggil aku yang mulia ratu, oh tidak, panggil aku ibu!" katanya dengan wajah masam.
"Hah! Ibu?" kata Xiao Chen terkejut dan bingung.
Wanita itu menghela nafasnya, kemudian ia melayang menghampiri Xiao Chen. Bahkan tak segan mengecup kening Xiao Chen dengan begitu lembut.
Membuat Xiao Chen terdiam tanpa kata, hanya sepasang mata yang membola bulat menatap wanita di hadapannya.
"Kau, adalah anakku!" ucapnya lembut dengan segaris senyuman yang tergambar di bibirnya.
Lalu, wanita itu pun menceritakan tentang kisahnya. Di mana ia bernama Feng Xiao yang berarti Fajar Phoenix, dan ia juga merupakan Ratu Phoenix Api terakhir. Namun, Klan Phoenix Api telah musnah dari Benua Tian Yuan ini, Klan Phoenix, hanya menyisakan sejarah sepuluh ribu tahun yang lalu.
Saat itu, Klan Phoenix Api adalah Klan peringkat kedua terkuat, hanya mereka yang berasal dari Klan Naga yang mampu bersaing sebanding dengan Klan Phoenix Api. Tetapi di saat Ratu Phoenix Feng Xiao memimpin Klan, menjadikan Klan Phoenix sangat begitu kuat, makmur, sejahtera, dan banyak melahirkan jenius jenius muda pada masanya.
Walaupun klan naga sangatlah kuat, dan menjadi sosok terkuat dalam ras Binatang Monster, bahkan kekuatan mereka setara dengan para praktisi keluarga kuno di ras manusia. Namun mereka tidak berani menyatakan perang secara langsung terhadap klan Phoenix.
Namun begitu banyak praktisi yang membentuk aliansi untuk menjatuhkan kekuasaan sang ratu Phoenix Feng Xiao. Peperangan tak dapat terelakkan, selama seratus tahun, perang berlangsung tanpa henti. Walaupun klan Phoenix berhasil membunuh musuh yang tak terhitung jumlahnya, tetapi korban anggota klan Phoenix pun sangat banyak, membuat pasukan klan Phoenix semakin mundur, bahkan sang ratu pun akhirnya tumbang.
Saat itu, sang ratu tengah mengandung seorang anak, dan demi menyelamatkan anak yang masih berada di dalam kandungannya. Ia menggunakan teknik reinkarnasi, mengeluarkan jiwa anaknya dari dalam perutnya, tetapi itu membuat sang ratu Phoenix harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Selama sepuluh ribu tahun, Ratu Phoenix Feng Xiao terus menunggu dan menunggu, hingga ia pun menyadari bahwa anak yang berada di dalam kandungan wanita bernama Ling Chen itu telah tidak bernyawa, bisa di katakan mati di dalam kandungan. Dan secara kebetulan, tubuh anak yang berada di dalam kandungan Ling Chen sangat cocok untuk jiwa anaknya, dan ia pun memasukkan secercah jiwa anaknya ke dalam tubuh bayi di dalam kandungan Ling Chen.
Namun, kekuatan jiwa klan Phoenix sangat kuat, membuat akar spiritual di dalam tubuh bayi itu rusak, sehingga ia terlahir dengan kondisi cacat bawaan lahir dengan tubuh tanpa memiliki akar spiritual.
Mendengar penjelasan Ratu Phoenix Feng Xiao, membuat Xiao Chen sangat begitu marah. Kedua tangannya terkepal, bahkan kukunya yang panjang menembus telapak tangannya, sehingga darah pun menetes.
Gigi bawah dan atasnya beradu, menghentakkan kakinya ke tanah, lalu Xiao Chen pun berkata, "Jadi kau ... kau yang membuatku menjadi seperti ini! Apa ... a— apa kau tahu, bagaimana kehidupanku selama lima belas tahun ini?" Xiao Chen berbicara dengan suara yang sangat lantang, dan emosi yang semakin meluap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Dian Pravita Sari
sellu dan selalu cerita diulang blm nanti gak jelas kelanjutannya bener bener buruk
quality kontrol. naskahnya gak bonafid beda dg woood pack atau frizo
2025-08-19
1
RisOne Harahap
keren,lanjut thor
2025-07-17
1
Leni Kusniawati
semangat..
2025-07-17
1