Pembantaian keluarga Xiao

"Ada apa ini?" ujar Xiao Hua, cemas.

Halaman depan kediaman keluarga Xiao penuh sesak. Semua generasi muda keluarga Xiao masih memenuhi halaman depan.

Di atas panggung, Xiao Hua— 45 tahun, seorang pria yang menjabat sebagai kepala keluarga Xiao saat ini. Xiao Hua bangkit dari tempat duduknya. Menatap langit cerah yang tiba-tiba saja mendung, menenggelamkan matahari di balik awan kelabu. Angin menjadi cukup kencang, membuat jubah merah Xiao Hua berkibar tertiup angin.

"Ada apa, suamiku?" tanya Ling Chen— 42 tahun. Seorang wanita dengan paras yang sangat cantik, dan walaupun ia pernah melahirkan seorang anak, tetapi berkat perawatan tubuhnya, ia mempunyai lekuk tubuh yang sangat anggun dan indah yang tersembunyi di balik gaun biru nya yang ketat.

Gemuruh guntur di langit mengeluarkan suara yang begitu memekakkan telinga. Semua pasang mata di kediaman keluarga Xiao tertuju ke langit. Menatap langit yang semakin gelap, bahkan membentuk pusaran awan kelabu.

"Aku rasa ada yang tidak beres!" ujar Xiao Hua. Kepalanya terangkat tinggi menatap langit.

Namun, sosok misterius hitam muncul di langit, seolah-olah dia keluar dari balik pusaran awan kelabu.

"Xiao Hua! Serahkan Giok Api Kuno kepadaku!" ucap sosok misterius yang tengah melayang di udara.

Xiao Hua tertegun sesaat. Kedua matanya membola bulat, ia sangat begitu terkejut atas apa yang telah di ucapkan sosok hitam misterius itu.

'Giok Api Kuno! Siapa orang ini, kenapa dia bisa mengetahui tentang Giok Api Kuno!' gumam Xiao Hua di dalam hatinya. Xiao Hua sangat begitu terkejut.

Lalu Xiao Hua pun maju selangkah, kepalanya terangkat menatap sosok misterius yang tengah melayang di langit.

"Siapa anda ini, Senior? Kenapa anda datang ke kediaman keluarga Xiao?" tanya Xiao Hua sembari membungkukkan tubuh sebagai tanda hormatnya.

Wush!

Orang itu menghempaskan tekanan udara yang sangat kuat, membuat semua orang di kediaman keluarga Xiao terkejut.

"Siapa orang itu?" kata seorang laki-laki muda keluarga Xiao.

"Hei— kau ... berani sekali bersikap lancang di kediaman keluarga Xiao, kau ingin mati!" teriak seorang bocah laki-laki sembari mengangkat telunjuknya, menunjuk sosok hitam misterius di langit.

Namun, salah satu tetua keluarga Xiao dengan cepat melompat dari atas panggung, kemudian segera membungkam mulut bocah laki-laki itu.

"Dasar bodoh, dia adalah seorang praktisi Kaisar Tempur, jangan gegabah! Kalau tidak ...." belum sempat ia menyelesaikan perkataannya, seketika sebuah serangan energi pedang berbentuk bulan sabit menyerangnya. Bahkan membuatnya seketika terbunuh dengan kepala yang terlepas dari tempatnya.

"Aaaa!"

"Haaaa!"

Teriakan kekacauan pecah di kediaman keluarga Xiao. Semua orang sangat begitu terkejut. Bahkan Xiao Hua dan juga Ling Chen pun seketika mengeluarkan sayap spiritualnya.

Semua anggota keluarga Xiao sangat begitu ketakutan. Mereka masih berteriak dan terus berteriak panik.

'Tetua Xiao Jin, segera bawa pergi semua anggota keluarga, biarkan aku dan istriku yang akan menghadapi orang itu.' kata Xiao Hua berbicara kepada Xiao Jin dengan teknik telepatinya.

'Tapi Ketua ....,' jawab Tetua Xiao Jin.

Namun Xiao Hua langsung memotong perkataannya, 'tidak ada kata tapi, cepat, bawa semua orang pergi! Orang ini sangat kuat, tidak ada seorang pun di keluarga Xiao yang mampu menandinginya.' tegas Xiao Hua masih berbicara menggunakan teknik telepatinya.

'Ba— baiklah tetua, tetapi anda harus berhati-hati, jangan sampai terjadi sesuatu kepada anda, Ketua!' ujar Xiao Jin.

Xiao Hua terdiam, ia segera memalingkan pandangannya, kembali menatap sosok hitam misterius di atas langit.

"Xiao Hua, kau hanyalah seorang praktisi Raja Tempur bintang satu, apakah kau ingin melawanku?" ucap sosok misterius hitam itu dengan nada yang sangat begitu mengejek.

"Ternyata dia adalah seorang praktisi Kaisar tempur bintang delapan! Apa yang harus kita lakukan, suamiku?" tanya Ling Chen.

Xiao Hua terdiam, nampak ia berpikir dalam segala rasa kekhawatirannya.

"Istriku, pergilah! Jaga Xiao Chen untukku, biarkan aku yang akan menahan orang ini di sini!" ucap Xiao Hua dengan tegas.

Tetapi Ling Chen menolak dengan tegas. "Tidak, aku tidak akan membiarkanmu berjuang sendiri, aku akan di sini untuk membantumu, hidup dan mati terus bersama!" ujar Ling Chen.

Walaupun merasa enggan, tetapi Xiao Hua tersenyum sembari menatap istri tercintanya. Lalu ia pun berkata, "Baiklah, hidup dan mati bersama."

"Ha! Ha! Ha!" sosok misterius hitam itu tertawa dengan begitu lantang.

"Xiao Hua! Untuk menghadapi kalian berdua ... cukup bagiku hanya dengan satu jurus saja!" sosok hitam misterius itu berbicara dengan sangat sombong.

Tetapi Xiao Hua berdiri dengan tegak, tanpa keraguan, tanpa rasa takut. Membusungkan dadanya, menantang kekuatan mutlak.

"Coba saja jika kau mampu!" ucap Xiao Hua dengan nadanya yang tinggi. Kedua bola matanya membola bulat, memelototi sosok hitam misterius di atasnya.

"Ha! Ha! Ha!" sosok misterius hitam itu kembali tertawa sangat lantang. "Xiao Hua, kau yang memaksaku!" ucapnya dengan sangat geram.

Sosok hitam misterius yang tersembunyi di dalam jubah hitam itupun mulai bertindak. Luapan gas hitam yang begitu pekat keluar dari tubuhnya.

Melihat itu, jelas membuat Xiao Hua dan juga Ling Chen sangat begitu terkejut.

"Suamiku, apakah dia orang keluarga Wu?" tanya Ling Chen, serius.

Tetapi Xiao Hua menggelengkan kepalanya, lalu ia pun berkata, "Tidak, aku rasa dia bukan dari keluarga Wu, aku tahu betul bagaimana kemampuan dan juga keterampilan-keterampilan tempur yang dimiliki oleh mereka, keluarga Wu!" ujar Xiao Hao.

Namun, luapan gas hitam itu memenuhi langit di kediaman keluarga Xiao. Bahkan Xiao Hua dan juga Ling Chen belum sempat untuk bergerak. Tetapi tubuh mereka terpapar akibat menghirup gas hitam yang begitu mematikan. Di mana gas hitam itu sangat begitu beracun.

Bercak racun mulai menjalar dan terlihat berwarna ungu gelap di permukaan kulit Ling Chen dan juga Xiao Hua.

"Ra— racun! Kapan?" kata Xiao Hua sangat begitu terkejut. Penglihatannya mulai kabur, bahkan tubuhnya pun mulai melemah, lemas.

Namun, dalam sepersekian detik, Ling Chen tumbang, dan tubuhnya terjatuh dari ketinggian langit.

"Tidak, istriku!" teriak Xiao Hua. Ia pun segera turun untuk menyelamatkan istrinya. Tetapi racun di dalam tubuhnya telah memasuki jantung, bahkan membuatnya sangat sulit untuk mengambil satu tarikan nafas pun.

"Ke— kenapa ini bisa terjadi ...." Xiao Hua menggantung ucapannya. Ia benar-benar sudah tidak dapat untuk mempertahankan kesadarannya.

Hanya dengan gas beracun, Xiao Hua dan juga Ling Chen pun tewas begitu saja. Bahkan sosok misterius hitam itu tidak memberikan waktu untuk keluarga Xiao melarikan diri.

Semua anggota keluarga Xiao tewas akibat menghirup udara yang telah terpapar oleh gas beracun.

"Aku sudah bilang, membunuh kalian ... cukup dengan satu jurus!" ucap sosok hitam misterius sangat merasa puas.

Dia pun mengambil cincin ruang penyimpanan milik Xiao Hua dan juga Ling Chen. Tetapi ia tidak menemukan benda yang di carinya, Giok Api Kuno.

Sosok hitam itupun memasuki kediaman utama kepala keluarga Xiao, dan ia terus mencari dan terus mencari hingga keseluruhan ruangan. Tetapi ia tidak menemukan apa yang tengah ia cari, membuatnya sangat begitu kesal dan marah.

"Aahh! Bajingan! Di mana Giok Api Kuno itu!" teriaknya dengan sangat begitu kencang.

Merasa putus asa karena barang yang di carinya tidak juga ia temukan, sosok hitam itu kembali terbang melayang di udara.

Gumpalan gas hitam membentuk sebuah bola yang bergulir hebat berwarna hitam keunguan. Lalu ia pun membuat sebuah hujan racun, menghujani seluruh kediaman keluarga Xiao, dan juga mayat-mayat anggota keluarga Xiao yang berserakan di halaman.

"Karna aku tidak menemukan apa yang di inginkan oleh ketua, maka aku akan menghabisi keluarga Xiao sampai ke akarnya!" gumam sosok hitam itu dengan sangat merasa marah.

Di tengah-tengah udara yang telah terpapar gas beracun, ia pun mengeluarkan sebuah jurus kuat, jurus itu nampak seperti bola api yang turun dari langit. Di tambah lagi dengan gas beracun, ketika bola jatuh di tanah, ledakan supernova meluluh lantakkan kediaman keluarga Xiao, sehingga yang tersisa hanyalah puing-puing reruntuhan, dan mayat-mayat yang dalam keadaan tubuhnya tercerai berai.

Keluarga Xiao, telah berakhir.

Terpopuler

Comments

Wang Qiu'er

Wang Qiu'er

Lanjut thor, nanti malam lanjut baca

2025-08-12

2

Orie..

Orie..

ok.yooo

2025-08-10

2

y@y@

y@y@

⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐

2025-07-17

2

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Badai Kematian
3 Pembantaian keluarga Xiao
4 Ratu Phoenix
5 Berlatihlah
6 Warisan Ratu Phoenix api
7 Tingkatan Ranah Kultivasi
8 Bertemu Chu Wang
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21 - Kota kekaisaran
22 Chapter 22 - Zhu Xin
23 Chapter 23 Kaki Gunung Awan
24 Chapter 24 - Api unggun
25 Chapter 25 - Li Yun, Tuan Muda keluarga Li
26 Chapter 26 Halaman luar Istana Kekaisaran
27 Chapter 27 Kompetisi Bagian 1
28 Chapter 28 - Ruang Dimensi, kompetisi tahap pertama
29 Chapter 29 - Yan Ling
30 Chapter 30 - Burung Vermillion
31 Chapter 31 - Kakek tua misterius
32 Chapter 32 - Pertempuran di hulu sungai
33 Chapter 33 - Pertempuran di hulu sungai bagian 2
34 Chapter 34 - Kembali
35 Chapter 35 - Tim kita sudah lengkap!
36 Chapter 36 - Kompetisi tahap kedua
37 Chapter 37 - Melawan Lembah Es
38 Chapter 38 - Melawan Lembah Es bagian 2
39 Chapter 39 - Melawan tim Lembah Es bagian tiga
40 Chapter 40 - Pertandingan baru saja dimulai
41 Chapter 41 Bertemu kembali sang ibu
42 Chapter 42 - Tapak Tangan Dewa Api
43 Chapter 43 - Sepasang mata
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60 Benteng Tenggara
61 Chapter 61 - Pertarungan di Benteng Tenggara
62 Chapter 62 - Dewa Iblis Zhi Tian
63 Chapter 63 - Wujud Manusia Raja Vermillion
64 Chapter 64 Raja Vermillion melawan Dewa Iblis Zhi Tian
65 Chapter 65 - Benteng Tenggara berguncang
66 Chapter 66 - Menara Batu Hitam
67 Chapter 67 - Warisan Vermillion
68 Chapter 68 - Warisan Vermillion bagian 2
69 Chapter 69 - Sisi baik Jian Yu
70 Chapter 70 - Kediaman Pemimpin Benteng Tenggara
71 Chapter 71 - Misteri Dunia
72 Chapter 72 - Ranah Pedang Kedua - Bentuk Pedang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Awal mula
2
Badai Kematian
3
Pembantaian keluarga Xiao
4
Ratu Phoenix
5
Berlatihlah
6
Warisan Ratu Phoenix api
7
Tingkatan Ranah Kultivasi
8
Bertemu Chu Wang
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21 - Kota kekaisaran
22
Chapter 22 - Zhu Xin
23
Chapter 23 Kaki Gunung Awan
24
Chapter 24 - Api unggun
25
Chapter 25 - Li Yun, Tuan Muda keluarga Li
26
Chapter 26 Halaman luar Istana Kekaisaran
27
Chapter 27 Kompetisi Bagian 1
28
Chapter 28 - Ruang Dimensi, kompetisi tahap pertama
29
Chapter 29 - Yan Ling
30
Chapter 30 - Burung Vermillion
31
Chapter 31 - Kakek tua misterius
32
Chapter 32 - Pertempuran di hulu sungai
33
Chapter 33 - Pertempuran di hulu sungai bagian 2
34
Chapter 34 - Kembali
35
Chapter 35 - Tim kita sudah lengkap!
36
Chapter 36 - Kompetisi tahap kedua
37
Chapter 37 - Melawan Lembah Es
38
Chapter 38 - Melawan Lembah Es bagian 2
39
Chapter 39 - Melawan tim Lembah Es bagian tiga
40
Chapter 40 - Pertandingan baru saja dimulai
41
Chapter 41 Bertemu kembali sang ibu
42
Chapter 42 - Tapak Tangan Dewa Api
43
Chapter 43 - Sepasang mata
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60 Benteng Tenggara
61
Chapter 61 - Pertarungan di Benteng Tenggara
62
Chapter 62 - Dewa Iblis Zhi Tian
63
Chapter 63 - Wujud Manusia Raja Vermillion
64
Chapter 64 Raja Vermillion melawan Dewa Iblis Zhi Tian
65
Chapter 65 - Benteng Tenggara berguncang
66
Chapter 66 - Menara Batu Hitam
67
Chapter 67 - Warisan Vermillion
68
Chapter 68 - Warisan Vermillion bagian 2
69
Chapter 69 - Sisi baik Jian Yu
70
Chapter 70 - Kediaman Pemimpin Benteng Tenggara
71
Chapter 71 - Misteri Dunia
72
Chapter 72 - Ranah Pedang Kedua - Bentuk Pedang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!