CEO miskin!

"Apa kurir makanan sudah datang?" tanya Regan yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Sudah, Pak."

"Baiklah. Aku akan pergi, jika ada yang mencariku kamu bisa menghubungi aku."

"Baik, Pak."

Regan pun melangkah meninggalkan Shea, untuk makan siang bersama dengan istrinya.

Shea yang melihat Regan berlalu, beralih memandangi makanan yang telah di pesankan oleh Regan. Senyum di sudut bibirnya terangkat sedikit, saat melihat makanan tersebut.

"Aku saja yang orang lain di perhatikan. Bagaimana dengan Kak Selly." Shea yang menyadari kebaikan Regan padanya, membuatnya membayangkan bagaimana Regan memperlakukan istrinya.

Melihat perhatian Regan, terkadang membuat Shea tergelitik memikirkan Bryan. Pria yang tidak jelas, yang masuk ke dalam hidupnya secara tidak di duga. "Bryan." Shea menyebut nama Bryan dengan bibirnya.

Pria yang selalu mengagungkan kebebasan. Mungkin itulah yang tepat Shea sematkan pada Bryan.

Mengingat bagaimana Bryan membawa wanita ke apartemen. Menandakan kebebasannya sudah terlampau tinggi. Bagaimana tidak, disaat dia memiliki status sebagai suami, dia membawa wanita ke dalam hubungannya.

Tapi buru-buru Shea menghilangkan pikirannya tentang Bryan. Dia harus fokus pada perjanjiannya, bahwa dia tidak akan menganggu kesenangan Bryan. Dan Shea tidak akan melakukan semua itu.

Tangan Shea kembali pada bungkusan box berisi makanan khusus, yang di pesan oleh Regan. Membukanya, Shea langsung memakan makanan yang berada di hadapannya.

**

Setelah pulang dari kantor, Shea menyempatkan diri untuk ke supermarket membeli buah segar. Rencananya Shea akan membuat salad buah. Karena kemarin dia hanya membeli apel saja, Shea berniat membeli buah lainnya sebagai pelengkap.

"Sore, Pak," sapa Shea pada petugas keamanan.

"Sore, Bu Shea."

"Ini ada sedikit makanan." Shea menyerahkan satu bungkus berisi buah pada petugas keamanan

"Terimakasih." Wajah petugas keamanan tampak senang saat mendapatkan makanan dari Shea.

"Saya permisi dulu." Dengan sopan Shea berpamitan.

Petugas keamanan pun mengiyakan, saat Shea dengan sopan. "Beruntung sekali Pak Bryan, mendapatkan wanita baik dan sopan seperti itu, tidak seperti perempuannya yang sering datang," gumam pertugas keamanan.

Sesampainya Shea di apartemen, Shea merapikan belanjaannya di lemari pendingin.

Berlalu ke kamarnya, Shea memilih membersihkan diri terlebih dahulu sebelum membuat makanan untuk dirinya.

Saat Shea keluar dari kamar, Shea melihat Bryan sudah datang, dan sedang bersantai di ruang tamu. Tampak Bryan sedang menikmati kepulan asap yang tercipta dari rokok yang di apit oleh jemarinya.

Melewati Bryan, Shea berlalu menuju ke dapur. Memotong-motong buah, Shea menyiapkan buah untuk salad miliknya.

"Buat apa kamu?" tanya Bryan yang sedang mengambil air minum.

Shea yang sedang mengupas buah di depan wastafel, tersentak kaget saat suara Bryan terdengar di dapur. Dengan cepat Shea membalik tubuhnya, melihat ke arah Bryan.

Melihat Shea berbalik, Bryan di kagetkan dengan pisau yang di bawa oleh Shea. Reflek Bryan langsung memundurkan tubuhnya. Kenapa dia hoby sekali bermain pisau, batin Bryan melihat Shea.

"Membuat salad," jawab Shea ketus.

"Apa salad buatanmu enak?" Pertanyaan penuh cibiran di berikan Bryan pada Shea.

"Aku rasa sama enaknya dengan steak dan scrambled eggs milikku kemarin," ucap Shea dengan nada penuh sindiran.

"Sayangnya steak dan scrambled eggs milikmu tidak enak."

Shea menatap tajam pada Bryan. "Tapi buktinya kamu memakannya." Shea merasa tidak terima saat makananya di cibir oleh Bryan.

"Ya itu karena terpaksa," ucap Bryan dengan memutar bola mata malas.

Terpaksa? batin Shea meronta-ronta saat mendengar kata terpaksa dari Bryan.

"Bagus kalau begitu, jangan pernah makan, masakan aku." Dengan nada tegas, Shea meluapkan kekesalannya.

"Iya, lagi pula malam ini aku akan makan dari restoran kesukaanku. Dan rasa masakannya sangatlah lezat." Bryan berucap seraya membayangkan makanan dari restoran favorite nya.

"Makan saja sana!" seru Shea.

Saat Bryan ingin menjawab ucapan Shea terdengar suara bel apartemen, dan menghentikan perdebatan sengit antara Shea dan Bryan. "Pasti itu kurir makanan aku."

Bryan langsung lalu berlalu menuju ke pintu, untuk menerima pesanan makanannya.

"Dengan Bapak Bryan?" tanya kurir makanan pada Bryan.

"Iya."

"Saya mengantarkan makanan pesanan, Pak Bryan," ucap kurir makanan.

"Mana?" Bryan meminta makanan yang di pesannya.

"Tapi terdapat kesalahan untuk ongkos pengiriman, pesanan Bapak. Jadi ini tambahan kekurangan ongkos kirimnya, Pak." Kurir makanan memberikan kertas berisi tagihan ongkos kirim makanan.

"Bagaimana bisa salah," gerutu Bryan

"Maafkan kesalahan petugas kami, Pak."

Bryan sangat malas harus berdebat dengan kurir makanan. Akhirnya dia memilih masuk ke dalam apartemen, dan menuju ke kamarnya.

Mencari dompetnya, Bryan berniat membayar kekurangan ongkos kirim makanan. "Mana ada kesalahan ongkos kirim, bilang saja minta tip," grutu Bryan saat mencari dompetnya.

Saat membuka dompetnya, Bryan membulatkan matanya saat melihat tidak ada uang cash di dalam dompetnya. "Aku lupa, kalau aku tidak pernah punya uang cash."

Bryan memutar otaknya, bagaimana dirinya bisa membayar pada kurir makanan. Senyum di sudut bibir Bryan terangkat, saat mengingat siapa yang bisa memberinya.

Melangkah keluar kamarnya. Bryan menuju ke dapur. "Shea," panggil Bryan.

Shea yang baru saja menyelesaikan kegiatannya membuat salad, menoleh pada Bryan, saat pria itu memanggilnya. "Apa?" tanya Shea dengan sedikit menaikan dagunya.

"Apa kamu punya uang cash?"

Shea mengerutkan dalam keningnya saat mendengar Bryan menanyakan uang padanya. "Untuk apa?"

"Ada tambahan ongkos pengiriman makananku. Dan kurir menunggu di luar."

Shea hanya memutar bola matanya malas. Bisa-bisanya seorang CEO perusahaan terkenal, tidak punya uang untuk membayar kurir makanan.

"Jangan berpikir aku tidak punya uang. Aku punya banyak uang," ucap Bryan yang melihat wajah Shea yang tampak merendahkan. "Aku hanya tidak terbiasa menyimpan uang cash." Bryan mencoba membela diri.

"Bagaimana aku bisa percaya, sedangkan kenyataannya berkata lain," cibir Shea seraya melangkah menuju ke kamarnya, untuk mengambil dompetnya.

Bryan yang berlalu ke kamarnya, tidak perduli dengan ucapan Shea.

"Berapa?" tanya Shea sesaat keluar dari kamar.

Tanpa bertanya Bryan, meraih dompet Shea, dan mengambil beberapa lembar uang dari dompet Shea. Setelah mendapatkan uang, Bryan menghampiri kurir yang sejak tadi menunggu dirinya.

Shea yang melihat aksi Bryan hanya bisa tercengang. Tangan Bryan yang dengan cekatan mengambil uang di dompetnya, tidak mampu membuat dirinya menolak atau pun melarang.

Bryan yang baru saja menyelesaikan pembayaran pada kurir, membawa makanannya ke dalam apartemen, dan menuju ke meja makan.

Melewati Shea yang masih berdiri di tempat dia meninggalkan, Bryan meletakkan makanannya. "Kenapa kamu masih disana?"

Shea hanya mendengus kesal saat Bryan menegurnya. Bagaimana dirinya tidak berdiam diri merasakan kaget. Saat mendapati Bryan dengan seenaknya mengambil uang di dompetnya.

Melangkah ke meja makan, Shea melanjutkan makannya. "Aku rasa kamu adalah CEO miskin," cibir Shea pada Bryan.

"Apa kamu bilang?" tanya Bryan kaget, saat membuka bungkusan makanannya.

"CEO miskin!" Suara Shea yang tegas dengan penuh cibiran.

"Bagaimana bisa kamu mengatai aku miskin?" Bryan menatap tajam pada Shea.

"Bagaimana aku tidak mengatai kamu miskin, kalau uang cash saja kamu tidak punya, dan kemarin kamu memakan masakan milikku, tanpa izin." Shea membalas Bryan dengan tatapan tajam, dan meluapkan kekesalannya.

Bryan yang mendengar ucapan Shea menjadi salah tingkah. Bagaimana juga, memang dirinya telah memakan makanan Shea kemarin. "Tapi bukan berarti aku miskin." Bryan masih mengelak dengan ucapan Shea.

Shea hanya mendengus kesal mendengar ucapan Bryan. Dia benar-benar malas menanggapi ucapan Bryan.

"Tenanglah aku akan menganti uangmu," ucap Bryan.

"Lalu dengan makananku?" tanya Shea.

Bryan tidak bisa menjawab ucapan Shea yang membahas tentang masakannya. "Kalau masalah masakanmu, aku tidak bisa menggantinya dengan masakan juga. Karena aku tidak bisa memasak. Tapi aku akan ganti dengan mengajakmu makan steak di restoran saja."

"Siapa yang mau pergi denganmu," ucap Shea melirik tajam.

"Lalu kamu mau apa?" Bryan mulai frustasi, mendengar penolakan Shea.

Shea yang di tanya mau apa pun juga merasa bingung. Tadi niatnya hanya mencibir Bryan. Tapi perdebatan mereka melebar kemana-mana. "Sudahlah lupakan." Shea langsung menundukkan kepalanya, untuk melanjutkan makannya.

Bryan gantian mendengus kesal. "Dasar wanita," gumamnya. Dalam hati Bryan hanya bisa berkata, inilah yang di benci Bryan dengan wanita. Tidak tau apa maunya. Dan dirinya harus memahami.

.

.

.

.

.

Jangan lupa like🥰

Besok ikut Shea makan steak yang di ganti Bryan ya.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

CEO miskin 🤣🤣

2024-03-04

0

Diana diana

Diana diana

kamu belum tau aj , BRI
wanita itu adalah misteri yg sukar untuk d mengerti . .

2024-02-11

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

wanita tidak jelas kata Bryan 🤔 tapi doyan tidurin wanita 🤦🤔
dasar Casanova 🤣🤣🤣

2023-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Terpesona
2 Kejadian yang menyakitkan
3 Harapannya seketika hancur
4 Aku tidak akan menerimanya
5 Dia hamil?
6 Bukan aku yang menghamili
7 Aku tidak mau menikah dengannya
8 Tidak akan kalah
9 Dimana aku harus tanda tangan?
10 Pernikahan
11 Malam pertama
12 Aku harap dia mendengar
13 Makanan khusus ibu hamil
14 Berapa lama orang hamil?
15 Memotong
16 Kamu tidak pantas di sebut manusia
17 Menganggap Shea adik
18 CEO miskin!
19 Juga CEO bodoh!
20 Ini steak untukmu
21 Bolehkah aku iri?
22 Jika aku menyakitimu!
23 Sedekah pada orang miskin
24 Setengah sahamku
25 Sedang di uji
26 Sebuah ciuman
27 Satu, dua, tiga.... delapan.
28 Seksinya wanita hamil
29 Menantang Bryan
30 Senjata makan Tuan
31 Bayangan indah
32 Diamlah!
33 Mengobatinya aku bisa
34 Aku tidak akan pulang
35 Apa kamu mau bunuh diri?
36 Kenapa aku tidak ingat?
37 Tega sekali kamu
38 Aku akan memaafkanmu
39 Lebih mellow
40 Apa demammu sudah reda?
41 Apa benar aku jatuh cinta?
42 Seberapa paniknya aku.
43 Tempat bekal makan
44 Berhentilah membandingkan
45 Tembus pandang
46 Mengecek
47 Perhitungkan sejak awal
48 Kekaguman
49 Buatlah dia mencintaimu
50 Memberikan kesempatan
51 Kegiatan baru
52 Langkah pertama
53 Izinkan
54 Khawatir
55 Membuatmu terbiasa
56 Satu kecupan
57 Tidak akan membiarkan
58 Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59 Bertahan
60 Noda
61 Aku akan menghapusnya
62 Dimulai
63 Buku diary
64 Membuatnya sekali
65 Apa yang bisa di banggakan?
66 Memelukmu
67 Mencium
68 Juga merasakan
69 Tidak takut
70 Berkencan
71 Ada kamu
72 Nikmati kencan kita
73 Jangan ditutupi!
74 Jangan percaya!
75 Aku harus pergi
76 Berpamitan
77 Sayang
78 Rencana
79 Aku merindukanmu
80 Menarik
81 Kata dokter
82 Maafkan papa
83 Aku mencintaimu
84 Aku bisa jelaskan
85 Dimana Shea?
86 Sedang apa?
87 Parfum
88 Parfum lagi
89 CCTV
90 Serasa malam pertama
91 Terbawa suasana
92 Awal untuk kita
93 Hasil karya
94 Kegiatan baru
95 Dua sama
96 Tergila-gila
97 Syarat apa?
98 Alasan klasik
99 Istirahatlah!
100 Pertemuan Selly dan Regan
101 Merasakan apa yang aku rasakan
102 Baju apa ini?
103 Itu hanya sensasi saja
104 Aku percaya padamu
105 Klien khusus
106 Biarkan menjadi kejutan
107 Seberapa pertahanannya?
108 Membuatku selalu jatuh cinta
109 Bagaimana aku bisa marah
110 Sejojo (sejoli jomlo)
111 Seharian sibuk
112 Bekal
113 Meninjau proyek
114 Hanya pergi berdua?
115 Menyusul
116 Perutku teras kencang
117 Panik
118 Air mata
119 Keajaiban
120 Baby El
121 Baby CEO
122 Terima Kasih
123 Promo Novel
124 Novel Baru Labuhan Cinta
125 Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126 Promo Giveaway My Baby CEO
127 Info Novel
128 Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129 INFO
130 Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131 Bos Duda Kesayangan
132 Promo Novel Di NT
133 PO Labuhan Cinta
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Terpesona
2
Kejadian yang menyakitkan
3
Harapannya seketika hancur
4
Aku tidak akan menerimanya
5
Dia hamil?
6
Bukan aku yang menghamili
7
Aku tidak mau menikah dengannya
8
Tidak akan kalah
9
Dimana aku harus tanda tangan?
10
Pernikahan
11
Malam pertama
12
Aku harap dia mendengar
13
Makanan khusus ibu hamil
14
Berapa lama orang hamil?
15
Memotong
16
Kamu tidak pantas di sebut manusia
17
Menganggap Shea adik
18
CEO miskin!
19
Juga CEO bodoh!
20
Ini steak untukmu
21
Bolehkah aku iri?
22
Jika aku menyakitimu!
23
Sedekah pada orang miskin
24
Setengah sahamku
25
Sedang di uji
26
Sebuah ciuman
27
Satu, dua, tiga.... delapan.
28
Seksinya wanita hamil
29
Menantang Bryan
30
Senjata makan Tuan
31
Bayangan indah
32
Diamlah!
33
Mengobatinya aku bisa
34
Aku tidak akan pulang
35
Apa kamu mau bunuh diri?
36
Kenapa aku tidak ingat?
37
Tega sekali kamu
38
Aku akan memaafkanmu
39
Lebih mellow
40
Apa demammu sudah reda?
41
Apa benar aku jatuh cinta?
42
Seberapa paniknya aku.
43
Tempat bekal makan
44
Berhentilah membandingkan
45
Tembus pandang
46
Mengecek
47
Perhitungkan sejak awal
48
Kekaguman
49
Buatlah dia mencintaimu
50
Memberikan kesempatan
51
Kegiatan baru
52
Langkah pertama
53
Izinkan
54
Khawatir
55
Membuatmu terbiasa
56
Satu kecupan
57
Tidak akan membiarkan
58
Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59
Bertahan
60
Noda
61
Aku akan menghapusnya
62
Dimulai
63
Buku diary
64
Membuatnya sekali
65
Apa yang bisa di banggakan?
66
Memelukmu
67
Mencium
68
Juga merasakan
69
Tidak takut
70
Berkencan
71
Ada kamu
72
Nikmati kencan kita
73
Jangan ditutupi!
74
Jangan percaya!
75
Aku harus pergi
76
Berpamitan
77
Sayang
78
Rencana
79
Aku merindukanmu
80
Menarik
81
Kata dokter
82
Maafkan papa
83
Aku mencintaimu
84
Aku bisa jelaskan
85
Dimana Shea?
86
Sedang apa?
87
Parfum
88
Parfum lagi
89
CCTV
90
Serasa malam pertama
91
Terbawa suasana
92
Awal untuk kita
93
Hasil karya
94
Kegiatan baru
95
Dua sama
96
Tergila-gila
97
Syarat apa?
98
Alasan klasik
99
Istirahatlah!
100
Pertemuan Selly dan Regan
101
Merasakan apa yang aku rasakan
102
Baju apa ini?
103
Itu hanya sensasi saja
104
Aku percaya padamu
105
Klien khusus
106
Biarkan menjadi kejutan
107
Seberapa pertahanannya?
108
Membuatku selalu jatuh cinta
109
Bagaimana aku bisa marah
110
Sejojo (sejoli jomlo)
111
Seharian sibuk
112
Bekal
113
Meninjau proyek
114
Hanya pergi berdua?
115
Menyusul
116
Perutku teras kencang
117
Panik
118
Air mata
119
Keajaiban
120
Baby El
121
Baby CEO
122
Terima Kasih
123
Promo Novel
124
Novel Baru Labuhan Cinta
125
Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126
Promo Giveaway My Baby CEO
127
Info Novel
128
Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129
INFO
130
Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131
Bos Duda Kesayangan
132
Promo Novel Di NT
133
PO Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!