Aku tidak akan menerimanya

Seharian berkerja, Shea berusaha untuk fokus pada pekerjaannya. Walaupun sulit tapi perkerjaan, sedikit mengalihkan pikirannya, pada bayangan-bayangan apa yang di lakukan Bryan padanya kemarin.

Sampai saat jam kantor berakhir, Shea merapikan meja kerjanya bersiap untuk pulang. Ada perasaan lega di hati Shea, yang bisa mengerjakan perkerjaannya dengan baik, dalam keadaan dirinya yang masih dalam duka.

Saat tangan Shea dengan cekatan, merapikan mejanya, terdengar pintu ruangan Regan terbuka. Shea melihat Regan sudah membawa tasnya, dan nampak akan pulang.

Shea membungkukkan badannya sedikit memberikan salam pada Regan. Dengan wajah menunduk, Shea berusaha menutupi pandangan Regan yang menatapnya. Karena Shea tahu, atasannya dari tadi pagi memperhatikannya. Setelah di rasa Regan sudah pergi, Shea meraih tasnya, dan berlalu untuk pulang.

Menapaki jalanan dari kantor, Shea menuju halte bus. Perjalanan bersama dengan karyawan yang sama-sama menaiki bus, menjadi kesenangan tersendiri bagi Shea. Karena Shea bisa melihat wajah-wajah kelegaan dari mereka, yang baru saja pulang kerja dan melepas beban kerjanya. Seperti halnya dirinya, yang merasa kelegaan saat perkerjaannya selesai.

Baru saja Shea sampai di halte bus, ada mobil berhenti tepat di depan Shea. Shea menoleh ke arah kanan dan kiri, melihat orang di sebelahnya, memastikan bahwa mobil itu berhenti untuk mereka. Tapi belum usai Shea memikirkan, untuk siapa mobil itu berhenti. Shea melihat sang pemilik mobil pun keluar. Dan Shea tahu siapa orang itu.

"Shea," panggil Felix yang melangkah menghampiri Shea.

Shea yang melihat Felix yang menghampirinya, menajamkan pandangannya. Seketika ada gemuruh di hatinya, saat melihat orang yang memintanya datang ke apartemen itu. Ada perasaan kesal, karena dialah orang yang harusnya bertanggung jawab, atas kejadian naas yang menimpanya.

"Bisakah kita bicara sebentar," ucap Felix pada Shea.

Ingin rasanya Shea memaki Felix saat itu juga. Tapi keadaan halte yang ramai tidak memungkinkan dirinya melakukannya. Dirinya tidak mau menjadi pusat perhatian, jika dirinya meluapkan kekesalannya pada Felix.

Shea menimbang apa yang akan di lakukan Felix. Mengingat akan apa yang di lakukan pria yang baru di temuinya kemari, ada perasaan takut menyelimuti hati Shea.

"Kamu bisa naik taxi, untuk mengikuti mobil saya." Felix menyadari bahwa wanita di hadapannya ini merasakan takut dengannya. Dan dia tidak menyalahkan, mengingat apa yang sudah bosnya lakukan pada Shea.

Mendengar ucapan Felix, Shea berpikir, ada baiknya dirinya ikut, untuk tahu kenapa Felix mengirimnya ke apartemen terkutuk itu. Shea pun mengangguk, menyetujui permintaan Felix. Melihat ke arah jalanan, Shea lalu mengberhentikan taxi, dan masuk ke dalam taxi, untuk mengikuti mobil Felix dari belakang.

Mobil Felix berhenti di buah restoran, dan Shea pun meminta supir taxi, untuk berhenti di tempat yang sama dengan Felix.

Shea turun dan mengikuti Felix masuk ke dalam restoran. Pikir Shea, dirinya akan aman saat berada di tempat yang ramai, seperti restoran. Dan tidak akan mungkin Felix melakukan hal buruk padanya.

Setelah Felix meminta pelayan ruangan privat. Pelayan mengantarkan Felix dan Shea, ke salah satu ruangan privat yang di miliki restoran itu.

"Maafkan saya Shea, atas insiden kemarin yang menimpa dirimu," ucap Felix membuka pembicaraan.

Rasanya hati Shea seakan terkoyak, mengingat orang lain mengetahui kejadian kemarin. Bayangan-bayangan kejadian kemarin pun masih tergambar nyata di pikiran Shea. "Apa Bapak sengaja menyuruh saya ke apartemen itu?" Air mata Shea mulai menetes di pipinya.

"Itu hanya salah paham, Shea."

Salah paham? Dalam batin Shea, salah paham seperti apa yang menyebabkan dirinya sampai jadi korban pemerkosaan.

"Pak Bryan mengira kamu adalah wanita yang saya kirim untuk melayani dia. Dan waktu kamu menghubungi saya, saya memang berniat menemui kamu untuk mengambil berkas, tapi sayangnya saat saya tiba kamu sudah tidak ada. Dan saya baru tahu, bahwa kamu sudah datang setelah melihat map, yang berisi berkas penjualan Maxton Company," jelas Felix.

Rasanya hati Shea tambah teriris, saat mengetahui dirinya adalah korban salah sasaran, dari seorang Bryan-CEO Adion Company. Shea ingat bahwa dirinya sudah mengatakan, kalau kedatangannya untuk menyerahkan berkas. Tapi Bryan tak mendengarnya sama sekali. Pria itu hanya perduli dengan nafsu yang sudah bergelora dalam dirinya saja. "Apa Bapak menemui saya hanya untuk menjelaskan semua? Apa penjelasan Bapak berikan akan bisa membuat semuanya kembali?" Kobaran kebencian akan kejadian yang menimpa Shea, seakan memberikannya keberanian.

"Saya tahu, bahwa semua tidak akan kembali. Dan saya kemari ingin memberikan kompensasi atas apa yang menimpa kamu kemarin." Felix menyodorkan sebuah cek serta map di atas meja pada Shea.

Senyum getir tertarik di ujung sudut bibir Shea. Dia mengingat dengan jelas, bahwa kemarin dia sendiri yang menyobek cek yang di berikan oleh Bryan. Dan sekarang melalui asistennya, Bryan mencoba menutup mulutnya dengan uang. Melihat map yang ada di atas meja, Shea menajamkan pandangan. Shea tidak bisa menebak apa isi map itu

"Apa Bapak pikir semua bisa di nilai dengan uang? beritahu pada atasan Anda, bahwa saya tidak menerima semua ini. Dan saya akan melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib." Shea benar-benar merasa muak dengan apa yang di lakukan oleh Felix.

"Dengarkan aku Shea. Lebih baik kamu menerima cek dan surat perjanjian ini. Dan tidak mencoba untuk melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib. Karena pastinya usaha kamu akan sia-sia." Suara Felix terdengar penuh ancaman.

Bagi Shea ucapan Felix penuh dengan nada peringatan. "Apa Anda sedang mengacam, Pak Felix?"

Rasanya Felix benar-benar dalam situasi sulit. Dia pikir Shea akan dengan mudah, menerima semua yang dia ajukan. Tapir tidak semudah itu, membuat Shea menerima. "Saya tidak mengacam, tapi saya menjelaskan apa yang akan terjadi pada kamu, jika kamu menolak."

"Saya tidak mau, dan katakan pada atasan Anda, bahwa Olivia Shea menolak semua ini." Shea menatap tajam pada Felix, dan berucap dengan penuh ketegasan.

Rasanya kepala Felix sudah berdenyut, memikirkan menghadapi wanita seperti Shea. Kalau boleh dia memilih, mungkin dia lebih memilih untuk berargumen dengan klien saja, dari pada wanita yang keras kepala seperti Shea. "Shea, tolonglah. Kalau sampai Pak Regan tahu apa yang di lakukan Pak Bryan, semua akan jadi berantakan."

Shea terkejut mendengar ucapan Felix. Dalam hatinya, berpikir bukankah Regan adalah kakak ipar Bryan. Dan pasti akan membela Bryan. Lalu untuk apa Felix dan Bryan begitu takut, saat Regan tahu semuanya.

"Pak Bryan ingin mengajukan damai denganmu. Dia memberikan cek ini dan surat perjanjian untuk tidak memperpanjang masalah ini, serta tidak mengatakan kepada Pak Regan apa yang sudah di lakukan Pak Bryan kepadamu."

Dari ucapan Felix Shea baru mengerti, bahwa kedatangan Felix menemuinya adalah ingin mengajukan perjanjian damai. Dan map yang berada di atas meja itu, adalah surat perjanjian. "Jadi Bryan ingin aku tidak mengatakan pada Pak Regan?" tanya Shea memperjelas.

"Iya."

"Baiklah, aku tidak akan mengatakan pada Pak Regan apa yang terjadi padaku."

Felix merasakan kelegaan dalam hatinya, saat Shea tidak akan mengatakan pada Regan. "Baiklah, kalau begitu kamu bisa tanda tangani surat perjanjian ini, dan menerima cek ini." Felix menyodorkan kembali cek dan surat perjanjian di atas meja.

"Tapi saya tidak akan menandatangani apa pun. Karena saya tidak mau terkait dengan siapa pun. Dan cek ini, berikan kembali pada atasanmu, karena saya tidak akan menerimanya."

Terperangah Felix mendengar ucapan Shea. "Tapi...."

"Anda hanya ingin saya tidak mengatakan pada Pak Regan bukan?" tanya Shea kembali, dan Felix mengangguk. "Saya tidak akan mengatakan apa-apa tentang kejadian kemarin pada Pak Regan. Tapi saya harap Bryan bisa menjauhi saya, sejauh yang dia bisa."

"Tapi perusahaan kami berkerja sama, bagaimana bisa Pak Bryan bisa menjauhi dirimu, sedangkan dirimu adalah sekertaris Pak Regan." Felix tidak habis pikir, dengan apa yang di katakan Shea.

"Terserah, bagaiamana Pak Bryan dan Pak Felix yang mengaturnya. Saya hanya menginginkan ini. Dan karena tidak ada perjanjian tertulis. Jadi saya bisa kapan saya mengatakan pada Pak Regan semuanya, jika Pak Bryan muncul di hadapan saya."

Felix hanya bisa menarik senyumnya tipis. Dia salah mengira bahwa Shea adalah gadis lemah, tapi nyatanya dia berani mengacam Bryan. Dengan tidak adanya surat perjanjian tertulis, Bryan memang tidak akan bisa berkutik sama sekali. Dan semua tergantung, Bryan bisa menjalankannya atau tidak. "Baiklah, saya akan sampaikan itu pada Pak Bryan."

Bagi Shea tidak bertemu dengan Bryan kembali, sudah mengobati sedikit lukanya. Dan dengan tidak menerima cek dari Bryan, dirinya menjujung tinggi harga dirinya, bahwa dia tidak akan menerima uang yang di berikan Bryan. Walaupun pada kenyataanya, hal paling berharga dalam dirinya hilang, tapi dia menganggap bahwa itu adalah kesialannya saja.

"Baiklah, saya rasa sudah cukup pertemuan kita." Shea berdiri, dan berlalu keluar dari restoran.

Felix yang melihat Shea berlalu meninggalkan restoran, langsung mengambil ponselnya, dan mengubungi Bryan.

"Halo," ucap Felix saat sambungan telepon terhubung.

"Halo Felix, apa kamu sudah menemui wanita itu."

"Sudah."

"Bagus, apa dia sudah menerima cek dan surat perjanjian kita?" Bryan benar-benar penasaran dengan jawaban dari Felix.

"Tidak."

"Apa tidak, tidak bagaimana?" Bryan benar-benar tidak mengerti ucapan Felix.

"Dia tidak menerima cek dan surat perjanjian darimu."

"Apa?" Sebenarnya Bryan sudah menebak, bahwa Shea akan menolak, mengingat dia menyobek cek dari dirinya kemarin. "Lalu bagimana ini, kalau dia mengatakan pada Regan, aku bisa celaka di tangan Regan." Kepanikan mulai dirasa oleh Bryan. Dirinya tidak bisa membayangkan bagaiamana dirinya harus menghadapi Regan.

Felix langsung tertawa mendengar kepanikan dari Bryan. "Apa kamu tahu, bahwa kamu berhadapan dengan wanita pemberani."

"Apa maksudmu?"

"Aku memang sudah menyodorkan cek serta surat perjanjian. Dan dia menolak, karena dia tidak mau terkait dengan surat perjanjian yang akan merugikannya. Dan di tambah lagi dia tidak menerima cek darimu, karena dia merasa tidak menjual keperawanannya," jelas Felix.

"Tapi bersyukurlah, bahwa dia tidak akan mengatakan pada Regan, dengan syarat dirimu tidak akan muncul di hadapannya lagi."

"Aku menyuruhmu mengancamnya, dan memberikan surat perjanjian. Tapi kenapa malah kita yang di ancam, dan di berikan perjanjian." Bryan merasa sangat kesal mendengar penjelasan Felix.

"Aku sudah bilang buka, yang kamu hadapi bukan wanita lemah."

Bryan hanya bisa menghela nafasnya dari sambungan telepon. "Lalu bagaimana?"

"Ya sudah seperti yang aku jelaskan , bahwa jangan pernah muncul di hadapannya. Dan dia tidak akan mengatakan apa-apa pada Regan."

Rasanya Bryan tidak punya pilihan lain. "Baiklah, aku tidak akan menemuinya, dan muncul di hadapannya."

Felix tertawa mendengar kepasrahan dari Bryan. "Baiklah, selamat menikmati kuncing-kucingan dengan Shea."

Mendengar ucapan dari Felix Bryan benar-benar kesal. Dia langsung mematikan sambungan teleponnya.

Pikiran Bryan masih tertuju pada Shea. Dia berpikir bahwa Shea adalah wanita yang cukup berani, karena dia berani melawan dirinya. Tapi baginya, menghindari Shea adalah hal sulit, mengingat dia adalah sekertaris Regan. Tapi dia tidak punya pilihan lain. Karena hanya dengan itu Shea tidak akan mengatakan pada Regan.

**

Shea yang keluar dari restoran, langsung menaiki taxi dan menuju rumahnya.

Apa dia pikir aku wanita murahan, yang di bayar saat sudah memenuhi hasratnya.

Rasanya Shea benar-benar masih geram mengingat cek yang di berikan Felix padanya.

"Surat perjanjian," gumam Shea mengingat surat yang di ajukan Felix. Shea tersenyum getir mengingat surat perjanjian itu.

Aku tidak akan membiarkan dia mempermainkan hidupku lebih dalam. Jika ada yang akan di permainkan. Dia adalah Bryan, batin Shea.

.

.

.

Balik lagi sama Shea di My Baby CEO.

Berikan like dan komentar kalian ya🥰

Selamat membaca

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Rasain Dad Bry 🤣🤣

2024-03-03

0

Zuliet

Zuliet

hahaha🤣

2024-02-27

0

Diana diana

Diana diana

good job , Shea

2024-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Terpesona
2 Kejadian yang menyakitkan
3 Harapannya seketika hancur
4 Aku tidak akan menerimanya
5 Dia hamil?
6 Bukan aku yang menghamili
7 Aku tidak mau menikah dengannya
8 Tidak akan kalah
9 Dimana aku harus tanda tangan?
10 Pernikahan
11 Malam pertama
12 Aku harap dia mendengar
13 Makanan khusus ibu hamil
14 Berapa lama orang hamil?
15 Memotong
16 Kamu tidak pantas di sebut manusia
17 Menganggap Shea adik
18 CEO miskin!
19 Juga CEO bodoh!
20 Ini steak untukmu
21 Bolehkah aku iri?
22 Jika aku menyakitimu!
23 Sedekah pada orang miskin
24 Setengah sahamku
25 Sedang di uji
26 Sebuah ciuman
27 Satu, dua, tiga.... delapan.
28 Seksinya wanita hamil
29 Menantang Bryan
30 Senjata makan Tuan
31 Bayangan indah
32 Diamlah!
33 Mengobatinya aku bisa
34 Aku tidak akan pulang
35 Apa kamu mau bunuh diri?
36 Kenapa aku tidak ingat?
37 Tega sekali kamu
38 Aku akan memaafkanmu
39 Lebih mellow
40 Apa demammu sudah reda?
41 Apa benar aku jatuh cinta?
42 Seberapa paniknya aku.
43 Tempat bekal makan
44 Berhentilah membandingkan
45 Tembus pandang
46 Mengecek
47 Perhitungkan sejak awal
48 Kekaguman
49 Buatlah dia mencintaimu
50 Memberikan kesempatan
51 Kegiatan baru
52 Langkah pertama
53 Izinkan
54 Khawatir
55 Membuatmu terbiasa
56 Satu kecupan
57 Tidak akan membiarkan
58 Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59 Bertahan
60 Noda
61 Aku akan menghapusnya
62 Dimulai
63 Buku diary
64 Membuatnya sekali
65 Apa yang bisa di banggakan?
66 Memelukmu
67 Mencium
68 Juga merasakan
69 Tidak takut
70 Berkencan
71 Ada kamu
72 Nikmati kencan kita
73 Jangan ditutupi!
74 Jangan percaya!
75 Aku harus pergi
76 Berpamitan
77 Sayang
78 Rencana
79 Aku merindukanmu
80 Menarik
81 Kata dokter
82 Maafkan papa
83 Aku mencintaimu
84 Aku bisa jelaskan
85 Dimana Shea?
86 Sedang apa?
87 Parfum
88 Parfum lagi
89 CCTV
90 Serasa malam pertama
91 Terbawa suasana
92 Awal untuk kita
93 Hasil karya
94 Kegiatan baru
95 Dua sama
96 Tergila-gila
97 Syarat apa?
98 Alasan klasik
99 Istirahatlah!
100 Pertemuan Selly dan Regan
101 Merasakan apa yang aku rasakan
102 Baju apa ini?
103 Itu hanya sensasi saja
104 Aku percaya padamu
105 Klien khusus
106 Biarkan menjadi kejutan
107 Seberapa pertahanannya?
108 Membuatku selalu jatuh cinta
109 Bagaimana aku bisa marah
110 Sejojo (sejoli jomlo)
111 Seharian sibuk
112 Bekal
113 Meninjau proyek
114 Hanya pergi berdua?
115 Menyusul
116 Perutku teras kencang
117 Panik
118 Air mata
119 Keajaiban
120 Baby El
121 Baby CEO
122 Terima Kasih
123 Promo Novel
124 Novel Baru Labuhan Cinta
125 Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126 Promo Giveaway My Baby CEO
127 Info Novel
128 Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129 INFO
130 Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131 Bos Duda Kesayangan
132 Promo Novel Di NT
133 PO Labuhan Cinta
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Terpesona
2
Kejadian yang menyakitkan
3
Harapannya seketika hancur
4
Aku tidak akan menerimanya
5
Dia hamil?
6
Bukan aku yang menghamili
7
Aku tidak mau menikah dengannya
8
Tidak akan kalah
9
Dimana aku harus tanda tangan?
10
Pernikahan
11
Malam pertama
12
Aku harap dia mendengar
13
Makanan khusus ibu hamil
14
Berapa lama orang hamil?
15
Memotong
16
Kamu tidak pantas di sebut manusia
17
Menganggap Shea adik
18
CEO miskin!
19
Juga CEO bodoh!
20
Ini steak untukmu
21
Bolehkah aku iri?
22
Jika aku menyakitimu!
23
Sedekah pada orang miskin
24
Setengah sahamku
25
Sedang di uji
26
Sebuah ciuman
27
Satu, dua, tiga.... delapan.
28
Seksinya wanita hamil
29
Menantang Bryan
30
Senjata makan Tuan
31
Bayangan indah
32
Diamlah!
33
Mengobatinya aku bisa
34
Aku tidak akan pulang
35
Apa kamu mau bunuh diri?
36
Kenapa aku tidak ingat?
37
Tega sekali kamu
38
Aku akan memaafkanmu
39
Lebih mellow
40
Apa demammu sudah reda?
41
Apa benar aku jatuh cinta?
42
Seberapa paniknya aku.
43
Tempat bekal makan
44
Berhentilah membandingkan
45
Tembus pandang
46
Mengecek
47
Perhitungkan sejak awal
48
Kekaguman
49
Buatlah dia mencintaimu
50
Memberikan kesempatan
51
Kegiatan baru
52
Langkah pertama
53
Izinkan
54
Khawatir
55
Membuatmu terbiasa
56
Satu kecupan
57
Tidak akan membiarkan
58
Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59
Bertahan
60
Noda
61
Aku akan menghapusnya
62
Dimulai
63
Buku diary
64
Membuatnya sekali
65
Apa yang bisa di banggakan?
66
Memelukmu
67
Mencium
68
Juga merasakan
69
Tidak takut
70
Berkencan
71
Ada kamu
72
Nikmati kencan kita
73
Jangan ditutupi!
74
Jangan percaya!
75
Aku harus pergi
76
Berpamitan
77
Sayang
78
Rencana
79
Aku merindukanmu
80
Menarik
81
Kata dokter
82
Maafkan papa
83
Aku mencintaimu
84
Aku bisa jelaskan
85
Dimana Shea?
86
Sedang apa?
87
Parfum
88
Parfum lagi
89
CCTV
90
Serasa malam pertama
91
Terbawa suasana
92
Awal untuk kita
93
Hasil karya
94
Kegiatan baru
95
Dua sama
96
Tergila-gila
97
Syarat apa?
98
Alasan klasik
99
Istirahatlah!
100
Pertemuan Selly dan Regan
101
Merasakan apa yang aku rasakan
102
Baju apa ini?
103
Itu hanya sensasi saja
104
Aku percaya padamu
105
Klien khusus
106
Biarkan menjadi kejutan
107
Seberapa pertahanannya?
108
Membuatku selalu jatuh cinta
109
Bagaimana aku bisa marah
110
Sejojo (sejoli jomlo)
111
Seharian sibuk
112
Bekal
113
Meninjau proyek
114
Hanya pergi berdua?
115
Menyusul
116
Perutku teras kencang
117
Panik
118
Air mata
119
Keajaiban
120
Baby El
121
Baby CEO
122
Terima Kasih
123
Promo Novel
124
Novel Baru Labuhan Cinta
125
Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126
Promo Giveaway My Baby CEO
127
Info Novel
128
Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129
INFO
130
Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131
Bos Duda Kesayangan
132
Promo Novel Di NT
133
PO Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!