Menghindar

"Pi..hari ini jadi pulang kan?" suara merdu wanita terdengar nyaring.

"Iya mi insyaAllah nanti malam selepas resto tutup papi langsung pulang." jawab Pak Dewo sembari meneliti laporan hasil penjualan si meja kerjanya.

"Papi libur berapa hari sih?" tanya Lena memastikan.

Dewo berdiri dan memperhatikan keadaan diluar dari dari dalam kantornya. Dia mencari sosok Lala disana.

"Sehari mih..seperti biasa..., Senin pagi papi sudah harus kembali bekerja.., maklum kali ini papi dipercaya pak aksa untuk mengurus beberapa hal dalam merenovasi kecil restoran yang papi kelola." jelas Pak Dewo ke istrinya.

"Mi...mi...i, tu papi ya...papi...papi..." terdengar suara renyah anak kecil yang sedang berebut hp milik lena.

"Hei Devon...Devan..., ndak boleh ribut ah..., ini mami lagi ngobrol sama papi. Kalian diem dulu ya jangan bandel ya sayang..." bujuk Lena pada kedua putra kembarnya.

"hallo Devan..Devon..., ini papi nak..., kalian jangan berebut nanti papi pulang kok. Kalian jangan nakal ya.., nanti papi bawain oleh2 dari Jogja okey." ucap Pak Dewo senang setelah mendengar suara anak2nya.

"Horreeee...papi pulang oleh olehnya apa pi ? Ejjh tunggu vonn devan mau ngomong.." Devan mencoba menahan hp yang coba direbut oleh Devon adik kembarnya.

"Devon juga mau ngomong Van..., devon juga mau oleh2...," Devon mulai kesal karna dihalangi oleh kakaknya.

Lena tersenyum melihat tingkah kedua buah hatinya lalu meminta hp yang sedang dibawa oleh Devan.

"Bentar ya nak..., biar mami ngomong dulu sama papi kalian. Main dulu sana didepan sama mbak Ana." bujuk Lena dengan sabar.

"Pi..dengar sendiri kan.., anak2 sudah gak sabar nunggu papinya pulang. Jangan terlalu malam ya sayang kasian anak2. Sepertinya mereka sudah sangat merindukan papinya." ujar Lena.

"Anak2 atau maminya??" goda Dewo ke Lena.

"Papi bisa aja..., ya wajar dong pi kalau mami kangen kan sudah 2 minggu papi gak ke Semarang. Kapan sih pi ajak mami pindah kesana." rajuk Lena.

"Sabar ya mi papi fokus kerja dulu..., tapi papi sudah mulai cari info kok rumah yang bisa kita tempati di Magelang nantinya. Mami sabar aja..ok." Pak Dewo mencoba memberi pengertian pada istrinya.

"Iya pi mami bakal sabar kok. Kalo gitu udah dulu ya pi mami mau mandiin si kembar..,sudah mulai sore nih. Sampai nanti ya pi."

"Sampai nanti malam mi.." jawab Pak Dewo lalu menutup teleponnya.

**

Malam itu seperti Sabtu malam biasanya. Sebelum resto tutup pak Dewo selalu mengajak pra staff dapur berkumpul untuk membahas menu mingguan.

Setelah semua sepakat apa2 saja yang akan jadi menu utama lalu mereka akan mempersiapkan bahan2nya baru kemudian pulang.

Pak dewo sendiri berencana langsung pulang ke Semarang malam itu juga.

Seharian ini dia tak melihat keberadaan Lala, dia hanya mendengar suara gadis itu ketika sedang melayani tamu didepan.

Sudah 5 hari mereka tak bertegur sapa. Sebenarnya itu bukan hal aneh karna sebelum2nya mereka memang hampir tidak pernah berbicara satu sama lain.

Tapi kali ini pak Dewo merasa sangat berbeda.., bagi Pak Dewo kini Lala bukanlah hanya pelayan biasa seperti yang lainnya. Gadis itu kini sangat istimewa baginya.

Seharian ini dia sangat sibuk, tapi pikirannya tak pernah berhenti memikirkan Lala.

Lala sendiri mencoba bersikap seperti biasa..., dia selalu menyibukkan diri agar tak terlalu memikirkan pria yang selama beberapa hari ini juga selalu lekat dalam pikirannya.

Lala selalu buru2 menghindar ketika melihat pria yang kini disukainya.

Lala mencoba untuk selalu menjaga jarak karna dia selalu berfikir bahwa tak sepatutnya dia mendekati pria beristri.., dia tak mau mengecewakan ibunya.

Karna jam sudah menunjukkan jam 9 malam. Akhirnya Pak Dewopun menutup pintu kantornya. Tak seperti biasanya yang pulang lewat pintu utama, kali ini pak Dewo keluar restoran melalui pintu samping sebelah pantry.

Dia bersikap seolah sengaja lewat sana karna ingin berpamitan pada pak Tio dan staff dapur lainnya sebelum pulang ke Semarang. Padahal sebenarnya dia hanya ingin mencari keberadaan Lala. Setidaknya dia ingin melihatnya walau sebentar saja.

Tampaknya hari itu Pak Dewo harus kecewa., dia sama sekali tak menemukan keberadaan Lala.

Karna tak mau terlihat aneh pak Dewopun langsung berlalu menuju mobilnya.

"La.., hai.. La..!" ucap Rara.

"Ya Ra..," jawab Lala terkejut karna mendapati rara tiba2 sudah ada dibelakangnya.

"Ngapain kamu berdiri disini..,kaya main petak umpet saja. Kamu sembunyi dari siapa ha???" tanya Rara curiga.

"Ah ndak.., aku ndak sembunyi kok...," jawab Lala kikuk.

"Kamu ini La...kok aneh2 aja..., yuk ah pulang udah malem. Aku nebeng ya.., tadi aku berangkat kerja dianter andra.., dan malam ini dia gak bisa jemput aku karna ada acara ma temen2nya." jelas Rara tanpa diminta.

"Cowokmu emang payah ra.., bisa2nya dia biarin pacarnya pulang kerja sendiri kek gini. Buang kelaut aja deh Ra.." ejek Lala ke sahabatnya.

"Huuuu enak aja.., gitu2 juga kesayangan aku kali La....,"

"Helleh...kesayangan apanya, malam Minggu gini bukannya ngajak kamu kencan eh malah sibuk ma temen2nya." Lala sambil terus menggoda Rara.

"Biarin lah La..., kan ada kalanya dia butuh waktu sama temen2nya. Jangan terlalu dikekang ntar malah kabur." bela Rara.

"Ah..tau ah...!" jawab Lala singkat.

"Jomblo kek kamu mana paham..., kamu sih kelamaan sendiri.., btw kenapa gak coba balikan sama Dani aja sih La? Dia kan baik.., kenapa juga malah harus putus gitu aja." Rara mencoba membahas tentang mantan Lala.

"Malas ah bahas dia..., kita udah selesai. Jadi ya udah malas ah. Jangan bahas2 Dani lagi." Lala mulai kesal.

"Tapi dia kan baik La..., masa karna LDRan aja kalian musti pisah? Kan gak adil buat dia La."

"Udah deh jangan bahas lagi.., ato kamu pulang sendiri." Lala kini mulai benar2 kesal.., gadis itu mulai sangat tak nyaman dengan arah pembicaraan Rara.

"Iya..non, iya maaf." hehe...Rara mencoba menenangkan Lala lalu merangkulnya.

"Nah...gitu, bagus..!." jawab Lala pura2 ketus.

Rara hanya mengangguk sambil menunjukkan senyum lebar sampai matanya semakin menyipit.

Gadis itu benar2 pandai menggoda lalu menenangkan sahabatnya.

**

Hampir jam 11 malam ketika Pak Dewo sampai dirumahnya.

Lena yang sejak sore sudah menunggu kedatangannya segera membuka pintu ketika dia mendengar suara mobil yang terparkir di garasi rumahnya.

"Pi..sudah datang? Masuk pi mami sudah siapin makan malam buat papi. Anak2 juga masih didepan tv tuh, dari tadi nungguin papinya pulang sampai2 gak mau tidur di dalam."

"Loh.., emangnya anak2 belum tidur mih? "tanya Pak dewo.

"Sudah pi..., tapi bobonya didepan tv. Mereka ketiduran tadi. Ngeyel gak mau masuk sebelum papinya pulang." jelas Lena pada suaminya.

Pak Dewopun langsung masuk dan melihat kedua putra kecilnya. Dia tersenyum haru melihat 2 bocah kecil itu tidur meringkuk di sofa sambil memeluk boneka dinosaurus kesayangan mereka.

Pak Dewo tak langsung mendekati putra kembarnya. Dia langsung masuk ke kamar lalu mandi, baru setelah ganti baju dia menggendong 2 putra kembarnya secara bergantian. Pria itu memindahkan Devan dan Devon untuk tidur di kamar mereka.

"Mih.., itu oleh2nya papi taruh di ruang depan. Sebaiknya mami masukin dulu. Papi langsung tidur ya.., papi capek banget. Papi langsung tidur ya." pamit Pak Dewo pada istrinya.

"Iya pi..., istirahat aja dulu..mami juga sudah ngantuk..kita ngobrolnya besok aja." ucap Lena lirih sambil tersenyum ke arah suaminya.

Terpopuler

Comments

💞istrinya jungkook💕

💞istrinya jungkook💕

bilang kshn lala boleh g y??soalnya dia jg slah tp liat kepolosan dia kok g tega nyalahin dia,mlah kshn adanya.....
kayanya dewo g ad mslah ma istrinya kok lirik cwek laen y....ap dsarnya player...

2020-12-23

1

Ethyaries

Ethyaries

Jan lama lama ya thor. penasaran terus aq tuh sama kelanjutan kisahnya. pokoknya aq suka banget 👍

2020-11-19

1

Rasti Yulia

Rasti Yulia

3 like mendarat...

Salam hangat dari Tiba-Tiba Cinta & Takdir Cinta 😘😘

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan kecil
2 Demi ibu
3 Kerja
4 kekhawatiran ibu
5 Syukurlah..
6 Senyuman itu..
7 Berita baik
8 Berangkat
9 Menahan diri
10 Tak terhindarkan
11 Terjadi lagi
12 Bingung
13 Rasa nyaman yang tak seharusnya
14 Menikmati libur sehari
15 Terpaksa ditinggal
16 Maaf??!
17 Menjenguk anak pak Sapto
18 Nasihat untuk Lala
19 Mulai bekerja
20 Menghindar
21 Dani
22 Dulu
23 Berteman baik dengan masa lalu
24 Kecemburuan Pak Dewo
25 Kedatangan Lena
26 Apalah aku dibanding dia
27 Balikan
28 Tak ada salahnya mencoba
29 Ulah Pak Dewo
30 Drama di pagi hari
31 Pak Dewo yang makin tak terkendali
32 Luka
33 Akal akalan Pak Dewo
34 Berita buruk
35 Tawaran bantuan
36 Mencoba bekerja lagi
37 Bu Eni tentang Lala
38 Dani dan yang dipikirkannya
39 Operasi
40 Kehadiran Pak Dewo lagi
41 Dua sisi yang berbeda
42 Yang sebenarnya
43 Kekhawatiran yang menjadi nyata
44 Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45 Perubahan sikap Lala
46 Kecurigaan
47 Gosip
48 Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49 Lena yang tersakiti
50 Pertengkaran yang tak terhindarkan
51 Masalah yang melebar
52 Tak terduga
53 Siasat Lena
54 Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55 Hadirnya Dani lagi
56 Haruskah kembali?
57 Sikap posesif Dewo
58 Resign
59 keputusan Lala
60 Pamit
61 Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62 Lampu hijau
63 Pingsan
64 Hamil???
65 Kegundahan Lala
66 Ketidaktahuan Dani
67 Kejujuran Lala
68 Niat baik Pak Dewo
69 Maafin Lala Bu..
70 Kekecewaan mendalam Nela
71 Jawaban Lala
72 Buah simalakama
73 Kacau
74 Jawaban Lena
75 Mencari solusi dengan menarik diri
76 Tekad Lala
77 Kegilaan Dani
78 Kecelakaan
79 Kejutan dari Dani
80 Cinta di waktu yang tak tepat
81 Pergi
82 Kabar yang dibawa Dani
83 Kembalinya Pak Dewo
84 Nenek tau?
85 Akhirnya..
86 Kedatangan Dewo
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Kecelakaan kecil
2
Demi ibu
3
Kerja
4
kekhawatiran ibu
5
Syukurlah..
6
Senyuman itu..
7
Berita baik
8
Berangkat
9
Menahan diri
10
Tak terhindarkan
11
Terjadi lagi
12
Bingung
13
Rasa nyaman yang tak seharusnya
14
Menikmati libur sehari
15
Terpaksa ditinggal
16
Maaf??!
17
Menjenguk anak pak Sapto
18
Nasihat untuk Lala
19
Mulai bekerja
20
Menghindar
21
Dani
22
Dulu
23
Berteman baik dengan masa lalu
24
Kecemburuan Pak Dewo
25
Kedatangan Lena
26
Apalah aku dibanding dia
27
Balikan
28
Tak ada salahnya mencoba
29
Ulah Pak Dewo
30
Drama di pagi hari
31
Pak Dewo yang makin tak terkendali
32
Luka
33
Akal akalan Pak Dewo
34
Berita buruk
35
Tawaran bantuan
36
Mencoba bekerja lagi
37
Bu Eni tentang Lala
38
Dani dan yang dipikirkannya
39
Operasi
40
Kehadiran Pak Dewo lagi
41
Dua sisi yang berbeda
42
Yang sebenarnya
43
Kekhawatiran yang menjadi nyata
44
Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45
Perubahan sikap Lala
46
Kecurigaan
47
Gosip
48
Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49
Lena yang tersakiti
50
Pertengkaran yang tak terhindarkan
51
Masalah yang melebar
52
Tak terduga
53
Siasat Lena
54
Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55
Hadirnya Dani lagi
56
Haruskah kembali?
57
Sikap posesif Dewo
58
Resign
59
keputusan Lala
60
Pamit
61
Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62
Lampu hijau
63
Pingsan
64
Hamil???
65
Kegundahan Lala
66
Ketidaktahuan Dani
67
Kejujuran Lala
68
Niat baik Pak Dewo
69
Maafin Lala Bu..
70
Kekecewaan mendalam Nela
71
Jawaban Lala
72
Buah simalakama
73
Kacau
74
Jawaban Lena
75
Mencari solusi dengan menarik diri
76
Tekad Lala
77
Kegilaan Dani
78
Kecelakaan
79
Kejutan dari Dani
80
Cinta di waktu yang tak tepat
81
Pergi
82
Kabar yang dibawa Dani
83
Kembalinya Pak Dewo
84
Nenek tau?
85
Akhirnya..
86
Kedatangan Dewo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!