Mulai bekerja

"Jadi semalam kamu nyampe rumah jam berapa La?" tanya Nela ke sembari membalik telur yang sedang ia goreng untuk sarapan.

"Setengah 12an mbak" jawab Lala sambil melahap nasi uduk didepannya.

"Malem banget..., kata ibu kamu berangkat dari jogja sore..?" selidik Nela ke adiknya.

"Iya. emang sore dari sana..., tapi kan mampir beli oleh dulu. Noh aku taruh di depan." jawab Lala selanjutnya.

"Lala juga ke Temanggung dulu jenguk anak salah satu teman kerjanya yang kecelakaan." imbuh bu Nana sembari menyiapkan bekal untuk Lala seperti biasa.

"Lah...anak siapa La yang sakit..?" Nela menoleh ke Lala.

"Itu mbak...anak pak Sapto..., kecelakaan kemudian dirawat di rumah sakit."

"Kok di Temanggung?? Kan rumah pak Sapto di Magelang deket resto tempat kamu kerja kan?" ucap Nela bingung.

"Kata pak Sapto anaknya ikut balap liar terus kecelakaan. Ya dilarikan ke RS terdekat." lanjut Lala mulai agak kesal karna pertanyaan Nela.

"Oh gitu..., terus mana nih oleh2nya. Apa aja sih yang udah dibawain adekku yang bawel inih...," goda Nela sembari membuka bungkusan yang dibawa Lala pulang semalam.

"Hidiihhh gak salah nih mbak? Yang bawel kan mbak Nela sendiri pake ngatain aku segala.., fitnah itu namanya." Lala monyongin bibir mungilnya.

"Weiittsss santaiiii Laaa.., santaiii. Mbak Nela mah jujur orangnya hahahaha..."Lanjut Nela sambil tertawa riang.

Lala hanya melirik sengit ke kakaknya Nela lalu melanjutkan makannya.

"Wihhhh...banyak juga nih oleh2nya..., mbak ambil beberapa buat Arjun ya la?" pinta Nela.

"Iya mbak ambil aja.., yaudah Lala berangkat kerja dulu ya mbak.., buk.., assalamualaikum..," pamit Lala pada bu Nana dan kakaknya Nela.

**

Selasa pagi yang cerah..., Lala melajukan motornya dengan gembira. Dia berangkat kerja lebih pagi sekarang.

Entah kenapa dia begitu bersemangat hari ini..., mungkin karna dia sudah tak sabar untuk bertemu Pak Dewo sang pujaan hati.

Lala terus berdendang lirih disepanjang jalan hingga dia tak menyadari ada beberapa pasang mata yang memperhatikannya saat berhenti dilampu merah.

Tak berapa lama Lalapun sampai di restoran dimana dia bekerja.

Dia langsung berlari ke tempat loker kemudian menuju pantry, disana sudah ada rara mbak Anggun can beberapa staff dapur lainnya.

"Hai ra...," sapa Lala sembari menghampiri mereka.

"La...sini" ucap Rara sambil melambaikan tangan ke Lala.

"semalam kamu pulang jam berapa? Mbak Nela semalam wa aku tau..., dia nanya kok kamu belum pulang juga..padahal udah jam 10 malam."

"Ha??? Mbak Nela?" tanya Lala terkejut.

"Iya mbak Nela.., emang dia gak telp kamu?"

"Iya dia telp tapi gak sempat aku angkat karna hp tertinggal di mobil pak Dewo." jawab Lala sambil nyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Loh emangnya kamu kemana?" tanya mb Anggun penasaran.

"Diajak pak Dewo ke rumah sakit jenguk anak pak Sapto yang kecelakaan." jelas Lala.

"Innalillah...terus terus..,? Gimana keadaanya? Oh ya lah pak Saptonya sendiri pulang bareng kalian ato gimana?" cerca Rara.

"Alhamdulillah luka anak pak Sapto gak parah..., dan pak sapto sendiri sudah pulang malam sebelumnya. Minggu malam beliau dikabari istrinya kalau anaknya jatuh lalu beliau langsung ijin pulang saat itu juga." lanjut Lala.

"Lalu???" tanya mbak Anggun makin penasaran.

" Lalu?? Maksudnya?" tanya Lala bingung.

"Iya.., lalu kamu cuma pulang bareng pak Dewo doang?? Berdua aja gitu ma si killer? Tanya mbak Anggun penuh selidik.

Rara memandang ke arah Lala tak kurang penasarannya.

"Iya La..kalian berdua aja??"

"Kalian nih apaan sih..., ya iya berdua aja, kan aku udah kalian tinggal. Dasar kalian gak berperasaan." sahut Lala cemberut.

"Yaa....jangan sewot gitu dong La..., kan kemaren kamu sendiri yang bilang ndak pa2. Kok sekarang jadi nyalahin kita ya mbak Anggun ya...," jawab Rara sambil memberikan isyarat pada mbak Anggun dan yang lainnya.

"Hemmmmmh...iya...iya.., emang aku sendiri yang bilang ndak pa2. Tapi kan aku ndak tau kalau ternyata pak Sapto udah pulang duluan . Tau gitu kan aku bakal minta ditemenin kalian pulang bareng pak Dewo nya." tukas Lala.

"Ya mana kami tau La..., orang ini aja kami tau kalau anak pak Sapto kecelakaan juga dari kamu barusan." Rara ngeles.

"Eh tapi pak Dewo gak ngapain2 kamu kan??" tanya mbak Anggun selanjutnya.

"Ngapa2in gimana maksud mbak Anggun?" tanya Lala terkejut..., seketika telinganya merah dan memanas. Dia khawatir yang lain mengetahui apa yang terjadi diantara pak Dewo dan dirinnya.

"Gak usah terkejut gitu kali La..., aku gak bermaksud apa2 kok. Yang kumaksud tadi kamu gak dimarahin atau dibawelin kaya biasanya kan sama pak Dewo. Kan kamu tau sendiri dia itu orangnya super ngeselin." ucap mbak Anggun agak canggung karna merasa tak enak karena dia takut salah ucap dan membuat Lala salah sangka.

"Oh...itu maksudnya hehe..., gak kok pak Dewo biasa aja. Dia malah bilang ngerasa gak enak karna baru bisa nganter aku larut malam." jawab Lala merasa lega.

**

Hari itu Lala bekerja seperti biasanya.., restoran hari itu sudah mulai beroperasi seperti hari hari biasa. Restoran mulai buka jam setengah 9 pagi dan tutup jam 9 malam.

Sepanjang pagi dan siang Lala sibuk dengan pesanan para pelanggan.

Dia hampir tidak menyadari kehadiran pak Dewo yang sejak pagi sering memperhatikannya.

Sore harinya restoran terlihat semakin ramai dan Pak Dewo juga disibukkan dengan beberapa hal mengenai rencana renovasi di restoran Paradise tersebut.

Malam ketika restoran sudah mulai tutup Lala masih terlihat sibuk di pantry untuk membantu asisten koki mempersiapkan bahan2 untuk menu esok paginya.

"La..kamu pulang dulu saja.., aku bisa nyiapin ini sendiri kok." ucap Edo Pada Lala yang masih sibuk membuat garlic confit.

"Ndak pa2 kok mas toh ini belum terlalu malam , nanggung dikit lagi juga selesai" jawab Lala sambil terus mengaduk.

"Ok deh...makasih ya.., kamu ini emang rajin ndak kaya ono noh...Rara. Disuruh buang sampah ke depan aja banyak banget alasannya." ucap Edo.

"Masa sih mas hahaha..., mungkin dia cape toh hari ini dia kan kebagian belanja..,mana hujan lagi." ucap Lala membela sahabatnya.

"Bela aja teros...., kamu ini emang selain rajin emang type teman yang setia." imbuh edo.

Lala terlihat sudah siap dengan garlic confitnya.., setelah mencuci panci yang dia gunakan kemudian dia bermaksud untuk ke toilet dan pulang setelahnya.

"Mas ini garlic confitnya udah jadi.., tinggal nunggu dingin nanti tolong mas Edo yang simpen ya." pinta Lala.

"Oh udah beres ya...,ok deh thanks ya La. Hati2 dijalan." jawab Edo senang.

Sambil berjalan ke lalapun pamit..," ok deh..aku duluan ya..,"

Malam itu Lala pulang dengan agak tergesa..., dia tak mau terlambat sampai rumah dan membuat ibunya cemas lagi.

Baru sampai parkiran dia bertemu dengan pak Dewo yang sedang bersiap masuk ke mobilnya.

Lala berhenti sebentar sebelum ia akhirnya menyalakan mesin motornya dan berusaha menghindari Pak Dewo.

Pria itu menyadari kahadiran Lala dan saat dia ingin memanggilnya gadis itu terlihat sudah pergi melajukan motor maticnya.

Episodes
1 Kecelakaan kecil
2 Demi ibu
3 Kerja
4 kekhawatiran ibu
5 Syukurlah..
6 Senyuman itu..
7 Berita baik
8 Berangkat
9 Menahan diri
10 Tak terhindarkan
11 Terjadi lagi
12 Bingung
13 Rasa nyaman yang tak seharusnya
14 Menikmati libur sehari
15 Terpaksa ditinggal
16 Maaf??!
17 Menjenguk anak pak Sapto
18 Nasihat untuk Lala
19 Mulai bekerja
20 Menghindar
21 Dani
22 Dulu
23 Berteman baik dengan masa lalu
24 Kecemburuan Pak Dewo
25 Kedatangan Lena
26 Apalah aku dibanding dia
27 Balikan
28 Tak ada salahnya mencoba
29 Ulah Pak Dewo
30 Drama di pagi hari
31 Pak Dewo yang makin tak terkendali
32 Luka
33 Akal akalan Pak Dewo
34 Berita buruk
35 Tawaran bantuan
36 Mencoba bekerja lagi
37 Bu Eni tentang Lala
38 Dani dan yang dipikirkannya
39 Operasi
40 Kehadiran Pak Dewo lagi
41 Dua sisi yang berbeda
42 Yang sebenarnya
43 Kekhawatiran yang menjadi nyata
44 Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45 Perubahan sikap Lala
46 Kecurigaan
47 Gosip
48 Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49 Lena yang tersakiti
50 Pertengkaran yang tak terhindarkan
51 Masalah yang melebar
52 Tak terduga
53 Siasat Lena
54 Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55 Hadirnya Dani lagi
56 Haruskah kembali?
57 Sikap posesif Dewo
58 Resign
59 keputusan Lala
60 Pamit
61 Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62 Lampu hijau
63 Pingsan
64 Hamil???
65 Kegundahan Lala
66 Ketidaktahuan Dani
67 Kejujuran Lala
68 Niat baik Pak Dewo
69 Maafin Lala Bu..
70 Kekecewaan mendalam Nela
71 Jawaban Lala
72 Buah simalakama
73 Kacau
74 Jawaban Lena
75 Mencari solusi dengan menarik diri
76 Tekad Lala
77 Kegilaan Dani
78 Kecelakaan
79 Kejutan dari Dani
80 Cinta di waktu yang tak tepat
81 Pergi
82 Kabar yang dibawa Dani
83 Kembalinya Pak Dewo
84 Nenek tau?
85 Akhirnya..
86 Kedatangan Dewo
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Kecelakaan kecil
2
Demi ibu
3
Kerja
4
kekhawatiran ibu
5
Syukurlah..
6
Senyuman itu..
7
Berita baik
8
Berangkat
9
Menahan diri
10
Tak terhindarkan
11
Terjadi lagi
12
Bingung
13
Rasa nyaman yang tak seharusnya
14
Menikmati libur sehari
15
Terpaksa ditinggal
16
Maaf??!
17
Menjenguk anak pak Sapto
18
Nasihat untuk Lala
19
Mulai bekerja
20
Menghindar
21
Dani
22
Dulu
23
Berteman baik dengan masa lalu
24
Kecemburuan Pak Dewo
25
Kedatangan Lena
26
Apalah aku dibanding dia
27
Balikan
28
Tak ada salahnya mencoba
29
Ulah Pak Dewo
30
Drama di pagi hari
31
Pak Dewo yang makin tak terkendali
32
Luka
33
Akal akalan Pak Dewo
34
Berita buruk
35
Tawaran bantuan
36
Mencoba bekerja lagi
37
Bu Eni tentang Lala
38
Dani dan yang dipikirkannya
39
Operasi
40
Kehadiran Pak Dewo lagi
41
Dua sisi yang berbeda
42
Yang sebenarnya
43
Kekhawatiran yang menjadi nyata
44
Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45
Perubahan sikap Lala
46
Kecurigaan
47
Gosip
48
Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49
Lena yang tersakiti
50
Pertengkaran yang tak terhindarkan
51
Masalah yang melebar
52
Tak terduga
53
Siasat Lena
54
Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55
Hadirnya Dani lagi
56
Haruskah kembali?
57
Sikap posesif Dewo
58
Resign
59
keputusan Lala
60
Pamit
61
Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62
Lampu hijau
63
Pingsan
64
Hamil???
65
Kegundahan Lala
66
Ketidaktahuan Dani
67
Kejujuran Lala
68
Niat baik Pak Dewo
69
Maafin Lala Bu..
70
Kekecewaan mendalam Nela
71
Jawaban Lala
72
Buah simalakama
73
Kacau
74
Jawaban Lena
75
Mencari solusi dengan menarik diri
76
Tekad Lala
77
Kegilaan Dani
78
Kecelakaan
79
Kejutan dari Dani
80
Cinta di waktu yang tak tepat
81
Pergi
82
Kabar yang dibawa Dani
83
Kembalinya Pak Dewo
84
Nenek tau?
85
Akhirnya..
86
Kedatangan Dewo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!