"Hallo....assalamualaikum nak..., sudah jam berapa ini kenapa belum sampai rumah? Kamu jadi pulang hari ini kan?" Tanya bu nana cemas.
"Hallo...wa alaikumsalam..., iya bu Lala jadi pulang malam ini. Maaf agak telat ini Lala baru di perjalanan. Bentar lagi nyampe rumah kok bu." jawab Lala.
"Kok malam banget La..., bukannya kemaren kamu bilang akan pulang dari Jogja sore?? Kamu baik2 saja kan??? Tidak terjadi apa2 kan?" tanya bu Nana semakin cemas dari sebrang telepon.
"Iya bu Lala baik2 saja kok..,ini tadi sekalian ikut jenguk anak pak Sapto security resto yang sakit di Temanggung bu.., kalo Lala gak ikut kan ndak enak." jelas Lala mencoba menenangkan ibunya.
"Alhamdulillah...,syukurlah kalau kamu baik2 saja. Hanya saja ibu agak khawatir kamu ini kan anak gadis dan gak biasanya kamu pergi sampai selarut ini." tukas bu Nana.
"Lala baik2 saja kok bentar lagi nyampe..., ini udah deket kok bu. 5 menit lagi juga sampe rumah." jawab Lala.
"Baiklah kalau begitu ibu tunggu ya nak..., assalamualaikum..."
"Iya bu wa alaikumsalam...," jawab Lala lalu mematikan telponnya.
"Ibumu ya La?" tanya pak Dewo.
"Iya pak..." jawab Lala singkat.
"Kelihatannya ibumu sangat mengkhawatirkanmu La.., dia pasti sangat menyayangimu." imbuh pak Dewo.
"Semua ibu juga pasti akan sangat menyayangi anaknya pak." jawab Lala datar.
"Iya..kamu benar.., maaf karna sudah seenaknya langsung mengajakmu ikut aku jenguk anak pak Sapto." ucap pak Dewo sambil tersenyum ke arah Lala.
"Ndak pa2 pak toh saya sudah menjelaskan pada ibu saya. Saya rasa juga beliau akan mengerti." jelas Lala.
"Ok...sudah sampai..., sampaikan maaf pada ibumu dan ingat besok mulai masuk kerja. Jangan terlambat." ujar Pak Dewo sambil menghentikan mobilnya di depan halaman rumah Lala.
Suasana sekitar rumah Lala sudah sangat sepi..., terlihat lampu ruang tamu rumah Lala masih menyala. Kelihatannya bu Nana masih terjaga untuk menunggu anak gadisnya pulang.
Lala beringsut.., membuka pintu mobil dan pamit pada pak Dewo," terimakasih pak sudah mau mengantar saya sampai rumah. Saya masuk dulu."
"Tunggu La..," tiba2 pak Dewo turun dan membuka bagasi mobil..., dia memberikan sebuah bungkusan besar kepada Lala.
"Ini La..punyamu..., jangan sampai tertinggal." ucap pak Dewo.
"Apa ini pak?" Lala menerima bungkusan itu dengan tatapan bingung.
"Sudah..tak perlu banyak tanya. Nanti bisa kamu buka didalam.., hanya beberapa benda dan makanan kecil. Kulihat kamu tadi hanya mengambil sedikit oleh2 untuk ibumu.., kupikir tak apa2 jika aku menambahnya sedikit. Kamu ndak keberatan kan? imbuh pak Dewo.
"Tapi..ini tak perlu pak.., saya."
"Saya tidak suka penolakan..., ayolah apa ini berat? Apa perlu aku bantu bawa kedalam?" bujuk pak Dewo agak memaksa.
"Saya sudah sangat merepotkan dengan bapak mengantarkan saya kemari..., ini malah bapak pake memberikan oleh2 untuk ibu saya." ucap Lala pelan wajahnya memerah Dia merasa sangat malu dan sedikit bersalah.
"Sudah..sudah..., terima saja dan segera masuk. Ingat besok kamu jangan terlambat ok." ucap pak Dewo lalu masuk kedalam mobilnya.
Lala masih mematung ketika pak Dewo mulai menyalakan mobilnya.
"Aku pamit dulu ya La..., selamat malam." ucap dewo sambil melambaikan tangan dan tersenyum pada gadis yang masih berdiri mematung di sebelah mobilnya.
Lala hanya mengangguk sambil membalas lambaian tangan atasannya.
"Assalamualaikum bu...," Lala mencoba mengucapkan salam sambil mengetuk pintu rumahnya pelan.
"Bu...Lala pulang bu..," lanjut Lala sambil mencoba mengintip keadaan dalam rumah dari jendela.
Terlihat bu Nana berjalan untuk membukakan pintu.
"Wa alaikumsalam.." bu Nana mengulurkan tangan untuk disalami dan dicium oleh Lala.
"Kenapa baru baru pulang nak..., ibu sampai cemas takut terjadi sesuatu."
"Tadi kan Lala sudah bilang bu..., Lala sekalian ikut jenguk anak pak Sapto di RS Temanggung." jelas Lala pada ibunya.
Lala meletakkan bungkusan yang diberikan pak Dewo di atas meja makan.
"Ibu baik2 saja kan?" tanya Lala kemudian.
"iya...baik2 saja..., hanya saja ibu agak capek tadi seharian jagain Arjun karna mbakmu Nela dan Dion pergi ke Purworejo untuk kondangan.
"Loh..Arjun gak diajak toh bu?? Emang ndak rewel?" tanya Lala.
"Lahwong Arjunnya yang ndak mau ikut.., mau sama mbah uty aja katanya." bu Nana tersenyum menjelaskan sikap manja cucunya.
"Arjun...Arjun.., emang paling pinter tuh anak satu." sahut Lala.
"Loh...ini apa La?? Kok banyak banget??" tanya bu Nana sambil membuka bungkusan besar didepannya.
"Oleh2 bu...,ini buat ibu. Tadi Lala diajak ma atasan Lala mampir di pusat oleh2."
"Lah kamu beli oleh2 aja sebanyak ini..., apa aja ini? Baru aja kerja kok udah main belanja banyak kaya gini jangan boros2 toh nak..." bu Nana mulai menasehati Lala.
"Ini bukan Lala yang beli bu.., Lala dibelikan ma atasan Lala."ucap Lala ragu takut disalahkan oleh ibunya.
Raut wajah bu Nana bingung.
"Segini banyak kamu dibelikan semua ma bos kamu?? Yang benar saja La..., kenapa kamu terima??" Bu Nana makin bingung.
Lala bingung menjawab pertanyaan ibunya.., dia takut ibunya berfikir macam2.
"Ibu jangan khawatir.., ini bonus untuk karyawan resto bu. Karna semua berjalan baik jadi kami semua mendapat bonus oleh2.." Lala berbohong pada ibunya.
"Owalah jadi begitu, pantas saja kalau begitu."jawab bu Nana.
"Nah sekarang kamu bersih2 badan dulu..., lalu segera tidur. Kalau belum sholat jangan lupa sholat dulu ya nak."
"baik bu..., habis ini Lala langsung mandi." Lala mulai beranjak ke kamarnya.
"Nak..." panggil bu Nana.
"Iya bu..kenapa?" Lala menoleh.
"Kamu kerja baik2 ya..., jangan macem2...kamu anak gadis, jangan sampai membuat orang lain salah paham. Ibu ndak mau anak ibu mengambil jalan yang salah.., kamu jangan mudah percaya pad orang lain. Jadilah gadis yang bermartabat ya nak." ucap bu Nana tiba2.
Lala sedikit tercekat dengan nasihat ibunya..., sepertinya bu Nana tau Lala tak mendapatkan oleh2 itu dari bonus atasannya.
Lala mencoba tersenyum tenang.
"Iya ibuku sayang..., Lala sudah besar tentu Lala sudah tau mana yang baik untuk Lala dan mana yang sebaliknya. Ibu jangan terlalu khawatir.., semua itu benar2 bukan apa2 kok bu. Lala tadi juga benar2 pergi menjenguk anak pak Sapto.., kalau ibu takut Lala berbohong ibu bisa memastikan sendiri kok ke pak Sapto. Kebetulan Lala punya nomor WA pak Sapto." jelas Lala mencoba meyakinkan ibunya.
Bu Nana lalu mendekat dan mengecup dahi putrinya.
"Ah..maafkan ibu nak.., bukan maksud ibu untuk curiga padamu. Ibu hanya sedikit khawatir.., tentu ibu percaya padamu." bu Nana membelai lembut rambut Lala.
"iya bu..Lala tau..., ibu memang ibu terbaik. Lala sayang ibu.., jadi Lala pastikan Lala ndak akan mengecewakan ibu." Lala menunjukkan senyum manis untuk ibunya.
"Ibu sekarang tidur. Lala mau mandi..., bau acem nih.." imbuh Lala.
Bu nana membalas senyum Lala lalu kembali ke kamarnya.
Malam tak lama itu setelah mandi dan sholat isya' Lalapun langsung terlelap dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Made Elviani
naluri seorang ibu itu tajam banget
2022-05-05
0