Adzan dhuhur sayup sayup terdengar dari kejauhan..., pak Tio terlihat mendekati Rara untuk memberitahukan bahwa mereka harus segera bersiap siap untuk pulang siang ini.
"Ra.., udah belum renangnya? Daritadi ciblon mulu' gak takut item makin item kamu.?" seru pak Tio dari pinggir kolam.
"Pa'an sih pak Tio, mulai dehngeledek. Mana ada loh aku item..., aku kan putih bersih berseri kek gini." jawab Rara sambil senyum centil.
"Demek gitu ngaku2 putih...," lanjut pak Tio.
"Biarin..." jawab Rara dengan nada ketus yang dibuat buat.
Pak Tio hanya tertawa melihat tingkah kekanakan gadis itu.., lalu melanjutkan perkataanya.
"Iya...kamu putih..., seputih susu yang tercampur air kop hahaha...,"
Rara terlihat makin kesal dengan ejekan seniornya itu.., sedang Lala hanya tersenyum lalu melanjutkan kegiatan berenangnya.
"Ada apa sih pak, kok bela2in kesini demi ngeledekin saya." tanya Rara setelah sampai menghampiri pak Tio yang berdiri diseberang kolam.
"Udah siang...,rencananya rombongan kita mau pulang jam satu. Karna yang lain pada mau mampir dulu ke Malioboro biar gak kemaleman nyampe Magelang kita siap2 setelah makan siang dan sholat dhuhur." jelas pak Tio.
"Siang ini? Sorean dikitlah pak..., masih pengen main nih..." rengek Rara.
"Iya siang ini..,kalau sore baru jalan ntar sampe Jogja udah keburu magrib. Yang jualan oleh2 di sepanjang Malioboro keburu pada tutup dong gimana sih kamu." ujar pak Tio.
"Yahhhh bapak..., gak seru ah."
"Ya terserah kamu..., mau ikut rombongan yang kemaren gak?ato kamu mau bareng pak Dewo ma pak sapto...? Oh iya Lala kan juga bareng mereka.., tapi tadi pagi aku sempet ketemu pak Dewo katanya dia mau jalan dari sini sore karna masih ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan. Jadi ya kemungkinan besar kamu gak bisa belanja oleh2 di Malioboro.., karna bisa dipastikan pak Dewo bakal sampai Jogja malam hari." ujar pak Tio panjang lebar.
"Kok gitu. Duh gimana ya..., aku pengennya pulang nanti. Tapi aku juga pengen ke Malioboro.., secara udah lama banget aku gak kesana.." ucap Rara bingung.
"Ya terserah kamu Ra.., kalo mau ikut rombongan ya ayo. Kalo mau ntar ya gpp.." lanjut pak Tio.
"Aku coba tanya Lala dulu ya pak.., dia mau pulang bareng siapa..., kita ato pak Dewo." ucap Rara sambil beranjak menuju Lala.
"Tunggu." cegah pak Tio.
"Iya pak? Kenapa?" tanya Rara.
"Kan mobil kita udah penuh Ra..., mana muat kalo Lala mau ikut mobil kita. Dan lagi ntar kita bakal beli beberapa oleh2 jadi ya bakal makin penuh dong mobilnya." jelas pak Tio.
"Ah iya pak aku lupa." Rara menggaruk tengkuknya.
"Lalu gimana dong pak?"
"Ya kan aku sudah bilang terserah kamu..., coba deh kamu bilang dulu sama Lala. Ntar kamu putusin gimana enaknya. Kalo kamu mau ikut ya kamu musti siap jam 1. Kalo mau mau bareng Lala ya sorenya aja ok." lanjut pak Tio sambil memberikan isyarat ok pada Rara.
Rarapun mengangguk kemudian berlari kearah Lala yang yang sedang duduk ditepi kolam.
"La.." panggil Rara
"Kamu ra.., ngobrol apa sama pak Tio kok kaya seru banget kelihatannya?" tanya Lala.
"Rombongan mobilku mau pulang siang ini dan aku sudah harus siap jam di jam 1. Mereka pada mau mampir ke Malioboro dulu jadi dari sini harus siang biar gak kemaleman sampe Magelangnya." jelas Rara.
"Oh...gitu.., yaudah yukk kita siap2 biar gak telat." jawab Lala.
"Mmphh.., masalahnya mobil kita kan gak muat kalo kamu juga ikut La.." ucap Rara ragu.
"Yakan gak masalah Ra..., kemaren pas kesini kan aku bareng pak Sapto di mobil pak Dewo. Kamu ikut mobil kami aja kita bareng.., temenin aku biar gak dikacangin lagi kaya kemaren." pinta Lala.
"Gimana ya La..., soalnya kata pak Tio tadi pagi tuh pak Dewo bilang sama pak Tio kalo dia masih ada kerjaan jadi bakal pulang sore dari sini. Jadi gak bakalan sempet beli oleh2 di malioboro La." lanjut Rara makin gak enak ke Lala.
"Ha??? sore?? waduh jadi kita pisah dong? Aku terus gimana?" ucap Lala bingung.
"Gimana ya La..., aku juga bingung.." Rara mengatupkan kedua alisnya.
"Ya udah gpp Ra..., kamu duluan aja. Aku pulang sorenya." jawab Lala sekenanya.
"Beneran kamu gpp La?" tanya Rara ragu.
"Iya..gpp.., ntar aku bisa tidur siang dulu kan itung2 istirahat sebelum pulang." lanjut Lala menenangkan.
"yakin?" desak Rara.
"Iya..., udah yuk mandi sholat lalu makan siang. Ntar kamu telat loh." ajak Lala sambil merangkul pundak Rara dan mengajak temannya itu kembali ke kamar mereka.
**
Jam 13.12 Rara terburu2 keluar kamar lari tergopoh gopoh sambil membawa tas jinjingnya.
"Hati2 Ra jangan buru2..., pak Tio masih ada di lobby kok." ucap Lala sambil berjalan menyusul Rara.
"Aku takut tertinggal La..., gak lucu kan kalo aku dah siap gini tapi malah udah ditinggal mereka pergi." jawab Rara masih dengan berlari kecil menuju lobby.
"Yaudah.., sini aku bantuin bawa tasnya." bujuk Lala.
"Udah..gak usah...,"
"Raaaaa...ayooo..., buruan...udah siang nih..." panggil Edo dari dalam mobil.
"Iya..., tunggu sabar dikit napa." jawab Rara sambil berlari ke arah mobil.
"Dasar cewek.., lammmmaaaa....lemottt kaya siputtt..." ledek edo sambil mengambil tas jinjing Rara lalu memasukkanya ke bagasi mobil.
"Huuu kan aku musti mandi dulu kali do..." jawab Rara ngeles.
"Lammma yo suiiii Raaaaaaa..Raaa.."lanjut Edo.
"Udah..udah jangan ribut.., ayo naik Ra keburu sore." ucap pak Tio menengahi.
"La..aku pulang duluan ya..., kamu gpp kan aku tinggal?" tanya Rara memelas.
"iya...gpp.., udah hati2 dijalan ya kalian semua. Sampai ketemu besok di resto." jawab Lala.
"Bye La...., met dijutekin ma manager killer ya La..." ucap Edo meledek.
"Huuu dasar..resek nih anak" ucap Rara sambil mencubit lengan Edo.
"Aduduh..aduh.., dasar cewek galakkk." ucap Edo ke Rara.
Rara melotot ke arah Edo kemudian melambaikan tangan ke rah Lala." bye Laaa...., sampai besok ya..."
"Bye..."Lala melambaikan tangan sambil menatap mobil minibus itu pergi.
**
Lala Kembali ke kamarnya.., dia hanya bermain bermain game dihpnya dan setelah bosan akhirnya dia putuskan untuk tidur.
"Tok tok tok.." terdengar suara ketukan dari arah pintu kamar.
"Tok tok...," Lala masih setengah sadar ketika dia berusaha mencerna suara apa yang barusan dia dengar.
"Tok..tok..tokkk..," suara ketukan itu terdengar lagi. Lala bangkit dari tempat tidur lalu berjalan ke arah pintu.
Masih dalam keadaan mengantuk Lala membuka pintu. Rambutnya berantakan dan dia telihat kacau dengan celana boxer berbahan katun yang terlihat kusut dan kaos tipis tanpa lenganpun terlihat agak naik ke atas hingga sebagian pinggangnya hang putih terlihat mengintip dari balik kaos yang dipakainya.
Lala masih belum menyadari siapa yang mengetuk pintu kamarnya hingga pria yang ada didepannya itu membuka suara.
"La..?La??" ucap pria itu.
Lala masih sibuk mengucek sebelah mata dan berusaha memfokuskan pandangannya agar bisa segera sadar sepenuhnya dari rasa kantuk yang masih saja menggelayutinya.
"La..,hai?? Masih ngantuk ya...?" kali ini pria itu bertanya sambil menyentuh lembut pipi Lala.
Lala yang terkejut karna sentuhan itu tiba2 tersadar dan membelalakkan matanya.
"Pak Dewo??" Lala terpana.
"Iya...ini aku, kenapa? Terkejut lagi?" tanya pria itu sambil tersenyum hangat.
"Mmm...maa maaf pak..saya..saya.., eh bentar ya pak. Sudah mau pulang sekarang ya pak? Tunggu ya pak saya cuci muka dulu eh.., siap siap dulu.., eh pokoknya tunggu." jawab Lala sambil gugup mencoba menutup pintu tapi tak jadi lalu berjalan kesana kemari mencari tas lalu ke pergi kekamar mandi lalu keluar lagi untuk memastikan pak Dewo masih ada dan belum beranjak pergi.
"La..., kamu cuci muka dulu sana.., gak usah terburu2. Aku kesini cuma mau bilang kalo kita akan pulang jam 3 dari sini." jelas pak Dewo yang masih berdiri di ambang pintu kamar.
Lala akhirnya mengangguk dan terburu2 masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air.
Setelah dia memastikan matanya sudah kembali segar dia melihat pantulan dirinya yang ada dicermin kamar mandi.
"Ah tidak...apa2an ini..gimana aku bisa sekusut ini dan pakaian ini..tidak tidak tidak...jangan jangan...ah...semoga..pak Dewo tadi tidak melihatku dengan keadaan semrawut kaya gini." Lala menggelengkan kepalanya sambil memukul2 pelan kepalanya sendiri. Dia berpikir betapa bodohnya dia dihadapan pak Dewo tadi.
"Laa..." ucap pak Dewo lirih yang ternyata kini sudah ada di depan pintu kamar mandi.
"he eh...Pak." Lala terkejut lagi untuk yang kedua kalinya.
"Kamu ngapain? Cuci muka aja kok lama banget?" tanya pak Dewo.
"Ini..ini udah selese kok pak." ucap Lala sambil membetulkan pakaiannya.
"Kamu ini La..., makin lama kok makin lucu aja." imbuhnya.
"Lucu gimana maksud bapak..," tanya Lala tak mengerti.
"Ah gak...gak pa2.., lupain aja. Sekarang sudah hampir jam setengah 3.., sebaiknya kamu siap2. Karna jam 3 nanti kita akan pulang ke Magelang." jelas pak Dewo.
"Baik pak." jawab Lala.
Sebelum melangkah keluar kamar Lala Pak Dewo berhenti dan berbalik ke arah Lala.., "La..kamu cantik kalau bangun tidur kaya gini." bisik pak Dewo di telinga kiri Lala lalu ia melangkah pergi meninggalkan Lala yang wajahnya kini bersemu merah karna saking malunya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Yanti Supriyanti
apapun alasanya pak dewo ama lala salah thor
2020-12-11
1