Menikmati libur sehari

Rara terbangun karna suara hp Lala berbunyi. Dia menoleh ke arah samping dan mendapati Lala tak lagi ada disampingnya.

Rara bangun dan menyadari Lala sedang ada di kamar mandi karna mendengar suara air yang mengalir.

Karna hp yang masih saja berbunyi akhirnya dia meraih hp itu dan berinisiatif mengangkat telepon.

"Hallo..assalamualaikum nak.., sudah sholat subuh belum?" terdengar suara lembut bu Nana dari seberang telepon.

"Ha..halo..wa alaikumsalam bu eh ini Rara bu.., Lala sedang ada dikamar mandi." jelas Rara.

"Oh maaf.., kirain yang angkat Lala, yaudah sampein Lala aja kalo ibu telpon ya nak.." pinta bu Nana.

"Iya bu..baik..."

"Makasih ya nak.., baik2 disana. Selamat menikmati liburan.., wassalamualaikum."

"Iya bu..., wa alaikumsalam.." jawab Rara lalu menutup telpon.

"Siapa yang telpon Ra?" tanya Lala keluar dari kamar mandi.

"Ini ibu kamu barusan telpon.., mungkin mau ngingetin kamu but sholat subuh. Ibu kamu perhatian banget ya La aku iri deh..., beda banget ma ibuku yang selalu cuek. Paling banter dia cuma wa, ndak pernah tuh dia sempetin telp buat sedekar tanya kabar ato nanya kegiatanku apa." ucap Rara.

"Gak juga kok ra..., semua ibu pasti perhatian sama anak2nya. Mungkin caranya aja yang beda2..., lagipula ibu kamu kan emang harus kerja di luar kota jadi emang gak sempet karna kesibukannya. Maklumin aja...," jelas Lala.

"iya juga sih benar kata kamu.., eh tapi jam segini rajin amat kamu udah mandi?? Hayolohhhh semalem mimpi apaaa...?" goda Rara.

"Pikiranmu itu loh..kotorrr...., emang butuh alasan ya buat mandi pagi..? Kan katanya kita mau jalan2 ke pantai makanya aku mandi dulu biar seger.."

"Beneran karna itu ato karna kamu pengen tampil cantik aja didepan seseorang??? heiii...hayo bilang ada yang kamu taksir ya...?? Dia siapa? Orang IO ato yang kerja di resort ini, ato mungkin malah dari resto kita? Ayo dong Laaaa...cerita..., siapa yang bikin kamu jadi pengen tampil cantik sepagi ini..." desak Rara.

"Apaan sih kamu Ra, jangan ngaco deh. Udah ah aku mau sholat dulu. Kamu buruan mandi gih abis itu sholat baru setelah itu kita jalan2 liat sunrise." bujuk Lala.

"Iya deh iya.Ntar aku jangan ditinggal loh.., aku juga mau tampil cantik. Kali aja ntar bisa ketemu bule cakep yang juga nginep disini."

"Hiddihhh ngarepp..." ejek Lala

"Biarin dong..., halu dikit gpp kali ah." jawab Rara sambil mengerjitkan sebelah matanya ke Lala.

Lala hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah sahabatnya itu.

**

Suasana pantai pagi itu terlihat ramai..., pak Tio dan beberapa karyawan resto paradise lainnya terlihat sedang duduk2 di kursi santai disepanjang bibir pantai.

Mereka terlihat asyik mengobrol dengan orang2 pihak IO.

Lala dan Rara lebih memilih berjalan2 sambil bermain ombak disepanjang pantai. Mereka terlihat begitu santai dengan celana pendek dan tanktop warna cerah yang memperlihatkan lekuk tubuh mereka.

Sesekali mereka terlihat berfoto bersama dengan berbagai pose alai layaknya remaja seusia mereka.

Pak Dewo yang duduk di tangga samping kolam renang hanya memperhatikan Lala sambil tersenyum.

"Dasar gadis kecil...," ucapnya dalam hati.

"Pak Dewo.." panggil pak Tio.

Pak Dewo mengalihkan pandangan dari Lala lalu menoleh ke arah pak Tio kemudian bangkit dan berjalan ke arah mereka.

"Pagi sekali kalian ngumpul disini?" tanya pak Dewo sesampainya di pinggir pantai tempat pak Tio bercengkrama dengan teman2nya.

" Ya nih pak.., lagi nunggu moment sunrise..,sambil liatin cewek2 selfie tuh..." lanjut pak Tio sembari menunjuk ke arah Lala dan Rara yang masih sibuk berselfie ria.

"Hahahaa...pak tio bisa saja.." ucap pak Dewo.

"Iya pak maklum aja.., pak Tio kan udah tua jarang jalan2 kepantai pula jadi ya liat cewek2 selfie aja udah bahagia." ejek Edo sambil terkekeh.

"Eh kurang asem nih anak." jawab pak Tio sambil pura2 melotot.

"Hahahaha..." terdengar suara yang lain tertawa..,

"Sudah..sudah..., selamat menikmati liburannya ya. Saya mau balik ke kamar lagi masih ada yang harus saya kerjakan.."

"Okeee pak..." jawab nereka serempak.

"Oh iya..., nanti kalian pulang jam berapa?" tanya pak Dewo sebelum beranjak menuju kamarnya.

"Mungkin jam 1an pak biar ntar bisa mampir ke Malioboro dulu dan gak kemalaman sampai resto." jawab pak Tio.

"Ok kalo gitu nanti kalian bisa langsung pulang aja gak pa2.., mungkin nanti yang semobil dengan saya akan pulang agak terlambat karna ada berberapa hal yang harus saya urus dulu disini. Jadi nikmati istirahat kalian hari ini dan sampai ketemu besok di resto." lanjut Pak Dewo.

"Baik pak..siappp" jawab Edo sambil menunjukkan sikap hormat seperti saat upacara bendera.

Kontan tingkah kocak edo jadi bahan gurauan pak Tio dan lainnya. Sedang pak Dewo hanya tertawa renyah lalu berlalu meninggalkan mereka.

**

Setelah puas bermain air dan berselfie ria, Lala dan Rara akhirnya memutuskan untuk bermain wahana air banana boat bersama yang lainnya.

Hari itu semua orang benar2 memanfaatkan liburan itu dengan sebaik2nya. Tak terasa jam sudah mwnunjukkan pukul 10 pagi dan akhirnya mereka memutuskan untuk sarapan dulu baru kemudian mereka berencana untuk lanjut berenang di kolam renang.

Siang itu tak terlalu terik..., Lala terlihat begitu nyaman tiduran di kursi panjang yang terletak di pinggiran kolam.

Dia memakai baju renang model celana pendek dengan dada tetutup dan lengan pendek.kakinya ia selimuti dengan kain pantai agar tak terlalu terekspos. Dia sibuk dengan hp yang sedari tadi ada di genggamannya.

Sedang Rara sendiri masih sibuk berenang kesana kemari seolah tak ada capeknya.

Rombongan pak Tio sendiri masih asyik mengobrol dipantai sembari menikmati kelapa muda.

Pak Dewo masih sibuk di ruang meeting mengobrol dengan pak Aksa mengenai resto yang dikelolanya.

Sesekali dia memandang ke arah kolam yang memang ada disamping ruang meeting yang hanya dibatasi oleh kaca 2 arah yang memungkinkan Pak Dewo dapat melihat jelas suasana diluar namun tidak sebaliknya..., kaca itu terlihat seperti cermin jika dilihat dari luar sehingga ruang meeting tidak nampak jika dilihat arah kolam renang.

Pak Dewo sesekali melirik ke arah Lala yang terlihat santai dipinggiran kolam renang.

Lala memainkan permukaan air kolan dengan kakinya yang jenjang.

"Dewo..., sebaiknya memang kita harus sedikit mengubah suasana resto seperti usulmu. Kukira itu bukan hal buruk dan untuk merealiaasikannya aku percayakan padamu." ucap pak Aksa.

"Dewo...Dewo..!" panggil pak Aksa agak kecang ketika dia menyadari Pak Dewo tak merespon ucapannya.

"Dewo...apa kamu dengar??!" ucap pak Aksa sambil menepuk pundak pak Dewo yang masih saja memandang ke arah Lala.

Pak Dewo tersentak dan segera menjawab ucapan pak Aksa dengan agak tergagap karna gugup. "Iy...iya pak..saya usahakan yang terbaik."

"Kamu ini sedang apa kok dari tadi liatin keluar saja..?? Kamu terlihat begitu letih, kalau kamu masih butuh liburan besok kamu boleh tak masuk kerja dulu..,karna kinerja kamu begitu baik dan penjualan resto kita semakin meningkat akhir2 ini jadi kamu saya ijinkan libur lagi 2 hari. Kamu bisa gunakan untuk pulang dulu ke Semarang." ucap pak Aksa.

"Saya rasa itu belum perlu pak. Hari ini saya sudah cukup bersantai..., saya sudah berencana pulang ke Semarang dihari Sabtu dan akan kembali lagi di hari Seninnya. Saya harap bapak tidak keberatan." ucap pak Dewo.

"Oh tentu saja aku ijinkan.., jangan sungkan. Baik.., aku rasa yang kita bicarakan sudah cukup jelas. Sore ini aku akan kembali ke jakarta jadi seperti biasa tolong bantu aku urus resto dengan sebaik mungkin ok" jelas pak Aksa.

"Baik pak.., terimakasih banyak atas kepercayaan bapak kepada saya." ucap Pak Dewo dengan penuh hormat.

Pak aksa mengangguk penuh wibawa.., dia menepuk pundak Pak Dewo lalu pergi keluar.

Pak Dewo sendiri masih berdiri mematung didalam ruang meeting sambil kembali memandang kearah Lala yang kini terlihat sedang berenang dengan riangnya.

Terpopuler

Comments

💝 🌻Demai 🌻💝

💝 🌻Demai 🌻💝

ceritanya menarik, feelny dapet, tp typo bertebaran thor, alangkaj baiknya jika diperbaiki typonya, biar yg baca lebih enak, jadi bisa merekomendasikan untuk yang lain juga enak... smangat otor 💪💪💪

2020-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan kecil
2 Demi ibu
3 Kerja
4 kekhawatiran ibu
5 Syukurlah..
6 Senyuman itu..
7 Berita baik
8 Berangkat
9 Menahan diri
10 Tak terhindarkan
11 Terjadi lagi
12 Bingung
13 Rasa nyaman yang tak seharusnya
14 Menikmati libur sehari
15 Terpaksa ditinggal
16 Maaf??!
17 Menjenguk anak pak Sapto
18 Nasihat untuk Lala
19 Mulai bekerja
20 Menghindar
21 Dani
22 Dulu
23 Berteman baik dengan masa lalu
24 Kecemburuan Pak Dewo
25 Kedatangan Lena
26 Apalah aku dibanding dia
27 Balikan
28 Tak ada salahnya mencoba
29 Ulah Pak Dewo
30 Drama di pagi hari
31 Pak Dewo yang makin tak terkendali
32 Luka
33 Akal akalan Pak Dewo
34 Berita buruk
35 Tawaran bantuan
36 Mencoba bekerja lagi
37 Bu Eni tentang Lala
38 Dani dan yang dipikirkannya
39 Operasi
40 Kehadiran Pak Dewo lagi
41 Dua sisi yang berbeda
42 Yang sebenarnya
43 Kekhawatiran yang menjadi nyata
44 Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45 Perubahan sikap Lala
46 Kecurigaan
47 Gosip
48 Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49 Lena yang tersakiti
50 Pertengkaran yang tak terhindarkan
51 Masalah yang melebar
52 Tak terduga
53 Siasat Lena
54 Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55 Hadirnya Dani lagi
56 Haruskah kembali?
57 Sikap posesif Dewo
58 Resign
59 keputusan Lala
60 Pamit
61 Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62 Lampu hijau
63 Pingsan
64 Hamil???
65 Kegundahan Lala
66 Ketidaktahuan Dani
67 Kejujuran Lala
68 Niat baik Pak Dewo
69 Maafin Lala Bu..
70 Kekecewaan mendalam Nela
71 Jawaban Lala
72 Buah simalakama
73 Kacau
74 Jawaban Lena
75 Mencari solusi dengan menarik diri
76 Tekad Lala
77 Kegilaan Dani
78 Kecelakaan
79 Kejutan dari Dani
80 Cinta di waktu yang tak tepat
81 Pergi
82 Kabar yang dibawa Dani
83 Kembalinya Pak Dewo
84 Nenek tau?
85 Akhirnya..
86 Kedatangan Dewo
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Kecelakaan kecil
2
Demi ibu
3
Kerja
4
kekhawatiran ibu
5
Syukurlah..
6
Senyuman itu..
7
Berita baik
8
Berangkat
9
Menahan diri
10
Tak terhindarkan
11
Terjadi lagi
12
Bingung
13
Rasa nyaman yang tak seharusnya
14
Menikmati libur sehari
15
Terpaksa ditinggal
16
Maaf??!
17
Menjenguk anak pak Sapto
18
Nasihat untuk Lala
19
Mulai bekerja
20
Menghindar
21
Dani
22
Dulu
23
Berteman baik dengan masa lalu
24
Kecemburuan Pak Dewo
25
Kedatangan Lena
26
Apalah aku dibanding dia
27
Balikan
28
Tak ada salahnya mencoba
29
Ulah Pak Dewo
30
Drama di pagi hari
31
Pak Dewo yang makin tak terkendali
32
Luka
33
Akal akalan Pak Dewo
34
Berita buruk
35
Tawaran bantuan
36
Mencoba bekerja lagi
37
Bu Eni tentang Lala
38
Dani dan yang dipikirkannya
39
Operasi
40
Kehadiran Pak Dewo lagi
41
Dua sisi yang berbeda
42
Yang sebenarnya
43
Kekhawatiran yang menjadi nyata
44
Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45
Perubahan sikap Lala
46
Kecurigaan
47
Gosip
48
Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49
Lena yang tersakiti
50
Pertengkaran yang tak terhindarkan
51
Masalah yang melebar
52
Tak terduga
53
Siasat Lena
54
Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55
Hadirnya Dani lagi
56
Haruskah kembali?
57
Sikap posesif Dewo
58
Resign
59
keputusan Lala
60
Pamit
61
Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62
Lampu hijau
63
Pingsan
64
Hamil???
65
Kegundahan Lala
66
Ketidaktahuan Dani
67
Kejujuran Lala
68
Niat baik Pak Dewo
69
Maafin Lala Bu..
70
Kekecewaan mendalam Nela
71
Jawaban Lala
72
Buah simalakama
73
Kacau
74
Jawaban Lena
75
Mencari solusi dengan menarik diri
76
Tekad Lala
77
Kegilaan Dani
78
Kecelakaan
79
Kejutan dari Dani
80
Cinta di waktu yang tak tepat
81
Pergi
82
Kabar yang dibawa Dani
83
Kembalinya Pak Dewo
84
Nenek tau?
85
Akhirnya..
86
Kedatangan Dewo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!