Persiapan acara untuk pertunangan esok hari sudah dimulai.
Setelah mendapat pengarahan dari pak Dewo saat briefing tadi.., semua sudah tahu akan tugas masing2. Beberapa dari staff dapur baik itu pak Tio dan mas Edo serta yang lainnya sudah mulai membantu di kitchen room untuk mempersiapkan bahan2 makanan yang akan dimasak untuk dijadikan hidangan pesta.
Sedang Rara,Lala dan weiters paradise resto hanya membantu merapikan meja dan hiasan bunga.
Untuk pak Dewo sendiri dia hanya berkeliling untuk memastikan semua persiapan berjalan baik.
Acara pertunangan itu sendiri akan dilaksanakan di halaman belakang hotel.., tepatnya di sekitar swimming pool yang juga kebetulan langsung menghadap ke pantai.
Acara pertunangan itu bertemakan white garden dimana sekitar kolam renang akan dipasang beberapa tiang yang dibentuk seperti gapura yang dihias dengan kain putih dan bunga mawar berwarna senada. Ada juga beberapa yang dihias dengan campuran bunga mawar berwarna putih, soft pink dan biru muda.
Sedang di beberapa sudut juga terdapat dinding yang terbuat dari anyaman bambu yang dibuat agak menerawang dengan diberi tanaman merambat dan diletakkanlah pot berisi bunga lili.., ada banyak lampu gantung yang ditata sedemikian rupa hingga membuat kesan romantis nan mewah
Disamping tangga yang menuju kepantai dibuatlah panggung kecil yang tentunya sudah diberi beberapa detil hiasan kecil untuk mempercantik tampilannya.
Rencananya disitulah esok putri dari pak Aksa Pratama sebagai owner paradise resti dan paradise resort ini bertunangan dengan kekasihnya yang juga putra dari pengusaha kaya raya Indra Suryadipta.
Pak Dewo masih terlihat berkeliling memastikan semua berjalan baik hingga tak terasa jam sudah menunukkan pukul 21.34 WIB.
Akhirnya Pak Dewo berjalan mendekati Lala yang sedang sibuk menata bunga di sekitar kolam renang.
"La..ini sudah malam, jika persiapan sudah beres tolong kamu beritahu yang lainnya untuk dapat kembali ke kamar masing2 dan bisa beristirahat. Besok kita akan kumpul lagi disini jam 08.00 pagi ok?" ucap Pak Dewo sambil menepuk pelan pundak Lala.
Karna agak terkejut oleh tepukan Pak Dewo. Lala langsung menoleh dan menjawab dengan gugup seperti biasanya.
"Eh iya pak..ba ba baik pak" seketika itu juga dengan terburu buru Lala langsung pergi meninggalkan Pak Dewo yang terlihat sedikit bingung dengan sikap aneh Lala.
Lala berjalan dengan tergesa yang terlihat seperti setengah berlari,dia gugup setengah panik karna tak menyangka tiba2 pak Dewo sudah ada disampingnya.
Dia terus berjalan tanpa memperhatikan langkahnya hingga akhirnya dia jatuh terduduk karna tersandung kakinya sendiri.
"Dddukkkkkkk!!"
Dengan wajah merah padam Lala langsung bangkit berdiri dan berjalan lagi tanpa berani mengangkat wajahnya. Dia berlari sambil menunduk karna saking malunya.
Pak Dewo yang memperhatikannya dari tadi agak terkejut saat melihat gadis itu terjatuh. Dia sempat maju selangkah lalu ia tahan karna melihat gadis itu bangun dan berlari.
Kali ini Pak Dewo tak dapat menahan tawanya lagi. Tingkah Lala yang selalu gugup ketika berhadapan dengannya membuatnya menjadi geli.
Setelah memberitahu para staff di dapur akhirnya Lala berjalan kearah lobby untuk memanggil Rara dan mengajaknya kembali ke kamar mereka.
Baru setengah jalan ia melihat Pak Dewo sedang berjalan ke arah dia. Pria itu tampak sibuk dengan HPnya hingga dia tak menyadari bahwa ada Lal yang melihatnya setengah mati..., tidak..bukan takut, melainkan rasa malu hingga membuatnya tak mau bertatapan langsung dengan manager resto yang killer itu.
Lala tampak panik hingga sibuk menoleh ke kanan dan kekiri untuk mencari tempat bersembunyi.
Akhirnya dia berjalan mundur dan menemukan sebuah majalah yang tergeletak di atas meja tamu disudut lobby. Dengan sigap ia ambil dan menutupi wajahnya dengan majalah tadi.
Tap..tap..tap suara langkah pak Dewo semakin mendekati ke arah lala duduk bersembunyi, dengan tertunduk Lala menutup mata berharap pria itu tidak menyadarinya.
Jika dipikir lagi kenapa dia harus bersembunyi, kenapa dia harus bertingkah aneh hanya demi menghindari pria itu? Ah...entahlah..Lala tak bisa berfikir jernih, dia hanya malu dan tak mau bertemu dengan pak Dewo saat ini.
Lala menahan nafas ketika suara langkah itu terhenti tepat didepan dia sedang duduk saat ini. Lala sangat gugup dan ika pria itu teliti dia kan menyadari bahwa tangan lala gemetar saking takutnya.
Tapi syukurlah..pria itu tak bergeming..sepertinya dia tak menyadari apa yang sedang terjadi..dia hanya menoleh sebentar lalu kembali berjalan lagi.
"Huuuuufth..." Lala menghela nafas lega setelah memastikan pria itu sudah benar2 pergi.
Dengan cepat ia bangkit lalu segera menyusul Rara yang ternyata juga sudah selesai dan berniat kembali ke kamarnya.
"Ra...kamu sudah selesai?" tanya Lala.
"Udah kok.., nih juga baru mau balik ke kamar,kamu juga sudah selesai kan? Yuk ah kita balik ke kamar, aku dah capek nih pengen buru2 slonjoran." ajak Rara sambil merangkul Lala dan berjalan menuju kamar mereka.
Sesampainya di kamar Lala langsung cuci muka dan mengganti bajunya dengan yang lebih santai. Dia memakai celana pendek dan tanktop hitam.
Malam ini udara terasa begitu panas dan gerah.., meski dikamar ada AC namun AC itu tidak dinyalakan karna Rara paling tidak bisa tidur jika AC menyala.
Sementara Rara sudah terlihat lelap dalam tidurnya..Lala masih terlihat gelisah karna tak bisa juga memejamkan mata.
Karena merasa usahanya untuk segera tidur sia2.., Lala bangun dan mencari hp untuk melihat sekarang jam berapa. Pukul 11.25 angka yang tertera di layar hpnya.
Dengan agak malas Lala bangkit dari tempat tidur,dan mengambil sweater kuning kesayanngannya untuk digunakan.
Lala keluar kamar dan menuju taman yang ada di sebelah kolam renang. Disana masih terlihat beberapa orang yang sedang bercengkrama di salah satu sudut dekat kitchenroom.
Sepertinya mereka adalah panitia yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan acara pertunangan esok hari.
Salah satu dari orang itu melihat Lala lalu menyapanya, "Mau kemana mbak? Udah malem ini.., kenapa belum tidur?"
"Mau cari angin bentar mas.., jenuh dari tadi dikamar." Jawab Lala.
"Oh gitu yaudah. Jangan terlalu deket pantai mbak jalan2nya, ombak lagi gede bahaya mbak." imbuh , mas2 itu.
"Iya mas jangan khawatir, deket sini aja kok." jawab Lala lalu berjalan ke arah tangga yang menuju ke pantai.
Lala menuruni anak tangga itu, awalnya ia berniat untuk berjalan2 ke dekat pantai namun setelah mengingat kata2 mas2 tadi dia jadi urung dan hanya duduk di anak tangga sambil memandangi pantai yang terbentang luas di hadapannya.
Sejenak ia terlena dalam lamunannya, tak pasti apa yang sedang dipikirkan olehnya hingga tanpa ia sadari disampingnya sudah da sesosok pria yang sedang berdiri yang juga sedang memandang ke arah pantai.
"Ngapain jam segini kamu duduk disini sendirian?"
Gadis itu tetap diam termangu sambil menopang dagunya dengan tangan kanannya.., tampaknya Lala tidak menyadari ada seseorang yang sudah menegurnya.
Pria itu akhirnya duduk disamping Lala dan karna menyadari da seseorang didekatnya, akhirnya Lala menoleh dan hampir terjatuh karna terlonjak saking kagetnya.
Sekali lagi pak Dewo tersenyum melihat ekspresi Lala lalu berkata," Kenapa?" Kaget? kamu ini La ngapain juga jam segini duduk ngelamun disini sendirian?"
"Ehmmm..anu pak..itu..eeee, gak papa kok hanya bosan saja.ya sudah saya permisi dulu ya mau masuk kekamar." jawab Lala sambil bangun dan mencoba untuk pamit meninggalkan pak Dewo.
Namun tangan kiri Lala ditarik oleh pak Dewo. Lala hampir terjatuh saking kerasnya tarikan tangan Pak Dewo.
"Tunggu La.., kenapa buru2?"
"Sudah malam pak.., saya sudah mulai mengantuk." Lala beralasan.
"Oh ya? Bener udah ngantuk? Atau hanya alasan untuk menghindari aku saja?" cerca Pak Dewo.
"Gaklah pak, mana mungkin saya menghindari bapak mungkin bapak salah sangka saja." Lala mencoba melepaskan genggaman tangan pak Dewo.
Sikap Lala itu justru membuat Pak Dewo jadi semakin gemas dan dia menarik tubuh Lala lebih dekat hingga wajah gadis itu sekarang sudah hampir membentur dadanya. Lala terkejut dan langsung menunduk.., telinga dan pipinya bersemu merah karna malu.
Pak Dewo memperhatikan perubahan itu dan dengan lembut dia membelai rambut lala yang membuat Lala memandang ke arahnya.., gadis itu menatapnya.
Ada rona malu bercampur bahagia yang tergambar dikerlip matanya, namun gadis itu tetap membisu.
Kemudian Pak Dewo mulai menundukkan wajahnya dan mengecup lembut bibir Lala.
Sekali.., kecupan itu membuat Lala terpana namun tak membuatnya menghindar hingga Pria itu mulai mengecupnnya lagi dan lagi.Setelah beberapa lama akhirnya pak Dewo berhenti.., dia menatap wajah gadis itu lebih dalam. Lala hanya diam, dia tertunduk dan tak mengucapkan satu katapun.
Darahnya berdesir jantungnya berdetak lebih cepat, dia gugup dia malu tapi dia tak mampu berbuat apa2.
Pak Dewo membelai rambut gadis itu sekali lagi.., lalu melepaskan pelukannya dan berkata," sudah malam tidurlah dan jangan sekali2 kamu berlari dan menghidar dariku lagi. Lala mendongak memandang wajah pria yang ada dihadapannya, bibirnya kelu dia hanya termangu lalu mengangguk pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Made Elviani
itu tanda" orang yg sedang jatuh hati......jd keinget jaman remaja dulu......... bernostalgia
2022-05-05
0
Rini Benny
top👍👍👍👍
2021-08-14
0
Eliana Nia
l)lop p
2020-12-11
1