Menahan diri

Jam 08.14 wib rombongan itu mulai berangkat dari Magelang. Minibus yang membawa Rara dan 10 karyawan resto lainnya sudah melaju lebih dulu.., sedang mobil yang dibawa oleh pak Dewo mengikutinya dari belakang

Sepanjang perjalanan pak Dewo menyalakan radio untuk mengusir rasa bosan. Sesekali dia mengobrol dengan pak Sapto membahas tentang restoran sebelum pak Dewo bekerja disana.

Pak Dewo dan pak Sapto terlihat santai dan sangat menikmati perjalanan itu. Namun tidak bagi Lala dia merasa sangat bosan, dia mau ikut ngobrol tapi merasa sangat canggung dan juga bingung. Sesekali dia mencoba mengusir rasa bosan dengan membuka sosmed di hpnya.da

Satu jam dan berlalu mereka masih terjebak macet ditengah kota Jogja.

"Hah sial..., pake macet segala lagi." sungut pak Dewo.

"Maklum ajalah pak namanya juga kota besar.., beda dengan Magelang. Santai saja pak , toh kita juga gak dikejar waktu iya kan?" ucap pak Sapto.

"Iya benar kata njenengan pak." jawab pak Dewo dengan senyum hangatnya.

"Oh ya.., ngomong2 dari tadi kenapa kamu diem aja La? Kamu baik2 aja kan? Jangan2 kamu mabuk darat lagi?" Tanya pak Dewo karna heran sedari tadi Lala sama sekali tak mau bicara.

Lala agak terkejut lalu menjawab dengan gugup, "ndak kok pak.., saya hanya bingung mau ngobrol apa toh dari tadi pak Dewo dan pak Sapto membahas hal yang saya ndak ngerti."

"Hahaha..iya benar juga katamu.., mana ngerti ya kamu obrolan para lelaki." imbuh  lelaki tampan itu.

Lala hanya nyengir mendengar omongan bosnya itu. Lalu ia mencoba menyibukkan diri lagi dengan hp yang ada digenggamannya. Tak berselang lama akhirnya Lala tertidur dengan lelapnya. Pak Sapto dan Pak Dewo masih saja asyik denga obrolan mereka di sepanjang jalan.

Setelah 2 jam akhirnya mereka sampai di resort yang terletak di kabupaten Gunung kidul itu.

Setelah selesai mengambil barang2 bawaan masing2 mereka akhirnya berkumpul di depan hotel untuk menerima arahan lagi dari pak Dewo.

"OK semua..,kita dapat 7 kamar. Kebetulan yang ikut kesini ada 4 perempuan dan 9 laki2 jadi untuk yang perempuan dapat 2 kamar dan masing2 kamar ditempati 2 orang. Lalu kebetulan saya dapat yang single room jadi 4 kamar lainnya dibagi untuk yang laki2 ya.

Terserah kalian mau sekamar dengan siapa. Untuk kunci kamar kalian bisa langsung minta ke resepsionis dan kalian di beri waktu istirahat sampai jam 3 sore. Nanti setelah ashar kalian berkumpul diruang meeting yang sudah disiapkan yang letaknya ada disisi kanan taman ya. Baik segini aja.., kalian bisa bubar untuk meletakkan tas kalian dulu..lalu turun lagi untuk makan siang baru deh kalian bebas.Dan ingat.., cukupkan istirahat dan berkumpul lagi setelah ahsar ok?' tegas pak Dewo.

"Baik pak..siap pak.., ok pak.., yo'i pak...bergantian suara para karyawan menjawab arahan pak Dewo lalu mereka langsung membubarkan diri.

**

Dengan penuh semangat Lala dan Rara menuju resepsionis.., setelah mendapatkan cardlock mereka langsung bergegas pergi ke kamar mereka.

Kamar mereka terletak di ujung kiri gedung utama yang kebetulan ada di lantai 1 dan setelah masuk mereka sangat senang karna jendela kamar mereka langsung menghadap ke pantai berpasir putih yang terletak di sisi belakang resort.

Setelah menata baju.., mandi dan sholat dhuhur Lala dan Rara akhirnya memutuskan untuk pergi ke restoran untuk makan siang terlebih dahulu.

Sesampainya di restoran mereka langsung menuju meja prasmanan untuk mengambil makan siang, setelah mengambil nasi dan lauk mereka lalu langsung duduk bergabung dengan karyawan lainnya yang sudah datang lebih dulu dari mereka.

Dari kejauhan terlihat Dewo datang menuju ke arah restoran.., kali ini dia sudah berganti baju dengan menggunakan kaos panjang warna orange dan celana panjang berwarna coklat.

Ia tampak begitu tampan dengan style casualnya.., tak heran beberapa perempuan yang ad di restoran langsung mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Gilak.., ternyata si killer bisa secakep itu ya." ucap Rara sambil berbisik ke arah Lala.

Lala hanya diam dan menatap Pak Dewo yang kini berjalan ke arah mejanya. Dia terpesona oleh wajah pria yang diam2 selama ini dikaguminya. Setelah beberapa detik terbengong akhirnya Lala tersadar dan menngelengkan kepala.

"gak..ini gak bener..mana boleh aku begini,pak Dewo udah menikah..mana boleh aku tertarik padanya..,gila aja masa iya aku jatuh cinta dengan pria beristri..gak ini gak gak boleh terjadi." ucap Lala dalam hati.

Rara melihat ada yang aneh dengan Lala." eh La kamu kenapa kok bengong pake geleng2 kepala lagi? Kesambet ya?"

"Apaan sih kesambet2.., enak aja." sangkal Lala.

" Lah terus kenapa kok bengong hah?"

"Ga pa2 kok.., gak ada yang bengong yaudah yuk aku dah kenyang nih kita kembali ke kamar sekarang aja. Aku dah ngantuk banget nih, capek pengen istirahat." ajak Lala sambil berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Yeee nih anak gak sabaran amat.., paling banterr banget kalo soal tidur dasar kebo." omel Rara.

"biarin yeee...," jawab Lala.

Setelah berpamitan dengan teman2 lainnya Rara dan Lala akhirnya kembali ke kamar mereka.

Dari meja sebelah Pak Dewo tampak memandang ke arah Lala. Dia ingin menyapa gadis itu lalu urung setelah gadis itu menyadari ia memperhatikannya, buru2 Pak Dewo mengalihkan pandangannya ke layar hp yang sedang dipegangnya dan pura2 sibuk mensecroll layar hpnya.

"Sial..kenapa sih aku ini...kenapa jadi gugup gini hanya karna gadis kecil itu menatapku?ada apa denganku..kenapa dia begitu imut dan selalu menganggu pikiranku.?"Dewo menggumam..dia merasakan darahnya berdesir dan wajahnya terasa begitu panas.

Jika dia melihat wajahnya di cermin dia akan menemukan wajahnya yang tampak begitu merah.

Tanpa Dewo sadari saat ini atau entah dari kapan dia mulai tertarik dengan Lala.

**

Jam 14.48 Lala terbangun.., dia membangunkan Rara yang masih terlelap disampingnya.

"Ra..bangun Ra..., ayo kita siap2 buat kumpul di ruang meeting. Udah hampir ashar nih.., kita jangan sampe telat ato kita nanti bakal kena tegur pak Dewo." ucap Lala sambil menepuk nepuk pelan pundak Rara.

"Hmmmmm...apasih Laaa....bentar lagi napa.., masih ngantuk nih." rengek Rara.

"Jangan gitulah Ra kita kesini kan kerja. Jangan males2an gitu dong..gak enak kan sama bos." bujuk Lala.

"Hiiihhh mulai deh nyebelin..., makin kesini kok kamu makin mirip aja sih sam si killer. Jangan2 kalian jodoh lagi." omel Rara karna terganggu tidurnya.

"Wihhhh amit2 kali Ra.., kamu tuh suka ngawur deh ngomongnya..," jawab Lala mulai kesal.

"Habisnya kamu sih nyebelin weee...," ejek Rara.

"Ya gak gitu juga kali ngomongnya.., masa iya aku disamain ma pak Dewo. Pake dibilang jodoh segala, kamu ini makin ngawur aja deh." sungut Lala.

"Hehee...iya maaf..maaf..., aku lupa kalo kalian gak mungkin berjodoh dan jangan sampe deh kan pak Dewo udah nikah kan ya. Masa iya temen baikku ini jadi pelakor..., yakan?"

"Naaahh tu ngerti." jelas Lala sambil pura2 melotot ke arah Rara.., lalu tersenyum setelahnya. Namun dalam hati tersirat rasa perih ketika Rara mengatakan bahwa pak Dewo sudah beristri..., entah perasaan macam apa ini..namun dalam hati kecil Lala ingin sekali mengingkari kenyataan bahwa pak Dewo memang sudah memiliki seorang istri.

Terpopuler

Comments

Ethyaries

Ethyaries

lanjut ya Thor semangka 💪

2020-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan kecil
2 Demi ibu
3 Kerja
4 kekhawatiran ibu
5 Syukurlah..
6 Senyuman itu..
7 Berita baik
8 Berangkat
9 Menahan diri
10 Tak terhindarkan
11 Terjadi lagi
12 Bingung
13 Rasa nyaman yang tak seharusnya
14 Menikmati libur sehari
15 Terpaksa ditinggal
16 Maaf??!
17 Menjenguk anak pak Sapto
18 Nasihat untuk Lala
19 Mulai bekerja
20 Menghindar
21 Dani
22 Dulu
23 Berteman baik dengan masa lalu
24 Kecemburuan Pak Dewo
25 Kedatangan Lena
26 Apalah aku dibanding dia
27 Balikan
28 Tak ada salahnya mencoba
29 Ulah Pak Dewo
30 Drama di pagi hari
31 Pak Dewo yang makin tak terkendali
32 Luka
33 Akal akalan Pak Dewo
34 Berita buruk
35 Tawaran bantuan
36 Mencoba bekerja lagi
37 Bu Eni tentang Lala
38 Dani dan yang dipikirkannya
39 Operasi
40 Kehadiran Pak Dewo lagi
41 Dua sisi yang berbeda
42 Yang sebenarnya
43 Kekhawatiran yang menjadi nyata
44 Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45 Perubahan sikap Lala
46 Kecurigaan
47 Gosip
48 Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49 Lena yang tersakiti
50 Pertengkaran yang tak terhindarkan
51 Masalah yang melebar
52 Tak terduga
53 Siasat Lena
54 Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55 Hadirnya Dani lagi
56 Haruskah kembali?
57 Sikap posesif Dewo
58 Resign
59 keputusan Lala
60 Pamit
61 Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62 Lampu hijau
63 Pingsan
64 Hamil???
65 Kegundahan Lala
66 Ketidaktahuan Dani
67 Kejujuran Lala
68 Niat baik Pak Dewo
69 Maafin Lala Bu..
70 Kekecewaan mendalam Nela
71 Jawaban Lala
72 Buah simalakama
73 Kacau
74 Jawaban Lena
75 Mencari solusi dengan menarik diri
76 Tekad Lala
77 Kegilaan Dani
78 Kecelakaan
79 Kejutan dari Dani
80 Cinta di waktu yang tak tepat
81 Pergi
82 Kabar yang dibawa Dani
83 Kembalinya Pak Dewo
84 Nenek tau?
85 Akhirnya..
86 Kedatangan Dewo
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Kecelakaan kecil
2
Demi ibu
3
Kerja
4
kekhawatiran ibu
5
Syukurlah..
6
Senyuman itu..
7
Berita baik
8
Berangkat
9
Menahan diri
10
Tak terhindarkan
11
Terjadi lagi
12
Bingung
13
Rasa nyaman yang tak seharusnya
14
Menikmati libur sehari
15
Terpaksa ditinggal
16
Maaf??!
17
Menjenguk anak pak Sapto
18
Nasihat untuk Lala
19
Mulai bekerja
20
Menghindar
21
Dani
22
Dulu
23
Berteman baik dengan masa lalu
24
Kecemburuan Pak Dewo
25
Kedatangan Lena
26
Apalah aku dibanding dia
27
Balikan
28
Tak ada salahnya mencoba
29
Ulah Pak Dewo
30
Drama di pagi hari
31
Pak Dewo yang makin tak terkendali
32
Luka
33
Akal akalan Pak Dewo
34
Berita buruk
35
Tawaran bantuan
36
Mencoba bekerja lagi
37
Bu Eni tentang Lala
38
Dani dan yang dipikirkannya
39
Operasi
40
Kehadiran Pak Dewo lagi
41
Dua sisi yang berbeda
42
Yang sebenarnya
43
Kekhawatiran yang menjadi nyata
44
Kecurigaan Lena dan luka masa lalunya
45
Perubahan sikap Lala
46
Kecurigaan
47
Gosip
48
Kejutan Pahit Di Minggu pagi
49
Lena yang tersakiti
50
Pertengkaran yang tak terhindarkan
51
Masalah yang melebar
52
Tak terduga
53
Siasat Lena
54
Akhir bagi Dewo dan awal bagi Dani
55
Hadirnya Dani lagi
56
Haruskah kembali?
57
Sikap posesif Dewo
58
Resign
59
keputusan Lala
60
Pamit
61
Antara Dani dan kenangan masa lalu di Bukit Bintang
62
Lampu hijau
63
Pingsan
64
Hamil???
65
Kegundahan Lala
66
Ketidaktahuan Dani
67
Kejujuran Lala
68
Niat baik Pak Dewo
69
Maafin Lala Bu..
70
Kekecewaan mendalam Nela
71
Jawaban Lala
72
Buah simalakama
73
Kacau
74
Jawaban Lena
75
Mencari solusi dengan menarik diri
76
Tekad Lala
77
Kegilaan Dani
78
Kecelakaan
79
Kejutan dari Dani
80
Cinta di waktu yang tak tepat
81
Pergi
82
Kabar yang dibawa Dani
83
Kembalinya Pak Dewo
84
Nenek tau?
85
Akhirnya..
86
Kedatangan Dewo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!