Pagi itu adalah hari hari yang sudah dinantikan oleh Andini, ya hari dimana Andini akan tahu bahwa dirinya lulus atau tidak dari sekolahnya.
Waktu sudah menunjukan pukul 06.00 dan mama Rara sudah menyiapkan sarapan di meja makan dibantu dengan bi iyem, bahkan papa Andini sudah duduk sambil membaca koran dan menikmati secangkir kopi buatan Istrinya.
"Ma, Andini kok tumben jam segini belum bangun, bukannya hari ini dia harus kesekolah untuk menerima pengumuman kelulusan?? " tanya pak atmaja.
" Mama juga gak tau pah, tumben itu anak kesiangan. Coba deh mama cek ke kamar nya." Jawab mama rara.
Mama rara pun langsung bergegas menuju kamar Andini, dan berusaha membangunkannya.
"tok tok tok" suara pintu kamar Andini yang diketuk mama rara.
"nak, Andini sayang ini mama, kamu udah bangun nak?? ", namun tak ada jawaban dari Andini, dan mama rara pun langsung membuka pintu kamar Andini karna takut apabila Andini sedang tidak enak badan karena gak biasanya Andini bangun kesiangan seperti ini.
Setelah masuk ke kamar betapa kagetnya mama rara melihat putri kesayangannya masih memeluk guling dan boneka kesayangannya yang masih tidur dibalik selimut.
"ini anak tadi malem ngapain sampe jam segini kok belum bangun? "gumam mama rara.
" Andini,ayo bangun nak ini udah siang bukannya kamu harus ke sekolah buat mengambil kelulusan kamu?? "bisik mama sambil menggoyangkan badan andini.
" iyaa ma, emang ini jam berapa ma, mata Andini masih ngantuk ma. 5 menit lagi Andini bangun. " jawab Andini sambil menarik lagi selimutnya.
" gak bisa sayang, ayo bangun papa udah nunggu dibawah.lagian ini udah jam setengah tujuh nak, kamu gak takut kesiangan??"Jawab mama rara.
Namun sebelum sang mama selesai menasihati anaknya, andini langsung bangun dengan cepatnya karena mendengar jam yang disebutkan mamanya.
"Mama kenapa gak bangunin andini dari tadi sih ma,,, " andini berlari ke kamar mandi untuk membersihkan badannya tanpa melihat jam weker yang ada disampingnya.
Mama rara yang melihat tingkah putri kesayangannya pun tersenyum sambil membersihkan tempat tidur andini berkata sendiri dalam hati" Dasar anak itu kalo gak dibohongi kalo kesiangan pasti gak mau bangun, bisa² beneran telat sampe sekolah. "
Andini yang kini sudah selesai mandi secepat kilat langsung bercermin, dipolesnya wajah mulusnya sambil bergumam, " yeyeye, akhirnya hari yang kutunggu tiba, sehabis lulus sekolah aku pasti dibolehin mama papa buat pacaran sama dev. " wajah ceria Andini begitu terlihat dibalik cermin.
Tanpa disadari Andini, dia mengambil ponsel siapa tau pacar kesayangannya dan kedua sahabatnya sudah menelepon dari tadi untuk membangunkannya karena dia bangun kesiangan.
Namun baru melihat ponselnya Andini langsung berteriak dengan keras sampai terdengar ke lantai bawah " MAAAMAAA...........!!!!!!!! "
Sontak papa yang ada di meja makan langsung kaget karena teriakan Andini, namun tidak dengan mama.
"Maa,, Andini kenapa itu " tanya papa, namun mama bukannya menjawab malah tertawa.
" Ma, pasti kamu jahilin Andini yaa??. " tanya pak atmaja lagi.
Lalu dijawab oleh mama rara" iya pa, lagian Andini dibangunin susah banget yaudah mama bohongin aja dia kalo sekarang sudah jam setengah tujuh, kalo gak gitu pasti telat pa.. "
Papa yang melihat kejahilan istrinya itu hanya tersenyum sambil membisikkan sesuatu ke telinga mama rara.
" nanti malem papa jahilin mama gantian ya," tanya pak atmaja namun dibalas dengan senyum yang malu oleh mama rara namun seakan menjawab iya.
Andini kini sudah tiba di meja makan dengan raut wajah kesal.
"pa, mama ngerjain andini. " lapor andini ke papanya.
Tapi langsung dijawab mama rara,
" la salah sendiri susah banget buat dibangunin, nanti kalo kamu kesiangan beneran ujung²nya juga marah sama mama, lagian kok tumben kamu jam segini belum bangun biasanya subuh udah bangun buat sholat kok. " tanya mama rara.
"hehehe iyaa mamaku yang cantik makasih ya udah dibangunin, maaf mah andini lupa sholat subuh soalnya semalem andini gak bisa tidur deg-degan nunggu pengumuman hariini. "jawab andini.
"loh, anak mama gak sholat. " wajah mama rara seperti sudah mulai mau memakan manusia.
" yaudah buruan andini berangkat sekarang takutnya macet dijalan dan lain kali jangan diulangi ya nak.jangan sampe kita melupakan kewajiban kita. " jawab papa yang berusaha melerai perdebatan andini dan mama dan dijawab dengan anggukan kepala oleh andini .
Andini dan papa berangkat ke sekolah, dan andini tak lupa mencium punggung tangan mama sambil berkata" Ma, doain andini ya semoga hasilnya memuaskan. " dan mama langsung mencium keningku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Herlina Riansyah
nyimak
2021-05-17
0
Sintya
nyimak dulu
2021-05-05
0
Fauziah
lanjut
2021-04-09
0