Aku keluar seperti apa yang telah kurencanakan. Melupakan penghitungan waktu Quest yang terus berjalan, aku merenggangkan tubuhku agar tidak kaku sebelum duduk.
"Sudah jam 6 sore, ya ...."
Aku bergumam saat melihat jam sebelum bangkit dari tempat tidur. Menuju ke kamar mandi, aku menanggalkan pakaianku dan mulai berendam.
"Ahh ... indahnya hidup ...."
Desahan tidak sengaja bocor dari mulutku. Mengingat pengalaman dalam game, aku harus mengalami PK di hari pertama, juga bunuh diri. Yaa, juga terdapat masalah dengan pengisian kembali Satiation ... sejak kapan game MMO menjadi game survival?! Itulah yang kurasakan sebelumnya.
"... Yaa, setidaknya sebagian besar masalah sudah selesai."
Yaa, setidaknya. Aku berhasil melewati semua itu dengan memanfaatkan tikus sebaik mungkin .... Ehem, ya, itu bukan masalah besar. Ya, sama sekali bukan masalah dalam hal estetikaku.
Setidaknya itu bukan suatu bentuk yang tidak dapat aku tanggung dalam masalah mental.
"Sisanya tinggal memasuki kota dan Quest ... Agh! Aku bahkan tidak ingin mengingat Quest itu lagi."
Aku membencimu, diriku di masa lalu. Kenapa kamu menerima Quest itu begitu saja hanya karena ingin memuaskan rasa ingin tahumu? Itu jugalah Quest tipe berjangka waktu, 20 hari dalam game, itu kurang lebih setara dengan 80 jam waktu nyata.
"Yaa, bukan berarti aku tidak mengerti. Bahkan jika disuruh mengulang lagi, aku akan memilih pilihan yang sama."
Bagaimanapun, dengan begini semua akan menjadi semakin menarik. Yaa, aku paham tapi jika mengingat Megaera maka aku ingin angkat tangan.
"Berkat semua 'pelatihan’ nya itu, otakku menjadi sangat kelelahan. Bagaimanapun, saat menghadapi tikus raksasa itu aku harus terus menjaga otakku bekerja penuh."
Menyerang, menghindar, bertahan. Tiga hal sederhana tapi menjadi rumit saat aku akan tewas hanya dalam dua pukulan dan kartu yang amat terbatas.
Yaa setidaknya aku bersenang-senang.
Berkat digupila level dari Skill-Skillku naik secara mengejutkan. Walau tidak semua dan hanya yang secara aktif digunakan dalam pertempuranlah yang mengalami kenaikan tinggi. Mungkin kesulitan dan kemampuan menangani Skill juga berperan tinggi dalam menaikkan level Skill.
Mari selalu ambil sisi positifnya, diriku.
Selain itu, masalah aura ... Ughh! Baik, baik, kita rehat sejenak otakku. Yaa, lupakan semua itu. Hanya kabut uap lah yang kini mengisi pandangan serta pikiranku saat aku telah tenang.
Dalam semua itu, mataku sedikit berat dan ... aku, melihatnya. Dalam sekejap mata, aku tahu itu adalah mimpi. Dia yang kulihat, adalah 'diriku', diriku di usia 4 tahun.
Aku mencoba memanggil 'diriku'. Namun, suaraku tidak pernah sampai. Saat kumencoba mengulurkan tangan, yang kulihat hanyalah langit-langit kamar mandi tempatku berendam.
"Yaa, aku bermimpi aneh. Teledornya, tertidur saat berendam, aku." Aku mencoba meringankan hatiku dengan berkomentar seperti itu, tapi perasaanku tidak kunjung membaik. "Lebih baik aku segera keluar dan memakan sesuatu, ini pasti karena aku terlalu lelah."
Aku merasa sedikit kedinginan, mungkin karena terlalu lama berendam? Kelelahan itu berbahaya, ya.
Keluar dari kamar mandi, aku mengeringkan tubuh dan rambutku terlebih dahulu. Bukannya sombong, tapi bangunan ini adalah properti pribadiku, jadi orang-orang tidak akan bisa masuk atau keluar sembarangan.
Berganti pakaian sederhana dan nyaman, aku menyeduh teh dengan gula yang banyak. Sangat banyak.
Ini adalah metode sederhana untuk mengisi glukosa dalam tubuh secara instan. Bagaimanapun, otak adalah lubang tak berdasar dalam konsumsi gula, dan dalam Era Informasi VR, hal ini semakin diperhatikan karena otaklah yang terus bekerja dalam pengoperasiannya.
Aku terus meminum teh hingga beberapa gelas habis dalam sekejap. Bukannya aku tidak ingin menikmati rasa teh, tapi ini darurat, mungkin.
Merasa lebih baik, aku memasak sejenak. Yaa, untuk kali ini aku hanya akan membuat rebusan sederhana dengan tahu sebagai bintang utamanya. Mulutku masih terasa berat akibat meminum teh super duper manis. Hitung-hitung juga sebagai penyeimbang rasa.
Setelah selesai, bawa dengan hati-hati. Aku hanya membuat porsi kecil jadi tidak memakan waktu terlalu lama untuk menyiapkannya.
Mulai memasukkan makanan dalam mulutku, sekali lagi aku mulai berpikir. "Apa itu aura?"
Aura. Itu adalah istilah bagi para NPC, EFO adalah game yang sangat realistis sampai beberapa aspek merepotkan dimunculkan. Jadi, apa itu aura jika dilihat dalam sudut pandang sistem game?
Aku mencoba mencari di Internet dan forum EFO. Cukup banyak hasil yang keluar tapi aku merasa bukan itu jawabannya. 10 dari 10 poin, yang keluar hanyalah Skill atau Title yang menyandang nama aura.
Seperti Aura of Aggression, sebuah Skill yang menjadi topik hangat. Ini adalah Skill buff pasif terus-menerus yang dihibahkan pada seluruh party, untuk efeknya tidak disebutkan secara detail tapi sepertinya meningkatkan kekuatan serangan fisik.
"Itu hanya tersedia bagi mereka yang memiliki Skill set seperti Paladin atau Knight dalam game lain, ya. Selain itu, syarat lain adalah Penjajaran karakter harus Evil dengan nilai lebih dari -80 ... sungguh."
Aku mengambil napas sejenak. Pantas saja ini membuat keributan dalam forum, tapi menurutku itu sepadan. Bagaimanapun, karakter Penjajaran Evil memiliki tingkat kesulitan memulai lebih tinggi karena diburu, jadi imbalannya pasti akan sesuai.
Yang mempostingnya sendiri adalah karakter ranker tingkat tinggi dalam organisasi Worker di antara para pemain. Worker sendiri adalah semacam Alliance dalam badan resmi. Sebuah organisasi yang menjembatani permintaan dan pekerja.
Secara singkat, hampir sama dengan konsep Guild dalam novel-novel yang bercerita tentang dunia lain. Meski di antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu permintaan yang diterima Worker tidak hanya pekerjaan 'Bersih'.
"Untuk namanya ... Hunger-man? Berada di peringkat 71.942 Worker?! Ya, meskipun peringkat antara NP— Penghuni dan pemain tidak dipisah, jumlah ini lebih besar daripada dugaanku ...."
Bahkan jika dia adalah pemain terdepan yang telah mencapai power level D Rank, kurasa masih jauh sebelum pemain dapat memberi pengaruh beaar dalam dunia EFO. Selain itu aku menemukan informasi penting tentang tata krama EFO, selalu patuhi atau dirimu akan tersandung.
"Oh, God. Aku lupa mencari masalah aura yang kucari, ya!"
Kesalahan. Bagaimana bisa dirimu terlena oleh informasi lain sebelum tujuanmu terpenuhi, diriku!
"Mari pikirkan nanti," kataku lemah.
Di Internet juga tidak terdapat petunjuk, jadi lebih baik mencarinya dalam game bersama si pemberi sumber langsung, Megaera. Selain itu, ini juga sudah waktunya aku kembali masuk jika benar-benar ingin menyelesaikan Quest.
Karena besok juga hari libur, kurasa tidak ada masalah bermain sepanjang hari. Um, ya, yaa, seluruh kalenderku memang tanggal merah semua sih.
Aku mengambil perangkat VR, memakainya, mencari posisi nyaman dan akhirnya masuk ke EFO.
———
Penjelasan, Health Poin dalam EFO.
Health Poin, atau biasa disebut sebagai HP adalah komponen penanda kehidupan dalam game-game yang ada secara universal. Mungkin tidak semua tapi ini adalah istilah paling umum.
Dalam EFO sendiri, tidak memiliki terlalu banyak perbedaan mengenai konsep HP dengan game lainnya.
Namun, ada beberapa aspek yang hanya terdapat dalam EFO seperti kondisi debuff yang muncul saat nilai HP berada di bawah 2% nilai maksimumnya. Atau beberapa Skill yang didasarkan pada HP, seperti Appraisal yang mengkonsumsi HP sebagai biayanya aktivasi.
Untuk kondisi debuff yang diberikan adalah 'Pelemahan Tubuh', berisi penurunan kekuatan dan laju konsumsi stamina meningkat (kecil).
Sebagai catatan, sebenarnya sebagian pengembang berniat menyatakan nilai HP dalam konotasi serupa dengan statistik, tapi segera ditentang oleh sisi lainnya. Banyak alasannya, tapi salah satunya adalah memudahkan memanajemen HP, terutama dalam Party atau Raid Boss.
(Pikiran Reena jika mendengarnya. "Yaa, untungnya Manajemen (Author) tidak menambah banyak unsur merepotkan.” Dengan senyum dingin.)
:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments