Catatan : Ini adalah capter pertama dengan sudut pandang dari karakter selain Reena, dan kata Side ditambahkan dalam judul sebagai keterangan.
(Aku malas kasih keterangan pov a, pov b, pov c, dst. Tapi tidak akan ada perubahan sudut pandang di tengah-tengah chapter)
———
Langit mulai menjadi lebih gelap saat aku mulai memasuki hutan. Aku tengah menjalankan Quest Inspect the Houra Forest (South), sebuah Quest yang rutin kulakukan, membuatku memiliki hubungan bersahabat dengan para penjaga kota.
"Mulai sekarang tingkatkan kewaspadaan kalian," ingat Delson, ketua regu ini yang merupakan Penghuni —NPC.
Aku tidak tahu pasti bagaimana jalannya Event pertama EFO (karena belum memainkannya), tapi setelah Event tersebut, disepakati bahwa nama panggilan untuk NPC di EFO adalah Penghuni. Mungkin itu disebabkan bagaimana tindakan mereka yang amat realistis.
Aku dan dua orang temanku yang merupakan party tetap mengangguk ringan, mengindahkan peringatan Delson.
Meskipun hutan ini dekat dengan kota, tapi tak jarang beberapa monster yang cukup untuk membuat keributan di antara para Penghuni. Bagaimanapun, kebanyakan jenis monster lebih aktif di malam hari.
Menyiapkan busurku, aku mengambil napas dalam. Senjata busur memang tidak terlalu populer karena setiap anak panah adalah Item habis pakai, membuat biaya penggunaannya tinggi. Selain itu, akurasinya sendiri buruk bahkan dengan bantuan Skill Basic Bow Mastery, kuharap akan membaik seiring tingkat Skill ....
"Leml, apa menurutmu akan ada peristiwa khusus untuk hari ini?"
"Sayangnya aku lebih suka jika tidak ada, Gane," jawabku.
"Memang benar bahwa imbalan Quest akan meningkat Gane. Tapi, konsekuensi kegagalan pun juga meningkat jika kita gagal," imbuh Lialia.
"Yah, itu benar tapi apa kalian tidak bosan?" Namun, perlawanan Gane disambut dengan satu kata hangat.
"Tidak," jawabku dan Lialia secara serempak.
"Selain itu apa kamu masih lupa bagaimana hukum yang diberikan ...?!" sambung Lialia yang kini menatap Gane dengan mata berbisa. Sepertinya mereka pernah mengambil Quest ini —saat aku tidak log in— pada saat Event ke-3 berlangsung dan berakhir gagal.
Dengan begitu, Gane pun menciut tak berani bersuara lagi. Sungguh ... vanguard kita ini tak akan dapat menang melawan penyihir Lialia.
"Semua berhenti."
Delson, yang sejak tadi diam tiba-tiba bersuara, mengangkat tangan kanannya dan tatapannya menjadi tajam. Inilah sikap seorang di level E Rank. Kami pun mulai mengambil posisi tempur.
"Leml, coba lihat apa terdapat sesuatu di arah jam 5."
Aku mengangguk atas perintah Delson, kemudian. "Eagle Eye."
Setelah perintah aktivasi Skill, aku mencoba mencari apa yang dimaksud Delson. Meski aku tidak dapat melihat sebaik di siang hari karena kurangnya pencahayaan.
"Terdapat satu sosok yang berjalan kemari."
Aku melaporkan apa yang kulihat, apa itu pemain? Tapi dia tidak pernah terlihat sebelumnya. Baik, aku mencoba melakukan pengecekan identitas dengan memfokuskan pandanganku padanya. Kursor identitas muncul, lalu—
"Vampire Bloodline?!"
Tanpa sadar aku berteriak sebelum menutup kembali mulutku. Apa-apaan ini?! Bagaimana bisa monster seperti itu muncul di dekat kota awal?!
Melirik Delson, dia kini terlihat lebih serius dari sebelumnya. "Bagaimana penampilannya?"
Aku menjelaskan bahwa dia adalah seorang gadis. Memiliki berpenampilan sederhana, hanya mengenakan sesuatu yang mirip dengan set pakaian pemula namun cantik saat dipasangkan dengan rambut silvernya.
"Baik, itu sudah cukup. Mungkin dia adalah keturunan buangan dari Vampire, tapi ini tetap tidak bisa dibiarkan. Lalu, dari apa yang kurasakan dia sepertinya tidak sekuat itu ...." Delson terus menggumamkan sesuatu hingga tidak dapat kudengar sebelum akhirnya mengangguk.
"Leml, arahkan busurmu padanya. Buat celah sejenak, dengan begitu kurasa kita dapat mengatasinya."
Aku mengangguk berat. Mengambil sebuah anak panah tipe penetrasi dan mulai menarik Longbow-ku.
"Lialia, tolong bantu dengan sihir anginmu."
"Baiklah. Wind Bless."
Aku menenangkan diri, jika tembakan ini meleset mungkin situasinya akan bergerak ke arah yang tidak diinginkan.
"Power Shot." Anak panah akhirnya melesat dan dengan segera, kami mulai memperpendek jarak.
Mencoba melihat keturunan Vampire itu kembali, aku melihat bahwa anak panahku menembus tangan kirinya. Namun, dia malah tersenyum kecil.
Aku menarik empat tembakan cepat dari busurku. Dua diantaranya berhasil mencapai, tapi kerusakannya pasti tidak dapat dibandingkan dengan tembakan pertama.
"Dia mulai bersembunyi!"
"Itu yang diharapkan! Leml terus awasi pergerakannya! Jangan sampai lolos!"
Bahkan sebelum aku sempat menjawab, rasa tidak nyaman tiba-tiba menyerang. Apa itu berasal dari keturunan Vampire?!
Melihatnya sekali lagi, dia sepertinya masih bersembunyi ... tapi tidak? Dia keluar dari persembunyian, mengangkat tangan dan mulai melambai-lambaikannya.
"Hentikan apa pun yang coba keturunan Vampire itu lakukan!"
Delson yang berada jauh di depan segera memberi perintah bahkan sebelum aku membuka mulut. Sepertinya dia sudah dapat mengamati keturunan Vampire itu secara pribadi.
Aku menembak ulang beberapa kali, tapi hanya satu tembakan yang berhasil mengenainya. Sekali lagi, akurasi busur itu buruk. Meski itu sudah cukup untuk membuatnya mundur kembali.
Kami mulai mengejar keturunan Vampire yang terus bergerak mundur. Namun, Lialia —yang digendong Gane agar dapat menyamai kecepatan kami— mulai melepaskan sihir anginnya.
"Flow Call!" Lialia mulai mengarahkan arus angin, dan kemudian. "Push Release."
Dorongan tak terlihat dia ciptakan. Bahkan mungkin keturunan Vampire itu tidak sadar bahwa gerakannya telah dipengaruhi oleh Lialia.
Sihir angin memang tidak banyak memiliki kekuatan serang seperti sihir lainnya, tapi jelas bahwa ini memiliki keunggulannya tersendiri. Lialia sendiri fokus pada menipulasi area luas.
"Muzzle Sight!"
Delson yang melihat kesempatan pun segera melepaskan serangannya. Jaraknya telah menyempit sehingga dia dapat menindak lanjuti serangan segera bahkan jika itu belum berhasil.
"Cepat bunuh keturunan Vampire selagi dia tidak berdaya!" teriak Delson yang segera menerobos dengan tombak cadangan di tangannya.
Dengan begitu, aku menenangkan diri. Menyesuaikan busurku dan ...
"Targeting. Power Shot."
... Anak panah yang telah ditambahkan Art Targeting yang membuat serangan menjadi tipe penargetan dilepaskan. Itu memiliki kerugian pengurangan kerusakan, tapi dengan Power Shot seharusnya dapat ditambal.
Melesat dengan cepat, anak panah mengenai kepala keturunan Vampir dan akhirnya, pemberitahuan pun naik.
[Half Vampire Bloodline berhasil dibunuh]
Aku, Gane, Lialia, dan bahkan Delson yang jarang menunjukkan emosinya mengambil napas lega. Dengan adanya pemberitahuan, maka sudah dipastikan bahwa dia, keturunan Vampire telah tewas.
Namun, itu belum selesai. Mayat keturunan Vampire itu mulai berubah menjadi butiran cahaya pendar. Ini bukan fenomena yang biasa terjadi setelah monster mati, 'kan?
Seolah menjawab kebingunganku. Pemberitahuan sistem naik kembali dengan isi yang lebih mencengangkan.
[Kamu telah membunuh pemain lain. Penjajaran -7]
[Kamu telah membunuh seorang pemain dengan total level Skill di bawah 100.
Despenalty : Seluruh Skill Anda tidak akan mendapat kenaikan level selama 2 hari (real time) akan diberikan]
Aku, Gane, dan Lialia saling menatap tak percaya. Apakah keturunan Vampire sebelumnya itu seorang pemain?
Sungguh. Apa-apaan ini ....
———
Status sheet.
[Person in Right Side • Leml
Male — Good (+42)
Power Level : F Rank
Race : Human
Health Poin : 244/244
Mana Poin : 108/108
Stamina Poin : 127/127
Satiation Poin : 110/110
Strength : F+ ❖ Endurance : F
Agility : E- ❖ Dexterity : F
Intelligent : F ❖ Mystery : F-
Charm : F ❖ Luck : F+
Title :
[Person in Right Side] [Trainer of Houra City Ranger Unit] ....
(Buka/Tutup)
Skill :
[Basic Bow Mastery (Lv. 23)]
[Bow Art's (Lv. 17)]
[Eagle Eye (Lv. 14)]
[Physical Strengthening (Lv. 18)]
[Enhanced Agility (Lv. 19)]
[Silent Value (Lv. 12)]
....
(Buka/Tutup)
Peralatan :
[Ranger Unit Longbow (Mass Product)]
...
(Buka/Tutup)
Berat: 20/239]
Catatan: tidak semua Title, Skill, dan peralatan karakter ditunjukkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Alice(*˘︶˘*).。.:*♡
haha mampus kena pinalty😏
2021-01-18
1
Winona Spica
hahaha, salah sasaran
2020-12-15
2
Hera Hera Smiley
oh Walaupun boleh dibunuh tapi tetap dapat pinalti?
2020-10-14
5