KEMBALI MERASA SEDIH

Tak terasa jam pelajaran kedua telah berakhir. Sekarang telah berganti dangan jam Istrahat,semua siswa mulai keluar dari dalam kelas,pada umumnya mereka menuju kantin sekolah.

Begitu juga dengan Arya dan yang lain,mereka sudah keluar dari dalam kelas,mungkin mereka pikir kalau aku juga bakalan ke kantin seperti biasa,kalau mereka tau kalau aku ngak ke kantin mereka pasti bakalan gangguin aku terus.

Aku masih setia duduk di bangku ini,aku berencana untuk tidak ke kantin,rasanya hari ini aku kurang bersemangat,apapun yang aku lakukan rasanya membosankan.

"Aqila !! Lo benaran ngak ikut bareng kita?" tanya Farah.

"Iyaa...Aqila,masak cuma kita berdua kan ngak seruh " ucap Dita dengan nada melemas,biar aku luluh.

"Udah deh,kalian berdua saja aku malas keluar,dan lo Dit! Mau semanja apapun gue ngak bakalan luluh sama rayuan itu." ucap Aku melihat ke arah Farah dan kemudian melihat ke arah Dita lalu aku tertawa.

"Parah lo,masak rayuan gue yang imut ini ngak mampan,tapi kalau rayuan Vino mampan kagak?" goda Dita,kali ini dia mau mojokin aku.

"Mampan dong!" jawab Aku dengan cepat,mereka berdua malah tertawa melihat tingkah laku aku.

"Udah sana pergi,keburu bel masuk berbunyi biar tau rasa kalian." ucap Aku sambil mengusir mereka.

"Ok kita bakalan pergi,lo baik-baik di sini,kalau mau sesuatu atau terjadi apa-apa cepat hubungi kami ok!" tutur Dita lalu Farah mengangguk.

"Buset...!! kalian udah sama ke..." belum sampai ucapan ku mereka malah memotongnya terlebih dahulu.

"Vino...!" ucap Mereka serentak lalu tertawa,aku juga ikutan tertawa,kemudian mereka pergi meninggalkan ku.

Hmmm....terimakasih kalian selalu ada untukku,selalu membuatku tersenyum dan tertawa aku tidak merasa kesepian lagi.

Setelah ke dua sahabatku pergi,aku mengambil pulpen dan kertas,kemuan aku menggambar sesuatu,biasnya di saat aku lagi malas melakukan sesuatu aku selalu menggambar aku mencorehkan isi hati pada semua coretan yang aku buat.

Aqila tidak menyadari,ternyata dari tadi bukan cuma dia saja di dalam kelas,tapi anak baru itu juga di dalam kelas.

Ternyata dia dari tadi selalu melihat Aqila,dan sekarang dia juga berjalan memghampiri Aqila.

"Hay boleh duduk?" tanya Dia,Aqila kaget lalu menoleh ke sumber suara.

"Ehh..kamuu." ucap Aku,aku mengangguk lalu dia duduk di sampingku,cepat-cepat aku menyimpan hasil coretanku agar dia tidak melihat.

"Kenapa tidak di lanjutin?" tanya Dia.

"Ehh n..gak,nantik saja." ucap Aku gugup,entah kenapa aku tidak merasa kesal kalau dia duduk di sampingku.

"Oh iya..Gue mintak maaf soal tadi pagi dan soal di kelas ini juga." ucap Dia,lagi-lagi aku mengangguk saja.

"Oh iya, Kenalin gue Raka." ucap Raka sambil menyodorkan tangannya,lalu aku menirima uluran tangan dia.

"Tampa gue sebutin lo juga udah tau namaku kan,jadi kayaknya gue ngak perlu jawab." ucap aku kepada dia dia malah tersenyum.

Di Kantin.

Seperti biasa di kantin selalu ramai bahkan untuk mencari tempat duduk untuk makan saja terkadang susah,jika telat sedikit saja,Farah dan Dita telat ke kantin jadi ngak ke bagian tempat duduk.

"OMG! udah penuh semua,masak kita makan sambil berdiri." ucap Dita yang mulai merasa kesal.

"Udah tenang dulu,kita cari tempat." ucap Farah,kemudian mata farah tertuju kepada temannya Arya dan yang lain,tapi udah penuh,disana banyak anak cewek yang ikut gabung dengan mereka.

"Cuihh,dasar playboy,di kantin saja tebar pesona." guman Farah pelan tapi Dita mendengarnya dengan jelas.

"Kenapa?" tanya Dita penasaran.

"Itu anak liat!" ucap Farah kemudian menunjuk ke arah Arya dan yang lain,Dita tertawa melihat mereka apa lagi mereka sedang berebutan mau nyuapin Arya. Arya pun kewalahan mau makan yang mana.

"Hhhhaha... Kesempatan! Tebar pesona mumpung Aqila kagak ada,coba ada Aqila mana berani dia." ucap Dita yang tidak bisa menghentikan tawanya.

"Jadi kita dimana lagi?" tanya Farah.

"Tu ada yang kosong." ucap Dita sambil menunjuk ke arah yang masih kosong,mungkin muat untuk empat orang lagi.

"Kita gabung sama mereka?" tanya Farah kaget.

"Mau tidak mau,emang lo mau makan berdiri?" tanya Dita,lalu Farah menggeleng.

"Ya udah Ayok,apa lagi? ntar ke buru orang lain." ajak Dita kemudian mereka melangkah ke tempat yang masih kosong,yang di maksud dita itu tempat Vino dan teman-temannya.

"Boleh kita ikut gabung?" tanya Dita ketika sudah sampai di meja tempat Vino dan teman-temannya.

"Boleh silahkan." ucap Verel,setelah mereka melihat siapa yang datang,Dita dan Farah pun lansung duduk.

"Aqila mana?" tanya Vino sambil melihat ke arah mereka berdua.

"Iya Aqila mana,kok kalian cuma berdua saja." ucap Aldi mulai khawatir.

"Aduh.. kalian kenapa sih,Aqila baik-baik saja dia di dalam kelas,ngak mau ke kantin dia." ucap Dita yang sedikit mulai kesal,kalau sama Vino pasti vino nanya Aqila terus.

Setelah mendapat jawaban dari Dita,Vino lansung menghentikan makanannya lalu di berdiri dan pergi meninggalkan meja makan,tampa menghiraukan mereka.

"Kebiasaan itu anak ninggalin makanan seenaknya." ucap Verel sambil geleng-geleng.

"Udah biarin saja,kalian kagak tau Vino saja." ucap Farah sambil menikmati makanan yang di pesan.

"Dia kan sahabat kita,jadi kita tau itu anak kek apa." ucap Aldi,sebenarnya Aldi cemburu kalau Vino selalu dekat dengan Aqila,tapi mau gimana lagi Aqila tinggal di rumah Vino.

Sebelum Vino pergi ke kelas Aqila,Vino membeli roti sama air minirel terlebih dahulu untuk Aqila,karena Vino tau kalau Aqila belum makan.

Ketika Vino masuk ke dalam kelas Aqila,Vino melihat Aqila duduk bersebelahan sama cowok yang tidak dia kenal.

Apa-apaan ini,ngapain tu cowok dekat-dekat sama Aqila,mau cari gara-gara sama gue?

Aqila dan Raka sedang asik bercerita,Sehingga Aqila tidak menyadari kedatangan Vino,Vino yang melihat Aqila tidak mengetahui kedatangannya ia makin kesal.

"Ehem.." Vino berdehem agar Aqila melihat dia,sontak Aqila dan Raka kaget lalu melihat ke arah Vino.

"Vinooo" ucap Aku kaget.

"Kenapa kaget?" tanya Vino kesal yang melihat Aku kaget.

"Apa aku datang di waktu yang tidak tepat?" tanya Vino lagi,dia kesal kepada Aqila karena Aqila tidak pergi ke kantin padahal dia belum makan.

"Apa maksud mu?" tanya aku yang melihat sikap Vino berubah.

"Kamu tanya Apa maksudku? kamu ini emang bodoh atau pura-pura bodoh Aqila." bentak Vino,sontak membuat aku makin kaget.

Apa maksud ini anak? gue ngak ngerti sama sekali apa dia cemburu sama Raka.

Raka yang melihat Vino yang mulai marah,Raka ingin menjelaskan semuanya.

"Maaf,seperti nya Anda salah paham." ucap Raka kepada Vino,namun Vino tidak mau melihat ke arah Raka.

"Diam loo! Gue tidak ada urusan loma lo." ucap Vino dengan nada meninggi.

Mendengar ucapan Vino aku merasa sangat sedih,dia tidak pernah membentakku selama ini dia juga tidak pernah berbicara dengan nada meninggi sedikitpun.

"Ini makan." Perintah Vino,lalu melemparkan Roti dan Air mineral di hadapanku.

Kini tanpa aku sadari,air mataku sudah jatuh begitu saja ke pipi tampa aku ketahui,setelah aku menyadari air mataku sudah jatuh,cepat-cepat aku menyeka nya,kemudian aku bangkit dari tempat duduk dan berlari ke luar kelas,aku memutuskan pergi ke Toilet.

Aku sudah tidak menghiraukan Vino dan makan yang dia berikan kepadaku,dan aku juga tidak menghiraukan Raka lagi.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

Kalian....masih sekolah, jangan macam-macam, pakai acara suap-suapan 🤔🤔
Raka, mau PDKT??

Thor, ingat setelah koma, spasi yaaaa

2021-08-13

0

Rozh

Rozh

Membawa undangan 📨

Hai Aqila, apakabar? apakah kamu baik-baik saja? Aku harap begitu.

Aku juga baik-baik saja, aku akan segera menikah dengan Kakak Nurbaya, aku harap kau bisa hadir.

TTD, Satria.

Berondong Nakalku🌹♥️


Hehehehe... semangat nulis dd meyi♥️ Lopppee youu

2021-04-29

1

⸙ᵍᵏ Qian Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Qian Kᵝ⃟ᴸ

teruslah berkarya thor

2021-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!