Bab 4 Siapa Yang Menghamilimu

     Dicecar seperti itu oleh orang yang beru dikenal, membuat Aika sedih. Dia kembali meneteskan air mata tanpa bisa ditahan. Bukan maksud cengeng atau lebay, tapi bayang-bayang kecewa karena diputuskan Yoda kemarin di sebuah kafe, membuat hatinya hancur dan sakit.

     Yoda pernah berjanji akan membawa hubungan itu serius, bahkan sebulan yang lalu dia pernah berkata bahwa akan mengajaknya tunangan. Tapi, kenyataan yang Aika terima lain. Ternyata Yoda justru akan bertunangan dengan orang lain, seorang dokter.

     Tiba-tiba isak tangis itu keluar tanpa dipaksa, seperti keran air yang sudah dol tidak ada penghalang yang menutupinya. Lahat terpaksa menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia jadi kelabakan gara-gara gadis patah hati di sampingnya.

     "Ya ampun," dengusnya bingung. Dengan kesabaran setipis kulit ari, Lahat mencoba memahami dan membiarkan gadis itu menumpahkan rasa sakit hatinya di sana. Lagipula Lahat juga merasa ikut terharu, mungkin saja beban gadis itu lebih berat darinya yang akhir-akhir ini mendapat tekanan dari sana-sini untuk cepat menikah, terutama dari rekan-rekan dekatnya.

     "Hiks, hiks, hiks." Kini isak itu menjadi tangisan. Lahat benar-benar bingung harus apa.

     "Ya ampun, Dik. Sudah dong, Abang harus bagaimana agar kamu bisa diam?" ujar Lahat, nada bicaranya sedikit lembut. "Huuuhaaaahhh." Lahat kemudian menarik nafasnya dalam, berusaha sabar menunggu Aika berhenti menangis.

     "Aku memang tidak ada bandingannya dengan dokter itu. Aku hanya perempuan biasa, tidak punya gelar atau intelektual. Dia tinggi, cantik, putih dan seorang dokter," bisiknya dalam hati membandingkan dirinya dengan perempuan dokter itu. Sungguh Aika kalah jauh kalau dibandingkan, dia sama sekali tidak ada apa-apanya.

     Mungkin hal itu pula yang membuat Yoda berpaling pada perempuan itu, terlebih katanya mereka dijodohkan, bahkan kedua orang tuanya sudah saling kenal lama.

     "Aku memang bagai langit dan bumi dengan dokter itu, Kak. Tapi, kenapa caramu mengakhiri hubungan ini begitu kejam? Kamu hadirkan perempuan lain di hadapanku yang status sosialnya lebih tinggi dari aku. Jelas aku kebanting dan kalah. Jika memang itu pilihanmu, aku bisa terima perlahan-lahan. Tapi, caramu seperti kemarin dengan menghadirkan perempuan di hadapanku langsung, seakan-akan aku begitu rendah di matamu. Kenapa tidak dari awal-awal kamu lakukan ini? Dan kini, tiba-tiba kamu datang menghadirkan dia disaat harapanku padamu begitu besar?" lamun Aika lagi begitu dalam, sampai dia tidak sadar bahwa di sampingnya ada pria yang sedang kesal.

     "Ihhhh, perempuan kalau patah hati memang seperti ini kali. Sampai dia tidak sadar ada makhluk di sampingnya sedang ngoceh atau kesal. Pantas saja dia tadi mau bunuh diri, rupanya jiwanya itu entah ke mana, kosong. Untung saja aku melihat, kalau tidak, dia bisa jadi mayat, geger deh itu jembatan. Lagipula ngapain gadis ini mau bunuh diri, wajahnya juga lumayan cantik. Sepatah hati itukah diputuskan cinta? Sayang banget kalau mati sia-sia gara-gara patah hati."

     "Gila, bisa jadi ada hal yang lebih parah, makanya dia mau bunuh diri. Aku yakin gadis ini sudah hamil duluan, ditinggal cowoknya, jadi otaknya buntu mau ngapain. Kemudian jalan terakhir bunuh diri," gumam Maslahat lagi, sembari membuka pintu mobil dan keluar. Ia menuju kap depan, dan bersandar di sana sembari menyesap rokok jarcok yang masih ada.

     "Ampun, aku keluar mobil saja dia tidak sadar. Ok, aku sabaran kamu, ya, Dik. Nangislah sepuasnya. Padahal kamu itu pakai hijab, Dik, masa iya sih imanmu selemah itu? Tapi, bukankah imannya seseorang tidak dilihat dari hijab atau penampilannya? Kadang yang hijab atau nggak hijab sama bobroknya, atau malah sebaliknya."

     Maslahat masih ngedumel gara-gara gadis itu masih saja menangis entah karena apa.

     Hampir lima belas menit, akhirnya Lahat kembali ke dalam mobil. Ia harus segera mengantarkan Aika dan motornya ke alamat Aika.

     "Sudah nangisnya?" tanya Lahat menatap sekilas ke samping, lalu kembali ke setir. Aika tidak menjawab, dia malah meringis, karena pria di sampingnya terlihat sangar, bicaranya penuh tekanan, seperti orang yang ngebentak. Gimana ia mau nyaman atau bisa duduk tenang di dalam mobil yang kurang nyaman itu?

     "Sudahlah, kalau kamu mau membisu, tidak masalah. Tapi, tolong, sebelum mobil ini jauh, katakan di mana alamat jelasmu. Aku juga mau antar motormu nyuruh orang," desak Lahat geregetan.

     "Alamatku di jalan Toscha." Akhirnya Aika menyebutkan alamat rumahnya. Ada senyum lega di bibir Lahat. Dengan yakin, ia segera menghubungi seseorang sebelum kembali menjalankan mobilnya.

     "Nah gitu dong, harus bisa diajak kerja sama. Jangan mewek melulu," ujar Lahat lagi. Aika tersentak, setiap ucapan pria di sampingnya benar-benar tidak ada kelembutan sama sekali. Kesannya sangar, apalagi wajahnya yang selalu ditutup masker, bisa dibayangkan sangar dan menakutkan. Aika tiba-tiba bergidik membayangkannya.

     "Kenapa?" Lahat tiba-tiba mendongak dan heran melihat Aika bergidik, dia khawatir kalau gadis itu mau kesurupan atau bahkan pingsan.

     "Illahi robbi, selamatkan jiwa-jiwa yang hampa ini," celoteh Lahat sembari memutar setirnya. Mobil kembali melaju dengan perlahan.

     Aika mulai tidak nyaman lagi, perasaan sakit hati itu lagi-lagi muncul kembali. Harusnya kemarin itu dia cakar muka Yoda sampai berdarah biar dia puas. Tangannya kini asik mengepal melampiaskan rasa marah yang mengganjal besar.

     Kepala Aika mulai pening, terlebih suara di jok paling belakang sejak tadi sungguh mengganggu, seperti mur yang terlepas dari bautnya. Belum lagi benturan tabung gas melon yang kosong, membuat suasana di dalam mobil berisik, sehingga membuat Aika mual. Tapi dia masih bisa menahannya. Tapi lama-lama rasa mual itu kian menjadi.

     "Oek, oek."

     "Eehhh, kenapa? Kamu mual? Tuh kan sudah kuduga, kamu ini sedang isi. Ya ampun, aduh, gimana nih menangani perempuan bunting?" Lahat terkejut dan bingung melihat Aika tiba-tiba mual-mual dan mau muntah.

     "Ini nih, kantong kresek. Kamu turun dulu, lalu muntah di dalam kantong. Jangan muntah sembarangan, kasihan orang lewat nanti kena muntahan kamu." Lahat memberikan kantong kresek yang kebetulan ada di dalam mobilnya, lalu menyuruh Aika turun.

     Aika turun dari mobil lalu muntah di sana. Tapi, tidak ada yang keluar dari mulutnya sampai ia memutuskan untuk masuk kembali masuk ke dalam mobil.

     "Sudah?"

     Aika mengangguk dan duduk kembali di dalam mobil, kaca mobil dia biarkan terbuka, karena kalau terbuka, dia tidak terlalu merasakan mual.

     "Perut kamu sepertinya harus di isi. Baiklah, kita mampir dulu ke rumah makan. Kamu harus makan dulu," ujar Lahat seraya melajukan kembali mobilnya.

     "Dik, jujurlah. Laki-laki mana yang telah menghamilimu? Biar abang kejar agar dia bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat padamu," desak Lahat di sela-sela dia menyetir. Aika memejamkan mata, kepalanya tambah pusing mendengar ocehan Lahat seperti itu yang lagi-lagi menuduhnya hamil.

     Mobil itu berjalan dan berhenti saat menemukan sebuah rumah makan sederhana.

Judulnya sudah saya ganti "Pelabuhan Cinta Sang Sersan Buluk (Bujang Lapuk), menurut kalian gimana, cocok gak ya?

Jangan lupa, mumpung hari ini Senin, bagi yang masih punya vote, jangan lupa vote karya Author ya. Tapi bagi yang tidak punya tidak apa-apa kok.

Terpopuler

Comments

Zahra azkazia

Zahra azkazia

kalau tidak salah pangkat nya bang lahat di bawah sakala, tapi sakala menghormati bang lahat karena usia bang lahat di atas sakala dech,, maaf kalau salah ya Teh mohon di maklumi 🙏

2025-07-07

2

Sri Mulyani

Sri Mulyani

siip kak terimakasih dah up lagi cuman bisa kasih vote tuk kaka author 🙏❤❤ semoga selalu dilancarkan kak rezekinya

2025-07-07

2

Aghitsna Agis

Aghitsna Agis

memang lahat pangkatnya sersan bukanya duatas sakala thir apa aika jodihnya maalahat ya

2025-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Siapa Dokter Itu?
2 Bab 2 Rasa Kecewa, Gelap Mata, Sampai Mau Bunuh Diri
3 Bab 3 Terselamatkan
4 Bab 4 Siapa Yang Menghamilimu
5 Bab 5 Pulang
6 Bab 6 Kecurigaan Orang Tua Aika
7 Bab 7 Menghadiri Aqeqahan Ardala
8 Bab 8 Penemuan Lahat Di Klinik
9 Bab 9 Dianggap Berbohong
10 Bab 10 Tugas Berat Aika
11 Bab 11 Pertemuan Yoda Dan Aika
12 Bab 12 Tidak Jelek Juga
13 Bab 13 Pesan Lahat Untuk Orang Tua Aika
14 Bab 14 Menolak Tes Urin
15 Bab 15 Negatif
16 Bab 16 Sangkur Pora
17 Bab 17 Sah
18 Bab 18 Sosok Di Upacara Sangkur Pora
19 Bab 19 Ciuman Di Acara Sangkur Pora
20 Bab 20 Perdebatan Dalam Kamar
21 Bab 21 Sreweeekkk Gojojos
22 Bab 22 Teguran Lahat
23 Bab 23 Yoda Mantan Kekasih Aika
24 Bab 24 Obrolan Dengan Yoda
25 Bab 25 Pertengkaran
26 Bab 26 Sikap Dingin Lahat
27 Bab 27 Asinan Mengingatkan Pada Aika
28 Bab 28 Keinginan Lahat
29 Bab 29 Bertemu Yoda
30 Bab 30 Cobaan Pertama Ketika Akan Memulai
31 Bab 31 Rasa Kesal Yang Sama
32 Bab 31 Bila Kau Tak Di Sampingku, Aku Berhenti Berharap
33 Bab 33 Kejadian Yang Sangat Mengerikan
34 Bab 34 Kehangatan Tertunda
35 Bab 35 Amarah Malam Hangat Yang Membara
36 Bab 36 Joging
37 Bab 37
38 Bab 38 Pesan Dan Telpon Yoda Pemicu Ketegangan
39 Bab 39 Lahat Mengganti Nomer Hp Aika
40 Bab 40 Yoda Patah Hati
41 Bab 41 Lahat Sengaja Membuntuti Aika
42 Bab 42 Sebab Harga Diri Abang Lebih Penting
43 Bab 43 Bunga Cinta Untuk Lahat
44 Bab 44 Atraksi Memukau Para Prajurit
45 Bab 45 Memukau Tapi Memuakkan
46 Bab 46 Kehangatan Aika dan Lahat
47 Bab 47 Membuat Hati Yoda Panas
48 Bab 48 Aku Sedang Menata Hati Menyimpan Sebuah Nama
49 Bab 49 Sampai Tidak Berani Mengangkat Wajah
50 Bab 50 Full Batre
51 Bab 51 Melepas Kepergian Lahat Tugas
52 Bab 52 Kepergian Lahat Dalam Tugas
53 Bab 53 Penyelamatan Korban Bencana
54 Bab 54 Kembali Dipertemukan
55 Bab 55 Pembicaraan Aika Dan Yoda Di Gudang Senjata
56 Bab 56 Amarah Dan Kecewa
57 Bab 57 Kembali Berdebat
58 Bab 58 Manjakan Dengan Cinta
59 Bab 59 Aku Hanya Cemburu
60 Bab 60 Saling Meredam
61 Bab 61 Kerinduan Membara
62 Bab 62 Hanya Akan Jadi Mantan
63 Bab 63 Lahat Dan Gadis SMA
64 Bab 64 Benarkah Ini Cemburu?
65 Bab 65 Aika Sedang Cemburu
66 Bab 66 Job Desk
67 Bab 67 Aika Sakit
68 Bab 68 Aika Tidak Mau Dibawa Ke Dokter
69 Bab 69 Manja
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Siapa Dokter Itu?
2
Bab 2 Rasa Kecewa, Gelap Mata, Sampai Mau Bunuh Diri
3
Bab 3 Terselamatkan
4
Bab 4 Siapa Yang Menghamilimu
5
Bab 5 Pulang
6
Bab 6 Kecurigaan Orang Tua Aika
7
Bab 7 Menghadiri Aqeqahan Ardala
8
Bab 8 Penemuan Lahat Di Klinik
9
Bab 9 Dianggap Berbohong
10
Bab 10 Tugas Berat Aika
11
Bab 11 Pertemuan Yoda Dan Aika
12
Bab 12 Tidak Jelek Juga
13
Bab 13 Pesan Lahat Untuk Orang Tua Aika
14
Bab 14 Menolak Tes Urin
15
Bab 15 Negatif
16
Bab 16 Sangkur Pora
17
Bab 17 Sah
18
Bab 18 Sosok Di Upacara Sangkur Pora
19
Bab 19 Ciuman Di Acara Sangkur Pora
20
Bab 20 Perdebatan Dalam Kamar
21
Bab 21 Sreweeekkk Gojojos
22
Bab 22 Teguran Lahat
23
Bab 23 Yoda Mantan Kekasih Aika
24
Bab 24 Obrolan Dengan Yoda
25
Bab 25 Pertengkaran
26
Bab 26 Sikap Dingin Lahat
27
Bab 27 Asinan Mengingatkan Pada Aika
28
Bab 28 Keinginan Lahat
29
Bab 29 Bertemu Yoda
30
Bab 30 Cobaan Pertama Ketika Akan Memulai
31
Bab 31 Rasa Kesal Yang Sama
32
Bab 31 Bila Kau Tak Di Sampingku, Aku Berhenti Berharap
33
Bab 33 Kejadian Yang Sangat Mengerikan
34
Bab 34 Kehangatan Tertunda
35
Bab 35 Amarah Malam Hangat Yang Membara
36
Bab 36 Joging
37
Bab 37
38
Bab 38 Pesan Dan Telpon Yoda Pemicu Ketegangan
39
Bab 39 Lahat Mengganti Nomer Hp Aika
40
Bab 40 Yoda Patah Hati
41
Bab 41 Lahat Sengaja Membuntuti Aika
42
Bab 42 Sebab Harga Diri Abang Lebih Penting
43
Bab 43 Bunga Cinta Untuk Lahat
44
Bab 44 Atraksi Memukau Para Prajurit
45
Bab 45 Memukau Tapi Memuakkan
46
Bab 46 Kehangatan Aika dan Lahat
47
Bab 47 Membuat Hati Yoda Panas
48
Bab 48 Aku Sedang Menata Hati Menyimpan Sebuah Nama
49
Bab 49 Sampai Tidak Berani Mengangkat Wajah
50
Bab 50 Full Batre
51
Bab 51 Melepas Kepergian Lahat Tugas
52
Bab 52 Kepergian Lahat Dalam Tugas
53
Bab 53 Penyelamatan Korban Bencana
54
Bab 54 Kembali Dipertemukan
55
Bab 55 Pembicaraan Aika Dan Yoda Di Gudang Senjata
56
Bab 56 Amarah Dan Kecewa
57
Bab 57 Kembali Berdebat
58
Bab 58 Manjakan Dengan Cinta
59
Bab 59 Aku Hanya Cemburu
60
Bab 60 Saling Meredam
61
Bab 61 Kerinduan Membara
62
Bab 62 Hanya Akan Jadi Mantan
63
Bab 63 Lahat Dan Gadis SMA
64
Bab 64 Benarkah Ini Cemburu?
65
Bab 65 Aika Sedang Cemburu
66
Bab 66 Job Desk
67
Bab 67 Aika Sakit
68
Bab 68 Aika Tidak Mau Dibawa Ke Dokter
69
Bab 69 Manja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!