Bab 3 Terselamatkan

     "Akhhhhhh." Seseorang menahan tubuh Aika yang ikut terhempas bersamanya ke atas trotoar. Perlahan ia bangkit, dengan tangan sebelah kanan menahan tubuh Aika. Lalu meminta bantuan pada pengendara motor yang kebetulan lewat.

     "Tolong, Pak. Bantu saya, gotong tubuh gadis ini, lalu masukkan ke dalam mobil," teriak seorang pria berbadan tinggi sedikit kurus tapi kekar, meminta bantuan pada dua orang bapak-bapak yang kebetulan lewat di jembatan yang sepi itu, tanpa membuka masker di mulutnya.

     "Motornya tolong amankan di pom bensin depan. Nanti saya ambil setelah ini. Ini buat kalian sebagai uang rokok," ujar pria itu yang ternyata Maslahat seraya memberikan dua lembar uang merah pada dua bapak-bapak itu.

     "Tidak apa-apa, Pak. Jangan kasih kami duit, kami hanya nolong."

     "Tidak apa-apa, ambil saja." Lahat tidak menunggu dua pria berumur itu protes, dia memasukkan uang itu ke dalam saku celana salah satunya, lalu bergegas menuju mobilnya. Kemudian mobil melaju meninggalkan jembatan yang menjadi saksi bisu seorang gadis berniat mengakhiri hidupnya dengan meloncati pagar jembatan itu.

     Mobil Lahat keluar dari jalan kampung yang sepi itu, jalan yang memang selalu ia lewati sebagai alternatif apabila jalanan kota ramai. Mobilnya berpacu dengan cepat menuju sebuah klinik terdekat untuk memberikan pertolongan pertama pada gadis yang tadi mau lompat dari jembatan.

     Beberapa saat kemudian, mobil Lahat tiba di depan sebuah klinik. "Tolong Suster, selamatkan gadis ini. Dia tadi mau melompati jembatan." Lahat membuka masker di mulutnya sebelum berkata, terdengar was-was. Tubuh Aika disanggah sebuah brankar, lalu brankar itu didorong menuju sebuah ruangan di klinik itu.

     Lahat jalan mondar-mandir di ruang tunggu klinik, menunggu kabar mengenai gadis yang ditolongnya.

     Pintu pemeriksaan terbuka, seorang Suster muncul, lalu keluar.

     "Bapak, dengan keluarga pasien? Mohon maaf, dengan siapa nama pasiennya?" tanya Suster itu, padahal sudah Lahat katakan bahwa dia menolong gadis itu saat mau lompat dari jembatan.

     "Saya tidak tahu nama gadis itu, Suster. Gadis itu saya temukan saat mau melompati pagar jembatan," ujar Lahat.

     "Oh iya? Ada identitasnya? Soalnya gadis itu belum bisa kami tanya," tanya Suster itu lagi.

     "Saya tidak tahu, sebab dia tidak membawa tas. Coba tangani saja dulu, biar jadi tanggung jawab saya," ujar Lahat. Suster itu mengangguk, lalu berlalu memasuki ruang pemeriksaan.

     Kurang lebih 10 menit, seorang berpakaian dokter keluar dari ruangan itu. Lahat menghampiri dengan hati was-was.

     "Bagaimana dok, apakah gadis itu sudah sadar?" tanya Lahat penasaran.

     "Alhamdulillah. Dia sudah sadar. Untung tidak ada luka apa-apa pada tubuhnya. Dia hanya shock dan jiwanya sedikit terguncang. Sepertinya dia baru saja mendapat kabar yang tidak enak. Untuk sementara gadis itu saya kasih infus setengah labu untuk mengembalikan tenaganya. Dia tidak sadarkan diri, karena shock juga di dalam tubuhnya tidak ada asupan makanan sejak malam," terang dokter itu sejelas-jelasnya.

     "Tidak ada asupan makanan dari semalam?" gumam Lahat keheranan. Sementara dokter itu kembali masuk. Lahat lupa tidak bertanya apakah dia sudah boleh masuk atau tidak, dan bagaimana keadaan gadis itu apakah akan cepat pulih atau tidak?

     Lahat menunggu di kursi tunggu dengan gelisah. Dia meraih Hp nya lalu menghubungi seseorang.

     Lahat kembali duduk gelisah setelah tadi menghubungi seseorang, di kursi tunggu. Untuk membunuh rasa bosan karena menunggu gadis yang ditolongnya, yang dugaannya masih makan waktu untuk menghabiskan labu infus, Lahat memutuskan keluar dari klinik, lalu menghampiri warung kecil di depan klinik, tepat di pinggir jalan.

     "Kopi hitam satu, roti dua, sama jarcoknya setengah," ujarnya pada pemilik warung. Lahat menunggu beberapa saat sampai pemilik warung itu memberikan segelas kopi hitam dan setengah rokok jarcok, sementara rotinya sudah ada di tangan sejak tadi, bahkan sudah habis satu bungkus.

     Lahat segera membayar jajanannya, ia bergegas menuju emper klinik dan menikmati kopi, roti, serta rokok jarcoknya. Kebetulan tadi pagi setelah pulang dari sebuah tempat dalam rangka menyampaikan tugas dari kesatuannya, Lahat belum sarapan apa-apa. Dua roti isi kelapa, sedikit mengganjal perutnya yang kosong.

     "Ada keluarga pasien yang bernama Aika?" tanya seorang Suster seraya mendongakkan kepalanya keluar pintu klinik. Lahat tidak bergerak, dia masih santai menikmati rokoknya.

     "Mohon maaf, Pak. Bapak yang tadi mengantar gadis yang mau melompat dari pagar jembatan?" ulang Suster itu lebih spesifik. Lahat mengangkat kepalanya, dia merasa terpanggil, lalu berdiri menghampiri Suster itu.

     "Bagaimana Suster, gadis itu sudah mulai baikan?" Tanya Lahat tidak sabar.

     "Alhamdulillah sudah, Pak. Tadi dia merengek ingin pulang. Kebetulan keadaannya sudah membaik. Sebelum dibawa pulang, silahkan Bapak selesaikan administrasinya," ujar Suster itu seraya memberikan selembar kertas pada Lahat.

     Dengan cepat Lahat bergegas dan menyelesaikan administrasi. Setelah selesai dia segera memasuki ruangan yang dihuni Aika. Gadis itu terkejut saat melihat Lahat masuk. Dia tidak bicara, tapi hanya bengong melihat ke arah Lahat.

     "Syukurlah kamu masih hidup. Ayolah, ikut aku. Akan aku antar kamu pulang sampai rumah," ajak Lahat. Tapi Aika seperti kebingungan.

     "Kenapa bingung? Aku yang sudah membantu kamu supaya tidak jadi mayat di sungai itu. Ayolah, aku akan berbaik hati mengantarmu pada keluargamu." Lahat meraih lengan Aika tanpa segan, karena kesal melihat wajah Aika yang bengong dan terlihat takut.

     Tadinya Aika ingin menghindar, tapi seorang Suster segera datang. "Mbak Aika, keadaan Mbak sudah membaik. Dan sudah boleh pulang. Jangan lupa makan sayuran dan banyak minum air putih maksimal sehari delapan gelas, supaya tubuhnya ada asupan nutrisi yang baik," peringat Suster itu tanpa memberi obat apapun.

     "Terimakasih Suster," ucapnya seraya mengikuti Maslahat yang menariknya pelan keluar klinik.

     Mereka sudah berada di dalam mobil. Lahat segera memacu mobilnya keluar dari klinik, pelan.

     "Maaf, Dik. Sebenarnya alamat rumah kamu di mana, kamu punya rumah atau tidak? Sebelum mobil ini jauh, tolong katakan di mana rumahmu? Motormu juga masih di sekitar wilayah ini, aku sudah titipkan ke orang. Untuk sementara motormu aman," ujar Lahat tidak sabar menunggu jawaban gadis di sampingnya, di mana alamat gadis itu.

     "Lagian, ngapain juga kamu cantik-cantik bunuh diri? Kamu dapat masalah berat apa? Diselingkuhi cowok lalu dihamilinya dan dia kabur? Berat banget hidupmu, Dik." Lahat terus berceloteh tanpa memikirkan perasaan Aika di sampingnya.

     Aika tercengang dengan celotehan pria di sampingnya itu. Sungguh ia malu sudah ketahuan orang lain mau bunuh diri. Tapi ada kalimat yang membuatnya tidak terima. Dipikirnya dia nekad mau bunuh diri, karena sedang hamil.

     "Rumah, a~aku di Bandung." Aika menjawab pelan.

     "Apa, di Bandung. Astaga naga, kamu jauh-jauh ke tempat tadi hanya untuk bunuh diri? Kenapa tidak naik tower saja lalu loncat di sana?" Lahat geleng-geleng kepala dengan kelakuan Aika yang mau bunuh diri sampai di kota kecil Lembang.

     "Gila kamu, Dik. Kamu mau bunuh diri? Patah hati karena lelaki. Lelaki mana yang telah menghamilimu, biar aku kejar supaya menikahimu?" ujar Lahat masih belum tahu sebenarnya apa yang membuat Aika mau bunuh diri. Lahat menduga Aika ditinggalkan kekasihnya lalu hamil dan berniat bunuh diri.

NB: Kalian tahu tidak rokok jarcok? Apa hayo? Kalau daerah saya manggilnya jarcok. Daerah kalian apa namanya, sebutkan tempat dan penyebutan nama rokoknya ya. Selamat membaca.

Terpopuler

Comments

eny agustina

eny agustina

kk plis pangkat Lahat sama mantan alika minimal sama jangan lebih rendah ,,,,biar keren 😃😃😃😃😃

2025-07-06

4

Zahra azkazia

Zahra azkazia

dari hilal manjadi halal, jodoh bang lahat sudah di depan mata, sebentar lagi julukannya bang lahat akan berganti nama menjadi suami di segera kan ya teh 🙏
sama teh jarcok ( jarum coklat ) 😊

2025-07-07

2

Suci Dava

Suci Dava

maaf kak di sini bang Lahat berpangkat sersan, bisa di sebut secara pesifik, sersan apa ( sersan dua, sersan satu, sersan kepala apa sersan mayor )

2025-07-06

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Siapa Dokter Itu?
2 Bab 2 Rasa Kecewa, Gelap Mata, Sampai Mau Bunuh Diri
3 Bab 3 Terselamatkan
4 Bab 4 Siapa Yang Menghamilimu
5 Bab 5 Pulang
6 Bab 6 Kecurigaan Orang Tua Aika
7 Bab 7 Menghadiri Aqeqahan Ardala
8 Bab 8 Penemuan Lahat Di Klinik
9 Bab 9 Dianggap Berbohong
10 Bab 10 Tugas Berat Aika
11 Bab 11 Pertemuan Yoda Dan Aika
12 Bab 12 Tidak Jelek Juga
13 Bab 13 Pesan Lahat Untuk Orang Tua Aika
14 Bab 14 Menolak Tes Urin
15 Bab 15 Negatif
16 Bab 16 Sangkur Pora
17 Bab 17 Sah
18 Bab 18 Sosok Di Upacara Sangkur Pora
19 Bab 19 Ciuman Di Acara Sangkur Pora
20 Bab 20 Perdebatan Dalam Kamar
21 Bab 21 Sreweeekkk Gojojos
22 Bab 22 Teguran Lahat
23 Bab 23 Yoda Mantan Kekasih Aika
24 Bab 24 Obrolan Dengan Yoda
25 Bab 25 Pertengkaran
26 Bab 26 Sikap Dingin Lahat
27 Bab 27 Asinan Mengingatkan Pada Aika
28 Bab 28 Keinginan Lahat
29 Bab 29 Bertemu Yoda
30 Bab 30 Cobaan Pertama Ketika Akan Memulai
31 Bab 31 Rasa Kesal Yang Sama
32 Bab 31 Bila Kau Tak Di Sampingku, Aku Berhenti Berharap
33 Bab 33 Kejadian Yang Sangat Mengerikan
34 Bab 34 Kehangatan Tertunda
35 Bab 35 Amarah Malam Hangat Yang Membara
36 Bab 36 Joging
37 Bab 37
38 Bab 38 Pesan Dan Telpon Yoda Pemicu Ketegangan
39 Bab 39 Lahat Mengganti Nomer Hp Aika
40 Bab 40 Yoda Patah Hati
41 Bab 41 Lahat Sengaja Membuntuti Aika
42 Bab 42 Sebab Harga Diri Abang Lebih Penting
43 Bab 43 Bunga Cinta Untuk Lahat
44 Bab 44 Atraksi Memukau Para Prajurit
45 Bab 45 Memukau Tapi Memuakkan
46 Bab 46 Kehangatan Aika dan Lahat
47 Bab 47 Membuat Hati Yoda Panas
48 Bab 48 Aku Sedang Menata Hati Menyimpan Sebuah Nama
49 Bab 49 Sampai Tidak Berani Mengangkat Wajah
50 Bab 50 Full Batre
51 Bab 51 Melepas Kepergian Lahat Tugas
52 Bab 52 Kepergian Lahat Dalam Tugas
53 Bab 53 Penyelamatan Korban Bencana
54 Bab 54 Kembali Dipertemukan
55 Bab 55 Pembicaraan Aika Dan Yoda Di Gudang Senjata
56 Bab 56 Amarah Dan Kecewa
57 Bab 57 Kembali Berdebat
58 Bab 58 Manjakan Dengan Cinta
59 Bab 59 Aku Hanya Cemburu
60 Bab 60 Saling Meredam
61 Bab 61 Kerinduan Membara
62 Bab 62 Hanya Akan Jadi Mantan
63 Bab 63 Lahat Dan Gadis SMA
64 Bab 64 Benarkah Ini Cemburu?
65 Bab 65 Aika Sedang Cemburu
66 Bab 66 Job Desk
67 Bab 67 Aika Sakit
68 Bab 68 Aika Tidak Mau Dibawa Ke Dokter
69 Bab 69 Manja
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Siapa Dokter Itu?
2
Bab 2 Rasa Kecewa, Gelap Mata, Sampai Mau Bunuh Diri
3
Bab 3 Terselamatkan
4
Bab 4 Siapa Yang Menghamilimu
5
Bab 5 Pulang
6
Bab 6 Kecurigaan Orang Tua Aika
7
Bab 7 Menghadiri Aqeqahan Ardala
8
Bab 8 Penemuan Lahat Di Klinik
9
Bab 9 Dianggap Berbohong
10
Bab 10 Tugas Berat Aika
11
Bab 11 Pertemuan Yoda Dan Aika
12
Bab 12 Tidak Jelek Juga
13
Bab 13 Pesan Lahat Untuk Orang Tua Aika
14
Bab 14 Menolak Tes Urin
15
Bab 15 Negatif
16
Bab 16 Sangkur Pora
17
Bab 17 Sah
18
Bab 18 Sosok Di Upacara Sangkur Pora
19
Bab 19 Ciuman Di Acara Sangkur Pora
20
Bab 20 Perdebatan Dalam Kamar
21
Bab 21 Sreweeekkk Gojojos
22
Bab 22 Teguran Lahat
23
Bab 23 Yoda Mantan Kekasih Aika
24
Bab 24 Obrolan Dengan Yoda
25
Bab 25 Pertengkaran
26
Bab 26 Sikap Dingin Lahat
27
Bab 27 Asinan Mengingatkan Pada Aika
28
Bab 28 Keinginan Lahat
29
Bab 29 Bertemu Yoda
30
Bab 30 Cobaan Pertama Ketika Akan Memulai
31
Bab 31 Rasa Kesal Yang Sama
32
Bab 31 Bila Kau Tak Di Sampingku, Aku Berhenti Berharap
33
Bab 33 Kejadian Yang Sangat Mengerikan
34
Bab 34 Kehangatan Tertunda
35
Bab 35 Amarah Malam Hangat Yang Membara
36
Bab 36 Joging
37
Bab 37
38
Bab 38 Pesan Dan Telpon Yoda Pemicu Ketegangan
39
Bab 39 Lahat Mengganti Nomer Hp Aika
40
Bab 40 Yoda Patah Hati
41
Bab 41 Lahat Sengaja Membuntuti Aika
42
Bab 42 Sebab Harga Diri Abang Lebih Penting
43
Bab 43 Bunga Cinta Untuk Lahat
44
Bab 44 Atraksi Memukau Para Prajurit
45
Bab 45 Memukau Tapi Memuakkan
46
Bab 46 Kehangatan Aika dan Lahat
47
Bab 47 Membuat Hati Yoda Panas
48
Bab 48 Aku Sedang Menata Hati Menyimpan Sebuah Nama
49
Bab 49 Sampai Tidak Berani Mengangkat Wajah
50
Bab 50 Full Batre
51
Bab 51 Melepas Kepergian Lahat Tugas
52
Bab 52 Kepergian Lahat Dalam Tugas
53
Bab 53 Penyelamatan Korban Bencana
54
Bab 54 Kembali Dipertemukan
55
Bab 55 Pembicaraan Aika Dan Yoda Di Gudang Senjata
56
Bab 56 Amarah Dan Kecewa
57
Bab 57 Kembali Berdebat
58
Bab 58 Manjakan Dengan Cinta
59
Bab 59 Aku Hanya Cemburu
60
Bab 60 Saling Meredam
61
Bab 61 Kerinduan Membara
62
Bab 62 Hanya Akan Jadi Mantan
63
Bab 63 Lahat Dan Gadis SMA
64
Bab 64 Benarkah Ini Cemburu?
65
Bab 65 Aika Sedang Cemburu
66
Bab 66 Job Desk
67
Bab 67 Aika Sakit
68
Bab 68 Aika Tidak Mau Dibawa Ke Dokter
69
Bab 69 Manja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!