ohhh tidakkk 4

Acara pemakaman ayah telah selesai samua orang telah pergi dari situ tapi aku sama sekali belum ingin pergi dari tempat itu

"Dek ayo pulang kasian bunda lama nungguin kita" bujuk bang dimas agar aku pulang kerumah

"Bentaran lagi bang" jawabku sambil mengusap papan nama ayah

"Ayah pasti sedih kalau kamu ngak mau nurut sama abang,abang udah janji bakal jagain nai sama bunda" kata bang dimas dengan merangkulku

"Ya udah ayo"

Selama dalam perjalan menuju rumah ngak ada yang saling bicara satu sama lain seakan sibuk dengan pikiran masing masing hingga tiba di rumah

****

Satu bulan sudah ayah pergi meninggalkan kami namun sampai saat aku masih ngak percaya bahwa ia telah pergi jauh

Tok tok tok

Ketukan dari luar menyadarkan ku dari lamunan yang entah sejak kapan aku tak tau

"dek kamu tidur ya"ternyata yang ngetok pintu abangku

"Bentar bang" sautku dari dalam kamar dan bergegas membukak pintu kamarku yang ku kunci ya semenjak ayah pergi aku memang sering mengurung diri dikamar

"Ada apa bang" tanyaku ketika membuka pintu kamarku

"Bunda mau ngomong sesuatu sama kita ini masalah surat wasiat ayah" ucap abang dimas

"Oh..." ucapku langsung ke ruang tamu dengan abang dimas

Aku menuruni tangga untuk keruang tamu dimana bunda sudah menunggu ku dan abang dimas ternyata bunda ngak sendirian disana ada om fahmi pengacara keluarga ada nenek kakek bahkan paman dan bibiku juga

"Nai sini duduk dekat bunda" kata bundaku dan abang duduk di sebelah nenek

"Baikla karna semua sudah hadir saya akan membacakan surat wasiat" kata om fahmi

Om fahmi membacakan surat itu dari awal hingga akhir surat itu tapi otakku tiba tiba error ketika om fahmi bilang aku telah dijodohkan dari kecil dan setelah lulus sma aku harus memenuhi perjodohan itu karna itu merupakan salah satu keinginan ayah

" tungguuu... tungguu.. Om...om salah baca deh kayaknya ngak mungkin ayah ngelakuin perjodohan itu apalagi dengan keluarga wijaya yang aku saja ngak mengenalnya"tanyaku sambil sedikit membentak

"Nai dengerin dulu om fahmi belum selesai" kata bunda

"Ngak bun...bun bunda tau ini semua"tanyaku penasaran

" maafkan kami nai" kata nenek lalu tertunduk merasa bersalah

"Jadi nenek juga tau trus paman bibik abang semuanya tau"tanyaku lagi dengan menuntut kejelasan

" iya nak tapi kamu harus dengarkan dulu ayahmu melakukan ini semua demi..." paman andi mengantung jawabanya

"Demi kakek nai maaf kan kakek nai" ucap kakek dengan murung dan menunduk

Aku terdiam

"kakek akan jelaskan"

Kakek mulai bicara lagi "nai dulu ketika nenek dan kakek mu masih mudah kami miskin tak hidup mewah seperti sekarang dulu ketika nenekmu hamil ayahmu nenek masih bekerja bahkan ketika kandunganya memasuki bulan akhir singkat cerita ketika nenekmu mau melahirkan semua rumah sakit tidak menerima kami karna kami kekurangan biaya tapi allah berkehendak lain tuan ahmad wijaya anak dari pengusaha wijaya terkenal itu menolong kami bahkan kami tak mengeluarkan uang sepeserpun dia hanya mintak satu permintaan ketika anakku dewasa akan dijohkan dengan anaknya bila berlawanan jenis"

"kamu tau permintaan itu yang menurutku tak sebanding dengan nyawa istriku, tapi itulah keinginannya dan aku langsung setujuh"

Terpopuler

Comments

Joanne March⚘

Joanne March⚘

jejak like ke 4

2020-10-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!