Terima kasih yang sudah mendukung😘, Karya ku sampai sejauh ini, Maaf terkadang ada beberapa komentar yang belum sempat Author balas kakak🤗. Tapi, tenang saja! Setiap jejak, yang Kakak-kakak tinggalkan akan Author baca, dan akan tetap di feedback 😘😘😘
...---------------------------------------------------------...
Back To story.
"Dia tidak hanya pandai dalam berbisnis dan berbicara, tapi dia juga sangat pandai merayu wanita." Batin Adrian, Ia sangat kesal mendengar ucapan Alexander.
Adrian berusaha mengalihkan pujian Alexander terhadap Lily.
"Kau mau makan Apa?" tanya Adrian, yang masih berdiri di samping hospital bed Lily.
"Ini sudah pukul berapa?" tanya Lily, melirik ke arah Adrian.
"Pukul 19:05, kenapa? Kau ingin sholat?" Ucap Adrian.
"Tidak! Aku sedang uzur, Aku hanya ingin tahu, cafe sudah tutup atau masih buka, rupanya masih buka 1 jam lagi. Adrian, Apa aku boleh minta tolong?" tanya Lily.
"Yah, katakan saja!" ucap Adrian, yang masih terlihat cuek.
"Tolong hubungi Riko, suruh Ia datang membawa beberapa makanan yang rendah lemak dan..., " Ucapan Lily tiba-tiba di potong oleh Alexander.
"Tunggu...! Kenapa harus makanan yang rendah lemak? Apa kau sedang diet?" tanya Alexander.
Lily tersenyum kecut ke arahnya dan mengangguk.
"Pantas saja beberapa malam ini, Ia terlihat tidak makan malam." Batin Adrian.
"Tak perlu menyusahkan dirimu untuk diet. Jujur saja aku sangat mengagumi bentuk tubuhmu ini. Memangnya, berapa tinggi dan berat badanmu?" tanya Alexander.
"Tinggiku 167cm, berat badanku 68kg, sejauh ini, sudah turun 5 kg setelah kecelakaan yang menimpa kami beberapa waktu lalu." Ucap Lily.
Alexander menyentil kening Lily.
"Bodoh! Siapa yang bilang kau gemuk? Ini sudah tidak termasuk kategori gemuk, tapi sedikit, mmm... maaf..., s*xy.... Kau sangat cantik dengan tubuhmu ini, bukan kah kebanyak wanita berlomba-lomba untuk terlihat s*xy? jujur saja hanya orang bodoh yang tidak menyadari kau cantik Lily." Ujar Alexander.
Deg!
Jantung Adrian berdetak sangat kencang, mendengar ucapan Alex, hatinya sangat panas kala Lily di sebut sexy oleh pria lain.
Adrian spontan melirik ke arah tubuh Lily dengan seksama, lekukan-lekukan yang indah memang tertata rapi di tubuhnya, Ia tidak menyadari hal ini. Adrian hanya selalu fokus dengan kata 'gemuk' yang selalu Ia lontarkan dari mulutnya.
Ia menelan ludah saat mengamati tubuh Lily yang padat, entah apa yang ia pikirkan, Adrian sungguh tidak rela bila ada laki-laki lain yang memandangnya. Adrian langsung mengangkat selimut Lily, dan membentangkannya ke tubuh Lily, kini yang terlihat hanya kepala dan bagian lengannya.
"Pakai selimut mu! Atau kau akan masuk angin!" perintah Adrian.
Alexander dan Lily cukup bingung mendengar ucapan Adrian, mereka merasa AC yang menyala tidak begitu dingin. Tapi, Lily yang jarang mendapat perhatian dari Adrian,
memilih menurut saja.
''Lily, kau tidak perlu menghubungi Aldi, Aku sudah mengirim pesan padanya, nomornya masih tersimpan saat acara seminar di cafemu." Ujar Alex.
"Pantas saja mereka bisa seakrab ini, ternyata mereka sudah saling mengenal sebelumnya." Batin Adrian.
Alex yang belum di beritahu perihal hubungan Lily dengan Adrian, terus saja memberikan perhatian dan pujian pada Lily.
Hal itu cukup membuat telingan Adrian panas.
Adrian terlihat tak mau kalah dari Alex, Ia tidak gengsi lagi melontarkan pujian pada Lily.
"Aku benar-benar suka dengan masakanmu, sangat cocok dengan lidahku yang menyukai makanan orisinil" ujar Adrian, Ia memang selalu menikmati setiap hidangan lezat yang di sajikan Lily di rumah, sangat berbeda dengan hidangan yang biasa di buat oleh Bi Nia.
"Oh..., Tuan Adrian juga pelanggan tetap di cafemu yah? Pantas saja hubungan kalian terlihat lebih dekat dari sekedar teman kampus," ujar Alex.
Adrian dan Lily saling melirik mendengar penuturan Alex.
"Tuan Alexander...," ucapan Lily langsung di potong oleh Alex.
"Jangan memnggil ku dengan sebutan, 'Tuan Alexander', nama itu terdengar sangat tua untuk ku, panggil saja Alex." Ujar Alexander.
Lily mengangguk mendengrnya.
Pandangan mereka bertiga langsung ke arah pintu yang tiba-tiba di buka dengan kasar dari arah luar.
Brakkk!
Dari balik pintu terlihat ke empat sahabat Lily, masuk dengan tergesa-gesa.
"Loly gimana keada'an lo?"
"Loly..., lo gk papa kan?"
"Yang mana yang sakit?"
"Siapa yang berani ngelakui ini ke elo? Biar gue hajar tuh orang."
Tanya ke empat sahabat Lily dengan wajah panik. Mereka memutuskan menutup cafe lebih awal setelah mendapat pesan dari Alexander.
Aldi, Dito, dan Bryan yang melihat kehadiran Adrian, menatapnya dengan tatapan tajam. Lily menyadari hal itu,
"Udah, gue gk papa kok." ucap Lily.
Aldi meletakkan makanan yang Ia bawa di atas nakas dekat tempat duduk Alex.
"Tuan, terima kasih telah menolong Lily dan membawanya ke Rumah Sakit," Ujar Aldi.
"Untung Lily ketemu sama orang baik kayak Tuan." Ucap Bryan, melirik ke arah Alex yang masih setia duduk di samping Lily.
"Iya, Alhamdulillah. Tuan Alexander datang tepat waktu," timpal Dito. Mereka kembali melirik ke arah Adrian dengan tatapan mematikan.
Riko kembali menyadari hal itu, Ia merasa iba melihat Adrian, seolah di sudutkan oleh ke tiga sahabatnya.
" Loly..., katanya elo lapar, ini gue bawain miso soup dan wakame salad buat loh, gue suapin yah," ucap Riko, Ia berusaha mengalihkan perhatian sahabatnya dari Adrian.
Alex melangkah mengambil lunch box yang terletak di atas nakas, berjarak 3 langkah dari tempat duduknya.
"Kalian beristirahat saja, kalian baru sampe, pasti kalian lelah. Apa lagi, kalian sudah di sibukkan mengurus cafe satu hari ini, biar Aku yang menyuapi Lily." Ucap Alex, seraya membuka lunch box yang berisi hidangan Jepang itu.
Lily yang memang sangat lapar, terlihat begitu menikmati suapan dari Alex, Ia makan dengan lahap malam itu. Ia makan dengan keadaan berbaring, karna dadanya masih terasa nyeri akibat pukulan balok yang di arahkan ke dadanya siang tadi.
Entah kenapa, dada Adrian kembli terasa sesak melihat pemandangan di depannya
"Sejak kapan aku punya penyakit asma seperti ini, rasanya sesak sekali." Gumam Adrian.
"Tuan Alex baik sekali, calon suami idaman. Pengen banget gue jodohin sama Andita, adik gue." Ucap Dito, memandang ke arah Lily yang tengah menerima setiap suapan demi suapan dari Alex.
"Yaelah..., itu sih kalo Tuan Alexander mau sama adik lo yang masih berumur 12 tahun. Entar di kira Ped*fil." Ledek Bryan.
"Kalian nampak seperti sepasang kekasih, terlihat sangat romantis,''ucap Dito, Ia sengaja mengabaikan kehadiran Adrian di ruangan itu.
"Benarkah? beruntung sekali saya, bila cocok di sandingkan dengan Lily," ucap Alex yang nampak tersenyum.
"Jujur saja kalian terlihat sangat serasi, sama-sama cerdas dan pekerja keras, gk pemalas." Tegas Aldi.
Adrian merasa kembali tersudutkan dengan situasi ini. Ucapan Aldi rasanya mencabik-cabik perasaannya. Mungkin karna kata 'pemalas' atau malah kata 'serasi' yang membuat perasaannya terasa pilu.
Lily merasa iba melihat Adrian, Ia merasa lagi-lagi sahabatnya sengaja menyudutkan Adrian.
Riko mulai kesal kepada Alex, Ia merasa Alex seperti sengaja merebut Lily dari Adrian.
Beberapa menit kemudian, seorang Dokter wanita yang masih sangat muda masuk keruangan Lily, Ia adalah dokter yang sama yang menangani Lily saat masih di ruang UGD tadi.
"Wah pembesuknya cukup ramai, cowok tampan semua lagi." Ucap dokter wanita yang kira-kira berusia 27 tahun itu.
Ia tersenyum melihat ke arah Lily, yang tengah di suapi Alex.Ia menghampiri Lily dan memeriksa luka dan beberapa bagian tubuhnya.
Setelah selesai Ia kembali melirik ke arah orang-orang yang datang menjenguk Lily.
"Di sini keluarga pasien yang mana? Saya perlu berbicara penting dengannya di ruangan saya," ucap Dokter wanita itu.
"Kami semua keluarganya, Dok." Jawab Riko.
"Kalau begitu, kamu saja, tampan." Ucap Dokter muda itu, melirik penuh maksud ke arah Adrian.
Lily merasa risih melihat tatapan Dokter itu kepada Adrian.
"Sudah, ikut saja! Lily akan aman bersama kami. Lagi pula di sini ada Tuan Alex yang menemaninya." Ucap Aldi, yang terlihat sengaja mengusir keberada'an Adrian.
Adrian dengan langkah berat, terpaksa ikut menuju ruangan Dokter wanita itu.
...---------------------------------------------------------...
Makasih kakak Udh mampir 💞
Jangan lupa Like, comen , dan Vote yah kakak.💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Uswatun Kasanah
ih Ama Alek aja kan lebih baik dan gak kasar
2022-05-31
0
Rasinar Yohana
like like
2021-03-20
0
Zahroni Nur Hafid
semangat kak upnya blossom with you nitip jempol sampai sini dlu nyicil...
2020-12-15
0