Seorang wanita berjalan dengan kaki tertatih memasuki kampus, matanya tertuju pada sebuah spanduk seminar, yang terpasang di bagian depan gedung kampusnya.
"Mr. Alexander, mengadakan seminar siang ini? Sepertinya akan cukup menyenangkan, Aku akan menghadirinya," gumam Lily. Lily meneruskan langkahnya ke ruang kuliahnya.
Nampak Adrian tengah mengobrol dengan Nadia, meskipun terlihat jelas sifat dingin Adrian pada Nadia, tapi entah kenapa ada perasaan yang tak biasa menyeruak di dadanya. Lily berusaha mengabaikan hal itu, dan kembali mengayungkan langkahnya ke kursi yang ia tuju.
Nadia melirik ke arah Lily yang berjalan dengan kaki pincang.
"Kasian, kakinya sakit yah? Mungkin udah gk mampu menopang berat badannya sendiri...," sindir Nadia, sambil terkekeh.
Lily hanya diam, tak merespon.
Ledekan Nadia berhenti, saat melihat seorang dosen wanita paruh baya, memasuki ruangan mereka, untuk memberikan materi.
2,5 jam berlalu. Dosen itu keluar, menandakan waktu seminar akan segera berlangsung.
Mahasiswa dan Mahasiswi sudah mulai memasuki Aula kampus. Beberapa menit lagi, seminar akan di mulai. Lily berjalan keruangan besar itu, ruangan itu nampak sedikit sesak. Banyak di antara mereka yang tertarik dengan materi yang akan di bawakan, banyak pula yang hanya ingin memanjakan mata mereka menikmati wajah pemuda tampan nan kaya, yang akan memberikan materi dan motivasi untuk mereka.
Suara sorak dan tepuk tangan menggema di ruangan itu, kala sosok yang di nanti-nanti mulai terlihat di tempat yang di sediakan khusus untuknya.
Semuanya terlihat menyimak kala sosok Alexander mulai membawakan materi. Bahasanya yang mudah di mengerti, cara menyampaikan yang sangat baik, serta sesekali di barengi dengan humor, membuat para pendengar tidak bosan dan gampang menangkap pesan yang Ia sampaikan.
Karna pengetahuannya yang luas, memudahkannya menjawab setiap pertanya'an yang di ajukan oleh Mahasiswa yang hadir. Sesekali, Ia memberi contoh ilmiah yang meyakinkan mereka.
Alhasil, banyak Mahasiswa bahkan Dosen yang kagum padanya.
Ia sebenarnya sempat menolak tawaran Pak Adijaya tempo hari di cafe Lily. Tapi atas bujukan Pak Adijaya, akhirnya Ia menerima tawaran itu,
2 Jam 15 menit berlalu, karna sangat menikmati materi-materi yang di sampaikan, membuat mereka merasa waktu bergulir begitu cepat, seminar itu berakhir.
Satu persatu dari mereka tak sungkan mengajak Pria tampan berusia 25 tahun itu untuk berfoto. Ketampanan dan kecerdasannya, membuat kaum hawa bertekekuk lutut, termasuk Nadia. Nadia rela berdesak-desakan hanya untuk sebuah foto.
Lily melihat kesempatan ini langsung menghampiri Adrian yang mulai keluar dari ruangan Aula.
"Adrian....," sapa Lily.
Adrian menoleh ke sumber suara.
"Ya, ada apa?"
"Adrian..., maaf..., setelah ini, Aku akan ke perpustaka'an mencari beberapa buku referensi untuk tugas akhir ku. Kau pulang duluan saja, Kau kan harus ke kantor. Aku bisa naik ojek," Ucap Lily.
"Memangnya berapa lama? karna setelah ini aku juga harus keruang Dosen," ucap Adrian.
"Mungkin hanya sekitar 15-25 menit," jawab Lily.
"Baiklah, berikan ponselmu..., Aku akan menghubungimu nanti, setelah urusan ku selesai." Ucap Adrian.
Lily menyodorkan ponselnya, dan di terima oleh Adrian. Adrian terlihat sedang menulis beberapa angka di sana, tak lama, ponsel Adrian berdering.
"Nomorku ada di panggilan terkhir. Kalo begitu, aku harus segera pergi, sebelum Nadia melihatku, Aku risih dengan keberadaannya." Ucap Adrian.
Lily menerima ponselnya dan mengangguk.
Ruang Dosen dan Perpustakaan sama-sama terletak di bagian barat gedung kampus mereka. Jarak Ruang Dosen sedikit lebih jauh, tiga gedung dari gedung Perpustakaan.
Adrian jalan lebih dulu, dan Lily memperlambat jalannya untuk mencipatakan jarak di antara mereka.
Lily masuk ke dalam perpustakaan. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di belakangnya. Belum sempat menoleh, tiba-tiba seseorang membekap mulutnya. Lily pingsan setelah menghirup obat bius yang di torehkan pada sapu tangan yang di gunakan pelaku itu.
Orang misterius itu, menyeret tubuh Lily memasuki ruang kecil di sudut perpustakaan. Keadaan kampus yang mulai sepi memudahkan pelaku itu, melancarkan aksinya.
Setelah beberapa menit, Lily mulai sadar. Ia terkejut melihat kaki dan tangannya sudah terikat. Lily melihat sesosok badut duduk di atas kursi di depannya. Badut itu menatap tajam ke arah Lily.
Napas Lily kembali menderu, tangannya mulai dingin dan terlihat gemetar.
"Hai..., Lily kau sudah sadar? Bagus....," Orang itu terkekeh. Seringainya mulai nampak.
"Siapa kau? Kenapa kau memakai pakaian badut?" Tanya Lily, keada'an nya sudah terlihat kacau.
"Siapa aku? Itu tidak penting. Yang penting itu, bagaimana Aku bisa membuatmu menderita." Ucapnya menyeringai.
Suara di balik topeng itu terdengar tidak asing bagi telinga Lily. Tapi kedaannya yang mulai kacau tak bisa membuatnya berpikir dengan jernih.
"Tolong..., Toloong!" Teriak Lily berulang kali.
Tapi keadaan kampus sudah mulai sepi, sebagian dari mereka sudah pulang, dan sebagiannya lagi masih berada di Aula.
Lily tak putus asa. Ia terus berusaha meminta tolong.
"Diam, kau membuat telingaku sakit." Bentak orang itu.
Orang itu berjalan ke arah Lily dengan langkah gusar dan menamparnya berulang kali di kedua pipinya. Lily menjerit menahan sakit di wajahnya karna tamparan bertubi-tubi yang di layangkan padanya. Tidak sampai di situ, orang itu kembali menyerang Lily dan menginjak dengan keras kedua kaki Lily yang terluka. Sontak Lily meraung dan menjerit keras merasakan sakit luar biasa pada kakinya.
Darah dari kakinya kembali menetes, Lily sudah tidak mampu menahan tangisnya.
Orang itu tertawa puas mendengar jeritan Lily.
"Ini akan menjadi penutup yang Indah Lily." Ucap orang itu, Ia mengangkat sebuah balok, dan,
Brukk!
Balok itu layangkan ke arah dada dan kepala Lily.
Lily mulai lunglai, pengelihatannya mulai gelap, tapi Ia masih berusaha menjerit semampunya, berharap ada orang yang mendengar rintihannya.
"To—tolong...." Ucap Lily sebelum benar-benar kehilangan kesadarannya. Orang misterius itu tertawa puas melihat keadaan Lily.
Brukk!
Tiba-tiba pintu ruangan di dobrak, pintu itu langsung terpental keras. Orang misterius itu tertegun, tawanya langsung berubah dengan ketakutan, saat melihat tiga orang Pria memergoki aksinya.
*Beberapa menit sebelumnya.
Adrian yang baru keluar dari ruangan Dosen, berjalan ke arah perpustakaan, berpapasan dengan Pak Adijaya dan Alexander.
Adrian sedikit membungkuk-kan badannya ke arah mereka sebagai tanda hormat, dan di balas dengan senyuman oleh Pak Adijaya dan Alexander. Ke tiga orang itu tiba-tiba terlonjak karna mendengar jeritan minta tolong.
Sontak ke tiga orang itu mencari sumber suara yang terdengar dari arah perpustakaan. Di dalam perpustakaan, mereka tak lagi mendengar suara jeritan, melainkan suara tertawa dari ruangan kecil yang ada di bagian sudut perpustakaan itu.
Ke tiga orang itu saling berpandangan, tanpa berbicara, pikiran mereka nampak searah, yaitu sama-sama penasaran dan merasa ada yang tidak beres dari ruangan kecil itu.
Mereka menghampiri ruangan itu dengan jalan mengendap-endap. Alexander langsung mendobrak pintu itu, hanya dengan satu kali tendangan.
Brukkk!
Hanya dengan satu kali tendangan, sudah mampu merusak semua engsel pintu itu.
****
Ketiga orang itu terperanjat melihat isi ruangan itu. Nampak seseorang berpakaian badut, dan seorang wanita pingsan dalam keadaan kaki dan tangannya terikat, banyak darah yang berceceran di lantai.
"Lily?" ucap ke tiga orang itu bersama'an.
Alexander langsung membopong tubuh Lily dan melarikannya ke rumah sakit. Sedangkan Adrian dan Pak Adijaya menangkap pelaku yang masih berpakaian badut itu.
Amarah Adrian menyeruak, Ia naik pitam melihat keadaan Lily yang terluka parah. Adrian sangat yakin, mental Lily akan kembali down karna peristiwa ini. Ia merutuki dirinya sendiri karna terlambat menolong Lily.
Adrian langsung menghajarnya membabi buta, orang itu merintih di balik topeng badutnya. Adrian yang penasaran, menarik paksa topengnya.
Pak Adijya dan Adrian tercengang, melihat sosok di balik topeng itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Uswatun Kasanah
ih orang gak punya hati
2022-05-31
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hai kak😊
asisten dadakan masih setia berkunjung kembali😉
mampir yuk
semangaaatt ya💪
2020-12-25
0
Anaata Sya
Aduh Lilyy!!
Keep spirit!!
Salam JTK
2020-11-30
0