Mr. ALEXANDER

Siang itu, Mobil Aldi melaju meninggalkan kampus Lily, Aldi menghentikan laju mobilnya di salah satu butik yang tak jauh dari cafe milik Lily.

"Lo tunggu di sini bentar, gue masuk dulu." Ujar Aldi, yang kemudian menutup pintu mobil dan melangkah ke dalam butik.

15 menit kemudian. Aldi datang membawa sebuah paperbag.

Aldi melirik ke arah Lily yang masih menangis, "Udah! lo gk usah nangis. Bentar lagi kita nyampe di cafe, lo gk maukan, anak-anak di cafe pada curiga. Gue sengaja jemput lo, Mr.Alex udah ada di cafe. Tadi dia sementara memberikan seminar sama tamunya, jadi gue rasa itu waktu yang pas gue jemput elo. Lo harus bisa memberikan kesan pertama yang baik untuk dia. Kali aja, dia mau langganan ama cafe kita. Tapi, ngelihat keada'an lo yang terus nangis gini, gue jadi ragu," ujar Aldi yang berusaha mengalihkan kesedihan sahabatnya.

Lily yang mendengar penuturan Aldi merasa Apa yang di katakan Aldi ada benarnya. Ia perlahan mulai menyeka air matanya.

"Sorry..., gue udah ngerepotin lo, gue akan berusaha memantapkan hati Mr.Alex, agar mau langganan dengan cafe kita," ucap Lily sambil tersenyum tipis meskipun Ia masih berusaha menaham kesedihannya.

"Nah, Ini baru Loly yang gue kenal, ini ambil, ganti baju lo, gue nunggu di luar." Ucap Aldi sambil memberikan sebuah paperbag yang Ia beli di butik.

Lily mengganti pakaiannya di dalam mobil Aldi. Kaca film yang terpasang full di kaca mobil Aldi, membuat orang yang berada di dalam mobil tidak terlihat dari luar.

Setelah selesai, Lily memanggil Aldi masuk kembali ke dalam mobil. Aldi kembali melajukan mobilnyake arah Lily's Cafe yang berjarak 200 meter lagi dari tempatnya berhenti.

Mereka sampai di depan Lily's Cafe.

Cafe yang tidak begitu besar, tapi memiliki desain yang cukup menarik, memiliki jendela kaca yang cukup besar, dan bunga yang menjuntai menghiasi bagian luar cafenya.

Visual Lily's Cafe

Jangan lupa warna kesukaan Lily. Purple. yah guys 😂

Terlihat beberapa pengunjung sudah mulai menikmati hidangan di atas mejanya, dan beberapa pengunjung lagi masih berbincang satu sama lain.

Aldi dan Lily melangkah ke dapur mencari ke tiga sahabatnya.

Riko yang melihat kedatangan mereka langsung menyunggingkan senyum lebar di wajahnya.

"Wah, Alhamdulillah. Pas banget, kalian datang di waktu yang tepat," ucap Riko yang membawa nampan berisi beberapa gelas minuman.

"Tumben lo bilang Alhamdulillah. Biasanyakan elo orang yang paling suka ngeluh dan gk tau cara bersyukur," ledek Dito.

"Udah yah Dito.. , jangan mulai lagi deh! Gue itu capek. Pagi-pagi buta udah belanja kepasar, gue males ketemu sama ibu-ibu rempong, ntar gue di ledekin Ganteng-ganteng tukang nawar. Dasar lambe turah, gue cuma gk mau kualat ngelawan emak-emak. Gue beneran capek, mana belanjaan tadi pagi banyak banget lgi," keluh Riko yang memang terlihat sangat letih.

"Ya udh sini, biar gue yang ngantar minumannya, lo istirahat gih, di kamar atas," Ucap Lily sambil merebut nampan yang berisi beberapa gelas minuman.

"Makasih ya Ly.... Elo emang bos terbaik. Ini di antar ke meja no 11 yah," Ucap Riko yang sudah melompat kegirangan.

"Dasar betina," ledek Bryan yang merasa risih dengan tingkah Riko.

"Serah lo..., mau manggil gue Rika, betina, Pinkyboy, atau bunga-bunga berjalan. Kali ini gue gk peduli, gue ngantuk. Badan gue rasanya udah remuk." Ucap Riko yang kemudian melangkah ke kamar di lantai atas.

Lily, Aldi, Bryan dan Dito terlihat sibuk siang itu. Mereka memberikan pelayanan terbaik untuk tamu Mr.Alex.

Setelah memastikan semuanya tersaji dengan baik. Mereka berjalan bersama ke arah meja kasir dan duduk di sana, mereka mengobrol sambil sesekali tertawa karna candaan yang mereka lontarkan satu sama lain. Lily melupakan sejenak peristiwa yang membuatnya sedih di kampus tadi.

"Dito, Bryan..., Dimana Mr.Alex? kok belum kelihatan sih, tamunya udh pada selesai makan, tapi kok dia belum nongol-nongol juga sih?" tanya Lily yang penasaran dengan sosok Mr.Alex.

"Oh, Mr.Alex.... Dia ada di ruang VIP di lantai atas, tadi Ia sempat berbaur dengan tamunya. Tapi, setelah seorang Pria paruh bayah muncul, Ia memutuskan naik ke lantai atas. Sepertinya orang itu adalah orang penting," jawab Dito. Lily hanya ber-oh-ria saja mendengarnya.

15 menit kemudian. Terlihat seorang pria tampan, dan seorang pria paruh baya yang sangat Ia kenal.

"Nak Lily yah? Yang kuliah jurusan Manajemen bisnis?" tanya pria paruh baya itu, memastikan orang yang ada di depannya.

"Iya Pak," Ucap Lily sopan sambil membungkuk sedikit sebagai penghormatan kepada Pak Adijaya.

"Siapa Ly...?" bisik Bryan.

"Pak Adijaya, Dosenku di kampus," jawab Lily kembali berbisik kepada Bryan.

Aldi, Dito dan Bryan langsung berdiri sebagai tanda hormat kepada Dosen sahabatnya itu.

"Wah, Nak Lily kerja disini sebagai kasir? Nak Lily mandiri juga yah. Oh iya..., salam sama pemiik cafe ini Nak Lily, masakannya enak-enak," puji Pak Adijaya.

Aldi, Bryan, Dito dan Lily saling melirik mendengar ucapan Pak Adijaya.

"Iya benar. Saya setuju dengan Ucapan Pak Adijaya. Sudah cukup lama saya tidak berkunjung ke Jepang. Jujur saja, ini sedikit mengobati rasa rindu saya pada Negri Sakura itu. cita rasa Jepangnya sangat kental sekali," puji Mr.Alex.

"Oh, Anda ini Mr.Alex yah...? Maaf Tuan saya tidak tahu," ucap Lily sambil tersenyum kecut.

"Iya tidak papa Nona. Oh iya..., bolehkah saya bertemu dengan pemilik cafe ini? Saya mau bertemu dengan orang cerdas yang pandai melihat peluang bisnis ini," ujar Mr. Alex.

"Emm.. Anu..., sebenarnya pemilik cafe ini adalah Loly..., eh maksud saya Lily," ucap Aldi gugup.

"Srius Nak Lily yang punya cafe ini?" tanya Pak Adijaya yang ingin memastikannya, Ia masih tidak percaya.

Lily mengangguk.

"Benar Pak, saya pemilik cafe ini, tapi saya tidak sendiri, saya dibantu oleh ke empat sahabat saya," ucap Lily merendah. Ia merasa, kesuksesan cafenya tak lepas dari kerja keras ke empat sahabatnya.

"Wah..., Bapak tidak menyangka, Nak Lily tidak hanya cerdas, tapi juga cukup cermat melihat peluang bisnis dan mengembangkannya dengan baik," puji Pak Adijaya.

"Benar yang Pak Adijaya katakan, aku bahkan cukup kagum padamu Nona Lily. Tadinya, yang ada di pikiran ku, pemilik cafe ini adalah seorang yang sudah matang, sudah menikah dan sukses besar dalam bidang kuliner. Tapi ternyata pemiliknya seorang Nona muda yang bahkan belum lulus kuliah. Setelah aku pikir-pikir, sepertinya akan sangat menyenangkan menjalin kerja sama dengan anda Nona. Mungkin kedepannya, aku akan lebih sering merepotkan Anda, Aku memilih cafe anda, untuk mengadakan event dan seminarku di kota ini," ucap Mr. Alex sambil tersemyum manis ke arah Lily

"Wah, Alhamdulillah, suatu kehormatan untuk kami, Mr. Alex mau berlangganan dengan cafe kami yang cukup sederhana ini," jawab Lily senang.

Mr.Alex hanya tersenyum mendengar penuturan Lily. Mereka berdua pun pamit kepada Lily dan teman-temannya.

Setelah Mr.Alex pamit, mereke memutuskan menutup cafenya, karna persedia'an makanan di dapur sudah habis tak tersisa.

"Kalian pulang duluan aja, hari ini cukup melelahkan. Makasih atas kerja keras kalian hari ini. Gue mau rebahan dulu di kamar atas," Ujar Lily, Ia memang merasa sangat lelah. Setelah membersihkan dan merapikan cafenya, Ia meminta kepada sahabat-sahabatnya untuk pulang dan beristirahat.

Mereka mengguk, Riko yang sudah bangun, sempat membantu mereka semua. Riko, Dito dan Bryan pulang lebih dulu.

Sedangkan Aldi, masih kepikiran dengan Lily. Ia yakin, Lily pasti masih sedih mengingat kejadian tadi siang.

"Lo gk pulang Ly...?" Tanya Aldi.

"Gue gk mau pulang kerumah laki-laki itu, gue nginap di sini aja,"

"Lo yakin mau nginap di sini? Atau lo mau gue anterin kerumah Uncle Bos?" tanya Aldi, yang memang khawatir meninggalkan Lily di cafe sendiri.

"Gk perlu! ntar Ayah curiga lagi. Kalo aku kesana sendiri, pasti dia nanya'in keberadaan Rian," ucap Lily cepat.

"Ya udah..., serah lo! tapi kalo ada apa-apa langsung hubungin gue, atau anak-anak yang lain," ucap Aldi yang terlihat pasrah.

Dan hanya di balas anggulan oleh Lily.

Setelah kepergian Aldi. Lily melangkah ke kamar yang terletak di lantai 2 cafenya. Lily termenung, Air matanya kembali menetes mengingat kejadian di kampus.

"Kenapa kau begitu membenciku Adrian?" Ucap Lily lirih.

*****

Malam hari, dikediaman Wijaya.

Adrian meletakkan salep pemberian Bi Nia di atas meja. Ia memandangi wajahnya di depan cermin, terlihat lebam di pelipis dan sudut bibirnya yang telah di olesi salep.

"Berani sekali Aldi meninggalkan luka lebam di wajah ku, hingga mengurangi ketampananku," ucap Adrian, yang kemudian berjalan ke arah balkon kamar.

Ia menenangkan dirinya di bawah sinar bulan yang cukup terang. Terpaan angin malam seolah mampu mendinginkan kembali jiwanya, yang hampir terbakar oleh dendam.

Saat sedang menikmati kesendiriannya malam itu, terdengar suara ketukan di balik pintu kamarnya.

Adrian berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Ceklekk!

Terlihat Arya berdiri di belakang kamarnya sambil membawa beberapa tumpukan map.

"Ada apa?" tanya Adrian.

"Tadi kamu janji mau datang ke kantor, aku tungguin gk nongol-nongol," jawab Arya.

"Oh itu.... Tadi aku kesiangan saat ke kampus, dan tadi siang...," ucapan Adrian langsung berhenti karna Arya menekan luka lebam di pelipisnya.

"Awww.. Apa'an sih? kamu pikir ini gk sakit!" pekik Adrian sambil melirik tajam ke arah Arya.

"Itu kenapa? Kok bisa sampe lebam gitu?" tanya Arya penasaran.

"Kena tonjok," Jawab Adrian sambil membuang muka ke arah samping.

"Hahah.... Siapa yang berani nonjok Adrian Wijaya sampe memar gini? Pengen aku kasih komisi, aku akan jadi penggemar beratnya," Ucap Arya sambil terkekeh.

"Apa'an sih? Gk lucu tau!" gerutu Adrian dengan wajah kesalnya

"Sorry... sorry," Ucap Arya sambil berusaha menahan tawanya.

"Ini gue kesini mau nganterin beberapa berkas yang harusnya kamu tanda tangani tadi. Sekalian kamu cek berkas yang ada di Map abu-abu, ada beberapa berkas yang harus kamu selesaikan disitu," ucap Arya sambil menyodorkan 7 tumpukan Map kepada Adrian.

"Oh iya,, satu lagi. Kalo bisa, semuanya selesai sebelum jam 10 besok," sambung Arya. yang kemudian pamit sambil berjalan ke arah tangga.

Adrian dengan langkah berat, berjalan ke arah ruang kerja yang biasa di gunakan Pak Wijaya.

"Aku sebenarnya malas banget lihat tumpukan kertas sebanyak ini, tapi Papa selalu bisa menyelesaikan semuanya tanpa mengeluh. Aku juga harus bisa! Rian janji Pa, mulai detik ini akan mengurus perusahaan dengan baik." Gumam Adrian sambil menatap foto Pak wijaya yang terletak di sudut meja kerjanya.

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam. Adrian menyelesaikan semuanya. Meskipun harus berulang kali menelpon Arya untuk membimbingnya.

Rian melangkah keluar dan berjalan ke arah dapur di lantai bawah. Ia merasa, suasana rumahnya sudah sangat sepi. Bi Nia sudah tidak terlihat lagi.

Adrian melirik ke arah jam tangan Rolex miliknya. Waktu sudah menunjukkan pukul 1:15.

"Pantas saja, pasti semua orang sudah tidur." Gumam Adrian.

Setelah meneguk segelas air dingin Adrian kembali melangkah ke arah tangga menuju kamarnya, tapi saat melewati kamar Lily, Adrian terkejut lampunya mati.

"Apa dia sudah tidur yah?" gumam Adrian.

Adrian yang penasaran, memberanika diri membuka pintu kamar Lily. Adrian terperanjat melihat kamar itu kosong.

"Pasti wanita itu balik kerumah orang tuanya, berani sekali Ia mempermalukan ku di hadapan kedua orang tuanya, pasti saat ini dia sudah mengadu," ucap Adrian berang.

Adrian kemudian berjalan ke arah kamarnya dengan langkah gusar.

******

Pagi itu, setelah sarapan. Adrian langsung melajukan mobilnya ke kantor. Ia terlihat tampan dengan setelan jas lengkapnya, meskipun Ia di bantu Bi Nia untuk memasang dasinya. Karna Adrian memang tak tahu memakai dasi.

Arya yang melihat kedatangan Adrian langsung menyunggingkan senyum lebar di wajahnya.

"Akhirnya kamu datang juga," ucap Arya.

"Tentu saja, dua hari ini, jadwal kuliah ku kosong," balas Adrian, sambil berjalan beriringan dengan Arya menuju ruangannya yang berseblahan.

"Baguslah, kalo gitu, besok kita akan pergi meninjau proyek yang di bangun oleh Pak Wijaya 3 bulan lalu," ujar Arya.

"Terserah kau saja. Kamu atur saja jadwal yang harus aku kerjakan. Tapi ingat, jangan bertepatan dengan jadwal kuliahku. Lagi pula, beberapa bulan lagi, aku akan wisuda, setelah itu aku akan fokus mengurus perusaha'an," Ucap Adrian.

"Iya tenang saja, aku akan mengatur nya dengan baik. Masuklah keruangan mu, beberapa menit lagi aku akan datang membawa beberapa berkas yang harus kamu cek," ucap Arya, yang mulai masuk keruang kerjanya. Adrian pun mengangguk dan masuk keruang kerjanya.

25 menit berlalu, Arya masuk keruang kerja Adrian.

"Adrian..., ini adalah berkas kerja sama kita dengan Pak Hendra. Jam 10 nanti, kita akan mengadakan meeting di kantornya, aku akan mendampingimu. Persiapkan dirimu menghadapi meeting pertamamu," ucap Arya, sebelum berjalan keluar menuju keruangannya.

Adrian yang mendengar ucapan Arya, langsung terlonjak.

"Pasti Pak Hendra akan naik pitam bertemu dengan ku. Tapi hadapi saja, Aku tidak sepengecut itu." Batin Adrian.

...______________________________...

Makasih kakak Udh mampir 💞

Jangan lupa Like, comen , dan Vote yah kakak.💞

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

jejak lagi kak😊

2020-11-24

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

❤️

2020-11-21

0

Elmoo

Elmoo

selalu kasih like

2020-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 PERJODOHAN
2 TRAGEDI
3 WIJAYA DAN HENDRA
4 MENGHIBUR ADRIAN
5 DENDAM
6 PERNIKAHAN SEDERHANA
7 TINGGAL DI RUMAH MERTUA?
8 KEDIAMAN WIJAYA
9 YAKINIKU
10 FRIENDSHIP
11 TANGISAN LILY
12 Mr. ALEXANDER
13 SALAH PAHAM
14 KEPANIKAN ADRIAN
15 KENANGAN MENYAKITKAN
16 SEBUAH PERHATIAN?
17 PELUKAN PERTAMA
18 PENGANIAYAAN DI KAMPUS
19 CEMBURU?
20 DI SUDUTKAN
21 FIRST KISS
22 MEMBERI "HAK" MU
23 AMELIA
24 Mr. X Is Back
25 KEMBALI DI TEROR
26 TANGAN KANAN Mr. X
27 RACUN PELEMAH SARAF
28 FIRST MISSION
29 FIRST MISSION PART II
30 MINYAK ANGIN
31 AIR MATA LILY
32 MEMBERIMU PELAJARAN
33 CEROBOH
34 PERASAAN IBA ARYA
35 GADIS KERAS KEPALA
36 PSIKOPAT
37 KEGELAPAN
38 RENCANA Mr. X
39 MENGUSIR DINI
40 CLUB MALAM
41 BERUBAH
42 KABAR DUKA
43 SETITIK KECURIGAAN
44 PENANGKAPAN
45 WANITA GILA
46 ANTARA BUNGLON DAN IBU TIRI
47 TATAPAN BERAPI-API
48 SALING MENGAGUMI
49 WEDDING ANDREW & ANGEL
50 TAK MEMINTA LEBIH
51 MORNING KISS
52 JEBAKAN
53 SEPENGGAL KISAH KELAM I
54 SEPENGGAL KISAH KELAM II
55 BERANGKAT KE JEPANG
56 KYOTO, I'M COOMING
57 BERHASIL DI JEBAK
58 PENCULIKAN LILY
59 MENYUSUL KE JEPANG
60 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
61 MENGHENTIKAN PENCARIAN
62 KETAHUAN
63 KEINARA
64 PENCURI
65 KATSUMI DAN KENJIRO
66 STASIUN TOKYO
67 SIASAT ICHIRO
68 NYONYA YUUNA
69 HIDEYOSHI CORPORATION
70 BERDAMAI
71 MY NAME IS YURI.
72 MENEMUI LILY
73 TERUNGKAP
74 SEMAKIN MELEMAH
75 BERTEMU KEMBALI
76 FAKTA YANG KEINARA TEMUKAN
77 SADAR
78 AKU SANGGUP
79 SHE IS DEAD
80 DUKA ALEX
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PERJODOHAN
2
TRAGEDI
3
WIJAYA DAN HENDRA
4
MENGHIBUR ADRIAN
5
DENDAM
6
PERNIKAHAN SEDERHANA
7
TINGGAL DI RUMAH MERTUA?
8
KEDIAMAN WIJAYA
9
YAKINIKU
10
FRIENDSHIP
11
TANGISAN LILY
12
Mr. ALEXANDER
13
SALAH PAHAM
14
KEPANIKAN ADRIAN
15
KENANGAN MENYAKITKAN
16
SEBUAH PERHATIAN?
17
PELUKAN PERTAMA
18
PENGANIAYAAN DI KAMPUS
19
CEMBURU?
20
DI SUDUTKAN
21
FIRST KISS
22
MEMBERI "HAK" MU
23
AMELIA
24
Mr. X Is Back
25
KEMBALI DI TEROR
26
TANGAN KANAN Mr. X
27
RACUN PELEMAH SARAF
28
FIRST MISSION
29
FIRST MISSION PART II
30
MINYAK ANGIN
31
AIR MATA LILY
32
MEMBERIMU PELAJARAN
33
CEROBOH
34
PERASAAN IBA ARYA
35
GADIS KERAS KEPALA
36
PSIKOPAT
37
KEGELAPAN
38
RENCANA Mr. X
39
MENGUSIR DINI
40
CLUB MALAM
41
BERUBAH
42
KABAR DUKA
43
SETITIK KECURIGAAN
44
PENANGKAPAN
45
WANITA GILA
46
ANTARA BUNGLON DAN IBU TIRI
47
TATAPAN BERAPI-API
48
SALING MENGAGUMI
49
WEDDING ANDREW & ANGEL
50
TAK MEMINTA LEBIH
51
MORNING KISS
52
JEBAKAN
53
SEPENGGAL KISAH KELAM I
54
SEPENGGAL KISAH KELAM II
55
BERANGKAT KE JEPANG
56
KYOTO, I'M COOMING
57
BERHASIL DI JEBAK
58
PENCULIKAN LILY
59
MENYUSUL KE JEPANG
60
BERTEPUK SEBELAH TANGAN
61
MENGHENTIKAN PENCARIAN
62
KETAHUAN
63
KEINARA
64
PENCURI
65
KATSUMI DAN KENJIRO
66
STASIUN TOKYO
67
SIASAT ICHIRO
68
NYONYA YUUNA
69
HIDEYOSHI CORPORATION
70
BERDAMAI
71
MY NAME IS YURI.
72
MENEMUI LILY
73
TERUNGKAP
74
SEMAKIN MELEMAH
75
BERTEMU KEMBALI
76
FAKTA YANG KEINARA TEMUKAN
77
SADAR
78
AKU SANGGUP
79
SHE IS DEAD
80
DUKA ALEX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!