MENGHIBUR ADRIAN

Lily yang mendengar cerita Ayahnya, masih sangat penasaran, dan kembali bertanya,

" Lalu Ayah? Apa Dia benar-benar kembali?"

"Ya tentu, Nak. Sahabat Ayah itu adalah orang yang sangat memegang janjinya, dan benar-benar datang menjemput Ayah. Dia kembali setelah pergi 3 tahun lamanya. Awalnya, Ayah mengira dia sudah melupakan janjinya, tapi sore itu dia datang dengan mengendarai mobil Holden Kingswood mewah miliknya, yang awalnya Ayah pikir, itu mobil salah seorang pejabat negara yang datang memberi santunan pada orang miskin seperti Ayah. Ternyata, yang keluar adalah Wijaya dengan setelan mahalnya, Ia membawa banyak coklat, dan tak lupa Ia membeli alas kaki untuk kami. Ayah sangat senang melihat kedatangannya. Kami langsung berpelukan. Setelah menginap satu malam. Keesokan paginya, Ia pamit dan meminta Izin pada kakek serta nenekmu untuk membawa Ayah ke kota. Ia butuh orang kepecayaan yang bisa membantunya mengurus perusaha'an besar milik orang tua Bi Siti. Tak butuh waktu lama, setelah keberangkatan kami ke kota, pekerjaan kami berkembang pesat banyak kemajuan dari perusaan Wijaya. Akhirnya, Ia mempercayakan kepada Ayah mengurus perusaahaan cabang, yang Ia janjikn akan menghadiahkannya untuk Ayah, jika Ayah mampu mengembangkannya dengan baik. Dan lihat lah nak! Alhamdulillah, sekarang kita bahkan mempunyai beberapa cabang perusahaan lain, ini tak lepas dari bantuan Wijaya." Cerita Hendra yang tak habis-habisnya mengungkit kebaikan mendiang Wijaya.

"Setelah kesuksesan kami. Ayah kembali ke kampung dan membeli tanah yg cukup luas di sekitar gubuk tua Ayah. Dan akhirnya, membangun Villa disana, yang tiap hari raya selalu kita kunjungi. Sedangkan Wijaya, dia lebih memilih menghibahkan tanahnya untuk menjadi puskesmas darurat di desa terpencil itu." Sambung Hendra

"Lily baru tau, Yah. Lily merasa bertambah kehilangan dengan kepergiaannya, setelah Ayah bercerita tentang kebaikan Papa Wijaya," Ucap Lily dengan mata kembali berkaca-kaca.

"Rasanya ini lebih dari sekedar kehilangan, Nak. Ayah sudah menganggapnya saudara, bahkan Ayah tidak sanggup untuk pergi melihat jenazahnya, tapi mungkin Ayah akan menjadi orang yang sangat menyesal jika tak bisa melihat wajahnya sebelum di kubur, Setelah ini Ayah akan bergegas mengurus pemakamannya. Kau kembali lah ke kamarmu, Nak. Dan beristirahatlah." Ucap Hendra pada Lily yang kemudian di balas anggukan oleh Lily.

***

Setelah beberapa hari berlalu, Pak Hendra, Ibu Dila dan Lily sudah di bolehkan pulang. Berbeda dengan Adrian, yang bahkan hingga kini belum sadar-sadar. Lily selalu datang kerumah sakit menunggunya dengan sabar, Ia mengabaikan cafenya yang harusnya Ia kelola demi menjaga Adrian. Lily bahkan tanpa sadar kehilangan beberapa Kg berat badannya.

*Pagi itu, Di Rumah Sakit.

"Aduh, Sakit banget..," ucap Adrian memegang kepalanya yang masih terlilit perban, Ia mulai sadar dari koma, Ia mengedarkan pandangannya di sekeliling ruangan untuk mengetahui dimana dia berada saat ini.

"Hati-hati Tuan! Jangan terlalu di paksa," ucap Dokter muda yang melihat Adrian bersusah payah bangun dari hospital be**d-nya.

"Apa yang terjadi dengan saya Dok?" tanya Adrian, sambil berusaha mengingat kejadian yang menimpanya hingga akhirnya masuk Rumah Sakit.

"Anda kecelakaan, Tuan. Mobil anda jatuh di jurang yang ada di sisi jalan menuju puncak, dan Anda koma beberapa pekan. Hingga akhirnya, Pak Hendra memutuskan merujuk Anda kerumah sakit ini agar perkembangan kesehatan Anda lebih mudah Ia pantau." Jawab dokter itu sembari memberi penjelasan pada Adrian.

Adrian yang mendengar penjelasan Dokter itu seketika, langsung memngingat kejadian kecelakaan itu.

"Mamaa... Papa.... Bagaimana keadaan kedua Orang Tua say, Dok?" tanya Adrian penasaran, yang tiba-tiba khawatir dengan keadaan orang tuanya.

"Maaf Tuan Adrian , kami tidak bisa menyelamatkan nyawa mereka berdua. Ibu Siska meninggal di tempat kejadian, dan Pak Wijaya hanya sempat di rawat 30 menit, sebelum akhirnya Ia menghembuskan nafas terakhirnya." Ucap Dokter muda itu dengan pelan, Ia cukup tau, berita ini akan mengguncang batin Adrian.

Mendengar penuturan dokter itu , Adrian histeris seketika.

""Ti_tidak mungkin..., tidak mungkin... , jangan bohong Dok!" Bentak Adrian.

"Tenang Tuan Adrian," ucap dokter itu yang berusaha menenangkan Adrian.

Lily yang baru tiba dari kantin rumah sakit untuk sarapan, kaget melihat Adrian sudah sadar, dan membuatnya lebih terkejut Adrian nampak seperti orang yang sangat depresi sambil terus memanggil Mama dan Papanya.

Lily berusaha mendekati Adrian dan meredamkan kesedihanya.

"Rian..., tenang Rian..., tenang..., Sadar..., Aku yakin mereka sekarang udah bahagia di syurga, mereka akan sedih jika tahu keadaan mu seperti ini." Hibur Lily

"Diam kau! " bentak Adrian.

"Ini semua gara-gara kamu dan keluarga kamu, Aku tak akan tinggal diam, kenapa waktu itu kamu harus menyambar mobil kami dengana kencang, hingga mobil kami harus terpental dan akhirnya jatuh di jurang? Akan ku buat kau menderita! Akan ku balas kau! Pasti! " Sambung Adrian yang sempat menjeda kata-katanya. Ia kemudian melirik Lily dengan tatapan bengisnya.

Lily masih berusaha setenang mungkin , Ia tidak terpancing sama sekali, Ia cukup tau, keadaan Adrian sekarang benar-benar rapuh

"Istigfar Rian. Kematian tidak dapat di tunda dan di majukan meski sedetik pun, kita tidak pernah tau nasib kita kedepannya" Ucap Lily pada Adrian.

"Diam...! Aku bilang Diam...! Aku kehilangan Orang Tua ku karna kalian, dan sekarang kamu menceramahi ku untuk menutupi kesalahan kalian. Sekarang aku sendiri, Aku kehilangan mereka berdua... Aku... Hiksss.... " Adrian sudah tidak mampu melanjutkan ucapannya, hanya isakan tangis yang menghiasi bibirnya.

"Siapa bilang kau sendiri? Aku sudah berjanji pada Papa Wijaya dan Mama Siska untuk selalu menemanimu. Tenanglah! tolong jangan menangis seperti ini," bujuk Lily dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Adrian merasa Ucapa Lily cukup bijak. Tapi Ia masih butuh waktu untuk menerima semua ini, Adrian kemudian, diam dan menyeka air matanya, meskipun di dalam hantinya dendam itu masih membara.

Setelah melihat Adrian sudah bisa mengendalikan dirinya, Dokter berkata pelan pada Lily.

"Nona.... Sebaiknya, bawa Tuan Adrian untuk berjalan-jalan di luar, selagi udara masih sangat segar,"

"Tidak! Aku tidak mau di dorong dengan wanita itu!" tolak Adrian dengan cepat.

"Tenanglah Tuan Adrian! Udara segar sangat baik untuk menenangkan fikiran, ini akan membuat anda sedikit relax." Bujuk dokter itu.

"Naiklah ke kursi roda ini," sambungnya, sambil memberikan lengannya untuk membantu Adrian duduk di kursi roda.

Adrian dengan sangat terpaksa berdiri dari hospital bed-nya dan perlahan berjalan ke arah kursi roda di bantu oleh dokter.

Lily tersenyum melihat Adrian, yang akhirnya mau di ajak berjalan-jalan ke taman rumah sakit.

Lily perlahan mendorong kursi roda Adrian, dengan pelan keluar dari kamar perawatannya.

Lily meminta tolong pada seorang suster untuk ikut di belakangnya membawa nampan mini, yang berisi sarapan untuk Adrian.

Setelah sampai di sebuah lorong rumah sakit,

Lily mulai membuka percakapan dengan Adrian, Ia berniat menghibur Adrian.

"Lihatlah Rian, anak kecil itu! kasihan sekali dia. Dia masih sangat kecil untuk merasakan cobaan seberat itu."

Ucap Lily yang mengarahkan pandangannya kepada seorang anak laki-laki berumur 5 tahun, yang berjalan dengan tongkat dan kaca mata khas orang buta, anak itu berjalan beriringan bersama seorang wanita paruh baya.

Terpopuler

Comments

Khairunnisa

Khairunnisa

Kehilangan orang tua memang menyakitkan. Semoga Lily sabar menghadapi Rian.

2020-12-08

1

Wulandari

Wulandari

Hei kak..

Novel ROMANTIKA REMAJA & MIKAYLA hadir nih..

Jangan lupa mampir ya 👍👍😊😊😊🤗🤗🤗

2020-12-08

0

Caramelatte

Caramelatte

eyoo kakak aim kambekk yuhuuuu mangattzzz

2020-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 PERJODOHAN
2 TRAGEDI
3 WIJAYA DAN HENDRA
4 MENGHIBUR ADRIAN
5 DENDAM
6 PERNIKAHAN SEDERHANA
7 TINGGAL DI RUMAH MERTUA?
8 KEDIAMAN WIJAYA
9 YAKINIKU
10 FRIENDSHIP
11 TANGISAN LILY
12 Mr. ALEXANDER
13 SALAH PAHAM
14 KEPANIKAN ADRIAN
15 KENANGAN MENYAKITKAN
16 SEBUAH PERHATIAN?
17 PELUKAN PERTAMA
18 PENGANIAYAAN DI KAMPUS
19 CEMBURU?
20 DI SUDUTKAN
21 FIRST KISS
22 MEMBERI "HAK" MU
23 AMELIA
24 Mr. X Is Back
25 KEMBALI DI TEROR
26 TANGAN KANAN Mr. X
27 RACUN PELEMAH SARAF
28 FIRST MISSION
29 FIRST MISSION PART II
30 MINYAK ANGIN
31 AIR MATA LILY
32 MEMBERIMU PELAJARAN
33 CEROBOH
34 PERASAAN IBA ARYA
35 GADIS KERAS KEPALA
36 PSIKOPAT
37 KEGELAPAN
38 RENCANA Mr. X
39 MENGUSIR DINI
40 CLUB MALAM
41 BERUBAH
42 KABAR DUKA
43 SETITIK KECURIGAAN
44 PENANGKAPAN
45 WANITA GILA
46 ANTARA BUNGLON DAN IBU TIRI
47 TATAPAN BERAPI-API
48 SALING MENGAGUMI
49 WEDDING ANDREW & ANGEL
50 TAK MEMINTA LEBIH
51 MORNING KISS
52 JEBAKAN
53 SEPENGGAL KISAH KELAM I
54 SEPENGGAL KISAH KELAM II
55 BERANGKAT KE JEPANG
56 KYOTO, I'M COOMING
57 BERHASIL DI JEBAK
58 PENCULIKAN LILY
59 MENYUSUL KE JEPANG
60 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
61 MENGHENTIKAN PENCARIAN
62 KETAHUAN
63 KEINARA
64 PENCURI
65 KATSUMI DAN KENJIRO
66 STASIUN TOKYO
67 SIASAT ICHIRO
68 NYONYA YUUNA
69 HIDEYOSHI CORPORATION
70 BERDAMAI
71 MY NAME IS YURI.
72 MENEMUI LILY
73 TERUNGKAP
74 SEMAKIN MELEMAH
75 BERTEMU KEMBALI
76 FAKTA YANG KEINARA TEMUKAN
77 SADAR
78 AKU SANGGUP
79 SHE IS DEAD
80 DUKA ALEX
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PERJODOHAN
2
TRAGEDI
3
WIJAYA DAN HENDRA
4
MENGHIBUR ADRIAN
5
DENDAM
6
PERNIKAHAN SEDERHANA
7
TINGGAL DI RUMAH MERTUA?
8
KEDIAMAN WIJAYA
9
YAKINIKU
10
FRIENDSHIP
11
TANGISAN LILY
12
Mr. ALEXANDER
13
SALAH PAHAM
14
KEPANIKAN ADRIAN
15
KENANGAN MENYAKITKAN
16
SEBUAH PERHATIAN?
17
PELUKAN PERTAMA
18
PENGANIAYAAN DI KAMPUS
19
CEMBURU?
20
DI SUDUTKAN
21
FIRST KISS
22
MEMBERI "HAK" MU
23
AMELIA
24
Mr. X Is Back
25
KEMBALI DI TEROR
26
TANGAN KANAN Mr. X
27
RACUN PELEMAH SARAF
28
FIRST MISSION
29
FIRST MISSION PART II
30
MINYAK ANGIN
31
AIR MATA LILY
32
MEMBERIMU PELAJARAN
33
CEROBOH
34
PERASAAN IBA ARYA
35
GADIS KERAS KEPALA
36
PSIKOPAT
37
KEGELAPAN
38
RENCANA Mr. X
39
MENGUSIR DINI
40
CLUB MALAM
41
BERUBAH
42
KABAR DUKA
43
SETITIK KECURIGAAN
44
PENANGKAPAN
45
WANITA GILA
46
ANTARA BUNGLON DAN IBU TIRI
47
TATAPAN BERAPI-API
48
SALING MENGAGUMI
49
WEDDING ANDREW & ANGEL
50
TAK MEMINTA LEBIH
51
MORNING KISS
52
JEBAKAN
53
SEPENGGAL KISAH KELAM I
54
SEPENGGAL KISAH KELAM II
55
BERANGKAT KE JEPANG
56
KYOTO, I'M COOMING
57
BERHASIL DI JEBAK
58
PENCULIKAN LILY
59
MENYUSUL KE JEPANG
60
BERTEPUK SEBELAH TANGAN
61
MENGHENTIKAN PENCARIAN
62
KETAHUAN
63
KEINARA
64
PENCURI
65
KATSUMI DAN KENJIRO
66
STASIUN TOKYO
67
SIASAT ICHIRO
68
NYONYA YUUNA
69
HIDEYOSHI CORPORATION
70
BERDAMAI
71
MY NAME IS YURI.
72
MENEMUI LILY
73
TERUNGKAP
74
SEMAKIN MELEMAH
75
BERTEMU KEMBALI
76
FAKTA YANG KEINARA TEMUKAN
77
SADAR
78
AKU SANGGUP
79
SHE IS DEAD
80
DUKA ALEX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!