Hanum dan galang pun selesai makan dalam Susana yang hening tanpa ada pembicaraan apapun. akhirnya mereka memutuskan melanjutkan perjalanannya.
"mas Galang sudah pernah ke kampung xx(kampung halaman Hanum)...??"
"perna sekedar lewat saja".
"ya syukur deh jadi gak usah ngasi petunjuk arah kalo gitu,"
"iya dik Hanum bisa istirahat saja ,nanti saya bangunkan kalo sudah sampai,"
"dik..??" Hanum heran dengan penggilan baru Galang kepadanya.
"iya maaf kalo mau panggil nama saja kayaknya gak sopan, lagian usia dik Hanum kan lebih muda dari aku, jadi lebih baik aku panggil adik saja, gak apa kan..??"
"senyaman mas Galang aja lah.."
Hanum menikmati perjalanan tersebut dengan memandang keluar, karena sudah mau memasuki kawanan pedesaan, perkampungan juga mulai jarang sederet perumahan kemudian persawahan, sederet perumahan kemudian persawahan begitu seterusnya, tapi tiba2 pas lepas di area persawahan
bluuussss ciiiisssss ciiiiiiiiittttt
suara ban mobil Hanum mengalami kebocoran disebabkan melindas sesuatu yang menyebabkan ban tersebut bocor.galang segera menepikan mobil tersebut.
" sepertinya bannya bocor dik, ada dongkrak dan ban serep kan.?"
"ada mas, memang mas Galang bisa, kalo tidak bisa biar saya telpon orang bengkel, ini kan sudah dekat kampung ku ,aku ada kenalan orang bengkel yang dekat dengan sini."
" gak usah telpon ini kan sudah hampir tengah malam dik, aku bisa kok ganti sendiri."
" ya sudah mari saya bantu."
akhirnya Galang melepas ban yang bocor dengan ban cadangan , karena letak ban dibawah(tau lah ya tempat ban serep dimana😁😁), tanpa alas Galang mengambil dan menaruk kembali ban yang bocor, akhirnya membuat baju dan wajahnya kotor.
Hanum mengambil tisu dan membantu mengelap wajah Galang. jarak mereka begitu dekat, tanpa Galang sadari yang rencananya mau melarang Hanum mengusap wajahnya tanpa sengaja memegang tangan Hanum, mereka saling berpandangan dan hanyut dalam rasa rasa yang salah dalam hati masing2.
"maaf mas gak sengaja, tadi itu spontanitas aja ingin membantu,"
"tak apa dik, saya sangat berterima kasih, saya yang malah tidak sopan bertindak seperti itu pada calon atasan."
" apa sih mas, ini usaha bukan seperti perusahaan besar seperti yang lain mas. usaha kecil2an dikampung jadi gak usah terlalu formal."
" gak boleh gitu dik, siapa tau kedepannya jadi usaha yang maju dan bertambah besar iyakan,"
"aamiinn, sepertinya aku salah nih kalo naruk mas di posisi driver, aku harus banyak minta saran mas Galang ni buat management kantor usaha kecilku ".
"siap ditempatkan dimana pun dik, asal mampu mengerjakannya insyaalloh aku kerjakan."
"bahkan kau tempatkan dihatimu aku juga mau banget dik, gila gila jangan berfikir aneh2 Galang,kau sudah punya anak juga istri, tapi rasa apa ini ,kenapa begitu nyaman ada disisinya Hanum ya Tuhan .rasa ini salah jangan keterusan galang ,jangan," batin Galang campur aduk.
"kita lihat nanti ya mas, karena mas berpengalaman kita pasti mendengarkan apapun saran mas nantinya,"
"kita, maksud dik Hanum ..?"
" iya mas aku buka usaha ini dengan sahabatku Joko ,besok mas pasti ketemu kok dengan dia,".
deg deg deg hati Galang tiba2 sedikit gak nyaman saat Hanum bicara soal Joko
" jadi aku nanti punya dua pimpinan disini he he he"
" apa sih mas, gak usah berfikir aneh2, Joko orangnya baik kok."
" gak apa kok dik cuma bercanda,"
" kok kita malah ngobrol sih mas, ayo kita lanjutkan perjalanan sudah hampir tengah malam ini."
" iya ayo dik, tapi maaf aku mau ganti bajuku dulu ini kotor banget, dik Hanum masuk aja ke mobil duluan ,"
Galang mengambil baju di koper nya dia melepas baju kotornya dan saat melihat kaca spion tanpa sengaja Hanum melihat dada bidang Galang walau dalam pencahayaan yang minim tapi masih bisa terlihat soalnya kulit Galang putih,
"dia baik, ganteng ,bodynya sempurna, tapi dia milik orang, ada apa denganku, ini hanya rasa kagum saja iya pasti cuma rasa kagum" batin Hanum.
"sudah selesai ayo kita lanjutkan perjalanan kita dik, jangan lupa sabuk pengamannya pasang kembali dik,"
karena Hanum melamun jadi tidak mendengarkan Galang bicara, Galang membantu memasangkannya, Hanum kaget karena tiba2 jarangnya dan Galang begitu dekat, dikiranya Galang hendak mencium dia.
"apa yang mas lakukan, jangan sembarangan ya," reflex Hanum mendorong Galang sampai terbentur
"maaf dik karena tadi aku minta adik memasang sabuk pangaman tidak dengar, akhirnya aku punya inisiatif memasangkan, sumpah dik aku gak ada maksud apa2,"
"oh maaf mas aku salah sangka, tadi aku melamun, maaf ya mas Galang jadi terbentur,"
"gak apa dik , maafkan aku juga yang sudah kurang ajar,"
akhirnya Hanum memasang sabuk pengamannya sendiri, mereka melanjutkan perjalanan dalam keheningan .
Hanum merasa bersalah sama Galang karena gara2 dia mendorong Galang dengan keras sampai Galang terbentur dengan keras juga,
"semoga pelipis dan pipinya tidak memar,"batin Hanum.
akhirnya mereka sampai dikampung halaman hanum tepat pukul dua dini hari. ya perjalanan agak sedikit lama karena berbagai insiden tadi terjadi.
"ini kan dik kampungnya ," Galang memecahkan keheningan.
"iya mas, 6 rumah dari sini rumahku, jadi pelan2 saja,"
"kita datang jam segini apa tidak menggangu ayah dan ibumu dik,"
"ayahku sudah meninggal mas, kalo mama biasanya jam segini sholat tahajud kalo gak tidur, ya kita sampai sebentar aku turun buka gerbang dulu,"
meski rumah di kampung tapi rumah Hanum seperti rumah2 mewah khas orang kaya.
Galang memarkirkan mobil digarasi , kemudian turun dan mengambil koper ,
setelah Hanum membuka pintu dengan kunci yang biasa dia bawa, agar kalo dia pulang seperti saat ini gak harus membangunkan mamanya, dia pun mengajak Galang masuk,
"ayo mas masuk "
"iya dik terima kasih,tapi beneran gak apa2 ini ada laki2 bertamu selarut ini ..??"
" udah gak apa, lagian ada mama juga, mas Galang istirahat di kamar itu aja ya, itu kamar tamu, bikin senyamannya aja seperti rumah sendiri, jika haus atau lapar langsung aja ke dapur , aku masuk ke kamarku dulu mau istirahat, capek dan ngantuk banget."
" iya dik terima kasih"
" kalo mau ke kamar mandi sebelah mana dik..??"
"didalam kamar ada kok mas kamar mandinya."
"oh iya kah , ya sudah adik masuk kamar dulu sana, aku juga tak masuk ,terima kasih sekali lagi dik"
"iya mas sama2,"
----------
keesokan harinya,
"num sudah siang nak ayo bangun,"mamanya membangunkan Hanum karena mamanya melihat mobil terparkir digarasi jadi dia menduga anaknya pasti sudah pulang.
"iya ma, sebentar"
"mama boleh masuk gak num,??"
"masuk aja ma,."
" semalam pulang jam berapa kamu nak.??"
" jam 2 tadi baru sampai aku ma, mangkanya ini kesiangan,"
" nak lain kali kalo dilihat sudah kemalaman lebih baik kamu menginap di hotel pas masih dikota, gak usah memaksakan pulang, lanjutkan perjalananmu keesokan harinya, bahaya sayang tengah malam sendirian.apalagi kamu seorang wanita,,"
" semalam aku gak sendiri kok ma, aku sama mas Galang,"
"Galang siapa dia,?"
" itu suami mbak Yanti orang tua temannya Adit yang bantuin Hanum jika ingin ketemu sama Adit, kasian dia ma habis kena PHK dari tempatnya kerja, makanya Hanum ajak dia kerja di tempat usaha baruku."
" oh iyakah, sekarang orangnya dimana,?"
"paling masih tidur ma, semalam aku suruh istirahat dikamar tamu,"
"ya sudah kamu mandi dulu sana gih, habis itu bangunkan dia ajak sarapan,"
"oke bos," Hanum bangun dan mencium pipi mamanya lanjut lari masuk kedalam kamar mandi..
bersambung
up pagi2 author gak bisa tidur mangkanya tengah malam nulis.semoga gak banyak salah ketik ni,🙏🙏
selamat membaca ya readers😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Jumiati
thor, jangan nikahkan galang dg hanum ya.
2021-05-27
0
Ms. Violin
13 like+ 5 rate udah mendarat untukmu kaka author! Semangat selalu dalam berkarya! Di tunggu feedback nya di I Become Wife of the Atrociouse Duke. Terimaksih 💕
2020-11-26
1