Masih dikediaman Dominic

"Ada perlu apa Nona Yumi datang kemari?" Suara Dominic, dingin dan tanpa emosi, memecah lamunan Yumi. Ia tersentak, kembali ke kenyataan pahit yang sedang dihadapinya.

"Kenapa Anda begitu kejam! Kenapa Anda membakar rumah saya, ibu saya, dan anak-anak saya!" teriak Yumi, suaranya bergetar menahan amarah dan kesedihan. Air mata mengalir deras membasahi cadarnya, menunjukkan betapa hancur hatinya. Kata-katanya dipenuhi rasa sakit dan keputusasaan.

Dominic hanya mengangkat sebelah alisnya, tatapannya tetap dingin dan tanpa ekspresi. "Apa kau punya bukti untuk tuduhan itu?" tanyanya, suaranya datar, tanpa sedikit pun menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan. Ia menantang Yumi untuk membuktikan tuduhannya. Pertemuan ini, yang seharusnya penuh emosi, justru terasa seperti pertarungan dingin antara dua individu yang saling berhadapan dengan senjata masing-masing—bukti dan kekuatan.

Yumi mengambil langkah berani. Ia mendekati Dominic, tangannya meraih kerah jas pria itu dengan kuat. Ia mendongak, tatapannya tajam dan penuh amarah, menatap langsung ke mata Dominic.

"Bedebah!" suaranya bergetar karena amarah, namun tetap lantang dan penuh tekad. "Siapa pun tahu kekejaman Anda! Siapa pun tahu betapa picik dan liciknya Anda! Dan sebelum kejadian itu, Anda yang menawarkan saya 5 miliar untuk menutupi bukti kejahatan Anda, lantas siapa yang perlu saya curigai!" Yumi melepaskan amarahnya, menumpahkan semua rasa sakit dan kemarahannya atas kehilangan putra-putra dan ibunya.

Ia juga bertekad akan memperjuangkan keadilan, membuat Dominic membusuk dipenjara. Tatapannya yang tajam menunjukkan tekadnya yang bulat untuk melawan kekejaman Dominic.

Dominic mendorong Yumi hingga tersentak mundur. Ia kemudian merapikan kerah bajunya dengan gerakan yang tampak acuh tak acuh, seolah tindakannya barusan tidak berarti apa-apa. "Kau terlalu naif," ujarnya, suara dingin dan penuh penghinaan. Ia menganggap Yumi terlalu polos untuk memahami permainan yang terjadi.

"Bajingan kau!" teriak Yumi, suaranya bergetar karena amarah yang membuncah. "Kau tahu! Kau telah membunuh putra-putraku, bersama ibuku! Sekarang kau dengan entengnya bilang aku naif? bagaimana kalau kau yang ada di posisiku!" pekik Yumi ingin sekali rasanya ia membunuh pria dihadapannya itu.

Dominic mengambil sebuah foto dari meja kerjanya. Foto itu, yang telah disimpannya selama sepuluh tahun, tampak sangat berharga baginya. Ia menatapnya lama, seolah mencari jawaban atau mengingat kembali suatu kenangan.

"Kenapa hanya aku yang kau curigai? Apa kau yakin tidak punya musuh di sekitarmu?" Dominic bertanya, suaranya masih terdengar dingin dan acuh tak acuh. Ia tetap menolak mengakui keterlibatannya dalam peristiwa yang menghancurkan keluarga Yumi. Ia mencoba mengalihkan kecurigaan dengan menyiratkan kemungkinan adanya pihak lain yang bertanggung jawab.

Amarah Yumi semakin membuncah melihat sikap santai Dominic yang terus mengelak dan menolak mengakui kejahatannya. Tatapan matanya semakin tajam, menunjukkan kemarahan yang tak terbendung.

"Saya memang tidak punya bukti saat ini,” kata Yumi, suaranya tertahan oleh amarah yang menggelegak, namun tetap terkontrol. “Tapi keyakinan saya tak tergoyahkan. Anda adalah dalang di balik kematian anak-anak dan ibu saya. Dan percayalah, semua bukti kejahatan Anda telah saya kumpulkan dan simpan dengan sangat aman. Anda akan merasakan keadilan, dan akan membusuk dipenjara!” Yumi berbalik, langkahnya tegas dan penuh tekad, meninggalkan Dominic yang tersenyum menyeringai.

"Apa Anda ingin saya tahan Nona Yumi?" tanya Axel, suaranya menunjukkan kesiapan untuk bertindak.

Dominic menggeleng pelan, tatapannya masih tertuju pada tempat Yumi tadi berdiri. "Biarkan saja dia," ujarnya, suara beratnya mengandung teka-teki yang sulit diuraikan. "Kita lihat, sampai di mana tekadnya mampu membawanya." Ada setitik misteri dalam kata-katanya, seolah ia sudah memperkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya, dan menunggu dengan kesabaran yang tak terduga.

Terpopuler

Comments

Salsabilah

Salsabilah

jangan lupa mampir ya teman-teman ☺️☺️

2025-07-06

1

sukensri hardiati

sukensri hardiati

mampir ni....baru nemu karyamu...

2025-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Menolak Tawaran, diiringi kehancuran.
2 Air mata kepedihan
3 Kecurigaan para jaksa
4 Bukan pertemuan pertama
5 Masih dikediaman Dominic
6 Paket buat Yumi
7 Keputusan Pak Yoga
8 Dendam yang terbakar amarah
9 Kehilangan
10 Mengikuti setiap langkah Dominic
11 Ketahuan
12 Bab
13 Bertahan, atau mati
14 Pertaruhan!
15 Kekhawatiran
16 Tiba di Pulau
17 Shit!
18 Kisah kelam Dominic
19 Pencarian Yumi masih terus berlanjut
20 Tembakan yang mengakhiri
21 Membuka liontin Dominic
22 Senjata makan tuan.
23 Bukankah itu....
24 Kekesalan Yumi
25 Melihat sosok seperti ibu.
26 Kepulangan Yumi
27 Kotak dari pengirim yang sama
28 Kaget luar biasa
29 Mulai meragukan
30 Azalea
31 Dominic si pelaku
32 Tidak memuaskan
33 Bab
34 Ide gila Yumi
35 Bab
36 Motif tersembunyi
37 Tembakan paman Aldi
38 Azalea?
39 Flashback masa lalu Dominic
40 Mencari sosok ibu
41 Ibu?
42 Kerapuhan Yumi
43 Apakah kau?
44 Menggambar
45 Kakak Bercadar
46 Menggoda
47 Perasaan masih tetap sama
48 Hari H
49 Part 2 hari H
50 Dominic terbunuh
51 Penyesalannya jauh terlambat
52 Masa lalu kelam, menghancurkan masa depan.
53 Permintaan Pernikahan (AN)
54 Terpaksa melepaskan
55 Memutuskan pergi
56 Bertemu Ibu
57 Bab
58 bab
59 Sosok Ayah
60 Pertengkaran Yumi dan Azana
61 Kesedihan yang terpendam
62 Alasan Dominic
63 Ke sekolah
64 Dua hati yang saling merindu
65 Mengetahui kebenaran
66 Mencintai wanita yang sama
67 Terasa canggung
68 Merasa aneh
69 Pertemuan yang mengharukan
70 bab
71 bab
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Menolak Tawaran, diiringi kehancuran.
2
Air mata kepedihan
3
Kecurigaan para jaksa
4
Bukan pertemuan pertama
5
Masih dikediaman Dominic
6
Paket buat Yumi
7
Keputusan Pak Yoga
8
Dendam yang terbakar amarah
9
Kehilangan
10
Mengikuti setiap langkah Dominic
11
Ketahuan
12
Bab
13
Bertahan, atau mati
14
Pertaruhan!
15
Kekhawatiran
16
Tiba di Pulau
17
Shit!
18
Kisah kelam Dominic
19
Pencarian Yumi masih terus berlanjut
20
Tembakan yang mengakhiri
21
Membuka liontin Dominic
22
Senjata makan tuan.
23
Bukankah itu....
24
Kekesalan Yumi
25
Melihat sosok seperti ibu.
26
Kepulangan Yumi
27
Kotak dari pengirim yang sama
28
Kaget luar biasa
29
Mulai meragukan
30
Azalea
31
Dominic si pelaku
32
Tidak memuaskan
33
Bab
34
Ide gila Yumi
35
Bab
36
Motif tersembunyi
37
Tembakan paman Aldi
38
Azalea?
39
Flashback masa lalu Dominic
40
Mencari sosok ibu
41
Ibu?
42
Kerapuhan Yumi
43
Apakah kau?
44
Menggambar
45
Kakak Bercadar
46
Menggoda
47
Perasaan masih tetap sama
48
Hari H
49
Part 2 hari H
50
Dominic terbunuh
51
Penyesalannya jauh terlambat
52
Masa lalu kelam, menghancurkan masa depan.
53
Permintaan Pernikahan (AN)
54
Terpaksa melepaskan
55
Memutuskan pergi
56
Bertemu Ibu
57
Bab
58
bab
59
Sosok Ayah
60
Pertengkaran Yumi dan Azana
61
Kesedihan yang terpendam
62
Alasan Dominic
63
Ke sekolah
64
Dua hati yang saling merindu
65
Mengetahui kebenaran
66
Mencintai wanita yang sama
67
Terasa canggung
68
Merasa aneh
69
Pertemuan yang mengharukan
70
bab
71
bab
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!