Malam pertama

Happy reading 🤗

1 Bulan kemudian...

Seluruh keluarga Arka dan Zahra sudah berada di masjid tempat mereka akan melakukan akad nikah.

Zahra didandani dan diberi polesan sedikit, karna tanpa didandani dia sudah cantik.

Zahra memakai kebaya putih dan rambutnya disanggul. Zahra sangat cantik apalagi saat ini dia tak memakai kacamata, menambah kecantikan nya. Saat prosesi akad nikah Zahra memakai softlens.

Arka juga tampak gagah mengenakan jas yang senada dengan kebaya Zahra.

Arka sempat tertegun saat melihat Zahra

menghampiri dan duduk disampingnya.

Setelah semua siap, pak penghulu langsung mengucapkan ijab qobul dan diikuti oleh Arka dengan sekali tarikan napas.

Zahra langsung menangis saat semua orang berkata "Sah" kini dia sudah menjadi seorang istri Arka Mahesa.

Setelah selesai acara akad nikah, mereka langsung pergi menuju hotel dimana acara resepsi pernikahan diadakan.

Zahra sudah tidak kuat lagi berdiri karna ia mengenakan high heels yang cukup tinggi supaya tingginya bisa menyeimbangi tinggi suaminya itu.

Sedari tadi tamu terus berdatangan, sehingga mau tak mau Zahra harus menyalami mereka.

Para undangan pernikahan rata² kolega bisnis papa Ardian dan ayahnya.

Berjam-jam sudah Zahra berdiri menyalami para undangan dan akhirnya selesai juga.

Saatnya untuk dia duduk, namun Arka tidak ada disampingnya lalu Zahra pun berniat untuk mencarinya.

saat Zahra sedang mencari Arka dia mendengar suara tangisan seseorang.

Zahra langsung terbelalak kaget melihat seorang wanita sedang menangis dan lebih kagetnya ternyata disamping wanita itu adalah Arka, suaminya sendiri.

" Aku ngk kuat sayang apabila harus berpisah darimu, aku ngk sanggup" ucap Sely.

" Sayang aku juga tak bisa jika harus meninggalkanmu, tapi aku tak bisa menolak kemauan papa ku" jawab Arka sambil memeluk Sely.

Greppp.... jantung Zahra seperti diremas sakit rasanya saat melihat mereka saling berpelukan. Ya Zahra sadar akan kehadiran dirinya, dia beranggapan bahwa hanya menjadi penghalang antara Arka dan Sely.

Sebenarnya Zahra pun korban dari perjodohan ini, andai saja perusahaan ayahnya tidak diambang kebangkrutan pasti Zahra tidak akan dijodohkan dengan Arka.

Tapi mau bagaimana pun, sekarang Arka adalah suaminya. maka dia akan mempertahankan pernikahannya. karna Zahra hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidup.

Setelah itu, Zahra langsung menuju kamar hotel yang sudah dipersiapkan didalamnya terdapat taburan bunga mawar diatas ranjang dan lilin-lilin kecil. sungguh suasana yang romantis bagi pasangan pengantin baru.

Tapi tidak dengannya yang menikah karna perjodohan itu. Zahra hanya tersenyum getir saat melihat dekorasi kamar. dia merenungi nasibnya, apakah dia bisa mempertahankan bahtera rumah tangganya. sedangkan suaminya itu mencintai wanita lain.

Sanggup kah Zahra melewati cobaan ini???

bagaikan keluar dari mulut harimau masuk ke mulut singa. itulah yang saat ini Zahra rasakan. saat dia bebas dari siksaan saat dirumah tapi sekarang harus menjalani cobaan yang lebih berat dan pastinya sering menyakiti fisik dan batinnya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Zahra langsung tidur di ranjang yang dihiasi bunga mawar.

Zahra langsung terlelap tidur karna seharian

ini dia tidak ada istirahat jadi mudah tidur,

sampai tidak sadar bahwa sekarang dia telah menikah dengan Arka.

Apakah Arka akan meminta haknya sebagai suami?????

Zahra tidak memikirkan hal itu, sekarang yang terpenting adalah dia istirahat karna sudah lelah seharian, gara-gara acara pernikahan tadi.

Malam pertama mereka dihabiskan dengan urusan masing-masing. Arka yang sibuk menenangkan hati Sely. sedangkan Zahra sibuk dengan tidurnya yang sedang menjelajahi alam mimpi.

Setelah merasa Sely baikan, maka arka pun langsung masuk ke kamar untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.

Lalu Arka menuju sofa untuk tidur disana. Arka tidak mau menghianati Sely. Arka akan melakukan malam pertamanya hanya dengan Sely pacar tercintanya. dia harus menunggu