Bab 17. [ Makan malam bersama ]

Pukul 7 malam, aku mengendarai motor diboncengkan bapak ojol. Tanganku lagi-lagi dingin. Kali ini bukan Kaysan yang menemuiku. Tapi Rinjani yang menemui Kaysan. Aku merasa ada yang janggal dengan keadaan ini.

Semakin dekat dengan rumahnya semakin berdebar hatiku, semakin dingin tanganku.

Nanti bagaimana jika bertemu dengan Ibunda Ratu. Semoga saja beliau tidak membujukku untuk menjadi menantunya lagi. Semoga saja beliau sudah berubah pikiran.

Ku Amin'i do'aku sendiri sambil terkekeh geli.

Rasanya ingin aku akhiri cerita antara aku dan dirinya. Tapi kata author bahkan cerita ini baru saja akan dimulai. Aku mendengus sebal, author mau membawa ceritaku dan Kaysan sampai mana. Sampai perasaanku berdarah-darah, sampai kisah cintaku tak berujung. Atau sampai cintaku padamu tak pernah padam. Arghhh...,

"Mbak, mbak. Sudah sampai mbak."

"Hmm, hmm..."

"Mbak, sampai mbak."

"Ah, ya." Aku melihat sekeliling, benar ini tepat di depan gerbang rumah Juwita Ningrat.

"Terimakasih pak." Aku membayar uang ongkos dan melepas helmku. Memakai kondisioner tanpa bilas dan merapikan rambutku. Ku genggam erat tentengan paperbag berwarna coklat berisi jaket Kaysan, sambil berjalan mendekati pos penjagaan.

"Permisi..." kataku sambil melongok ke dalam pos penjagaan.

"Kamu lagi kamu lagi!" Parto mendekatiku dan membukakan pintu gerbang.

"Kaysan ada?" tanyaku tak peduli dengan tatapan Parto terhadapku. Apa penampilanku aneh, aku bahkan ikut melihat penampilanku dari atas ke bawah.

"Ada apa dengan penampilanku?" Akhirnya daripada bingung aku tanyakan saja langsung.

"Ada perlu apa mencari mas Kaysan?" selidiknya lagi.

Aku mengangkat paperbag yang aku tenteng dan menunjukkan pada Parto. "Ini, aku hanya perlu mengembalikan ini." Akhirnya Parto kembali masuk ke pos jaganya.

"Tunggu, ini sudah larut untuk bertamu, Paham!" Seperti Parto ingin mempersulitku.

"Bilang saja, dicari Rinjani. Dia nanti akan senang." kataku dengan percaya diri.

Aku lihat Parto mendengus kesal dan mulai memencet tombol telepon kabel di dekatnya. Bercakap-cakap dengan pihak dalam sambil melototkan matanya tajam.

Mataku berkeliaran bebas melihat sekeliling, pura-pura tidak tahu dengan tatapan itu.

Parto keluar dari pos penjagaan, dia mengunci pagar gerbang dan berjalan mendahuluiku, "Ayo." katanya memandu jalanku.

Aku mengikuti langkah kakinya, menyusuri taman disamping rumah utama. Mataku berkeliaran mengamati setiap inci taman ini dengan teliti. Cahaya lampu taman menambah kesan romantis, cahayanya temaram seperti sketsa rembulan versi kecil. Ditambah lagi dengan bunga-bunga yang ditata rapi, tanaman hias yang di rawat begitu indah dan elok dipandang mata.

Sejuk sekali bahkan hawa dingin mulai menyusup melalui cela lebar dari rok rample yang aku pakai. Apa karena pakai rok penampilanku jadi aneh, kenapa aku jadi hilang percaya diri.

Aku diam sejenak, melihat penampilanku dari atas ke bawah.

Memang aneh, aku sendiri menyadarinya.

Tapi masa bodoh, niatku kesini hanya untuk mengembalikan jaket saja. Tidak lebih!

Dari kejauhan aku lihat punggungnya, menghadap pancuran air di depannya. Tangannya seperti menggengam sesuatu.

Suara gemericik air semakin terdengar, itu tandanya semakin dekat jarakku dengan Kaysan. Tanganku semakin dingin, perutku sudah keroncongan, entah kenapa jika gerogi perutku suka keroncong sendiri.

Padahal tadi sudah makan, dua porsi lagi nasi angkringan.

Parto berdehem membuyarkan lamunannya, dia berbalik. Menaruh toples berisi pelet ikan dan melihatku.

Kaysan tak menghiraukan Parto, dia mengibaskan tangannya menyuruh Parto pergi. Parto membungkukkan badannya dan berlalu pergi kembali ke tempat kerjanya.

Berjarak tiga meter darinya. Kini tinggallah aku sendiri, mendudukkan kepalaku karena malu. Malu melihat penampilanku sekaligus malu melihat tatapan itu.

Tidak ada yang bersuara, kami hanya saling berdiri. Mempermainkan jarak.

Hingga suara nyaring membuatku dan Kaysan menoleh bersamaan.

Do'aku tidak di ijabah, Gusti.

Juwita Ningrat berjalan mendekatiku, senyumnya sumringah. Langkah kakinya pelan namun pasti. Karena keluarga ningrat diharuskan untuk berjalan pelan-pelan, anggun, santun.

Aku tersenyum dan mengangguk, membungkukkan badanku sopan. "Ibunda Ratu." Aku mencium punggung tangannya.

"Kebetulan Rinjani kesini, ayo kita makan malam bersama." ajaknya membuat mataku membulat, ini diluar ekspektasiku. Makan malam bersama Raja dan Ratu, sekaligus paket lengkap dengan anaknya.

Bukannya kenyang aku malah semakin gerogi. Tingkat kecemasanku meningkat cepat, wajahku pias. Jika menolak aku sama saja tidak menghormatinya. Jika mengiyakannya sudah dijamin aku akan mati kutu, kaku seperti kanebo kering.

"Ehm, ehm..., ini sudah malam Ibunda Ratu. Aku kesini hanya mau mengembalikan jaket mas Kaysan." Aku menggoyangkan paperbag yang aku bawa. Jelasku membuat Juwita Ningrat menatap Kaysan. "Jaket! kenapa jaket Kaysan ada di tanganmu. Apa kalian habis bertemu?" tanya Juwita Ningrat sambil tersenyum-senyum. Entah apa yang ia pikirkan, pasti sudah diluar jangkauan kepalaku.

"Kay, kamu gercep." Juwita Ningrat mengacungkan jempolnya.

Ini apa lagi coba, apa ada kongkalikong antara mereka berdua.

Ibunda ratu menarik tanganku mendekati Kaysan. "Ajak makan malam bersama kami, Kay. Biar Ayahanda bisa mengenal gadis yang kamu bicarakan tempo lalu di kerajaan."

Sekarang aku memikirkan apa yang Kaysan bicarakan dengan Raja. Kira-kira apa ya, sebenarnya ada apa ini. Kenapa mereka begitu terbuka menerimaku.

Kaysan masih diam ditempatnya. Dia hanya menatapku tanpa mengeluarkan suara.

"Kay, bicara Kay. Jangan hanya diam." Juwita mencubit perut anaknya. Kaysan mengaduh, "Sakit Ibunda." sambil mengusap bekas cubitan ibunya.

"Gimana mau dekat, kalau bicara saja kamu masih pelit." Juwita Ningrat menarik paperbag ku, lalu menaruh ke tangan anaknya. "Simpan baik-baik, jika perlu di laminating itu jaketmu bekas dipakai Rinjani." Celotehan Juwita Ningrat membuatku semakin lama semakin mencoba berpikir, sejauh mana Kaysan dan orangtuanya membicarakanku.

Juwita Ningrat menarik tanganku, entah mau dibawa kemana. Langkahku terus mengikutinya. Mataku berkeliaran bebas, merekam semua yang aku lihat dalam ingatanku.

Banyak sekali ornamen khas Jawa, patung-patung unik dengan gaya khas yang nyentrik. Lukisan-lukisan keren tergantung rapi dan bersih, sudah dipastikan jika lukisan ini amat mahal harganya. Hingga mataku menangkap potret Kaysan memakai baju surjan khas yang digunakan untuk kunjungan ke Keraton Panembahan Senopati.

Kakiku terus melangkah, hingga mataku terpincing saat mendapati meja makan berbentuk oval dengan ukiran-ukiran etnik seniman lokal. Berbahan kayu jati pilihan.

"Rinjani, perkenalan dirimu dengan Ayah Kaysan." Juwita Ningrat tersenyum, menarik tanganku lagi mendekati Sultan Agung Adiguna Pangarep. Beliau tersenyum ke arahku, jantungku berdetak tak karuan. Mobat-mabit seperti diarena konser metal.

Aku membungkukkan hormat. Menjulurkan tanganku untuk bersalaman dengan beliau.

"Rinjani, Ayahanda Raja." Ku cium punggung tangannya.

Tangan kiri beliau mengusap kepalaku, "Jadi kamu gadis anak preman yang membuat putraku mengemis restu kepadaku."

Aku mendongak, "Restu, restu apa Ayahanda raja?" tanyaku bingung.

"Sejauh mana kalian berdua melangkah?" tanyanya lagi semakin membuatku bingung.

Aku menggaruk tengkukku, merasa bingung sendiri, "Maaf, maksudnya apa ya Ayahanda Raja?"

Juwita Ningrat menatapku, menjelaskan maksud dari perkataan Sultan Agung. Aku ternganga, jantungku rasanya berhenti berdetak. Rasanya jarum jam berhenti berputar, kenyataan apa lagi ini. Bahwa Kaysan sudah melangkah lebih jauh untuk mendekatiku.

"Kami berbeda, Ibunda Ratu dan Ayahanda Raja. Tidak sepantasnya kami bersama." kataku lirih.

Kaysan tiba-tiba muncul dari balik pintu yang berbeda, bukan pintu yang aku lalui tadi.

"Jangan dipaksa, biarkanlah aku dan dia yang menjalaninya." Seperti dia mendengar percakapan kami bertiga, dia duduk di dekat ayahnya. Aku masih berdiri dilanda bimbang sendiri.

"Baik, baik. Mungkin ini terlalu cepat, jadi Rinjani ayo kita makan malam dulu. Lalu, biar nanti kamu pulang diantar Kaysan." Juwita Ningrat menarik bangku kursi untukku, karena ingin menghormati mereka akhirnya aku ikut larut dalam jamuan makan malam yang sudah tersaji rapi.

Malam semakin larut, kini hanya ada aku dan Kaysan dalam satu mobil yang berjalan...,

Bersambung.

Jangan lupa like ya, karena hanya dari like dan komentar positif kalian aku merasa semangat nglanjutin cerita ini. 🙏

Terpopuler

Comments

roempoet liar soe

roempoet liar soe

😍😍😍😍😍

2023-06-24

1

T.N

T.N

ikuti saja apa kata hati Jani

2023-02-23

0

jhon teyeng

jhon teyeng

budaya yg sdh mengaakar dan tersemat dihati warganya, jd jika bkn dari kalangannya akan merasa rikuh, good kak ceritamu👍

2022-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. [ Rinjani ]
2 Bab 2. [ Bertengkar ]
3 Bab 3. [ Bertemu Kaysan ]
4 Bab 4. [ Bu Rosmini ]
5 Bab 5. [ Side story - Awal bertemu ]
6 Bab 6. [ Gedung RRI ]
7 Bab 7. [ Bersama Kaysan ]
8 Bab 8. [ Rolling door kurang pelumas ]
9 Bab 9. [ Bukan ]
10 Bab 10. [ Bapak mana, dimana? ]
11 Bab 11. [ Merasa kehilangan ]
12 Bab 12. [ Sehari bersama Kaysan ]
13 Bab 13. [ Side Story - Meminta restu ]
14 Bab 14. [ Salah kostum ]
15 Bab 15. [ Masih bersamamu ]
16 Bab 16. [ Bu Rosmini berulah ]
17 Bab 17. [ Makan malam bersama ]
18 Bab 18. [ Menemukan jawaban ]
19 Bab 19. [ Cinta... oh cinta ]
20 Bab 20.
21 Bab 21. [ Bencana di toko ]
22 Bab 22. [ Pacaran dengan Kaysan ]
23 Bab 23. [ Ragi cinta ]
24 Bab 24. [ Thrill Rush ]
25 Bab 25. [ Kebun Singkong ]
26 Bab 26. [Side Story - Terus melangkah dengan caraku]
27 Bab 27. [ Galau hatiku ]
28 Bab 28. [ GPL ]
29 Bab 29. [ Gosong ]
30 Bab 30. [ Pacar pertamaku ]
31 Bab 31. [ semut ]
32 Bab 32. [ Titik terang ]
33 Bab 33. [ Mangga manisku ]
34 Bab 34. [ Lastri ]
35 Bab 35. [ Side Story - Pencet tombol pemadam kebakaran ]
36 Bab 36. [ Ingin ingkar ]
37 Bab 37. [ Menuju tak terbatas ]
38 Bab 38. [ Metal sak modare ]
39 Bab 39. [ Pintu Doraemon ]
40 Bab 40. [ Aku juga punya dua ]
41 Bab 41. [ Mak'e ]
42 Bab 42. [ Mau nikah ]
43 Bab 43. [ Ijabsah ]
44 Bab 44. [ Mandi kembang ]
45 Bab 45. [ Puk... puk ]
46 Bab 46. [ Mas.... ]
47 Bab 47. [ Honey moon ]
48 Bab 48. [ Tendangan bebas ]
49 Bab 49. [ Melayang ]
50 Bab 50. [ bakal beja datan kesasar ]
51 Bab 51. [ poor Nindy ]
52 Bab 52. [ Film india ]
53 Bab 53. [Side Story - Pasukan pemburu cinta ]
54 Bab 54. [Side Story - Jasmine Adriana]
55 Bab 55. [Side Story - Mengejutkanmu]
56 Bab 57. [Side Story - Mengejutkanmu II ]
57 Bab 57. [ Side story - otw jadi suami ]
58 Bab 58. [Side Story - Jambu air mawar ]
59 Bab 59. [ Side Story - Malam pertama ]
60 Bab 60. [ Side Story - Kegelisahan ]
61 Bab 61. [ Side Story - Melepas semuanya ]
62 Bab 62. [ Side Story - Rasa bersalah ]
63 Bab 63. [ Hari baru ]
64 Bab 64. [ Rasio ]
65 Bab 65. [ Selir ]
66 Bab 66. [ Tiga hari tanpamu ]
67 Bab 67. [ Bertemu kamu ]
68 Bab 68. [ Gosok pijat Urut ]
69 Bab 69. [ Pendamping Gaib? ]
70 Bab 70. [ Har-Pet-Kul ]
71 Bab 71. [ Nakula nyebelin ]
72 Bab 72. [ Waktu ]
73 Bab 73. [ Fakta mengejutkan ]
74 Bab 74. [ Gara-gara sapi ]
75 Bab 75. [ Aku harus bagaimana? ]
76 Bab 77. [ Kedai kopi | Bali ]
77 Bab 77. [ Kepulanganmu ]
78 Bab 78. [ Kopi Tubruk ]
79 Bab 79. [ Berdansa diatas gelisah ]
80 Bab 80. [ Kasihanilah binimu ini ]
81 Bab 81. [ Rencana tikus ]
82 Bab 82. [ Tuniang Dewi Sekartaji ]
83 Bab 83. [ Resep kuat calon Raja ]
84 Bab 84. [ Lunglai ]
85 Bab 85. [ Narnia ]
86 Bab 86. [ Menari ]
87 Bab 87. [ Aku cemburu ]
88 Bab 88. [ Cemburuku masih on going ]
89 Bab 89. [ Kembar sialan ]
90 Bab 90. [ Kembang macan kerah ]
91 Bab 91. [ Kepingan pazzle ]
92 Bab 92. [ Partner in crime, Kitty ]
93 Bab 93. [ Suara hati Kaysan - BRM Nanang ]
94 Bab 94. [ Suara hati Kaysan I ]
95 Bab 95. [ Suara hati Kaysan II ]
96 Bab 96. [ Alter Ego ]
97 Bab 97. [ Pemakaman ]
98 Bab 98. [ Sydney im coming ]
99 Bab 99. [ Ada yang berbeda ]
100 Bab 100. [ Tak terganti ]
101 Bab 101. [ Aku bagian hidupmu selamanya ]
102 Bab 102. [ Bondi beach ]
103 Bab 103. [ Saat kau 'aleman' denganku ]
104 Bab 104. [ Melbourne ]
105 Bab 105. [ Barbeque party ]
106 Bab 106. [ ]
107 Bab 107. [ Love on the jet plane ]
108 Bab 108. [ Sayembara ]
109 Bab 109. [ Diary ]
110 Bab 110. [ Kampus today ]
111 Bab 111. [ Mendekati Ayahanda ]
112 Bab 112. [ My sun ]
113 Bab 113. [ Asal muasal ]
114 Bab 114. [ Bercengkrama ]
115 Bab 115. [ Rasa lan Memayu ]
116 Bab 116. [ Satu permintaan ]
117 Bab 117. [ Dimas.... ]
118 Bab 118. [ Aku, kau dan kenangan ]
119 Bab 119. [ QTime with Ayahanda ]
120 Bab 120. [ Keterbukaan ]
121 Bab 121. [ Paviliun Rinjani ]
122 Bab 122. [ Sandiwara cinta ]
123 Bab 123. [ Yang terlewatkan ]
124 Bab 124. [ Rentang kisah ]
125 Bab 125. [ Main gundu ]
126 Bab 126. [ Jajanan pasar ]
127 Bab 127. [ Tidak ada judul ]
128 Bab 128. [ Bersama kita bisa ]
129 Bab 129. [ Ubo rampe ]
130 Bab 130. [ Tamu agung ]
131 Bab 131. [ Gelak sedih ]
132 Bab. 132 [ Asmaradana ]
133 Bab 133. [ Bab tertinggal ]
134 Season 2. [ Winter in Melbourne ]
135 Season 2. [ calon keluarga ]
136 Season 2. [ Obrolan ringan ]
137 Season 2. [ Laura Bakery ]
138 Season 2. [ Rumah ]
139 Season 2. [ Cinta tanpa syarat ]
140 Season 2. [ Satu hari dengan Keenan ]
141 Season 2. [ My introvert husband ]
142 Season 2. [ Teaterikal wayang orang ]
143 Season 2. [ kejutan ]
144 Season 2. [ Rombongan pengacau ]
145 Season 2. [ Summer party ]
146 Season 2. [ Satu Minggu berlalu. ]
147 Season 2. [ Ayahanda kalap ]
148 Season 2. [ Nanang vs Ayahanda ]
149 Season 2. [ Sedu sedan ]
150 Season 2. [ Cheese cake ]
151 Season 2. [ Keluarga cemara ]
152 Season 2. [ Menyurat yang tersirat ]
153 Season 2. [ Harmoni cinta ]
154 Season 2. [ Dua sejoli ]
155 Season 2. [ Nanang dan Anisa ]
156 Season 2. [ Daun Maple ]
157 Season 2. [ Kumis baba bikin cinta ]
158 Season 2. [ POV Kaysan ]
159 Season 2. [ Kisruh Internal ]
160 Season 2. [ Sensitif ]
161 Season 2. [ Perkara BH ]
162 Season 2. [ Kemarahan Kaysan ]
163 Season 2. [ Bukan rebutan ]
164 Season 2. [ LUKA ]
165 Season 2. [ Rembug rasa ]
166 Season 2. [ Malam terakhir ]
167 Season 2. [ Kembali ]
168 Season 2. [ Gubah rasa ]
169 Season 2. [ Sudah waktunya ]
170 Season 2. [ Cieee, cemburu, ciee ]
171 Season 2. [ Obrolan receh ]
172 Season 2. [ Begitu lebih tepat ]
173 Season 2. [ Nasi liwet ]
174 Season 2. [ Mitoni ]
175 Season 2. [ Kado? ]
176 Season 2. [ Kenangan terindah ]
177 Season 2. [ Anne vs Kaysan ]
178 Season 2. [ Anne vs Kaysan I ]
179 Season 2. [ Anne vs Kaysan II ]
180 Season 2. [ Maternity shoot ]
181 Season 2. [ Senangnya hatiku ]
182 Season 2. [ Tuan putri ]
183 Season 2. [ Pamer pacar ]
184 Season 2. [ Trio kwek-kwek ]
185 Season 2. [ MAS ]
186 Season 2. [ Gua Garba ]
187 Season 2. [ An Elegy ]
188 Season 2. [ Melawan hati ]
189 Season 2. [ Ignite ]
190 Season 2. [ Pergi untuk kembali ]
191 Season 2. [ Permainan menunggu ]
192 Season 2. [ Permainan menunggu I ]
193 Season 2. [ Permainan menunggu II ]
194 Season 2. [ Permainan menunggu III ]
195 Season 2. [ Permainan menunggu IV ]
196 Season 2. [ Permainan menunggu V ]
197 Season 2. [ Permainan menunggu VI ]
198 Season 2 [ Ritme jentaka ]
199 Season 2. [ Ritme jentaka I ]
200 Season 2. [ Ritme jentaka II ]
201 Season 2. [ Ritme jentaka III ]
202 Season 2. [ Merayakan patah hati ]
203 Season 2. [ Merayakan patah hati I ]
204 Season 2. [ Indah suaranya ]
205 Season 2. [ Izinkan aku ]
206 Season 2. [ Kaysan vs Santosa ]
207 Suamiku seorang Ningrat [ END ]
208 Antologi cerpen. [ Nakula ]
209 Antologi cerpen [ Nakula I ]
210 Antologi cerpen [ Nakula II ]
211 Antologi cerpen [ Nakula III ]
212 Antologi cerpen [ Nakula IV ]
213 Antologi cerpen [ Nakula V ]
214 Antalogi cerpen [ Nakula VI ]
215 Antologi cerpen [ Sadewa ]
216 Antologi cerpen [ Sadewa I ]
217 Antologi cerpen [ Sadewa II ]
218 Antologi cerpen [ Sadewa III ]
219 Antologi cerpen [ Sadewa IV ]
220 Antologi cerpen [ Sadewa V ]
221 Antologi cerpen. [ Sadewa VI ]
222 Antologi cerpen [ Sadewa VII ]
223 Antologi cerpen [ Nanang ]
224 Antologi cerpen [ Nanang I ]
225 Antologi cerpen [ Nanang II ]
226 Antologi cerpen [ Nanang III ]
227 Antologi cerpen [ Nanang IV ]
228 Antologi cerpen [ Nanang V ]
229 Antologi cerpen [ Nanang VI ]
230 Antologi cerpen [ Nanang VII ]
231 Antologi cerpen [ Nanang VIII ]
232 Antologi cerpen [ Nanang IX ]
233 Antalogi cerpen [ Nanang X ]
234 Antologi cerpen [ Santosa ]
235 Antologi cerpen. [ Santosa I ]
236 Antologi cerpen [ Santosa II ]
237 Antologi cerpen [ Santosa III ]
238 Antologi cerpen [ Santosa IV ]
239 Part spesial.
240 Part spesial I
241 Part spesial II
242 Part spesial III
243 Part spesial IV.
244 Part spesial V [ ENDING ]
245 Hai sobat SSN.
246 Info Novel Putri Sejagat.
247 Asmaradana Putri Mahkota
248 Asmaradana Putri Mahkota
249 Asmaradana Putri Mahkota
250 Info novel.
251 Sang permaisuri.
252 GIVEAWAY!
253 PEMENANG GIVEAWAY!
254 PLEASE BACA.
255 Info lanjutan novel SSN.
Episodes

Updated 255 Episodes

1
Bab 1. [ Rinjani ]
2
Bab 2. [ Bertengkar ]
3
Bab 3. [ Bertemu Kaysan ]
4
Bab 4. [ Bu Rosmini ]
5
Bab 5. [ Side story - Awal bertemu ]
6
Bab 6. [ Gedung RRI ]
7
Bab 7. [ Bersama Kaysan ]
8
Bab 8. [ Rolling door kurang pelumas ]
9
Bab 9. [ Bukan ]
10
Bab 10. [ Bapak mana, dimana? ]
11
Bab 11. [ Merasa kehilangan ]
12
Bab 12. [ Sehari bersama Kaysan ]
13
Bab 13. [ Side Story - Meminta restu ]
14
Bab 14. [ Salah kostum ]
15
Bab 15. [ Masih bersamamu ]
16
Bab 16. [ Bu Rosmini berulah ]
17
Bab 17. [ Makan malam bersama ]
18
Bab 18. [ Menemukan jawaban ]
19
Bab 19. [ Cinta... oh cinta ]
20
Bab 20.
21
Bab 21. [ Bencana di toko ]
22
Bab 22. [ Pacaran dengan Kaysan ]
23
Bab 23. [ Ragi cinta ]
24
Bab 24. [ Thrill Rush ]
25
Bab 25. [ Kebun Singkong ]
26
Bab 26. [Side Story - Terus melangkah dengan caraku]
27
Bab 27. [ Galau hatiku ]
28
Bab 28. [ GPL ]
29
Bab 29. [ Gosong ]
30
Bab 30. [ Pacar pertamaku ]
31
Bab 31. [ semut ]
32
Bab 32. [ Titik terang ]
33
Bab 33. [ Mangga manisku ]
34
Bab 34. [ Lastri ]
35
Bab 35. [ Side Story - Pencet tombol pemadam kebakaran ]
36
Bab 36. [ Ingin ingkar ]
37
Bab 37. [ Menuju tak terbatas ]
38
Bab 38. [ Metal sak modare ]
39
Bab 39. [ Pintu Doraemon ]
40
Bab 40. [ Aku juga punya dua ]
41
Bab 41. [ Mak'e ]
42
Bab 42. [ Mau nikah ]
43
Bab 43. [ Ijabsah ]
44
Bab 44. [ Mandi kembang ]
45
Bab 45. [ Puk... puk ]
46
Bab 46. [ Mas.... ]
47
Bab 47. [ Honey moon ]
48
Bab 48. [ Tendangan bebas ]
49
Bab 49. [ Melayang ]
50
Bab 50. [ bakal beja datan kesasar ]
51
Bab 51. [ poor Nindy ]
52
Bab 52. [ Film india ]
53
Bab 53. [Side Story - Pasukan pemburu cinta ]
54
Bab 54. [Side Story - Jasmine Adriana]
55
Bab 55. [Side Story - Mengejutkanmu]
56
Bab 57. [Side Story - Mengejutkanmu II ]
57
Bab 57. [ Side story - otw jadi suami ]
58
Bab 58. [Side Story - Jambu air mawar ]
59
Bab 59. [ Side Story - Malam pertama ]
60
Bab 60. [ Side Story - Kegelisahan ]
61
Bab 61. [ Side Story - Melepas semuanya ]
62
Bab 62. [ Side Story - Rasa bersalah ]
63
Bab 63. [ Hari baru ]
64
Bab 64. [ Rasio ]
65
Bab 65. [ Selir ]
66
Bab 66. [ Tiga hari tanpamu ]
67
Bab 67. [ Bertemu kamu ]
68
Bab 68. [ Gosok pijat Urut ]
69
Bab 69. [ Pendamping Gaib? ]
70
Bab 70. [ Har-Pet-Kul ]
71
Bab 71. [ Nakula nyebelin ]
72
Bab 72. [ Waktu ]
73
Bab 73. [ Fakta mengejutkan ]
74
Bab 74. [ Gara-gara sapi ]
75
Bab 75. [ Aku harus bagaimana? ]
76
Bab 77. [ Kedai kopi | Bali ]
77
Bab 77. [ Kepulanganmu ]
78
Bab 78. [ Kopi Tubruk ]
79
Bab 79. [ Berdansa diatas gelisah ]
80
Bab 80. [ Kasihanilah binimu ini ]
81
Bab 81. [ Rencana tikus ]
82
Bab 82. [ Tuniang Dewi Sekartaji ]
83
Bab 83. [ Resep kuat calon Raja ]
84
Bab 84. [ Lunglai ]
85
Bab 85. [ Narnia ]
86
Bab 86. [ Menari ]
87
Bab 87. [ Aku cemburu ]
88
Bab 88. [ Cemburuku masih on going ]
89
Bab 89. [ Kembar sialan ]
90
Bab 90. [ Kembang macan kerah ]
91
Bab 91. [ Kepingan pazzle ]
92
Bab 92. [ Partner in crime, Kitty ]
93
Bab 93. [ Suara hati Kaysan - BRM Nanang ]
94
Bab 94. [ Suara hati Kaysan I ]
95
Bab 95. [ Suara hati Kaysan II ]
96
Bab 96. [ Alter Ego ]
97
Bab 97. [ Pemakaman ]
98
Bab 98. [ Sydney im coming ]
99
Bab 99. [ Ada yang berbeda ]
100
Bab 100. [ Tak terganti ]
101
Bab 101. [ Aku bagian hidupmu selamanya ]
102
Bab 102. [ Bondi beach ]
103
Bab 103. [ Saat kau 'aleman' denganku ]
104
Bab 104. [ Melbourne ]
105
Bab 105. [ Barbeque party ]
106
Bab 106. [ ]
107
Bab 107. [ Love on the jet plane ]
108
Bab 108. [ Sayembara ]
109
Bab 109. [ Diary ]
110
Bab 110. [ Kampus today ]
111
Bab 111. [ Mendekati Ayahanda ]
112
Bab 112. [ My sun ]
113
Bab 113. [ Asal muasal ]
114
Bab 114. [ Bercengkrama ]
115
Bab 115. [ Rasa lan Memayu ]
116
Bab 116. [ Satu permintaan ]
117
Bab 117. [ Dimas.... ]
118
Bab 118. [ Aku, kau dan kenangan ]
119
Bab 119. [ QTime with Ayahanda ]
120
Bab 120. [ Keterbukaan ]
121
Bab 121. [ Paviliun Rinjani ]
122
Bab 122. [ Sandiwara cinta ]
123
Bab 123. [ Yang terlewatkan ]
124
Bab 124. [ Rentang kisah ]
125
Bab 125. [ Main gundu ]
126
Bab 126. [ Jajanan pasar ]
127
Bab 127. [ Tidak ada judul ]
128
Bab 128. [ Bersama kita bisa ]
129
Bab 129. [ Ubo rampe ]
130
Bab 130. [ Tamu agung ]
131
Bab 131. [ Gelak sedih ]
132
Bab. 132 [ Asmaradana ]
133
Bab 133. [ Bab tertinggal ]
134
Season 2. [ Winter in Melbourne ]
135
Season 2. [ calon keluarga ]
136
Season 2. [ Obrolan ringan ]
137
Season 2. [ Laura Bakery ]
138
Season 2. [ Rumah ]
139
Season 2. [ Cinta tanpa syarat ]
140
Season 2. [ Satu hari dengan Keenan ]
141
Season 2. [ My introvert husband ]
142
Season 2. [ Teaterikal wayang orang ]
143
Season 2. [ kejutan ]
144
Season 2. [ Rombongan pengacau ]
145
Season 2. [ Summer party ]
146
Season 2. [ Satu Minggu berlalu. ]
147
Season 2. [ Ayahanda kalap ]
148
Season 2. [ Nanang vs Ayahanda ]
149
Season 2. [ Sedu sedan ]
150
Season 2. [ Cheese cake ]
151
Season 2. [ Keluarga cemara ]
152
Season 2. [ Menyurat yang tersirat ]
153
Season 2. [ Harmoni cinta ]
154
Season 2. [ Dua sejoli ]
155
Season 2. [ Nanang dan Anisa ]
156
Season 2. [ Daun Maple ]
157
Season 2. [ Kumis baba bikin cinta ]
158
Season 2. [ POV Kaysan ]
159
Season 2. [ Kisruh Internal ]
160
Season 2. [ Sensitif ]
161
Season 2. [ Perkara BH ]
162
Season 2. [ Kemarahan Kaysan ]
163
Season 2. [ Bukan rebutan ]
164
Season 2. [ LUKA ]
165
Season 2. [ Rembug rasa ]
166
Season 2. [ Malam terakhir ]
167
Season 2. [ Kembali ]
168
Season 2. [ Gubah rasa ]
169
Season 2. [ Sudah waktunya ]
170
Season 2. [ Cieee, cemburu, ciee ]
171
Season 2. [ Obrolan receh ]
172
Season 2. [ Begitu lebih tepat ]
173
Season 2. [ Nasi liwet ]
174
Season 2. [ Mitoni ]
175
Season 2. [ Kado? ]
176
Season 2. [ Kenangan terindah ]
177
Season 2. [ Anne vs Kaysan ]
178
Season 2. [ Anne vs Kaysan I ]
179
Season 2. [ Anne vs Kaysan II ]
180
Season 2. [ Maternity shoot ]
181
Season 2. [ Senangnya hatiku ]
182
Season 2. [ Tuan putri ]
183
Season 2. [ Pamer pacar ]
184
Season 2. [ Trio kwek-kwek ]
185
Season 2. [ MAS ]
186
Season 2. [ Gua Garba ]
187
Season 2. [ An Elegy ]
188
Season 2. [ Melawan hati ]
189
Season 2. [ Ignite ]
190
Season 2. [ Pergi untuk kembali ]
191
Season 2. [ Permainan menunggu ]
192
Season 2. [ Permainan menunggu I ]
193
Season 2. [ Permainan menunggu II ]
194
Season 2. [ Permainan menunggu III ]
195
Season 2. [ Permainan menunggu IV ]
196
Season 2. [ Permainan menunggu V ]
197
Season 2. [ Permainan menunggu VI ]
198
Season 2 [ Ritme jentaka ]
199
Season 2. [ Ritme jentaka I ]
200
Season 2. [ Ritme jentaka II ]
201
Season 2. [ Ritme jentaka III ]
202
Season 2. [ Merayakan patah hati ]
203
Season 2. [ Merayakan patah hati I ]
204
Season 2. [ Indah suaranya ]
205
Season 2. [ Izinkan aku ]
206
Season 2. [ Kaysan vs Santosa ]
207
Suamiku seorang Ningrat [ END ]
208
Antologi cerpen. [ Nakula ]
209
Antologi cerpen [ Nakula I ]
210
Antologi cerpen [ Nakula II ]
211
Antologi cerpen [ Nakula III ]
212
Antologi cerpen [ Nakula IV ]
213
Antologi cerpen [ Nakula V ]
214
Antalogi cerpen [ Nakula VI ]
215
Antologi cerpen [ Sadewa ]
216
Antologi cerpen [ Sadewa I ]
217
Antologi cerpen [ Sadewa II ]
218
Antologi cerpen [ Sadewa III ]
219
Antologi cerpen [ Sadewa IV ]
220
Antologi cerpen [ Sadewa V ]
221
Antologi cerpen. [ Sadewa VI ]
222
Antologi cerpen [ Sadewa VII ]
223
Antologi cerpen [ Nanang ]
224
Antologi cerpen [ Nanang I ]
225
Antologi cerpen [ Nanang II ]
226
Antologi cerpen [ Nanang III ]
227
Antologi cerpen [ Nanang IV ]
228
Antologi cerpen [ Nanang V ]
229
Antologi cerpen [ Nanang VI ]
230
Antologi cerpen [ Nanang VII ]
231
Antologi cerpen [ Nanang VIII ]
232
Antologi cerpen [ Nanang IX ]
233
Antalogi cerpen [ Nanang X ]
234
Antologi cerpen [ Santosa ]
235
Antologi cerpen. [ Santosa I ]
236
Antologi cerpen [ Santosa II ]
237
Antologi cerpen [ Santosa III ]
238
Antologi cerpen [ Santosa IV ]
239
Part spesial.
240
Part spesial I
241
Part spesial II
242
Part spesial III
243
Part spesial IV.
244
Part spesial V [ ENDING ]
245
Hai sobat SSN.
246
Info Novel Putri Sejagat.
247
Asmaradana Putri Mahkota
248
Asmaradana Putri Mahkota
249
Asmaradana Putri Mahkota
250
Info novel.
251
Sang permaisuri.
252
GIVEAWAY!
253
PEMENANG GIVEAWAY!
254
PLEASE BACA.
255
Info lanjutan novel SSN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!