Bab 13* [ Terlanjur Nyaman ]

Segerombolan awan mendung itu begitu lama menumpahkan air hujan dan aku mulai kelaparan. Lapar dan grogi hingga akhirnya jaket yang sejak tadi numpang di punggungku aku pakai tanpa keberatan. Jaketnya seperti penyelamat di saat-saat aku ingin lari dari tempat yang membuatku terpojok oleh hujan dan pria dewasa. Mengerikan, jantung hatiku mulai tidak aman, tetapi pria yang sejak tadi asyik menilai banyak hal dari sudut pandangnya tetap bersikap baik-baik saja seolah dia tidak lapar.

Aku yakin Kaysan pasti juga lapar. Hanya saja mental dan ketenangannya sungguh luar bisa menutupi kegelisahan-kegelisahan yang menurutku tidak perlu ditutupi, lapar dan tidak nyaman adalah hal lumrah terjadi pada manusia saat hujan dan bersama orang yang tidak betul-betul dikenal.

"Kay..." panggilku pelan. Dia menoleh dengan senyum andalan khas perayu ulung.

"Ada apa, Rinjani?" ucapnya pelan sambil menatapku dan senyumnya itu tambah membuatku gelisah. Kenapa harus gelisah dan buat salah tingkah, kenapa bukan mantanku yang membuatku begitu?

Oh Kaysan... Apa jangan-jangan dia mempelajari ajian semar mesem? Tidak, tidak... Aku segera menghapus perkiraan konyol itu. Senyuman Kaysan itu asli.

"Kamu, hmm..." Aku menimbang-nimbang pertanyaan sebelum akhirnya aku memutuskan untuk menanyakannya daripada stres sendiri, "Kamu lapar tidak?"

Kaysan mengulum senyum sambil membuang wajahnya. Sementara aku ingin segera menyusupkan wajahku ke tanah lempung yang basah dan lunak itu untuk menyembunyikan rasa maluku meskipun kalau dipikir-pikir itu hanyalah pertanyaan sepele yang tidak mengandung perhatian.

Kaysan tampak menghela napas sebelum akhirnya serangkaian kalimat bernada rendah itu tambah membuatku ingin lari dari sini.

"Kondisimu sendiri bagaimana? Kamu hanya sarapan roti dan susu kotak sementara saya sudah makan gudeg komplit, buah segar sepiring dan segelas wedang uwuh!"

Aku menelan ludah yang sebesar baru kali. Sudah makan nasi gudeg komplit? Makan buah segar sepiring? Aku jadi teringat bisikan gaib dari gudeg pemberiannya waktu itu. Sungguh enak dan membuatku semakin lapar. Nyebelin.

"Aku emang lapar, makanya aku tanya biar ada temannya!" ucapku sewot.

Kaysan nyaris menampakkan giginya saat tersenyum senang. Akan tetapi dia langsung menatapku lekat-lekat saat pertanyaanku membentur kesenangannya.

"Sebenarnya kamu mau ke mana? Kenapa pakaianmu seperti mau pergi kondangan?"

Kaysan mengamati penampilannya dari atas ke bawah dengan kening yang berkerut halus. "Apa aku terlihat seperti itu?"

Aku mengangguk, kemeja batik lengan panjang, celana kain dan sepatu semi formalnya itu mirip mas-mas di kampungku kalau ingin pergi kondangan.

"Jadi benar kamu mau pergi kondangan?"

Aku melihat kepala Kaysan menggeleng dengan pelan. "Saya sepertinya salah kostum. Saya tidak tahu harus memakai pakaian apa saat menemui seorang gadis."

Perutku mengencang menahan tawaku yang ingin meledak, menertawakan kejujurannya yang tersirat jelas dalam matanya.

"Kamu nggak salah kostum, Kay. Kamu cuma kurang santai!" Akhirnya aku tergelak. Jadi sedari tadi pagi dia kebingungan mencari baju yang cocok untuk menemuiku? Mengapa dia menemuiku di saat yang kurang tepat? Benar-benar kelakuan! Tapi ternyata dia lucu juga, lucu sekali. Aku kira pria berumur sepertinya akan selalu kencang.

"Bawaan usia tuh, serius terus." kataku dengan sikap tak acuh.

"Sepertinya begitu." Kaysan menghela napas. "Saya coba nanti tanya ke adik-adikku yang seusiamu dan membelinya."

Aku mengangguk, terserah apa katanya, yang penting tidak akan merepotkan aku.

"Besok-besok pakai baju santai saja, tidak perlu terlalu formal untuk ketemu aku. Tapi ya terserah kamu sih, kamu juga harus jaim kan?" aku melipat kedua tanganku di depan dada, "Apa yang membuatmu nyaman pakai saja, tidak perlu mendengar pendapat dari orang lain. Kamu ya kamu!"

"Tetapi bagaimana jika saya merasa nyaman denganmu?" sahutnya seperti petasan.

Kaysan menatapku dalam-dalam sedangkan aku masih tercengang hebat. Dia apa-apaan sih. Dia tidak sadar berdekatan denganku akan membuatnya dalam kekacauan atau apalah itu namanya yang bikin sakit hati dan pikiran.

Aku geleng-geleng kepala meski tatapan mataku terus menatap matanya. Menyelami setiap pancaran yang tersirat di dalamnya, pancaran penuh harap.

"Kayaknya kamu stres, Kay. Tolong gak perlu begini, kamu bicara terlalu jauh. Aku nggak suka!"

Semenit rasanya seperti sewindu, kenapa aku tidak menemani Nina saja? Kenapa aku malah menjerumuskan diri dengan seseorang bernama Kaysan yang tingkahnya sungguh-sungguh tidak bisa ditebak?

Aku ingin berdiri, tapi kakiku menolak mentah-mentah ajakanku.

"Kamu belum jawab pertanyaanku, Rinjani. Jawablah dahulu sebelum pergi."

Aku mencebikkan bibir, mana bisa begitu. Keterlaluan, aku sudah hampir mencapai puncak kemarahan. "Kamu jangan maksa ya, Kay! Dosa kamu dzalim sama aku."

Alih-alih sadar diri, Kaysan justru melibatkan tangannya dengan tanganku. Aku pun segera melepasnya lalu menggosokkan punggung tanganku di celana.

"Aku adukan pada Ibumu kalau kamu ini tidak sopan!"

Kaysan mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya. Bagus, dia tidak berbeda dengan mantanku. Sukanya melepaskan kegelisahan bersam tembakau itu.

"Bagaimana jika saya terlanjur suka sama kamu?"

"Ya itu urusanmu." Aku mendengus. "Kay, permintaan Ibumu itu hanyalah perkara kepepet karena usiamu yang udah om-om banget. Tapi aku mohon, jangan ajak-ajak aku!"

Kaysan berdecak sambil menggelengkan kepala cepat-cepat. "Saya ini patuh kepada Ibu, pilihannya adalah pilihanku. Saya tahu!"

"Tapi aku enggak!" sahutku dengan cepat. "Gini ya... Nina kayaknya butuh bantuanku, aku mau masuk!"

Kaysan menahan tanganku, bagus sekali. Sungguh bagus sekali drama yang dibuat di tempat ini. Sumpah, aku pasti akan mengingatkan semua perkara dan drama ini setiap kali aku ke sini.

"Saya mungkin terburu-buru, maaf. Akan tetapi pertimbangan sedikit saja permintaan ini. Saya..."

"Saya teriak kalau kamu bilang macam-macam!" sahutku dengan marah.

Kaysan melepas tanganku dengan wajah keberatan, marahku pun hanya dia tanggapi dengan helaan napas panjang.

"Terima kasih sudah membawaku ke sini, saya akan menjadi bagian dari mereka, seperti kamu!"

Aku melengos pergi dengan langkah geregetan. Kaysan betul-betul mulai memasuki duniaku dengan caranya yang kuanggap berani.

"Nin, kayaknya kita pulang lebih awal. Aku masuk angin kayaknya."

Nina menghentikan aktivitasnya menulis pr bahasa Inggris dengan tema buah-buahan di papan tulis.

"Berantem terus sama yang mulia?"

"Yang mulia, yang mulia." Aku menggerutu. "Pokoknya kondisiku lagi gawat darurat, Nin. Aku lapar berat, belum makan nasi dua porsi!"

Nina mengabaikan aku dengan menulis pr lagi, ah sebel. Dia pasti tahu aku cuma beralasan masuk angin, tapi aku lapar berat. Dan makhluk hidup bernama Kaysan itu memperparah kondisiku dengan berbaur di dalam ruang belajar yang sempit lagi bocor!

*

next

Terpopuler

Comments

Partini Minok Nur Maesa

Partini Minok Nur Maesa

o ternyata keraton solo ya

2024-07-09

0

Dede Dahlia

Dede Dahlia

Kay,kalau gagal ya pokso ga keukeuh ga mau yg culik ajak kawin paksa 🤣🤣🤣

2024-02-27

0

may

may

Kalau gagal nanti begal🤣

2023-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1* [ Rinjani Alianda Putri ]
2 Bab 2* [ Puyeng Palaku ]
3 Bab 3* [ Bertemu Kaysan ]
4 Bab 4* [ Rayuan Gudeg ]
5 Bab 5* [ Side story - Awal bertemu Rinjani ]
6 Bab 6* [ Dia Menguntitku ]
7 Bab 7* [ Bersama Kaysan, oh sial ]
8 Bab 8* [ Ngawur Dia! ]
9 Bab 9* [ Hubungi atau Ke sini? ]
10 Bab 10* [ Kisah Menyebalkan ]
11 Bab 11* [ Gila sih ini ]
12 Bab 12* [ Miliki Aku Semampumu ]
13 Bab 13* [ Terlanjur Nyaman ]
14 Bab 14* [ Janji Yang Kamu Beri ]
15 Bab 15* [ Kekejaman Kaysan! ]
16 Bab 16* [ Bu Rosmini berulah ]
17 Bab 17* [ Inikah Grogi ? ]
18 Bab 18* [ Sepatu Kita Sama Fungsinya ]
19 Bab 19* [ Kamu Nyaris Ingkar ]
20 Bab 20* [ Hari Jadi Kami ]
21 Bab 21. [ Bencana di toko ]
22 Bab 22. [ Pacaran dengan Kaysan ]
23 Bab 23. [ Ragi cinta ]
24 Bab 24. [ Thrill Rush ]
25 Bab 25. [ Kebun Singkong ]
26 Bab 26. [Side Story - Terus melangkah dengan caraku]
27 Bab 27. [ Galau hatiku ]
28 Bab 28. [ GPL ]
29 Bab 29. [ Gosong ]
30 Bab 30. [ Pacar pertamaku ]
31 Bab 31. [ semut ]
32 Bab 32. [ Titik terang ]
33 Bab 33. [ Mangga manisku ]
34 Bab 34. [ Lastri ]
35 Bab 35. [ Side Story - Pencet tombol pemadam kebakaran ]
36 Bab 36. [ Ingin ingkar ]
37 Bab 37. [ Menuju tak terbatas ]
38 Bab 38. [ Metal sak modare ]
39 Bab 39. [ Pintu Doraemon ]
40 Bab 40. [ Aku juga punya dua ]
41 Bab 41. [ Mak'e ]
42 Bab 42. [ Mau nikah ]
43 Bab 43. [ Ijabsah ]
44 Bab 44. [ Mandi kembang ]
45 Bab 45. [ Puk... puk ]
46 Bab 46. [ Mas.... ]
47 Bab 47. [ Honey moon ]
48 Bab 48. [ Tendangan bebas ]
49 Bab 49. [ Melayang ]
50 Bab 50. [ bakal beja datan kesasar ]
51 Bab 51. [ poor Nindy ]
52 Bab 52. [ Film india ]
53 Bab 53. [Side Story - Pasukan pemburu cinta ]
54 Bab 54. [Side Story - Jasmine Adriana]
55 Bab 55. [Side Story - Mengejutkanmu]
56 Bab 57. [Side Story - Mengejutkanmu II ]
57 Bab 57. [ Side story - otw jadi suami ]
58 Bab 58. [Side Story - Jambu air mawar ]
59 Bab 59. [ Side Story - Malam pertama ]
60 Bab 60. [ Side Story - Kegelisahan ]
61 Bab 61. [ Side Story - Melepas semuanya ]
62 Bab 62. [ Side Story - Rasa bersalah ]
63 Bab 63. [ Hari baru ]
64 Bab 64. [ Rasio ]
65 Bab 65. [ Selir ]
66 Bab 66. [ Tiga hari tanpamu ]
67 Bab 67. [ Bertemu kamu ]
68 Bab 68. [ Gosok pijat Urut ]
69 Bab 69. [ Pendamping Gaib? ]
70 Bab 70. [ Har-Pet-Kul ]
71 Bab 71. [ Nakula nyebelin ]
72 Bab 72. [ Waktu ]
73 Bab 73. [ Fakta mengejutkan ]
74 Bab 74. [ Gara-gara sapi ]
75 Bab 75. [ Aku harus bagaimana? ]
76 Bab 77. [ Kedai kopi | Bali ]
77 Bab 77. [ Kepulanganmu ]
78 Bab 78. [ Kopi Tubruk ]
79 Bab 79. [ Berdansa diatas gelisah ]
80 Bab 80. [ Kasihanilah binimu ini ]
81 Bab 81. [ Rencana tikus ]
82 Bab 82. [ Tuniang Dewi Sekartaji ]
83 Bab 83. [ Resep kuat calon Raja ]
84 Bab 84. [ Lunglai ]
85 Bab 85. [ Narnia ]
86 Bab 86. [ Menari ]
87 Bab 87. [ Aku cemburu ]
88 Bab 88. [ Cemburuku masih on going ]
89 Bab 89. [ Kembar sialan ]
90 Bab 90. [ Kembang macan kerah ]
91 Bab 91. [ Kepingan pazzle ]
92 Bab 92. [ Partner in crime, Kitty ]
93 Bab 93. [ Suara hati Kaysan - BRM Nanang ]
94 Bab 94. [ Suara hati Kaysan I ]
95 Bab 95. [ Suara hati Kaysan II ]
96 Bab 96. [ Alter Ego ]
97 Bab 97. [ Pemakaman ]
98 Bab 98. [ Sydney im coming ]
99 Bab 99. [ Ada yang berbeda ]
100 Bab 100. [ Tak terganti ]
101 Bab 101. [ Aku bagian hidupmu selamanya ]
102 Bab 102. [ Bondi beach ]
103 Bab 103. [ Saat kau 'aleman' denganku ]
104 Bab 104. [ Melbourne ]
105 Bab 105. [ Barbeque party ]
106 Bab 106. [ ]
107 Bab 107. [ Love on the jet plane ]
108 Bab 108. [ Sayembara ]
109 Bab 109. [ Diary ]
110 Bab 110. [ Kampus today ]
111 Bab 111. [ Mendekati Ayahanda ]
112 Bab 112. [ My sun ]
113 Bab 113. [ Asal muasal ]
114 Bab 114. [ Bercengkrama ]
115 Bab 115. [ Rasa lan Memayu ]
116 Bab 116. [ Satu permintaan ]
117 Bab 117. [ Dimas.... ]
118 Bab 118. [ Aku, kau dan kenangan ]
119 Bab 119. [ QTime with Ayahanda ]
120 Bab 120. [ Keterbukaan ]
121 Bab 121. [ Paviliun Rinjani ]
122 Bab 122. [ Sandiwara cinta ]
123 Bab 123. [ Yang terlewatkan ]
124 Bab 124. [ Rentang kisah ]
125 Bab 125. [ Main gundu ]
126 Bab 126. [ Jajanan pasar ]
127 Bab 127. [ Tidak ada judul ]
128 Bab 128. [ Bersama kita bisa ]
129 Bab 129. [ Ubo rampe ]
130 Bab 130. [ Tamu agung ]
131 Bab 131. [ Gelak sedih ]
132 Bab. 132 [ Asmaradana ]
133 Bab 133. [ Bab tertinggal ]
134 Season 2. [ Winter in Melbourne ]
135 Season 2. [ calon keluarga ]
136 Season 2. [ Obrolan ringan ]
137 Season 2. [ Laura Bakery ]
138 Season 2. [ Rumah ]
139 Season 2. [ Cinta tanpa syarat ]
140 Season 2. [ Satu hari dengan Keenan ]
141 Season 2. [ My introvert husband ]
142 Season 2. [ Teaterikal wayang orang ]
143 Season 2. [ kejutan ]
144 Season 2. [ Rombongan pengacau ]
145 Season 2. [ Summer party ]
146 Season 2. [ Satu Minggu berlalu. ]
147 Season 2. [ Ayahanda kalap ]
148 Season 2. [ Nanang vs Ayahanda ]
149 Season 2. [ Sedu sedan ]
150 Season 2. [ Cheese cake ]
151 Season 2. [ Keluarga cemara ]
152 Season 2. [ Menyurat yang tersirat ]
153 Season 2. [ Harmoni cinta ]
154 Season 2. [ Dua sejoli ]
155 Season 2. [ Nanang dan Anisa ]
156 Season 2. [ Daun Maple ]
157 Season 2. [ Kumis baba bikin cinta ]
158 Season 2. [ POV Kaysan ]
159 Season 2. [ Kisruh Internal ]
160 Season 2. [ Sensitif ]
161 Season 2. [ Perkara BH ]
162 Season 2. [ Kemarahan Kaysan ]
163 Season 2. [ Bukan rebutan ]
164 Season 2. [ LUKA ]
165 Season 2. [ Rembug rasa ]
166 Season 2. [ Malam terakhir ]
167 Season 2. [ Kembali ]
168 Season 2. [ Gubah rasa ]
169 Season 2. [ Sudah waktunya ]
170 Season 2. [ Cieee, cemburu, ciee ]
171 Season 2. [ Obrolan receh ]
172 Season 2. [ Begitu lebih tepat ]
173 Season 2. [ Nasi liwet ]
174 Season 2. [ Mitoni ]
175 Season 2. [ Kado? ]
176 Season 2. [ Kenangan terindah ]
177 Season 2. [ Anne vs Kaysan ]
178 Season 2. [ Anne vs Kaysan I ]
179 Season 2. [ Anne vs Kaysan II ]
180 Season 2. [ Maternity shoot ]
181 Season 2. [ Senangnya hatiku ]
182 Season 2. [ Tuan putri ]
183 Season 2. [ Pamer pacar ]
184 Season 2. [ Trio kwek-kwek ]
185 Season 2. [ MAS ]
186 Season 2. [ Gua Garba ]
187 Season 2. [ An Elegy ]
188 Season 2. [ Melawan hati ]
189 Season 2. [ Ignite ]
190 Season 2. [ Pergi untuk kembali ]
191 Season 2. [ Permainan menunggu ]
192 Season 2. [ Permainan menunggu I ]
193 Season 2. [ Permainan menunggu II ]
194 Season 2. [ Permainan menunggu III ]
195 Season 2. [ Permainan menunggu IV ]
196 Season 2. [ Permainan menunggu V ]
197 Season 2. [ Permainan menunggu VI ]
198 Season 2 [ Ritme jentaka ]
199 Season 2. [ Ritme jentaka I ]
200 Season 2. [ Ritme jentaka II ]
201 Season 2. [ Ritme jentaka III ]
202 Season 2. [ Merayakan patah hati ]
203 Season 2. [ Merayakan patah hati I ]
204 Season 2. [ Indah suaranya ]
205 Season 2. [ Izinkan aku ]
206 Season 2. [ Kaysan vs Santosa ]
207 Suamiku seorang Ningrat [ END ]
208 Antologi cerpen. [ Nakula ]
209 Antologi cerpen [ Nakula I ]
210 Antologi cerpen [ Nakula II ]
211 Antologi cerpen [ Nakula III ]
212 Antologi cerpen [ Nakula IV ]
213 Antologi cerpen [ Nakula V ]
214 Antalogi cerpen [ Nakula VI ]
215 Antologi cerpen [ Sadewa ]
216 Antologi cerpen [ Sadewa I ]
217 Antologi cerpen [ Sadewa II ]
218 Antologi cerpen [ Sadewa III ]
219 Antologi cerpen [ Sadewa IV ]
220 Antologi cerpen [ Sadewa V ]
221 Antologi cerpen. [ Sadewa VI ]
222 Antologi cerpen [ Sadewa VII ]
223 Antologi cerpen [ Nanang ]
224 Antologi cerpen [ Nanang I ]
225 Antologi cerpen [ Nanang II ]
226 Antologi cerpen [ Nanang III ]
227 Antologi cerpen [ Nanang IV ]
228 Antologi cerpen [ Nanang V ]
229 Antologi cerpen [ Nanang VI ]
230 Antologi cerpen [ Nanang VII ]
231 Antologi cerpen [ Nanang VIII ]
232 Antologi cerpen [ Nanang IX ]
233 Antalogi cerpen [ Nanang X ]
234 Antologi cerpen [ Santosa ]
235 Antologi cerpen. [ Santosa I ]
236 Antologi cerpen [ Santosa II ]
237 Antologi cerpen [ Santosa III ]
238 Antologi cerpen [ Santosa IV ]
239 Part spesial.
240 Part spesial I
241 Part spesial II
242 Part spesial III
243 Part spesial IV.
244 Part spesial V [ ENDING ]
245 Hai sobat SSN.
246 Info Novel Putri Sejagat.
247 Asmaradana Putri Mahkota
248 Asmaradana Putri Mahkota
249 Info novel.
250 Sang permaisuri.
251 GIVEAWAY!
252 PEMENANG GIVEAWAY!
253 PLEASE BACA.
254 Info lanjutan novel SSN.
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Bab 1* [ Rinjani Alianda Putri ]
2
Bab 2* [ Puyeng Palaku ]
3
Bab 3* [ Bertemu Kaysan ]
4
Bab 4* [ Rayuan Gudeg ]
5
Bab 5* [ Side story - Awal bertemu Rinjani ]
6
Bab 6* [ Dia Menguntitku ]
7
Bab 7* [ Bersama Kaysan, oh sial ]
8
Bab 8* [ Ngawur Dia! ]
9
Bab 9* [ Hubungi atau Ke sini? ]
10
Bab 10* [ Kisah Menyebalkan ]
11
Bab 11* [ Gila sih ini ]
12
Bab 12* [ Miliki Aku Semampumu ]
13
Bab 13* [ Terlanjur Nyaman ]
14
Bab 14* [ Janji Yang Kamu Beri ]
15
Bab 15* [ Kekejaman Kaysan! ]
16
Bab 16* [ Bu Rosmini berulah ]
17
Bab 17* [ Inikah Grogi ? ]
18
Bab 18* [ Sepatu Kita Sama Fungsinya ]
19
Bab 19* [ Kamu Nyaris Ingkar ]
20
Bab 20* [ Hari Jadi Kami ]
21
Bab 21. [ Bencana di toko ]
22
Bab 22. [ Pacaran dengan Kaysan ]
23
Bab 23. [ Ragi cinta ]
24
Bab 24. [ Thrill Rush ]
25
Bab 25. [ Kebun Singkong ]
26
Bab 26. [Side Story - Terus melangkah dengan caraku]
27
Bab 27. [ Galau hatiku ]
28
Bab 28. [ GPL ]
29
Bab 29. [ Gosong ]
30
Bab 30. [ Pacar pertamaku ]
31
Bab 31. [ semut ]
32
Bab 32. [ Titik terang ]
33
Bab 33. [ Mangga manisku ]
34
Bab 34. [ Lastri ]
35
Bab 35. [ Side Story - Pencet tombol pemadam kebakaran ]
36
Bab 36. [ Ingin ingkar ]
37
Bab 37. [ Menuju tak terbatas ]
38
Bab 38. [ Metal sak modare ]
39
Bab 39. [ Pintu Doraemon ]
40
Bab 40. [ Aku juga punya dua ]
41
Bab 41. [ Mak'e ]
42
Bab 42. [ Mau nikah ]
43
Bab 43. [ Ijabsah ]
44
Bab 44. [ Mandi kembang ]
45
Bab 45. [ Puk... puk ]
46
Bab 46. [ Mas.... ]
47
Bab 47. [ Honey moon ]
48
Bab 48. [ Tendangan bebas ]
49
Bab 49. [ Melayang ]
50
Bab 50. [ bakal beja datan kesasar ]
51
Bab 51. [ poor Nindy ]
52
Bab 52. [ Film india ]
53
Bab 53. [Side Story - Pasukan pemburu cinta ]
54
Bab 54. [Side Story - Jasmine Adriana]
55
Bab 55. [Side Story - Mengejutkanmu]
56
Bab 57. [Side Story - Mengejutkanmu II ]
57
Bab 57. [ Side story - otw jadi suami ]
58
Bab 58. [Side Story - Jambu air mawar ]
59
Bab 59. [ Side Story - Malam pertama ]
60
Bab 60. [ Side Story - Kegelisahan ]
61
Bab 61. [ Side Story - Melepas semuanya ]
62
Bab 62. [ Side Story - Rasa bersalah ]
63
Bab 63. [ Hari baru ]
64
Bab 64. [ Rasio ]
65
Bab 65. [ Selir ]
66
Bab 66. [ Tiga hari tanpamu ]
67
Bab 67. [ Bertemu kamu ]
68
Bab 68. [ Gosok pijat Urut ]
69
Bab 69. [ Pendamping Gaib? ]
70
Bab 70. [ Har-Pet-Kul ]
71
Bab 71. [ Nakula nyebelin ]
72
Bab 72. [ Waktu ]
73
Bab 73. [ Fakta mengejutkan ]
74
Bab 74. [ Gara-gara sapi ]
75
Bab 75. [ Aku harus bagaimana? ]
76
Bab 77. [ Kedai kopi | Bali ]
77
Bab 77. [ Kepulanganmu ]
78
Bab 78. [ Kopi Tubruk ]
79
Bab 79. [ Berdansa diatas gelisah ]
80
Bab 80. [ Kasihanilah binimu ini ]
81
Bab 81. [ Rencana tikus ]
82
Bab 82. [ Tuniang Dewi Sekartaji ]
83
Bab 83. [ Resep kuat calon Raja ]
84
Bab 84. [ Lunglai ]
85
Bab 85. [ Narnia ]
86
Bab 86. [ Menari ]
87
Bab 87. [ Aku cemburu ]
88
Bab 88. [ Cemburuku masih on going ]
89
Bab 89. [ Kembar sialan ]
90
Bab 90. [ Kembang macan kerah ]
91
Bab 91. [ Kepingan pazzle ]
92
Bab 92. [ Partner in crime, Kitty ]
93
Bab 93. [ Suara hati Kaysan - BRM Nanang ]
94
Bab 94. [ Suara hati Kaysan I ]
95
Bab 95. [ Suara hati Kaysan II ]
96
Bab 96. [ Alter Ego ]
97
Bab 97. [ Pemakaman ]
98
Bab 98. [ Sydney im coming ]
99
Bab 99. [ Ada yang berbeda ]
100
Bab 100. [ Tak terganti ]
101
Bab 101. [ Aku bagian hidupmu selamanya ]
102
Bab 102. [ Bondi beach ]
103
Bab 103. [ Saat kau 'aleman' denganku ]
104
Bab 104. [ Melbourne ]
105
Bab 105. [ Barbeque party ]
106
Bab 106. [ ]
107
Bab 107. [ Love on the jet plane ]
108
Bab 108. [ Sayembara ]
109
Bab 109. [ Diary ]
110
Bab 110. [ Kampus today ]
111
Bab 111. [ Mendekati Ayahanda ]
112
Bab 112. [ My sun ]
113
Bab 113. [ Asal muasal ]
114
Bab 114. [ Bercengkrama ]
115
Bab 115. [ Rasa lan Memayu ]
116
Bab 116. [ Satu permintaan ]
117
Bab 117. [ Dimas.... ]
118
Bab 118. [ Aku, kau dan kenangan ]
119
Bab 119. [ QTime with Ayahanda ]
120
Bab 120. [ Keterbukaan ]
121
Bab 121. [ Paviliun Rinjani ]
122
Bab 122. [ Sandiwara cinta ]
123
Bab 123. [ Yang terlewatkan ]
124
Bab 124. [ Rentang kisah ]
125
Bab 125. [ Main gundu ]
126
Bab 126. [ Jajanan pasar ]
127
Bab 127. [ Tidak ada judul ]
128
Bab 128. [ Bersama kita bisa ]
129
Bab 129. [ Ubo rampe ]
130
Bab 130. [ Tamu agung ]
131
Bab 131. [ Gelak sedih ]
132
Bab. 132 [ Asmaradana ]
133
Bab 133. [ Bab tertinggal ]
134
Season 2. [ Winter in Melbourne ]
135
Season 2. [ calon keluarga ]
136
Season 2. [ Obrolan ringan ]
137
Season 2. [ Laura Bakery ]
138
Season 2. [ Rumah ]
139
Season 2. [ Cinta tanpa syarat ]
140
Season 2. [ Satu hari dengan Keenan ]
141
Season 2. [ My introvert husband ]
142
Season 2. [ Teaterikal wayang orang ]
143
Season 2. [ kejutan ]
144
Season 2. [ Rombongan pengacau ]
145
Season 2. [ Summer party ]
146
Season 2. [ Satu Minggu berlalu. ]
147
Season 2. [ Ayahanda kalap ]
148
Season 2. [ Nanang vs Ayahanda ]
149
Season 2. [ Sedu sedan ]
150
Season 2. [ Cheese cake ]
151
Season 2. [ Keluarga cemara ]
152
Season 2. [ Menyurat yang tersirat ]
153
Season 2. [ Harmoni cinta ]
154
Season 2. [ Dua sejoli ]
155
Season 2. [ Nanang dan Anisa ]
156
Season 2. [ Daun Maple ]
157
Season 2. [ Kumis baba bikin cinta ]
158
Season 2. [ POV Kaysan ]
159
Season 2. [ Kisruh Internal ]
160
Season 2. [ Sensitif ]
161
Season 2. [ Perkara BH ]
162
Season 2. [ Kemarahan Kaysan ]
163
Season 2. [ Bukan rebutan ]
164
Season 2. [ LUKA ]
165
Season 2. [ Rembug rasa ]
166
Season 2. [ Malam terakhir ]
167
Season 2. [ Kembali ]
168
Season 2. [ Gubah rasa ]
169
Season 2. [ Sudah waktunya ]
170
Season 2. [ Cieee, cemburu, ciee ]
171
Season 2. [ Obrolan receh ]
172
Season 2. [ Begitu lebih tepat ]
173
Season 2. [ Nasi liwet ]
174
Season 2. [ Mitoni ]
175
Season 2. [ Kado? ]
176
Season 2. [ Kenangan terindah ]
177
Season 2. [ Anne vs Kaysan ]
178
Season 2. [ Anne vs Kaysan I ]
179
Season 2. [ Anne vs Kaysan II ]
180
Season 2. [ Maternity shoot ]
181
Season 2. [ Senangnya hatiku ]
182
Season 2. [ Tuan putri ]
183
Season 2. [ Pamer pacar ]
184
Season 2. [ Trio kwek-kwek ]
185
Season 2. [ MAS ]
186
Season 2. [ Gua Garba ]
187
Season 2. [ An Elegy ]
188
Season 2. [ Melawan hati ]
189
Season 2. [ Ignite ]
190
Season 2. [ Pergi untuk kembali ]
191
Season 2. [ Permainan menunggu ]
192
Season 2. [ Permainan menunggu I ]
193
Season 2. [ Permainan menunggu II ]
194
Season 2. [ Permainan menunggu III ]
195
Season 2. [ Permainan menunggu IV ]
196
Season 2. [ Permainan menunggu V ]
197
Season 2. [ Permainan menunggu VI ]
198
Season 2 [ Ritme jentaka ]
199
Season 2. [ Ritme jentaka I ]
200
Season 2. [ Ritme jentaka II ]
201
Season 2. [ Ritme jentaka III ]
202
Season 2. [ Merayakan patah hati ]
203
Season 2. [ Merayakan patah hati I ]
204
Season 2. [ Indah suaranya ]
205
Season 2. [ Izinkan aku ]
206
Season 2. [ Kaysan vs Santosa ]
207
Suamiku seorang Ningrat [ END ]
208
Antologi cerpen. [ Nakula ]
209
Antologi cerpen [ Nakula I ]
210
Antologi cerpen [ Nakula II ]
211
Antologi cerpen [ Nakula III ]
212
Antologi cerpen [ Nakula IV ]
213
Antologi cerpen [ Nakula V ]
214
Antalogi cerpen [ Nakula VI ]
215
Antologi cerpen [ Sadewa ]
216
Antologi cerpen [ Sadewa I ]
217
Antologi cerpen [ Sadewa II ]
218
Antologi cerpen [ Sadewa III ]
219
Antologi cerpen [ Sadewa IV ]
220
Antologi cerpen [ Sadewa V ]
221
Antologi cerpen. [ Sadewa VI ]
222
Antologi cerpen [ Sadewa VII ]
223
Antologi cerpen [ Nanang ]
224
Antologi cerpen [ Nanang I ]
225
Antologi cerpen [ Nanang II ]
226
Antologi cerpen [ Nanang III ]
227
Antologi cerpen [ Nanang IV ]
228
Antologi cerpen [ Nanang V ]
229
Antologi cerpen [ Nanang VI ]
230
Antologi cerpen [ Nanang VII ]
231
Antologi cerpen [ Nanang VIII ]
232
Antologi cerpen [ Nanang IX ]
233
Antalogi cerpen [ Nanang X ]
234
Antologi cerpen [ Santosa ]
235
Antologi cerpen. [ Santosa I ]
236
Antologi cerpen [ Santosa II ]
237
Antologi cerpen [ Santosa III ]
238
Antologi cerpen [ Santosa IV ]
239
Part spesial.
240
Part spesial I
241
Part spesial II
242
Part spesial III
243
Part spesial IV.
244
Part spesial V [ ENDING ]
245
Hai sobat SSN.
246
Info Novel Putri Sejagat.
247
Asmaradana Putri Mahkota
248
Asmaradana Putri Mahkota
249
Info novel.
250
Sang permaisuri.
251
GIVEAWAY!
252
PEMENANG GIVEAWAY!
253
PLEASE BACA.
254
Info lanjutan novel SSN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!