Suamiku Seorang Ningrat

Suamiku Seorang Ningrat

Bab 1. [ Rinjani ]

...Aku tak menyangka, dikejar-kejar preman menjadikan takdirku beralih pada jerat kekuasaan Pangeran Kaysan Adiguna Pangarep, penerus takhta dari kerajaan yang aku kagumi....

...Akan sampai mana kakiku melangkah? Akankah sampai pada singgasana kerajaan, atau hanya sampai jalan setapak bebatuan?...

...Aku Rinjani Alianda Putri, kan ku bawa langkah kakiku meski harus berdarah-darah....

...***...

"Awas...!!!"

"Awas, woyyy...!!!"

Aku menyibakkan orang-orang yang menghalangi laju lariku tepat di tengah pasar. Aku terus berlari dengan peluh yang terus mengalir di sekujur tubuhku.

Tatapanku terus menoleh ke belakang sewaktu dua orang preman mengejarku. Preman penagih hutang milik Broto Dimejo. Juragan beras di pasar karang gayam.

"Maaf... maaf." Aku menarik tubuh ibu-ibu yang nyaris terjungkal karena tak siap menerima kibasan tanganku.

"Kalau lari pake mata nduk, bikin orang susah aja!" makinya tak ku gubris, aku membantu ibu-ibu berkerudung biru itu memasukan sayuran yang berceceran di lantai pasar dengan tergesa-gesa.

Ku serahkan plastik itu kepadanya. "Sekali lagi maaf, Bu!"

Aku kembali berlari, napasku terengah-engah, bahkan tenggorokan ku terasa kering.

"Woy, bayar utang bapakmu!" teriak salah satu preman sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Sial..." Aku keluar dari padatnya isi pasar, mengarah ke parkiran. Sebisa mungkin aku berlari dengan tenagaku yang hampir habis hingga akhirnya...

Plang.... mataku kabur, hutang bapakku menari-nari di atas kepalaku sebelum akhirnya aku jatuh pingsan menabrak tiang listrik yang tak tahu aturan.

*

Hey... sebelumnya perkenalkan namaku Rinjani Alianda Putri. Anak satu-satunya dari sepasang orang tua bernama Herman dan Lastri.

Kedua orang tuaku bercerai, ibuku minggat entah kemana. Mungkin muak dengan tingkah laku bapakku yang hobi berjudi main gaple hingga tengah malam. Hutang numpuk, dan dua preman suruhan Broto Dimejo tadi mengejar-ngejarku karena sudah jatuh tempo. Jika begini akulah yang menjadi korban atas kebodohan sumber daya manusia yang bapakku miliki sedangkan aku hanyalah tukang penjaga toko pulsa merangkap tukang setrika milik ibu Rosmini. Aku kesal, kenapa aku tidak punya adik saja! Biar jangan hanya aku terus yang di uber-uber hutang bapak.

Umurku jangan di tanya, aku masih muda. Gairahku masih menggelora, bahkan untuk melakukan headbang di arena konser metal pun aku masih sanggup.

Aku penggemar musik cadas, kami menyebutnya musik underground. Jika sudah membahas musik underground aku pasti akan menyebutkan salah satu band favoritku Death Vomit.

Aku tak pernah absen, jika sudah melihat pamflet bertebaran di sosial media Facebook. Tagged : Rinjani Alianda, Bimo Nugroho, Aswin, Agnes Ponco, Nanang, Riko Putune Mbah Maridjan, Dimas Tri N, dll. Banyak nama yang tak bisa aku sebutkan satu persatu.

Jika sudah tersebar di tongkrongan info tersebut, aku pasti bersiap. Siap tempur untuk olahraga malam. Memangut-manggutkan kepala di iringi dentuman musik keras dan lirik lagu yang tak aku mengerti. Aku jujur, Ehm!

Sekian dulu perkenalan dariku, Jani si anak metal \m/

*

Aku mengendus bau minyak kayu putih menusuk lubang hidungku. Semakin aku menghirupnya, semakin sengat rasanya.

Aku juga merasakan kibasan angin dan samar-samar terdengar suara ibu-ibu yang berusaha membangunkanku.

"Bangun cah ayu, ayo bangun." Suaranya terdengar lirih nan lembut, suara yang tak pernah ku dengar dari mulut ibuku. Semenjak ibu dan bapakku tidak akur, yang ku dengar hanyalah teriakan dan makian.

"Cah ayu."

Perlahan mataku mulai terbuka, aku mendapati lima orang yang berkeliling menatapku dengan heran. Aku sedang dimana, apa aku sudah ditangkap preman suruhan Broto Dimejo?

"Cah ayu, minumlah." Suara lembut tadi ternyata nyata. Aku pikir aku sudah di surga. Aku perlahan menoleh. Dan saat itu juga aku terbangun dengan tergesa-gesa sembari tersenyum kikuk. Aku mendelikkan mataku tidak percaya dengan apa yang aku lihat di depan mataku.

"Ibunda Ratu."

Sekonyong-konyong aku turun dari kursi kayu tempat ku berbaring tadi.

"Maafkan saya, Ibunda Ratu." Aku duduk bersimpuh sembari menundukkan pandanganku.

Lima orang tadi tertawa cekikikan melihat tingkahku yang malu dan rikuh.

"Angkat wajahmu, cah ayu. Minumlah dulu kamu pasti kehausan."

Jika boleh jujur aku haus sekali, kerongkonganku minta di hujani dengan penyegar cap badak berkali empat.

Aku memberanikan diri melihat wajah anggun, adem, dan banyak di kagumi rakyatnya. Dialah sang pendamping Ayahanda Raja Adiguna Pangarep, Ibunda Ratu Juwita Ningrat.

"Terima kasih." Aku meneguk air putih tadi dengan cepat dan malu seraya menggengam gelas yang sudah tandas isinya, aku bingung mau di taruh dimana gelas ini.

"Sini gelasnya, cah ayu." Juwita Ningrat mengambil gelas yang ku pegang dan menyerahkannya pada pelayannya yang bersanggul dan memakai kemben tradisional.

"Terima kasih Ibunda Ratu." Aku hanya bisa menunduk malu.

"Sama-sama cah ayu, bagaimana sudah mendingan?" Beliau memberikan serbet bersih untuk membersihkan wajahku.

Aku mengangguk, "Terima kasih."

Jujur saja di dekatnya aku ingin bersorak kegirangan. Tapi yang aku lakukan hanyalah tertunduk malu, bagaimana bisa aku berada di rumahnya yang bisa dibilang seperti istana.

"Saya tadi sedang sidak di pasar karang gayam dan melihatmu menabrak tiang listrik dan jatuh pingsan. Jadilah saya membawamu kemari untuk saya periksa." jelas beliau sambil tersenyum.

Aku hanya manggut-manggut paham, lalu preman tadi mengusik rasa tenangku, "Preman tadi tidak mengerjarku, Ibunda Ratu?" Aku mendongak memberanikan diri menatap mata indah itu.

"Oh preman tadi, sudah beres." katanya sambil tersenyum geli.

Dahiku mengerenyit, bagaimana sudah beres. Aku saja belum membayar hutang dan belum tahu berapa nominalnya. Beliau pasti sedang ngeprank aku yang nampak mengenaskan ini.

"Sudah jangan dipikirkan, bagaimana kepalamu, masih terasa pusing? Lihatlah." Beliau menyerahkan kaca kecil berbentuk bundar ke depan wajahku.

Rasanya aku ingin menjerit, dahiku benjol dan lebam. Ini sangat kontras dengan kulitku yang putih. Aku seperti di bogem dengan kecepatan penuh. Astaga, tapi sekarang bukan itu mau ku.

"Bagaimana sudah beres Ibunda Ratu. Ibunda, tidak membayar hutang-hutang bapakku kan?" tanyaku menyelidiki.

"Sudah Ibunda bilang sudah beres, cah ayu." tangan ibunda ratu mengelus lenganku, lembut menenangkan.

"Berapa?" tanyaku sambil memincingkan telingaku dengan harap-harap cemas.

"Berapa apanya, cah ayu?"

"Hutang bapak."

Beliau tersenyum lebar, Ibunda Ratu seperti sedang meledekku. Meledek jika aku tak akan mampu membayarnya. Memang berapa hutang bapakku sampai beliau terlihat terhibur seperti itu.

"Lima belas juta cah ayu." jawab beliau pelan sembari mengulum senyum.

Sekalipun suaranya lembut dan lirih, aku seperti tersengat listrik yang membuatku ingin pingsan lagi. "Lima belas juta!" gumamku lirih sembari memijit keningku yang benjol. Rasanya semakin sakit dan sakit. Darimana aku bisa mengganti uang dengan jumlah sebanyak itu, bahkan jumlah uang itu bisa untuk membayar kontrakan selama satu tahun.

Aku meringis sedih. "Saya akan menggantinya Ibunda Ratu, tapi aku cicil ya."

"Jadilah mantuku cah ayu. Jadi kamu tidak perlu susah-susah mengganti hutang bapakmu itu."

"Mantu? Menikah maksud Ibunda Ratu?" Kepalaku semakin sakit di buatnya. Menikah dalam rencanaku akan terjadi dua atau tiga tahun lagi jika ada yang mau meminangku.

"Iya menikahlah dengan putraku Kaysan Adiguna Pangarep."

...***...

Selamat membaca dan jangan lupa like dan komen ya. Biar Vivi bahagia sepertimu.

Terpopuler

Comments

雅那

雅那

membaca ulang
rindu kisah mereka kaysan dan rinjani

2024-02-07

0

Ida

Ida

kalo kata orang Jawa mandi pangucap Bunda Ratu JUWITA,, RINJANI jadi Mantu Kesayangan nantinya🤭🙈

2023-07-23

1

pipi gemoy

pipi gemoy

baru baca langsung ta vote

2023-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. [ Rinjani ]
2 Bab 2. [ Bertengkar ]
3 Bab 3. [ Bertemu Kaysan ]
4 Bab 4. [ Bu Rosmini ]
5 Bab 5. [ Side story - Awal bertemu ]
6 Bab 6. [ Gedung RRI ]
7 Bab 7. [ Bersama Kaysan ]
8 Bab 8. [ Rolling door kurang pelumas ]
9 Bab 9. [ Bukan ]
10 Bab 10. [ Bapak mana, dimana? ]
11 Bab 11. [ Merasa kehilangan ]
12 Bab 12. [ Sehari bersama Kaysan ]
13 Bab 13. [ Side Story - Meminta restu ]
14 Bab 14. [ Salah kostum ]
15 Bab 15. [ Masih bersamamu ]
16 Bab 16. [ Bu Rosmini berulah ]
17 Bab 17. [ Makan malam bersama ]
18 Bab 18. [ Menemukan jawaban ]
19 Bab 19. [ Cinta... oh cinta ]
20 Bab 20.
21 Bab 21. [ Bencana di toko ]
22 Bab 22. [ Pacaran dengan Kaysan ]
23 Bab 23. [ Ragi cinta ]
24 Bab 24. [ Thrill Rush ]
25 Bab 25. [ Kebun Singkong ]
26 Bab 26. [Side Story - Terus melangkah dengan caraku]
27 Bab 27. [ Galau hatiku ]
28 Bab 28. [ GPL ]
29 Bab 29. [ Gosong ]
30 Bab 30. [ Pacar pertamaku ]
31 Bab 31. [ semut ]
32 Bab 32. [ Titik terang ]
33 Bab 33. [ Mangga manisku ]
34 Bab 34. [ Lastri ]
35 Bab 35. [ Side Story - Pencet tombol pemadam kebakaran ]
36 Bab 36. [ Ingin ingkar ]
37 Bab 37. [ Menuju tak terbatas ]
38 Bab 38. [ Metal sak modare ]
39 Bab 39. [ Pintu Doraemon ]
40 Bab 40. [ Aku juga punya dua ]
41 Bab 41. [ Mak'e ]
42 Bab 42. [ Mau nikah ]
43 Bab 43. [ Ijabsah ]
44 Bab 44. [ Mandi kembang ]
45 Bab 45. [ Puk... puk ]
46 Bab 46. [ Mas.... ]
47 Bab 47. [ Honey moon ]
48 Bab 48. [ Tendangan bebas ]
49 Bab 49. [ Melayang ]
50 Bab 50. [ bakal beja datan kesasar ]
51 Bab 51. [ poor Nindy ]
52 Bab 52. [ Film india ]
53 Bab 53. [Side Story - Pasukan pemburu cinta ]
54 Bab 54. [Side Story - Jasmine Adriana]
55 Bab 55. [Side Story - Mengejutkanmu]
56 Bab 57. [Side Story - Mengejutkanmu II ]
57 Bab 57. [ Side story - otw jadi suami ]
58 Bab 58. [Side Story - Jambu air mawar ]
59 Bab 59. [ Side Story - Malam pertama ]
60 Bab 60. [ Side Story - Kegelisahan ]
61 Bab 61. [ Side Story - Melepas semuanya ]
62 Bab 62. [ Side Story - Rasa bersalah ]
63 Bab 63. [ Hari baru ]
64 Bab 64. [ Rasio ]
65 Bab 65. [ Selir ]
66 Bab 66. [ Tiga hari tanpamu ]
67 Bab 67. [ Bertemu kamu ]
68 Bab 68. [ Gosok pijat Urut ]
69 Bab 69. [ Pendamping Gaib? ]
70 Bab 70. [ Har-Pet-Kul ]
71 Bab 71. [ Nakula nyebelin ]
72 Bab 72. [ Waktu ]
73 Bab 73. [ Fakta mengejutkan ]
74 Bab 74. [ Gara-gara sapi ]
75 Bab 75. [ Aku harus bagaimana? ]
76 Bab 77. [ Kedai kopi | Bali ]
77 Bab 77. [ Kepulanganmu ]
78 Bab 78. [ Kopi Tubruk ]
79 Bab 79. [ Berdansa diatas gelisah ]
80 Bab 80. [ Kasihanilah binimu ini ]
81 Bab 81. [ Rencana tikus ]
82 Bab 82. [ Tuniang Dewi Sekartaji ]
83 Bab 83. [ Resep kuat calon Raja ]
84 Bab 84. [ Lunglai ]
85 Bab 85. [ Narnia ]
86 Bab 86. [ Menari ]
87 Bab 87. [ Aku cemburu ]
88 Bab 88. [ Cemburuku masih on going ]
89 Bab 89. [ Kembar sialan ]
90 Bab 90. [ Kembang macan kerah ]
91 Bab 91. [ Kepingan pazzle ]
92 Bab 92. [ Partner in crime, Kitty ]
93 Bab 93. [ Suara hati Kaysan - BRM Nanang ]
94 Bab 94. [ Suara hati Kaysan I ]
95 Bab 95. [ Suara hati Kaysan II ]
96 Bab 96. [ Alter Ego ]
97 Bab 97. [ Pemakaman ]
98 Bab 98. [ Sydney im coming ]
99 Bab 99. [ Ada yang berbeda ]
100 Bab 100. [ Tak terganti ]
101 Bab 101. [ Aku bagian hidupmu selamanya ]
102 Bab 102. [ Bondi beach ]
103 Bab 103. [ Saat kau 'aleman' denganku ]
104 Bab 104. [ Melbourne ]
105 Bab 105. [ Barbeque party ]
106 Bab 106. [ ]
107 Bab 107. [ Love on the jet plane ]
108 Bab 108. [ Sayembara ]
109 Bab 109. [ Diary ]
110 Bab 110. [ Kampus today ]
111 Bab 111. [ Mendekati Ayahanda ]
112 Bab 112. [ My sun ]
113 Bab 113. [ Asal muasal ]
114 Bab 114. [ Bercengkrama ]
115 Bab 115. [ Rasa lan Memayu ]
116 Bab 116. [ Satu permintaan ]
117 Bab 117. [ Dimas.... ]
118 Bab 118. [ Aku, kau dan kenangan ]
119 Bab 119. [ QTime with Ayahanda ]
120 Bab 120. [ Keterbukaan ]
121 Bab 121. [ Paviliun Rinjani ]
122 Bab 122. [ Sandiwara cinta ]
123 Bab 123. [ Yang terlewatkan ]
124 Bab 124. [ Rentang kisah ]
125 Bab 125. [ Main gundu ]
126 Bab 126. [ Jajanan pasar ]
127 Bab 127. [ Tidak ada judul ]
128 Bab 128. [ Bersama kita bisa ]
129 Bab 129. [ Ubo rampe ]
130 Bab 130. [ Tamu agung ]
131 Bab 131. [ Gelak sedih ]
132 Bab. 132 [ Asmaradana ]
133 Bab 133. [ Bab tertinggal ]
134 Season 2. [ Winter in Melbourne ]
135 Season 2. [ calon keluarga ]
136 Season 2. [ Obrolan ringan ]
137 Season 2. [ Laura Bakery ]
138 Season 2. [ Rumah ]
139 Season 2. [ Cinta tanpa syarat ]
140 Season 2. [ Satu hari dengan Keenan ]
141 Season 2. [ My introvert husband ]
142 Season 2. [ Teaterikal wayang orang ]
143 Season 2. [ kejutan ]
144 Season 2. [ Rombongan pengacau ]
145 Season 2. [ Summer party ]
146 Season 2. [ Satu Minggu berlalu. ]
147 Season 2. [ Ayahanda kalap ]
148 Season 2. [ Nanang vs Ayahanda ]
149 Season 2. [ Sedu sedan ]
150 Season 2. [ Cheese cake ]
151 Season 2. [ Keluarga cemara ]
152 Season 2. [ Menyurat yang tersirat ]
153 Season 2. [ Harmoni cinta ]
154 Season 2. [ Dua sejoli ]
155 Season 2. [ Nanang dan Anisa ]
156 Season 2. [ Daun Maple ]
157 Season 2. [ Kumis baba bikin cinta ]
158 Season 2. [ POV Kaysan ]
159 Season 2. [ Kisruh Internal ]
160 Season 2. [ Sensitif ]
161 Season 2. [ Perkara BH ]
162 Season 2. [ Kemarahan Kaysan ]
163 Season 2. [ Bukan rebutan ]
164 Season 2. [ LUKA ]
165 Season 2. [ Rembug rasa ]
166 Season 2. [ Malam terakhir ]
167 Season 2. [ Kembali ]
168 Season 2. [ Gubah rasa ]
169 Season 2. [ Sudah waktunya ]
170 Season 2. [ Cieee, cemburu, ciee ]
171 Season 2. [ Obrolan receh ]
172 Season 2. [ Begitu lebih tepat ]
173 Season 2. [ Nasi liwet ]
174 Season 2. [ Mitoni ]
175 Season 2. [ Kado? ]
176 Season 2. [ Kenangan terindah ]
177 Season 2. [ Anne vs Kaysan ]
178 Season 2. [ Anne vs Kaysan I ]
179 Season 2. [ Anne vs Kaysan II ]
180 Season 2. [ Maternity shoot ]
181 Season 2. [ Senangnya hatiku ]
182 Season 2. [ Tuan putri ]
183 Season 2. [ Pamer pacar ]
184 Season 2. [ Trio kwek-kwek ]
185 Season 2. [ MAS ]
186 Season 2. [ Gua Garba ]
187 Season 2. [ An Elegy ]
188 Season 2. [ Melawan hati ]
189 Season 2. [ Ignite ]
190 Season 2. [ Pergi untuk kembali ]
191 Season 2. [ Permainan menunggu ]
192 Season 2. [ Permainan menunggu I ]
193 Season 2. [ Permainan menunggu II ]
194 Season 2. [ Permainan menunggu III ]
195 Season 2. [ Permainan menunggu IV ]
196 Season 2. [ Permainan menunggu V ]
197 Season 2. [ Permainan menunggu VI ]
198 Season 2 [ Ritme jentaka ]
199 Season 2. [ Ritme jentaka I ]
200 Season 2. [ Ritme jentaka II ]
201 Season 2. [ Ritme jentaka III ]
202 Season 2. [ Merayakan patah hati ]
203 Season 2. [ Merayakan patah hati I ]
204 Season 2. [ Indah suaranya ]
205 Season 2. [ Izinkan aku ]
206 Season 2. [ Kaysan vs Santosa ]
207 Suamiku seorang Ningrat [ END ]
208 Antologi cerpen. [ Nakula ]
209 Antologi cerpen [ Nakula I ]
210 Antologi cerpen [ Nakula II ]
211 Antologi cerpen [ Nakula III ]
212 Antologi cerpen [ Nakula IV ]
213 Antologi cerpen [ Nakula V ]
214 Antalogi cerpen [ Nakula VI ]
215 Antologi cerpen [ Sadewa ]
216 Antologi cerpen [ Sadewa I ]
217 Antologi cerpen [ Sadewa II ]
218 Antologi cerpen [ Sadewa III ]
219 Antologi cerpen [ Sadewa IV ]
220 Antologi cerpen [ Sadewa V ]
221 Antologi cerpen. [ Sadewa VI ]
222 Antologi cerpen [ Sadewa VII ]
223 Antologi cerpen [ Nanang ]
224 Antologi cerpen [ Nanang I ]
225 Antologi cerpen [ Nanang II ]
226 Antologi cerpen [ Nanang III ]
227 Antologi cerpen [ Nanang IV ]
228 Antologi cerpen [ Nanang V ]
229 Antologi cerpen [ Nanang VI ]
230 Antologi cerpen [ Nanang VII ]
231 Antologi cerpen [ Nanang VIII ]
232 Antologi cerpen [ Nanang IX ]
233 Antalogi cerpen [ Nanang X ]
234 Antologi cerpen [ Santosa ]
235 Antologi cerpen. [ Santosa I ]
236 Antologi cerpen [ Santosa II ]
237 Antologi cerpen [ Santosa III ]
238 Antologi cerpen [ Santosa IV ]
239 Part spesial.
240 Part spesial I
241 Part spesial II
242 Part spesial III
243 Part spesial IV.
244 Part spesial V [ ENDING ]
245 Hai sobat SSN.
246 Info Novel Putri Sejagat.
247 Asmaradana Putri Mahkota
248 Asmaradana Putri Mahkota
249 Asmaradana Putri Mahkota
250 Info novel.
251 Sang permaisuri.
252 GIVEAWAY!
253 PEMENANG GIVEAWAY!
254 PLEASE BACA.
255 Info lanjutan novel SSN.
Episodes

Updated 255 Episodes

1
Bab 1. [ Rinjani ]
2
Bab 2. [ Bertengkar ]
3
Bab 3. [ Bertemu Kaysan ]
4
Bab 4. [ Bu Rosmini ]
5
Bab 5. [ Side story - Awal bertemu ]
6
Bab 6. [ Gedung RRI ]
7
Bab 7. [ Bersama Kaysan ]
8
Bab 8. [ Rolling door kurang pelumas ]
9
Bab 9. [ Bukan ]
10
Bab 10. [ Bapak mana, dimana? ]
11
Bab 11. [ Merasa kehilangan ]
12
Bab 12. [ Sehari bersama Kaysan ]
13
Bab 13. [ Side Story - Meminta restu ]
14
Bab 14. [ Salah kostum ]
15
Bab 15. [ Masih bersamamu ]
16
Bab 16. [ Bu Rosmini berulah ]
17
Bab 17. [ Makan malam bersama ]
18
Bab 18. [ Menemukan jawaban ]
19
Bab 19. [ Cinta... oh cinta ]
20
Bab 20.
21
Bab 21. [ Bencana di toko ]
22
Bab 22. [ Pacaran dengan Kaysan ]
23
Bab 23. [ Ragi cinta ]
24
Bab 24. [ Thrill Rush ]
25
Bab 25. [ Kebun Singkong ]
26
Bab 26. [Side Story - Terus melangkah dengan caraku]
27
Bab 27. [ Galau hatiku ]
28
Bab 28. [ GPL ]
29
Bab 29. [ Gosong ]
30
Bab 30. [ Pacar pertamaku ]
31
Bab 31. [ semut ]
32
Bab 32. [ Titik terang ]
33
Bab 33. [ Mangga manisku ]
34
Bab 34. [ Lastri ]
35
Bab 35. [ Side Story - Pencet tombol pemadam kebakaran ]
36
Bab 36. [ Ingin ingkar ]
37
Bab 37. [ Menuju tak terbatas ]
38
Bab 38. [ Metal sak modare ]
39
Bab 39. [ Pintu Doraemon ]
40
Bab 40. [ Aku juga punya dua ]
41
Bab 41. [ Mak'e ]
42
Bab 42. [ Mau nikah ]
43
Bab 43. [ Ijabsah ]
44
Bab 44. [ Mandi kembang ]
45
Bab 45. [ Puk... puk ]
46
Bab 46. [ Mas.... ]
47
Bab 47. [ Honey moon ]
48
Bab 48. [ Tendangan bebas ]
49
Bab 49. [ Melayang ]
50
Bab 50. [ bakal beja datan kesasar ]
51
Bab 51. [ poor Nindy ]
52
Bab 52. [ Film india ]
53
Bab 53. [Side Story - Pasukan pemburu cinta ]
54
Bab 54. [Side Story - Jasmine Adriana]
55
Bab 55. [Side Story - Mengejutkanmu]
56
Bab 57. [Side Story - Mengejutkanmu II ]
57
Bab 57. [ Side story - otw jadi suami ]
58
Bab 58. [Side Story - Jambu air mawar ]
59
Bab 59. [ Side Story - Malam pertama ]
60
Bab 60. [ Side Story - Kegelisahan ]
61
Bab 61. [ Side Story - Melepas semuanya ]
62
Bab 62. [ Side Story - Rasa bersalah ]
63
Bab 63. [ Hari baru ]
64
Bab 64. [ Rasio ]
65
Bab 65. [ Selir ]
66
Bab 66. [ Tiga hari tanpamu ]
67
Bab 67. [ Bertemu kamu ]
68
Bab 68. [ Gosok pijat Urut ]
69
Bab 69. [ Pendamping Gaib? ]
70
Bab 70. [ Har-Pet-Kul ]
71
Bab 71. [ Nakula nyebelin ]
72
Bab 72. [ Waktu ]
73
Bab 73. [ Fakta mengejutkan ]
74
Bab 74. [ Gara-gara sapi ]
75
Bab 75. [ Aku harus bagaimana? ]
76
Bab 77. [ Kedai kopi | Bali ]
77
Bab 77. [ Kepulanganmu ]
78
Bab 78. [ Kopi Tubruk ]
79
Bab 79. [ Berdansa diatas gelisah ]
80
Bab 80. [ Kasihanilah binimu ini ]
81
Bab 81. [ Rencana tikus ]
82
Bab 82. [ Tuniang Dewi Sekartaji ]
83
Bab 83. [ Resep kuat calon Raja ]
84
Bab 84. [ Lunglai ]
85
Bab 85. [ Narnia ]
86
Bab 86. [ Menari ]
87
Bab 87. [ Aku cemburu ]
88
Bab 88. [ Cemburuku masih on going ]
89
Bab 89. [ Kembar sialan ]
90
Bab 90. [ Kembang macan kerah ]
91
Bab 91. [ Kepingan pazzle ]
92
Bab 92. [ Partner in crime, Kitty ]
93
Bab 93. [ Suara hati Kaysan - BRM Nanang ]
94
Bab 94. [ Suara hati Kaysan I ]
95
Bab 95. [ Suara hati Kaysan II ]
96
Bab 96. [ Alter Ego ]
97
Bab 97. [ Pemakaman ]
98
Bab 98. [ Sydney im coming ]
99
Bab 99. [ Ada yang berbeda ]
100
Bab 100. [ Tak terganti ]
101
Bab 101. [ Aku bagian hidupmu selamanya ]
102
Bab 102. [ Bondi beach ]
103
Bab 103. [ Saat kau 'aleman' denganku ]
104
Bab 104. [ Melbourne ]
105
Bab 105. [ Barbeque party ]
106
Bab 106. [ ]
107
Bab 107. [ Love on the jet plane ]
108
Bab 108. [ Sayembara ]
109
Bab 109. [ Diary ]
110
Bab 110. [ Kampus today ]
111
Bab 111. [ Mendekati Ayahanda ]
112
Bab 112. [ My sun ]
113
Bab 113. [ Asal muasal ]
114
Bab 114. [ Bercengkrama ]
115
Bab 115. [ Rasa lan Memayu ]
116
Bab 116. [ Satu permintaan ]
117
Bab 117. [ Dimas.... ]
118
Bab 118. [ Aku, kau dan kenangan ]
119
Bab 119. [ QTime with Ayahanda ]
120
Bab 120. [ Keterbukaan ]
121
Bab 121. [ Paviliun Rinjani ]
122
Bab 122. [ Sandiwara cinta ]
123
Bab 123. [ Yang terlewatkan ]
124
Bab 124. [ Rentang kisah ]
125
Bab 125. [ Main gundu ]
126
Bab 126. [ Jajanan pasar ]
127
Bab 127. [ Tidak ada judul ]
128
Bab 128. [ Bersama kita bisa ]
129
Bab 129. [ Ubo rampe ]
130
Bab 130. [ Tamu agung ]
131
Bab 131. [ Gelak sedih ]
132
Bab. 132 [ Asmaradana ]
133
Bab 133. [ Bab tertinggal ]
134
Season 2. [ Winter in Melbourne ]
135
Season 2. [ calon keluarga ]
136
Season 2. [ Obrolan ringan ]
137
Season 2. [ Laura Bakery ]
138
Season 2. [ Rumah ]
139
Season 2. [ Cinta tanpa syarat ]
140
Season 2. [ Satu hari dengan Keenan ]
141
Season 2. [ My introvert husband ]
142
Season 2. [ Teaterikal wayang orang ]
143
Season 2. [ kejutan ]
144
Season 2. [ Rombongan pengacau ]
145
Season 2. [ Summer party ]
146
Season 2. [ Satu Minggu berlalu. ]
147
Season 2. [ Ayahanda kalap ]
148
Season 2. [ Nanang vs Ayahanda ]
149
Season 2. [ Sedu sedan ]
150
Season 2. [ Cheese cake ]
151
Season 2. [ Keluarga cemara ]
152
Season 2. [ Menyurat yang tersirat ]
153
Season 2. [ Harmoni cinta ]
154
Season 2. [ Dua sejoli ]
155
Season 2. [ Nanang dan Anisa ]
156
Season 2. [ Daun Maple ]
157
Season 2. [ Kumis baba bikin cinta ]
158
Season 2. [ POV Kaysan ]
159
Season 2. [ Kisruh Internal ]
160
Season 2. [ Sensitif ]
161
Season 2. [ Perkara BH ]
162
Season 2. [ Kemarahan Kaysan ]
163
Season 2. [ Bukan rebutan ]
164
Season 2. [ LUKA ]
165
Season 2. [ Rembug rasa ]
166
Season 2. [ Malam terakhir ]
167
Season 2. [ Kembali ]
168
Season 2. [ Gubah rasa ]
169
Season 2. [ Sudah waktunya ]
170
Season 2. [ Cieee, cemburu, ciee ]
171
Season 2. [ Obrolan receh ]
172
Season 2. [ Begitu lebih tepat ]
173
Season 2. [ Nasi liwet ]
174
Season 2. [ Mitoni ]
175
Season 2. [ Kado? ]
176
Season 2. [ Kenangan terindah ]
177
Season 2. [ Anne vs Kaysan ]
178
Season 2. [ Anne vs Kaysan I ]
179
Season 2. [ Anne vs Kaysan II ]
180
Season 2. [ Maternity shoot ]
181
Season 2. [ Senangnya hatiku ]
182
Season 2. [ Tuan putri ]
183
Season 2. [ Pamer pacar ]
184
Season 2. [ Trio kwek-kwek ]
185
Season 2. [ MAS ]
186
Season 2. [ Gua Garba ]
187
Season 2. [ An Elegy ]
188
Season 2. [ Melawan hati ]
189
Season 2. [ Ignite ]
190
Season 2. [ Pergi untuk kembali ]
191
Season 2. [ Permainan menunggu ]
192
Season 2. [ Permainan menunggu I ]
193
Season 2. [ Permainan menunggu II ]
194
Season 2. [ Permainan menunggu III ]
195
Season 2. [ Permainan menunggu IV ]
196
Season 2. [ Permainan menunggu V ]
197
Season 2. [ Permainan menunggu VI ]
198
Season 2 [ Ritme jentaka ]
199
Season 2. [ Ritme jentaka I ]
200
Season 2. [ Ritme jentaka II ]
201
Season 2. [ Ritme jentaka III ]
202
Season 2. [ Merayakan patah hati ]
203
Season 2. [ Merayakan patah hati I ]
204
Season 2. [ Indah suaranya ]
205
Season 2. [ Izinkan aku ]
206
Season 2. [ Kaysan vs Santosa ]
207
Suamiku seorang Ningrat [ END ]
208
Antologi cerpen. [ Nakula ]
209
Antologi cerpen [ Nakula I ]
210
Antologi cerpen [ Nakula II ]
211
Antologi cerpen [ Nakula III ]
212
Antologi cerpen [ Nakula IV ]
213
Antologi cerpen [ Nakula V ]
214
Antalogi cerpen [ Nakula VI ]
215
Antologi cerpen [ Sadewa ]
216
Antologi cerpen [ Sadewa I ]
217
Antologi cerpen [ Sadewa II ]
218
Antologi cerpen [ Sadewa III ]
219
Antologi cerpen [ Sadewa IV ]
220
Antologi cerpen [ Sadewa V ]
221
Antologi cerpen. [ Sadewa VI ]
222
Antologi cerpen [ Sadewa VII ]
223
Antologi cerpen [ Nanang ]
224
Antologi cerpen [ Nanang I ]
225
Antologi cerpen [ Nanang II ]
226
Antologi cerpen [ Nanang III ]
227
Antologi cerpen [ Nanang IV ]
228
Antologi cerpen [ Nanang V ]
229
Antologi cerpen [ Nanang VI ]
230
Antologi cerpen [ Nanang VII ]
231
Antologi cerpen [ Nanang VIII ]
232
Antologi cerpen [ Nanang IX ]
233
Antalogi cerpen [ Nanang X ]
234
Antologi cerpen [ Santosa ]
235
Antologi cerpen. [ Santosa I ]
236
Antologi cerpen [ Santosa II ]
237
Antologi cerpen [ Santosa III ]
238
Antologi cerpen [ Santosa IV ]
239
Part spesial.
240
Part spesial I
241
Part spesial II
242
Part spesial III
243
Part spesial IV.
244
Part spesial V [ ENDING ]
245
Hai sobat SSN.
246
Info Novel Putri Sejagat.
247
Asmaradana Putri Mahkota
248
Asmaradana Putri Mahkota
249
Asmaradana Putri Mahkota
250
Info novel.
251
Sang permaisuri.
252
GIVEAWAY!
253
PEMENANG GIVEAWAY!
254
PLEASE BACA.
255
Info lanjutan novel SSN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!