Malam hari, Usai mandi Varo mengecek perkembangan perusahaan nya saat ini . Cukup lama ia berkutat dengan layar datar dihadapan nya itu . Sampai terdengar suara ketukan dari luar membuat Varo menoleh kearah pintu.
Varo meletakan Laptopnya dan membuka pintu kamarnya.
Ceklek
Bug
" Shh..."
Baru saja pintu itu di buka Varo sudah mendapat lemparan bantal dari seseorang yang mengetuk pintu tadi .Dengan Sorot mata Tajamnya Gadis itu menatap Varo dengan sinis .
" Hei , Kau ini seorang gadis ! Tidak bisakah kau lembut sedikit " Omel Varo pada Gadis itu, Siapa lagi kalau Bukan Jihan adik nya .
" Abang Yang keterlaluan!! Kau Jahat sekali !! Aku Marah padamu " Seru Jihan tidak terima
" Dia benar-benar tidak berubah" Gumam Varo dalam hatinya.
" Sayang ,kemarilah !! Maafkan Abang yang pulang tidak mengabari mu lebih dulu " Bujuk Varo Sambil Meraih tangan Jihan dan menarik gadis itu dalam pelukan nya. Jika tidak begitu Varo tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan adiknya nanti padanya.
" Tidak !! Sebelum Abang membelikan ku Barang antik yang aku inginkan" Saut Jihan masih dalam pelukan Varo .
" Oke !! Deal , Apapun yang tuan Putri inginkan" Jawab Varo dengan cepat sambil mengacak rambut adik perempuannya itu dengan gemas.
" Baik lah, kalau begitu ayo turun bunda dan ayah sudah menunggu kita dibawa untuk makan malam" ucap Jihan kemudian diangguki oleh Varo .
Jihan tadi memang tidak tau jika Varo telah pulang , Tapi tadi Jen menyuruhnya memanggil Varo untuk makan malam makanya ia terkejut dan Marah pada Varo hingga memukul Varo dengan bantal tadi.
" Kak Vino Juga pulang ? Yeay !! " seru Jihan Sangat bahagia saat melihat Vino yang sedang duduk bersama Jen dan Derren di meja makan menunggu Jihan dan juga Varo .
'CK, Tadi Aja waktu ketemu Gue langsung di timpuk pakai Bantal' kesal Varo dalam hatinya . Ia memilih duduk dan makan dari pada melihat Kebahagiaan adiknya yang bertemu dengan Vino .
Bagaimana Jihan tidak bahagia, Selama beberapa tahun dia selalu sendiri dirumah itu, Walau Ada Jen dan Derren juga Rara tapi rasanya tetap lah beda , Karena memang sejak kecil ia selalu bersama Varo ,Hingga Varo pergi membuat Jihan merasa kesepian. Dan Varo walau Dia terkadang menggerutu tapi dia Pasti selalu menuruti apapun keinginan Jihan , Dan kehadiran Vino membuat Jihan Semakin bahagia karena Sikap Vino yang lembut dan dewasa . walau jarang bertemu tapi Jihan merasa nyaman bermain dengan Vino saat mereka bertemu .
Setelah Makan malam mereka Berlima berkumpul diruang keluarga dan berbincang bincang ringan Disana .
" Dad , Bunda . Ada yang ingin aku katakan " Ucap Varo Membuat Derren dan juga Jen menoleh kearahnya
" Ada apa ? Katakan saja ! kenapa kau seserius itu " Tutur Jen dengan lembut
" Aku......" Varo mengatakan apa yang ingin dikatakan kepada Daddy dan bundanya. Mendengar apa yang Varo katakan membuat Derren dan Jen saling pandang dan berfikir sejenak . Namun tidak dengan Jihan Gadis itu merasa senang dan begitu antusias .
" Baiklah , Jika itu yang kau mau ! Kami akan selalu mendukung apapun keputusan mu " Jawab Derren kemudian .
" Apa kau juga akan mengikuti Varo Vin ? " tanya Jen pada Vino .
" Kemana pun dia , Aku akan selalu menjadi bayang-bayang nya Bunda" Jawab Vino sambil tersenyum manis membuat Varrel Mendengus kesal . Sedangkan Jen dan yang lainnya malah terkekeh melihat itu .
" Daddy akan menghubungi Tuan Hendrawan , Besok Kau sudah bisa Pergi , Daddy akan mengurus semuanya untuk kalian " Tutur derren Dengan Tegas .
" Baik dad , Terimakasih "
" Semoga kau beruntung Abang " Ucap Jihan sambil merangkul Varo dan bergelayut manja di lengan Abangnya itu .
" Tentu saja ! " Varo mengelus rambut Jihan dengan sayang dan tersenyum Penuh arti .
...****************...
Ke esokan harinya Jihan sudah bersiap berangkat ke sekolah ,Seperti biasa dia akan berangkat bersama Rara . Namun Pagi ini dia Memutuskan untuk menjemput Rara lebih dulu agar Rara tidak bertemu Varo saat ini . Jihan tau ini bukan saat yang tepat untuk mereka bertemu .
" Tumben Kamu Jemput aku lebih dulu ?" tanya Rara saat ia sudah berada di dalam mobil bersama Jihan dan Supir tentunya ,jelas Jen tidak akan mengijinkan mereka mengendarai mobil sendiri kesekolah. Selain belum cukup umur tentu Jen mengkhawatirkan keselamatan mereka .
" Tidak, Aku hanya ingin berangkat lebih pagi saja" Jawab Jihan Tanpa berniat memberitahu hal sebenarnya.
" Hm, Oh ya kamu udah selesai tugas yang Minggu lalu diberikan oleh Pak Rudi ?' Tanya Rara
" Hah ?Emang di kumpul sekarang ?" Tanya Jihan sedikit terkejut , pasalnya Ia memang melupakan tugasnya itu." oh ya ampun !! Aku sudah mengerjakannya tetapi sepertinya tertinggal di rumah" Jihan segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan seseorang untuk membawakan tugasnya kesekolah .
" Huh , Untung saja ada...." seketika Jihan teringat sesuatu dan tidak jadi melanjutkan perkataannya.
" Ada apa ? " Tanya Rara penasaran
" Tidak ada apa-apa " Jawab Jihan cengengesan
" Dasar Aneh " Saut Rara tanpa merasa curiga sedikitpun . Tak berapa lama mereka telah sampai disekolah mereka .
Rara dan Jihan berjalan menyusuri koridor sekolah , samar-samar terdengar anak-anak membicarakan tentang Siswa baru di kelas 12 . Namun Mereka tidak peduli dan melanjutkan Perjalanan mereka menuju kelas mereka.
" Hanya murid baru saja kenapa mereka begitu heboh " Ucap Rara , Dan Jihan hanya menggedikan bahunya seolah ia tak tau atau lebih tepatnya tidak mau tau .
Di tempat lain di waktu yang sama , Dua orang pemuda tampan tampak turun dari mobil mengenakan seragam SMA , Walau umur Mereka sudah menginjak Hampir 19 tahun namun karena wajah mereka yang masih terbilang cute ,terlihat pantas-pantas saja jika masih mengenakan Seragam SMA.
Tentu saja banyak pasang mata yang mengagumi mereka , Apa lagi para Siswi penggemar Para Cogan ,teriakan histeris pun terdengar ditelinga mereka ,namun mereka tak memperdulikan itu .
" Ini bedanya Sekolah didalam dan diluar Negri " Ucap Varo dan di angguki oleh Vino .
Di luar negri mau setampan Apapun sepertinya mereka pasti hanya sekedar mengagumi tapi tak sampai berteriak histeris seperti itu . Itulah yang Varo dan Vino rasakan saat mereka sekolah Di negri orang . Walau vino tidak secerdas Varo namun di usianya yang masih menginjak 19 tahun dia sudah menyelesaikan pendidikan S1 nya .
Mereka terus Berjalan menuju kantor Kepala sekolah , Untuk sekedar mengkonfirmasi kehadiran mereka setelah Kepindahan mereka kesekolah itu . Tentu saja baru tadi malam dia membicarakan ini kepada daddy nya dan hari ini mereka sudah mulai masuk kembali ke sekolah SMA itu .
Derren dan Jen menyetujui Varo kembali ke Masa SMA karena Mereka ingin Varo merasakan masa Mudanya dengan Normal seperti remaja pada umum nya , Dan juga tentu kembali mendekati Rara secara perlahan .
Setelah dari Ruang Kepala sekolah , Mereka di antar salah seorang guru untuk menuju kelas mereka .
" Pak , Sebelum ke kelas Kami bolehkan kami tau dimana kelas 11 IPA 1 ?" Tanya Varo pada guru yang mengantar mereka
" Oh, Ada keperluan apa kau mau kesana ?" Tanya Pak Rudi yang kebetulan mengantar mereka .
" Ini ,Saya ingin mengantar tugas Adik saya yang ketinggalan dirumah tadi " jawab Varo
" Adik , Siapa ? kebetulan saya mau mengajar di kelas itu , Kau bisa menitipkan nya pada saya " jawab pak Rudi
" Oh baiklah kalau begitu , Terima kasih sebelumnya pak dan maaf merepotkan, Ini tugas Adik saya Jihan " Varo memberikan Buku pada Pak Rudi .
" Tidak sama sekali, Karena kebetulan ini tugas mata pelajaran saya di kelas 11 IPA 1, Oh Ya ini kelas kalian " Ucap Pak Rudi saat mereka sudah berada di depan kelas 12 IPA 5, Sengaja Varo dan Vino memilih kelas terakhir yang terkenal dengan Kelas paling buruk dengan ke badungan murid-muridnya , Selain anak-anak seperti itu enak di ajak bergaul mereka pasti lah anak-anak yang asik dan tidak membosankan seperti kelas IPA 1 yang isinya anak-anak cerdas semua .
Tok tok tok
" Permisi pak " Ucap Vino dengan sopan pada guru yang tengah mengajar dikelas itu ,Sejenak Vino dan Varo memperhatikan Siswa dan siswi yang berada di kelas tersebut .
Guru di depan menerangkan dan Murid-muridnya dibelakang ,ada yang bermain game , Ada yang bergosip , Ada yang main bola di belakang , Dan hanya ada beberapa yang memperhatikan pelajaran , Namun Disini yang aneh guru tersebut tak peduli sama sekali pada keributan yang terjadi dikelas itu . Mungkin bukan tidak peduli namun pasti sudah lelah memberi tahu dan tidak didengar kan .
" Iya Silahkan masuk "
" Bisakah kalian tenang sedikit !! kita kedatangan Murid baru " Ucap Pak Jodi .
" Waow ,Pangeran !!!"
" Yu hu ... Ada Cogan "
" Ketampanan yang tidak diragukan lagi "
" Vitamin gue !!! Bikin tambah semangat kesekolah nih "
Dan masih banyak lagi seruan-seruan yang mereka lontarkan saat melihat Varo dan Vino, Dan ada juga sebagian yang cuek dan tak memperhatikan mereka .
Pak Jodi menepuk jidatnya melihat tingkah siswa siswi nya itu, bukannya tenang malah bertambah Ribut .
Brak
Jadilah Pak Jodi menggebrak meja untuk menenangkan mereka .
" Bisakah kalian diam sebentar !! " seru pak Jodi dan memasang wajah garang nya , Membuat Siswa siswi di kelas itu diam sesaat .
" Oke , Kalian kenalkan diri kalian masing-masing"
' Sayang sekali kalian tampan dan sepertinya pintar malah masuk ke kelas para cecunguk ini 'gumam Pak Jodi dalam hatinya.
" Baik pak , Kenalkan Gue Varo "
"Gue Vino "
Hening .......
" Udah gitu aja ?" Tanya Salah seorang siswa
Vino dan Varo mengangguk be barengan ,karena mereka memang tak berniat untuk menjelaskan Lebih detail Siapa mereka. Jawaban Vino dan Varo membuat mereka saling pandang dengan pikiran mereka masing-masing. namun tidak dengan Pak Jodi dia tersenyum tipis seolah pendapat harta Karun untuk kelasnya .
Ya dia adalah Wali kelas 12 IPA 5, Dia merasa kedatangan Vino dan Varo adalah Sebuah keberuntungan untuk nya , dan dia berharap Anak-anak didik nya bisa berubah lebih serius dalam belajar . Selama ini ia tidak peduli bukan karena tak peduli ,tapi lebih tepatnya ia Sudah kehabisan Cara membuat anak-anak itu berubah.
" Baiklah, Varo dan Vino ! kalian bisa duduk Disana "
Varo dan Vino mengangguk dan berjalan menuju bangku mereka .
' Seperti apa kau sekarang ? Aku bahkan Sudah lupa bagaimana terakhir kali kau menatapku dengan mata indah mu itu ' Gumam Varo dalam hatinya , Ia berfikir apa yang akan ia lakukan saat nanti ia bertemu dengan Rara . dan bagaimana reaksi Rara saat bertemu dengannya nanti .
.
.
.
Bersambung
Yang kangen Derren dan Jen
Wah niatnya mau bongkar Rahasia Varo dan Rara di part ini , tapi sayangnya di luar ekspektasi author .
Yang penasaran Mungkin akan terbongkar di part selanjutnya ya .
Bagi yang suka silakan like comment and Vote , dukung terus karya Author ya .
Author udah Selesai Nulis dari Semalam ,tapi karena sinyalnya ambyar jadi gak terkirim Naskahnya . Jadi Baru hari ini bisa Kirim dan author tambahin sedikit Agar lebih panjang jadi hampir 2rb kata .
Happy Reading gays
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
bucin_nya lee donghae
kangen hot dady
2021-09-24
0
Nina Safitri
ayah sama bunda awet muda aja nih😂
2021-04-18
0
Putri Nirmalla
aku suka thor sama ceritamu dari awal sampai sekarang semangat ya
2021-03-17
0