Bab 5 - Baik Untuk Tubuh Dan Jiwa

Entahlah… Arga pun tak mengerti kenapa pikirannya bisa melayang sejauh ini.

Wanita di hadapannya memang Anne, dari wajah, suara, bahkan lekuk tubuhnya. Tapi tetap saja, ada yang tak bisa ia jelaskan. Sesuatu yang sangat mencolok. Bukan sekadar perubahan suasana hati atau kepribadian, Lebih dalam dari itu.

Sorot matanya.

Dulu tatapan Anne selalu seperti mata rusa ketakutan. Tapi sekarang? Mata itu tenang, seperti menyimpan rahasia yang tak mungkin ia pahami. Ada kekuatan dalam sorot mata itu, bukan ketakutan seperti biasanya. Aura berbeda yang membuat Arga diam-diam merasa tidak sedang bicara dengan wanita yang sama.

Sementara itu, Vexana tertegun. Pertanyaan Arga tadi menghantam keras ke dalam pikirannya.

'Bukan... orang lain?'

Itu lebih dari sekadar kecurigaan, tapi nyaris seperti tuduhan.

'Bagaimana ini?' batin Vexana panik. Ia sudah terjebak terlalu dalam. Identitas ini, hidup ini adalah pelindungnya sekarang. Vexana tak bisa kembali, ia tidak boleh gagal.

"Maaf jika membuatmu bingung..." ucap Vexana akhirnya, menyusun kata dengan sangat hati-hati. "Tapi aku sendiri juga bingung, begitu keluar dari rumah sakit, beberapa orang langsung membawaku ke rumah ini, semuanya terasa asing."

Arga mengusap wajahnya pelan, frustasi. Penjelasan itu memang masuk akal, bahkan terlalu masuk akal. Tapi justru karena itulah ia merasa tidak tenang.

Jika Anne benar-benar kehilangan ingatan sepenuhnya, maka semua rencana bisa berantakan.

Perjanjian awal mereka sangat jelas, Anne hanya diminta menikah untuk memberikan keturunan bagi keluarga Dewangga. Setelah itu, mereka akan berpisah. Hubungan mereka tak perlu melibatkan cinta, apalagi keterikatan emosional.

Namun jika Anne benar-benar lupa segalanya, bagaimana jika dia mulai percaya bahwa pernikahan ini adalah sesuatu yang suci? Bahwa mereka suami istri yang saling mencintai?

Arga menggeleng kecil, bukan seperti itu. Ia mundur dua langkah, menatap Anne dengan bingung.

"Kenapa?" tanya Vexana refleks, mencoba tetap memerankan perannya. "Apa kamu marah lagi? Bukankah kita akan membuat anak?"

Ucapan itu membuat Arga makin terkejut. Ia terpaku di tempatnya, menatap wanita itu seakan baru melihatnya untuk pertama kali.

"Tidak," jawabnya pelan. "Malam ini... tidurlah dengan nyenyak."

Vexana mengernyit. "Kenapa ditunda?" Nadanya tetap tenang, namun sedikit nada protes terdengar samar. "Aku sudah siap, aku masih ingat kalau kamu suamiku, Mas Arga."

Diam.

Seperti ada yang membeku di ruangan itu.

Arga menatapnya tanpa berkedip. ‘Mas Arga?’ ulangnya dalam hati. Itu bukan panggilan yang biasa ia dengar. Selama ini, Anne selalu memanggilnya dengan Tuan. Bahkan saat menangis pun, Anne tetap menjaga jarak formal. Tapi sekarang?

Bukan hanya sikap, tapi juga bahasa.

Apakah gegar otak bisa mengubah seseorang sedalam ini?

Atau apakah ini benar-benar bukan Anne?

Dan jika bukan siapa wanita yang kini tidur di ranjang istri keduanya?

"Besok kita bicara lagi," putus Arga akhirnya, Ia berbalik dan melangkah keluar tanpa menjelaskan apapun lagi.

Pintu tertutup rapat, langkahnya menjauh. Dan Vexana hanya bisa menatap ke arah pintu dengan mulut sedikit menganga.

"Aduh... kenapa dia pergi? Padahal aku sudah seksi begini," gumamnya, menatap lingerie yang melekat sempurna di tubuhnya. Ia berjalan ke cermin, menatap refleksi dirinya dengan bingung dan sedikit kecewa.

"Sayang sekali," desahnya. "Padahal aku sudah untuk membuat anak, sepertinya pria itu perkasa."

Vexana duduk kembali di ranjang, menyandarkan tubuh. "Tidak apa-apa... mungkin dia ingin aku istirahat dulu, mungkin dia takut gegar otakku tambah parah jika bercinta malam ini," gumamnya asal yang penting terasa masuk akal.

Pagi harinya Vexana keluar dari kamar seperti seorang nyonya rumah sejati. Langkahnya ringan dan anggun. Rambutnya disisir rapi ke belakang, mengenakan gaun rumah elegan warna biru pucat.

Tak terlihat sedikit pun keraguan dalam gerak tubuhnya. Seakan-akan dia memang sudah lama tinggal di rumah ini.

Pelayan-pelayan yang melihatnya hanya bisa menunduk hormat, meski beberapa dari mereka tampak sedikit bingung. Ada yang berbeda dari Nyonya Anne pagi ini.

Vexana langsung menuju ruang makan dan mulai mengatur sarapan sesuai keinginannya. Ia menyuruh pelayan menambah roti panggang, menukar teh dengan kopi hitam, dan bahkan memindahkan posisi duduknya menghadap jendela taman.

"Meja ini terlalu kaku," katanya sambil menggeser piring-piring porselen. "Mulai sekarang, kita makan dengan sinar matahari pagi, baik untuk tubuh dan jiwa." ucap Vexana lalu menarik dan membuang nafasnya perlahan.

Para pelayan hanya mengangguk pelan, mencatat dalam diam. Tak ada yang berani membantah.

Vexana tersenyum puas. Setidaknya, ia mulai menemukan ritme hidupnya di tempat asing ini. Jika ia memang harus jadi Anne, maka ia akan jadi Anne dengan versi dirinya sendiri. Tentu boleh karena dia sedang gegar otak.

Tapi kedamaiannya tak bertahan lama.

Langkah tergesa pelayan wanita terdengar dari lorong depan. Wajahnya panik saat mendekat.

"Nyonya... tamu datang."

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

siapa lagi yang datang? apa mungkin relasi dari Arga atau salah satu keluarga besar arga? 🤔 atau malah paman anne yang menjuall anne sama arga? 🤔

Teruslah bermain drama vex? mainkan peranmu seepic mungkin, yakin deh...dengan berjalannya waktu, sepertinya perjanjian yang awalnya menikahimu hanya untuk mendapatkan seorang anak. akan berubah jadi cinta 🤭 apalagi kamu bukan lagi anne yang dulu? pasti rasa penasaran arga makin besar terhadap dirimu wkwkwk

2025-07-02

9

far~Hidayu❤️😘🇵🇸

far~Hidayu❤️😘🇵🇸

alamak 🤣 Harus bergaul mesra dengan tetamu pula ana ... Harus jadi Anne.. bagaimana Anne tulen muncul .tiba2 datang pula isteri pertama...alamak 🤭 gimana ini 😇😅😂

2025-07-02

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Siapa yg bertamu pagi2? Apakah Anne asli atau istri pertama Arga..
Hmm klo istri pertama Arga pasti akan ada keributan tuuhh, Anne versi Vexana akan bersikap bagaimana?Apakah akan spt biasanya bersikap tunduk dan patuh krn ketakutan atau akan melawan?

2025-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Nyonya Anne
2 Bab 2 - Permainan Baru Saja Dimulai
3 Bab 3 - Membuat Anak?
4 Bab 4 - Bukan Orang Lain?
5 Bab 5 - Baik Untuk Tubuh Dan Jiwa
6 Bab 6 - Sama Tajamnya
7 Bab 7 - Wanita Harus Bahagia Agar Bisa Hamil
8 Bab 8 - Hidupku Sendiri
9 Bab 9 - Clarke Super Mall
10 Bab 10 - Suka Yang Manis-manis
11 Bab 11 - Mengalihkan Pikiran Dengan Sentuhan
12 Bab 12 - Bukan Malam Ini
13 Bab 13 - Ciuman Itu Panjang
14 Bab 14 - Sarapan
15 Bab 15 - Ada Yang Kurang
16 Bab 16 - Lidahnya
17 Bab 17 - Deg-degan
18 Bab 18 - Temani Aku Tidur
19 Bab 19 - Aku Sudah Menemukan Anne
20 Bab 20 - Sentuhan Suami Orang
21 Bab 21 - Lampu Merah Selanjutnya
22 Bab 22 - Anne Yang Asli
23 Bab 23 - Dasar Lemah
24 Bab 24 - Maafkan Saya, Tuan
25 Bab 25 - Anna
26 Bab 26 - Gara-gara Pensiun Jadi Mafia
27 Bab 27 - Mobil Baru
28 Bab 28 - Kembali Jadi Anne
29 Bab 29 - Jam Tujuh Malam
30 Bab 30 - Monica Frustasi
31 Bab 31 - Wajahnya Yang Cantik
32 Bab 32 - Manis Sekali
33 Bab 33 - Masa Aku Cemburu
34 Bab 34 - Pura-pura Terus
35 Bab 35 - Otaknya Mendidih
36 Bab 36 - Coba Menggoda
37 Bab 37 - Sandiwara Madunya
38 Bab 38 - Atas Keputusanku
39 Bab 39 - Agar Bisa Segera Hamil
40 Bab 40 - Aku Tidak Mandul
41 Bab 41 - Senyum Miris
42 Bab 42 - Paman Dajjal
43 Bab 43 - Dugem Di Club?
44 Bab 44 - Jangan Lama-lama
45 Bab 45 - Dua Garis
46 Bab 46 - Kenapa Tidak Mungkin?
47 Bab 47 - Obat Apa?
48 Bab 48 - Pesta Untuk Kalian Berdua
49 Bab 49 - Puas Sekali Sakit Hati
50 Bab 50 - Baby D
51 Bab 51 - Takut Dari Segala Arah
52 Bab 52 - Kamu Tidak Mandul
53 Bab 53 - Menghitung Waktu
54 Bab 54 - Bersiaplah
55 Bab 55 - Adrian Arshaka Dewangga
56 Bab 56 - Lima Tahun Kemudian
57 Bab 57 - Dimana Kamu Nak?
58 Bab 58 - Tapi Siapa?
59 Bab 59 - Ini Mommy, Nak
60 Bab 60 - Besok Akan Datang Lagi
61 Bab 61 - Kenapa?
62 Bab 62 - Dimana Kamu Tinggal Saat Ini?
63 Bab 63 - Tapi Ternyata Tidak
64 Bab 64 - Aku Suka Aroma Tubuhmu
65 Bab 65 - Menempelkan Wajah Ke Jendela
66 Bab 66 - Saling Serang
67 Bab 67 - Aku Sudah Kenyang
68 Bab 68 - Sekuat Tenaga Ditahan
69 Bab 69 - Salahkan Arga Saja
70 Bab 70 - Aku Tidak Tahu Apa Yang Kamu Perjuangankan
71 Bab 71 - Kita Sudah Sama-sama Menjauh
72 Bab 72 - Gangguan Sinyal
73 Bab 73 - Kebakaran Anna!
74 Bab 74 - Aku Akan Berjaga Diluar
75 Bab 75 - Aku Aman
76 Bab 76 - Kalau Begitu Ayo Buat Dulu
77 Bab 77 - Pergi Saja Yang Jauh
78 Bab 78 - Bukan Dali Daddy
79 Istri Lemah Kesayangan Presdir
80 Bab 79 - Lucas dan Logan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 - Nyonya Anne
2
Bab 2 - Permainan Baru Saja Dimulai
3
Bab 3 - Membuat Anak?
4
Bab 4 - Bukan Orang Lain?
5
Bab 5 - Baik Untuk Tubuh Dan Jiwa
6
Bab 6 - Sama Tajamnya
7
Bab 7 - Wanita Harus Bahagia Agar Bisa Hamil
8
Bab 8 - Hidupku Sendiri
9
Bab 9 - Clarke Super Mall
10
Bab 10 - Suka Yang Manis-manis
11
Bab 11 - Mengalihkan Pikiran Dengan Sentuhan
12
Bab 12 - Bukan Malam Ini
13
Bab 13 - Ciuman Itu Panjang
14
Bab 14 - Sarapan
15
Bab 15 - Ada Yang Kurang
16
Bab 16 - Lidahnya
17
Bab 17 - Deg-degan
18
Bab 18 - Temani Aku Tidur
19
Bab 19 - Aku Sudah Menemukan Anne
20
Bab 20 - Sentuhan Suami Orang
21
Bab 21 - Lampu Merah Selanjutnya
22
Bab 22 - Anne Yang Asli
23
Bab 23 - Dasar Lemah
24
Bab 24 - Maafkan Saya, Tuan
25
Bab 25 - Anna
26
Bab 26 - Gara-gara Pensiun Jadi Mafia
27
Bab 27 - Mobil Baru
28
Bab 28 - Kembali Jadi Anne
29
Bab 29 - Jam Tujuh Malam
30
Bab 30 - Monica Frustasi
31
Bab 31 - Wajahnya Yang Cantik
32
Bab 32 - Manis Sekali
33
Bab 33 - Masa Aku Cemburu
34
Bab 34 - Pura-pura Terus
35
Bab 35 - Otaknya Mendidih
36
Bab 36 - Coba Menggoda
37
Bab 37 - Sandiwara Madunya
38
Bab 38 - Atas Keputusanku
39
Bab 39 - Agar Bisa Segera Hamil
40
Bab 40 - Aku Tidak Mandul
41
Bab 41 - Senyum Miris
42
Bab 42 - Paman Dajjal
43
Bab 43 - Dugem Di Club?
44
Bab 44 - Jangan Lama-lama
45
Bab 45 - Dua Garis
46
Bab 46 - Kenapa Tidak Mungkin?
47
Bab 47 - Obat Apa?
48
Bab 48 - Pesta Untuk Kalian Berdua
49
Bab 49 - Puas Sekali Sakit Hati
50
Bab 50 - Baby D
51
Bab 51 - Takut Dari Segala Arah
52
Bab 52 - Kamu Tidak Mandul
53
Bab 53 - Menghitung Waktu
54
Bab 54 - Bersiaplah
55
Bab 55 - Adrian Arshaka Dewangga
56
Bab 56 - Lima Tahun Kemudian
57
Bab 57 - Dimana Kamu Nak?
58
Bab 58 - Tapi Siapa?
59
Bab 59 - Ini Mommy, Nak
60
Bab 60 - Besok Akan Datang Lagi
61
Bab 61 - Kenapa?
62
Bab 62 - Dimana Kamu Tinggal Saat Ini?
63
Bab 63 - Tapi Ternyata Tidak
64
Bab 64 - Aku Suka Aroma Tubuhmu
65
Bab 65 - Menempelkan Wajah Ke Jendela
66
Bab 66 - Saling Serang
67
Bab 67 - Aku Sudah Kenyang
68
Bab 68 - Sekuat Tenaga Ditahan
69
Bab 69 - Salahkan Arga Saja
70
Bab 70 - Aku Tidak Tahu Apa Yang Kamu Perjuangankan
71
Bab 71 - Kita Sudah Sama-sama Menjauh
72
Bab 72 - Gangguan Sinyal
73
Bab 73 - Kebakaran Anna!
74
Bab 74 - Aku Akan Berjaga Diluar
75
Bab 75 - Aku Aman
76
Bab 76 - Kalau Begitu Ayo Buat Dulu
77
Bab 77 - Pergi Saja Yang Jauh
78
Bab 78 - Bukan Dali Daddy
79
Istri Lemah Kesayangan Presdir
80
Bab 79 - Lucas dan Logan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!