RYB 2. Gadis Penyakitan.

Ingin rasanya tak percaya, tapi inilah realita. Ruby kembali dikorbankan. Lagi, untuk kesekian kalinya, dan ini lebih keji dari semua perlakuan semena-mena yang pernah Ruby terima dari keluarganya.

Ia dijadikan penebus kekalahan oleh kakanya sendiri.

Ruby terisak. Teriakan marah serta kekecewaannya tak memiliki arti—lenyap begitu saja ditelan hembusan malam seiring kepergian Cakra yang benar-benar meninggalkannya.

Dunia seorang Ruby Carlene telah berhenti berputar. Kini, ia dibawa masuk ke dalam sebuah kamar dan dikunci.

"Biarkan dia di sana. Kita tunggu Emer datang."

"Aku kira Cakra hanya memiliki Rachel sebagai adiknya, ternyata dia masih memiliki adik lain yang jauh lebih cantik," suara lain menimpali.

"Kita lihat saja, apa Emer akan menerimanya."

"Aku yakin Emer akan langsung menyukainya," jawabnya dengan tertawa.

Ruby bisa mendengar suara-suara para pria itu dari balik pintu yang sudah dikunci. Netranya yang menatap lurus kian memerah menahan tangis dan amarah. Tangannya mengepal kuat. Jadi yang mereka inginkan sebenarnya adalah Rachel? Tapi kenapa dirinya yang diberikan Kak Cakra?

Senyum pahit terukir di bibir Ruby. Air matanya kembali menetes. Meratapi nasibnya yang tidak pernah dicintai bahkan kini harga dirinya dikorbankan—setidak bernilai itu dirinya di mata keluarganya sendiri.

"Kenapa? Kenapa harus aku, Kak?" isak Ruby. Seakan masih bisa melontarkan protesnya pada Cakra. "Mereka menginginkan Rachel. Bukan aku! Tapi kau malah memberikanku! Kau selalu tidak adil padaku!"

Parau sudah suaranya. Tangisnya pecah, tubuhnya bergetar membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya.

Ruby menghapus kasar air mata saat pintu kamar terbuka. Seseorang masuk dan mereka saling menatap.

Emer yang baru datang terdiam tanpa suara. Sempat terkejut saat melihat sosok yang ada di dalam kamar ternyata bukanlah seseorang yang ia harapkan.

"Kau adiknya Cakra?" tanya Emer, suaranya tegas dan dingin, mata tajamnya menembus jiwa, sementara wajah tampan dengan rahang yang kuat membuatnya terlihat seperti patung hidup.

"Bukan!" jawab Ruby lekas. Sebisa mungkin ia menyembunyikan getar takut di balik suaranya saat menerima tatapan Emer. "Cakra sudah menipumu. Adiknya adalah Rachel. Aku bukan adiknya!" Lebih tegas lagi Ruby mengatakannya.

Selain berharap pria yang ada di hadapannya bisa terpengaruh dan membatalkan semua niat buruknya, kata-kata Ruby juga seakan menggambarkan kemarahannya saat ini—Cakra bukan lagi kakaknya.

Melepas blazer yang menjadi outer kaos putih yang ia kenakan, Emer dengan santainya mendekati Ruby. Pria itu memperhatikan Ruby intens; wajah sembab, mata merah dan bengkak, serta bibir yang juga ikut memerah, tapi tetap terlihat memiliki daya tarik yang kuat.

Emer tersenyum kecil. Ruby tidak terlalu buruk, pikirnya. Ia mendorong tubuh gadis itu hingga terjerembab ke atas ranjang dan Emer langsung mengukungnya.

"Aku pasti akan mengurus Cakra sialan itu nanti, karena berani menipuku. Saat ini aku menginginkanmu."

Emer mencium Ruby. Ia juga langsung mencengkram erat tangan Ruby yang berontak memukulinya. Ia memangut paksa bibir lembut itu, menyusuri leher jenjang Ruby dan meninggalkan jejaknya di sana.

Ruby menangis, tubuhnya bergetar hebat di bawah paksaan yang terus Emer lakukan. Menjijikan!! batin Ruby terisak dan berteriak. Air matanya mengalir deras. Ia frustasi dan putus asa.

"Tunggu..." parau Ruby. Suaranya tercekat di tenggorokan. "Tunggu..."

"Apa lagi?" Emer akhirnya menghentikan aksinya. Ia menatap tajam Ruby yang menangis di bawah kungkungannya. "Cakra sudah memberikanmu padaku! Kau milikku sekarang! Jadi sia-sia saja kau berontak ataupun menolak!"

Ruby mengangguk. Ia menghentikan isakannya dan menatap Emer. "Biarkan aku bersiap. Ini...ini pertama kalinya untukku."

Netra Emer melebar, terkejut dengan ucapan Ruby.

"Aku hanya perlu mandi."

Sejenak Emer tampak berpikir, sebelum akhirnya beranjak turun dari atas tubuh Ruby. Ia juga yang menarik gadis itu untuk bangun, dan menggerakkan kepalanya—mengizinkan Ruby untuk mandi.

"Tunggulah," kata Ruby sebelum ia beranjak masuk ke dalam kamar mandi.

Emer hanya diam, ia duduk di tepi ranjang menunggu Ruby yang mempersiapkan diri untuk ia tiduri.

Sementara itu di dalam kamar mandi, Ruby benar-benar membersihkan dirinya. Tanpa melepaskan pakaiannya, gadis itu terduduk di bawah derasnya shower dingin yang mengguyur seluruh tubuhnya.

"Menjijikan," isaknya dengan tangan yang mengusap bibir serta lehernya yang sempat dicumbu Emer. Ruby terus melakukannya, ia menggosok kuat tubuhnya, lehernya bahkan semakin memerah karena perbuatannya itu.

Shower mengalir begitu deras, mampu menyamarkan banyaknya air mata yang Ruby tumpahkan. Dinginnya menusuk kulit, membuatnya mulai menggigil, tapi Ruby tidak perduli. Ia membiarkan air itu terus menerus menghantam dirinya, bahkan saat Emer memanggilnya pun Ruby hanya diam, mengabaikannya.

Hingga beberapa saat berlalu, Ruby akhirnya mengakhiri pembersihan dirinya. Dengan hanya menggunakan bathrobe putih, gadis itu keluar.

"Kenapa lama sekali? Kau tidur di dalam sana?!" tanya Emer tajam, karena Ruby terlalu lama berada di dalam kamar mandi.

Ruby tak menjawab, ia berlalu melewati Emer begitu saja dan berdiri di tepi ranjang. "Kau bisa memulainya," ucap Ruby. Ia siap menghadapi takdirnya.

Emer bisa melihat perbedaan dari wajah Ruby. Wanita itu terlihat pucat, sorot matanya tak lagi berpendar. Namun, Emer tetap maju. Ia tetap menginginkan Ruby.

Ruby membiarkan apapun yang ingin Emer lakukan. Gemuruh di hatinya terus meningkat, tapi ia tak lagi menangis. Wajahnya yang pucat kian memutih, benaknya terus berharap bahwa kekurangannya bisa membuatnya bebas dan Emer tidak lagi menginginkannya.

"Hacimmm!"

Bersin Ruby menghentikan cumbuan Emer.

"Hacimmm! Hacimmm!"

Ruby mengusap hidungnya yang mengeluarkan cairan. Ia akhirnya flu dan bersin-bersin. Entah kenapa kali ini Ruby bahagia akan kedatangan penyakitnya.

"Hacimmm! Hacimmm!"

Bersin Ruby tak berhenti, bahkan mengenai wajah Emer. Pria itu dengan kasar menjauh dari Ruby dan mengusap wajahnya.

"Kau bervirus?!" tanya Emer tajam.

Ruby mengangguk, ia meraih tali bathrobe saat ingin membuang ingus dari hidungnya. Ia melakukan itu semua di bawah sorot mata tajamnya Emer.

Begitu banyak. Menjijikan sekali! batin Emer beranjak semakin jauh dari Ruby.

"Dasar gadis penyakitan! Sialan kau, Cakra!" umpat Emer kesal pada Cakra yang memberikan padanya gadis penyakitan.

"Aku tidak apa-apa. Aku masih bisa melayanimu... Hacimmm! Hacimmm!" Ruby kembali mengeluarkan cairan dari hidungnya, bahkan lebih banyak dari sebelumnya.

Membuat Emer semakin jijik. Ia tidak ingin menyentuh Ruby.

"Menjauh dariku. Kau membawa virus!" Emer langsung meraih blazernya dan keluar dari dalam kamar dengan membanting pintu.

Terpopuler

Comments

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

karena Cakra gak mau adiknya yg dikorbanin.. sedang dirimu adik, tapi tak di anggap adik..hwakk😭😭

2025-07-01

1

ora

ora

Bisa gitu, ya ... langsung banyak ingusnya/Facepalm/
Tapi baguslah /Chuckle//Proud/

2025-07-03

1

ora

ora

Cowok apaan dah. Baru lihat orang ingusan aja reaksinya begitu banget🤭🤣🤣🤣

2025-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 RYB 1. Sebagai Pembayar Kekalahan.
2 RYB 2. Gadis Penyakitan.
3 RYB. 3. Ruby Pergi Dengan Membawa Duri.
4 RYB 4. Rencana Perjodohan.
5 RYB. 5 Ruby Harus Pulang.
6 RYB. 6 Mencari Keberadaan Ruby.
7 RYB 7. Ruby Mengancam Emerald.
8 RYB 8. Pertunangan Ruby dan Tuan Herison.
9 RYB 9. Perlawanan Ruby.
10 RYB. 10. Tahanan Yang Menunggu Lamaran.
11 RYB 11. Kedatangan Keluarga Rykhad.
12 RYB 12. Emerald Memilih Ruby.
13 RYB 13. Ruby Mendapatkan Kembali Tempatnya.
14 RYB 14. Gadis Virusnya Bukan Kuman Biasa.
15 RYB 15. Ancaman Untuk Roger.
16 RYB 16. Memisahkan Emer dan Ruby.
17 RYB 17. Bukan Disekap, tapi Mau Didekap.
18 RYB 18. Mencari Kelemahan Ruby.
19 RYB 19. Emer Atau Airis?
20 RYB 20. Mengakhiri Pertunangan.
21 RYB 21. Semuanya Terungkap.
22 RYB 22. Menemukan Keluarga Baru.
23 RYB 23. Aku Akan Mengikuti Permainanmu.
24 RYB 24. Emerald Gagal Menikah?
25 RYB 25. Pernikahan Yang Tetap Terjadi.
26 RYB 26. Pengumuman Pernikahan.
27 RYB 27. Serangan Pertama Rachel Terhadap Ruby.
28 RYB 28. Kepanikan Roger Sanders.
29 RYB 29. Herison Bertemu Rykhad.
30 RYB 30. Menyingkirkan Tuan Herison.
31 RYB 31. Ruby Bertemu Shinta.
32 RYB 32. Membentang Jarak untuk Keluarga Sanders.
33 RYB 33. Terlihat Lebih Manusiawi.
34 RYB 34. Roger Meminta Bantuan Ruby.
35 RYB 35. Undangan Pernikahan untuk Keluarga Sanders.
36 RYB 36. Pesta Pernikahan Penguak Fakta.
37 RYB 37. Kebenaran yang Terungkap.
38 RYB 38. Tidak Mempercayai Roger.
39 RYB. 39. Bertemu Nyonya Safira.
40 RYB 40. Kehancuran Keluarga Sanders.
41 RYB 41. Kehilangan Segalanya.
42 RYB 42. Fakta akan Terus Terungkap.
43 Promo Karya: Sang Bos & Sekretaris Tersembunyi.
44 RYB 43. Rachel anak siapa?
45 RYB 44. Dua Saudara dengan Kehidupan Berbeda.
46 RYB 45. Roger Meminta Maaf.
47 RYB 46. Keadaan Mommy Safira.
48 RYB 47. Jati Diri Rachel.
49 RYB 48. Cakra Menemui Safira.
50 RYB 49. Reaksi Safira.
51 RYB 50. Semuanya Demi Safira.
52 RYB 51. Kehidupan Cakra.
53 RYB 52. Hidup Terlunta-lunta.
54 RYB 53. Mengingat Kedua Anaknya.
Episodes

Updated 54 Episodes

1
RYB 1. Sebagai Pembayar Kekalahan.
2
RYB 2. Gadis Penyakitan.
3
RYB. 3. Ruby Pergi Dengan Membawa Duri.
4
RYB 4. Rencana Perjodohan.
5
RYB. 5 Ruby Harus Pulang.
6
RYB. 6 Mencari Keberadaan Ruby.
7
RYB 7. Ruby Mengancam Emerald.
8
RYB 8. Pertunangan Ruby dan Tuan Herison.
9
RYB 9. Perlawanan Ruby.
10
RYB. 10. Tahanan Yang Menunggu Lamaran.
11
RYB 11. Kedatangan Keluarga Rykhad.
12
RYB 12. Emerald Memilih Ruby.
13
RYB 13. Ruby Mendapatkan Kembali Tempatnya.
14
RYB 14. Gadis Virusnya Bukan Kuman Biasa.
15
RYB 15. Ancaman Untuk Roger.
16
RYB 16. Memisahkan Emer dan Ruby.
17
RYB 17. Bukan Disekap, tapi Mau Didekap.
18
RYB 18. Mencari Kelemahan Ruby.
19
RYB 19. Emer Atau Airis?
20
RYB 20. Mengakhiri Pertunangan.
21
RYB 21. Semuanya Terungkap.
22
RYB 22. Menemukan Keluarga Baru.
23
RYB 23. Aku Akan Mengikuti Permainanmu.
24
RYB 24. Emerald Gagal Menikah?
25
RYB 25. Pernikahan Yang Tetap Terjadi.
26
RYB 26. Pengumuman Pernikahan.
27
RYB 27. Serangan Pertama Rachel Terhadap Ruby.
28
RYB 28. Kepanikan Roger Sanders.
29
RYB 29. Herison Bertemu Rykhad.
30
RYB 30. Menyingkirkan Tuan Herison.
31
RYB 31. Ruby Bertemu Shinta.
32
RYB 32. Membentang Jarak untuk Keluarga Sanders.
33
RYB 33. Terlihat Lebih Manusiawi.
34
RYB 34. Roger Meminta Bantuan Ruby.
35
RYB 35. Undangan Pernikahan untuk Keluarga Sanders.
36
RYB 36. Pesta Pernikahan Penguak Fakta.
37
RYB 37. Kebenaran yang Terungkap.
38
RYB 38. Tidak Mempercayai Roger.
39
RYB. 39. Bertemu Nyonya Safira.
40
RYB 40. Kehancuran Keluarga Sanders.
41
RYB 41. Kehilangan Segalanya.
42
RYB 42. Fakta akan Terus Terungkap.
43
Promo Karya: Sang Bos & Sekretaris Tersembunyi.
44
RYB 43. Rachel anak siapa?
45
RYB 44. Dua Saudara dengan Kehidupan Berbeda.
46
RYB 45. Roger Meminta Maaf.
47
RYB 46. Keadaan Mommy Safira.
48
RYB 47. Jati Diri Rachel.
49
RYB 48. Cakra Menemui Safira.
50
RYB 49. Reaksi Safira.
51
RYB 50. Semuanya Demi Safira.
52
RYB 51. Kehidupan Cakra.
53
RYB 52. Hidup Terlunta-lunta.
54
RYB 53. Mengingat Kedua Anaknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!