bab 4 datang di saat yang tidak tepat

Semua nya gelap, Athana tidak bisa merasakan apapun selain dingin, rasa nya seluruh tubuh nya bergetar karena dingin itu.

hingga tiba-tiba sebuah cahaya tiba-tiba muncul entah dari mana, membuat Athana menutup matanya karena silau.

"Athana." suara aneh tiba-tiba terdengar di telinga athana.

Membuat gadis itu perlahan membuka matanya, ia mematung melihat pemandangan di depan nya.

Karena, tidak ada apa-apa, hanya sebuah cahaya putih yang terang, dan angin lembut yang berhembus dari dalam sana.

"Siapa." tanya Athana.

"Kau tidak perlu tau siapa aku, hanya saja, jalani hidup yang akan ku berikan padamu. " ucap suara itu.

Athana mengerut heran, apa maksudnya, kehidupan apa, ah. Bukan nya dia jatuh ke dalam air ya.

"Aku bukan nya udah mati. " tanya Athana polos.

"Kamu masih hidup, tapi jiwa mu ku tarik agar bisa menjalani kehidupan lain yang ku berikan. " ucap suara itu.

"Kehidupan lain. " ucap Athana bingung.

"Bukan kah, kamu ingin menggantikan posisi seseorang. " tanya suara itu.

"Siapa, hidup ku saja sudah beban, bagaimana bisa aku mau menggantikan posisi hidup orang lain. " ucap Athana.

"Athena atmaja. " ucap suara itu.

"Dia... Bukan nya figuran bodoh itu. " tanya Athana.

"Benar, bukan kah kamu ingin istirahat sebentar dari kehidupan mu yang sebenarnya. " tanya suara itu.

"Iya juga, males ketemu mahesa. " gumam Athana.

"Tapi bagaimana dengan tubuh ku di sana. " tanya Athana.

"Kamu kemungkinan koma di sana. " ucap suara itu.

"gak terlalu buruk, oke deh, aku mau. " ucap Athana lagi.

"Baiklah, itu keputusan mu, jadi buat lah kehidupan Athena menjadi lebih baik. " ucap suara itu lagi.

"haha tentu, tapi semua yang ku lakukan, itu terserah ku kan. " ucap Athana.

"Tentu, hidup lah dengan baik, karena jika kamu mati sebelum waktu nya, maka di kehidupan nyata pun kamu tidak kembali. " jelas suara itu lagi.

"Oke." ucap Athana.

"Baiklah, sekarang kamu masuk lah ke dalam sana. " ucap suara itu.

Athana melangkah kan kakinya masuk ke sana, tapi sebelum ia masuk lebih dulu, ia mendengar ucapan terakhir suara itu.

"Banyak hal yang harus kamu ubah, karena kehidupan di sini, hampir sama dengan kehidupan mu di dunia nyata. " ucap suara itu.

"Apa maksud mu. " tanya Athana bingung.

"Semua rahasia yang terjaga, harus kamu temukan. " ucap suara itu lagi.

Saat athana ingin kembali bertanya, ia merasakan sebuah dorongan hingga ia melangkah maju, masuk ke dalam cahaya itu.

Athana menutup matanya takut, ia merasakan angin berkibar kencang, hingga menerbangkan anak rambut nya.

Semua nya hening, hingga angin mulai kembali damai, dengan muncul nya suara riuh entah dari mana.

Athana membuka matanya pelan, ia meringis saat ingatan nya tentang ia membaca novel teringat kembali.

Athana menatap sekitar, ia berada di mana? Seperti di depan sebuah perusahaan.

Namun pandang Athana yang meliar mulai fokus pada kerumunan di depan nya.

Di mana ada banyak orang yang mengelilingi dua orang yang seperti nya sedang mengungkapkan perasaan masing-masing.

Athana melihat ke arah pakaian yang dia pakai , ia mengerut jijik menatap pakaian sendiri, begitu norak, tapi saat melihat ke arah tangan nya yang seperti memegang sesuatu.

Athana membuka toth bag yang ia bawa itu, dan melihat isinya, alangkah terkejutnya dia melihat test pack dan juga surat rumah sakit yang menyatakan tentang positif hamil.

"Tunggu dulu. " gumam Athana.

Dia memproses dengan cepat apa yang sebenarnya terjadi dan ia berada di mana saat ini.

"Sial, apa jangan-jangan. " ucap Athana meringis.

Ia menatap kembali ke depan di mana, seorang laki-laki sedang berjongkok dengan menyodorkan sebuah kotak cincin pada seorang perempuan.

"Dia.. Suami ku, si bajingan gila itu. " umpat Athana terkejut.

Ia sampai jatuh terduduk karena terkejut, hal itu menarik perhatian beberapa orang, karena melihat athana yang terjatuh.

'Eh, siapa itu. '

'Jatuh dia, duh kasian. '

'Bantu gak nih. '

Banyak orang yang memperhatikan Athana tapi gadis itu tidak menghiraukan nya, ia masih shok sekarang.

"Jadi, sebentar lagi, aku mati. " gumam Athana takut.

Ia menutup wajahnya sebentar, untuk menetralisir ketakutan nya, banyak orang yang menatap iba Athana.

Karena jika di lihat sekilas, gadis muda itu terlihat menangis entah karena apa.

Seorang pria yang merasa banyak orang yang menatap keluar penasaran, hingga ia mengalihkan pandangan nya ke arah luar.

Deg.

Alangkah terkejutnya dia melihat sosok gadis kecil yang terduduk di tanah, dan seperti menangis.

Sial, di lihat dari postur badan nya saja dia tau, dia adalah istri nya, tapi kenapa dia ada di sini.

Athana merasa ada seseorang yang menatap nya pun, mengangkat wajahnya.

Mata nya terkunci pada tatapan tajam sosok pria yang sial nya adalah suami Athena.

"Ares atmaja sialan, awas kau. " umpat Athana marah.

Gadis itu memilih berdiri, dan berlari menjauh dari sana, sekarang yang ada di fikiran nya hanya satu.

Dia ingin pulang menjauh dan pergi dari sini, ia terus berlari dan melihat ke belakang, dan sialnya ternyata suami nya itu sedang mengejarnya.

"Tidak, tidak, sekarang bukan waktu nya aku berbicara dengan si bajingan itu. " panik Athena.

Gadis itu terus berlari, dan memberhentikan taksi, setelah itu dia langsung bergegas naik dan meninggalkan jalanan itu.

"Tidak, Athena! " teriak Ares khawatir.

Sial, kenapa istri nya datang di saat seperti ini, apakah tadi ia melihat dirinya yang sedang melamar gadis lain.

"Sial." umpat Ares.

Sedang kan Athena, gadis itu menyebutkan sebuah alamat, di mana itu adalah apartemen tersembunyi yang di miliki gadis itu.

Bagaimana athana tau, tentu saja dari novel, karena Athena bodoh menurut athana, gadis itu bahkan membeli sebuah apartemen khusus untuk mengalau.

"Agak lain. " gumam Athena.

"Sudah sampai mbak. " ucap supir taxi itu.

Athena Menganggukan kepalanya, untung nya ia membawa dompet dan uang, lalu membayar taxi itu.

Athena masuk ke dalam gedung apartemen nya, dan mencari kamar milik Athena.

"454." gumam Athena mencari kamar nya.

Dan setelah mencari, akhirnya ketemu, Athena pun buru-buru masuk ke dalam apartemen itu.

Saat masuk athana cukup terkejut saat melihat semua isi dari apartemen mewah itu.

"Wah, ternyata Athena kaya juga. " gumam nya.

Gadis itu melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kamar, dan berjalan menuju cermin besar yang ada di sana.

"What the fu'k. " umpat Athena melihat penampilan nya saat ini.

"Hiks, bagaimana ini bisa terjadi. " ucap Athena lirih.

Wajah nya berjerawat dan kusam, ini benar jerawat, bukan make-up atau pun pewarna.

"Bagaimana dia bisa hidup dengan wajah seperti ini. " gumam Athena miris.

"aish, apartemen mewah elite, beli skincare sulit. " ejek Athena.

"Tapi mau bagaimana pun, sekarang ini wajahku, dan aku harus mengurus nya. " gumam Athena.

"Yah, sekarang mari kita susun rencana, karena hidup harus ada planing. " ucap nya lagi.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***