EP: 4

“Apa yang kamu lakukan?!” Yunita membuka matanya dan menatap tajam ke arah Jessi yang berdiri di depannya. Matanya menyipit, mencermati sekitar, lalu bertanya dengan nada datar, “Jeremy mana?”

“Dia... pergi menjawab telepon, Bu. Belum kembali,” jawab Jessi pelan, menunduk, tak sanggup menatap mata ibu mertuanya itu.

“Oh.” Yunita mengangguk singkat, lalu menatap Jessi lebih tajam. “Hasil tesnya? Apa kata dokter?”

Jessi menggigit bibir, mencoba tetap tenang. “Dokter bilang bukan hal serius. Tapi... Ibu perlu dirawat di rumah sakit untuk observasi.”

“Kalau memang bukan hal serius, kenapa mesti rawat inap? Pulang saja. Jeremy kerja keras cari uang, kita tidak bisa sembarangan buang-buang!” sahut Yunita ketus.

“Tak apa, Bu. Aku masih punya gaji sendiri. Biaya rawat inap bisa aku tanggung,” bujuk Jessi lembut.

“Aku tahu kamu punya gaji. Tapi uang anakku ada padaku. Uangmu untuk urusan rumah tangga, bukan untuk hal remeh ini!” tukas Yunita sambil cemberut. “Pokoknya aku tidak mau dirawat!”

“Bu...”

Jessi tak tahu lagi harus berkata apa saat tiba-tiba Jeremy kembali. Ia menatap mereka berdua dan bertanya, “Jessi, gimana hasilnya?”

“Tidam terlalu serius kok,” ujar Jessi cepat sambil melirik Yunita. Lalu ia menarik lengan Jeremy dan berbisik, “Jeremy, bisa bicara sebentar?”

“Kenapa harus bisik-bisik? Ada yang tidak bisa dikatakan di depan Ibu?” Jeremy mengernyit.

Jessi menarik napas kesal. “Jeremy, tolong jangan sekarang...”

Melihat wajah istrinya yang mulai memerah karena emosi, Jeremy akhirnya mengalah. Ia membantu ibunya duduk di kursi dan berkata, “Bu, tunggu sebentar ya. Aku mau bahas sesuatu sama Jessi.”

Yunita mendelik curiga. “Hmph, ya sudah. Tapi jangan lama!”

Jeremy menarik Jessi menjauh ke sudut koridor dan bertanya pelan, “Apa yang sebenarnya terjadi?”

Jessi menggigit bibir. “Jeremy, kamu harus siap. Ini berat.”

“Apa maksudmu?” Wajah Jeremy langsung tegang.

Jessi menatap suaminya, lalu berkata lirih, “Dokter bilang... Ibu mengidap kanker paru-paru. Sudah stadium lanjut.”

“Apa?!” Jeremy mematung. Tangannya menggenggam lengan Jessi, tidak percaya.

Namun sebelum ia sempat bertanya lebih lanjut, suara keras terdengar di belakang mereka.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Jessi. Tubuhnya limbung ke belakang, nyaris jatuh. Ia menoleh dengan kaget, Yunita berdiri dengan napas tersengal, mata melotot.

“Bu!” seru Jeremy kaget, bergegas memapah ibunya yang terlihat goyah.

Namun Yunita tidak menggubris putranya. Ia menunjuk Jessi dan memaki keras, “Kamu! Ternyata benar dugaanku! Diam-diam nyumpahin aku di belakang! Aku sudah curiga kamu membicarakan sesuatu, dan ternyata kamu sebar kabar bahwa aku kena kanker?! Dasar menantu kurang ajar!”

“Bu, aku tidak...”

“Diam!” bentak Yunita, napasnya masih terengah. “Kamu mau bunuh aku pelan-pelan ya? Hari ini kamu bilang aku kanker, besok kamu doain aku mati supaya bisa tinggal berdua sama anakku!”

Jessi menahan air mata. Wajahnya masih perih, tapi hatinya jauh lebih sakit. Ia ingin membalas, ingin melawan. Tapi melihat tubuh Yunita yang lemah, ia menelan semuanya bulat-bulat.

Untuk Jeremy... demi suaminya...

“Bu, hentikan!” Jeremy berseru kesal. “Kenapa Ibu lakukan ini?”

“Apa? Aku tampar dia karena sayang kamu! Perempuan macam apa dia?! Kurang ajar! Kurang ajar!”

Suasana makin tegang hingga suara dingin terdengar dari ujung lorong.

“Ini rumah sakit. Tolong jangan membuat keributan.”

Semua orang menoleh.

Seorang pria tinggi berjalan mendekat, mengenakan jas dokter berwarna putih. Kacamata berbingkai silver bertengger di hidungnya, sorot matanya tajam, penuh wibawa.

Langkahnya mantap, wajahnya tenang tapi tak bisa disangkal bahwa kehadirannya membuat atmosfer berubah.

Jessi mengenali sosok itu.

Dokter Leo.

Dokter muda yang pernah merawat kakeknya dulu. Ia tak pernah menyangka akan bertemu lagi di situasi seperti ini.

Kerumunan orang perlahan membelah, memberikan jalan pada Leo. Ia berjalan mendekati mereka tanpa ekspresi, dan menghentikan langkahnya tepat di depan Yunita.

“Bu, jika Anda ingin berteriak atau memukul orang, sebaiknya dilakukan di luar rumah sakit. Ini tempat pasien, buka ring tinju.”

Yunita terdiam, tapi wajahnya masih diliputi amarah.

Leo lalu menoleh ke arah Jessi. “Kamu tidak apa-apa?”

Jessi mengangguk perlahan, meski matanya mulai berkaca-kaca.

Kini semua mata tertuju pada Leo, sosok yang baru masuk tapi langsung mengubah dinamika di ruangan itu.

Episodes
1 EP: 1
2 EP: 2
3 EP: 3
4 EP: 4
5 EP: 5
6 EP: 6
7 EP: 7
8 EP: 8
9 EP: 9
10 EP: 10
11 EP: 11
12 EP: 12
13 EP: 13
14 EP: 14
15 EP: 15
16 EP: 16
17 EP: 17
18 EP: 18
19 EP: 19
20 EP: 20
21 EP: 21
22 EP: 22
23 EP: 23
24 EP: 24
25 EP: 25
26 EP: 26
27 EP: 27
28 EP: 28
29 EP: 29
30 EP: 30
31 EP: 31
32 EP: 32
33 EP 33
34 EP: 34
35 EP: 35
36 EP: 36
37 EP: 37
38 EP: 38
39 EP: 39
40 EP: 40
41 EP: 41
42 EP: 42
43 EP: 43
44 EP: 44
45 EP: 45
46 EP: 46
47 EP: 47
48 EP: 48
49 EP 49
50 EP: 50
51 EP: 51
52 EP: 52
53 EP: 53
54 EP: 54
55 EP: 55
56 EP: 56
57 EP: 57
58 EP: 58
59 EP: 59
60 EP: 60
61 EP: 61
62 EP: 62
63 EP: 63
64 EP: 64
65 EP: 65
66 EP: 66
67 EP: 67
68 EP: 68
69 EP: 69
70 EP:70
71 EP: 71
72 EP: 72
73 EP: 73
74 EP: 74
75 EP: 75
76 EP: 76
77 EP: 77
78 EP: 78
79 EP: 79
80 EP: 80
81 EP: 81
82 EP: 82
83 EP: 83
84 EP: 84
85 EP: 85
86 EP: 86
87 EP:87
88 EP: 88
89 EP: 89
90 EP: 90
91 EP: 91
92 EP: 92
93 EP: 93
94 EP: 94
95 EP: 95
96 EP: 96
97 EP: 97
98 EP: 98
99 EP: 99
100 EP: 100
101 EP: 101
102 EP: 102
103 EP: 103
104 EP: 104
105 EP: 105
106 EP: 106
107 EP: 107
108 EP: 108
109 EP: 109
110 EP: 110
111 EP: 111
112 EP: 112
113 EP: 113
114 EP: 114
115 EP: 115
116 EP: 116
117 EP: 117
118 EP: 118
119 EP: 119
120 EP: 120
121 EP: 121
122 EP: 122
123 EP: 123
124 EP: 124
125 EP: 125
126 EP: 126
127 EP: 127
128 EP: 128
129 EP: 128
130 EP: 130
131 EP: 131
132 EP: 132
133 EP: 133
134 EP: 134
135 EP: 135
136 EP: 136
137 EP: 137
138 EP: 138
139 EP: 139
140 EP: 140
141 EP: 141
142 EP: 142
143 EP: 143
144 EP: 144
145 EP: 145
146 EP: 146
147 EP: 147
148 EP: 148
149 EP: 149
150 EP: 150
151 EP: 151
152 EP: 152
153 EP: 153
154 EP: 154
155 EP: 155
156 EP: 156
157 EP: 157
158 EP: 158
159 EP: 159
160 EP: 160
161 EP: 161
162 EP: 162
163 EP: 163
164 EP: 164
165 EP: 165
166 EP: 166
167 EP: 167
168 EP: 168
169 EP: 169
170 EP: 170
171 EP: 171
172 EP: 172
173 EP: 173
174 EP: 174
175 EP: 175
176 EP: 176
177 EP: 177
178 EP: 178
179 EP: 179
180 EP: 180
181 EP: 181
182 EP: 182
183 EP: 183
184 EP: 184
Episodes

Updated 184 Episodes

1
EP: 1
2
EP: 2
3
EP: 3
4
EP: 4
5
EP: 5
6
EP: 6
7
EP: 7
8
EP: 8
9
EP: 9
10
EP: 10
11
EP: 11
12
EP: 12
13
EP: 13
14
EP: 14
15
EP: 15
16
EP: 16
17
EP: 17
18
EP: 18
19
EP: 19
20
EP: 20
21
EP: 21
22
EP: 22
23
EP: 23
24
EP: 24
25
EP: 25
26
EP: 26
27
EP: 27
28
EP: 28
29
EP: 29
30
EP: 30
31
EP: 31
32
EP: 32
33
EP 33
34
EP: 34
35
EP: 35
36
EP: 36
37
EP: 37
38
EP: 38
39
EP: 39
40
EP: 40
41
EP: 41
42
EP: 42
43
EP: 43
44
EP: 44
45
EP: 45
46
EP: 46
47
EP: 47
48
EP: 48
49
EP 49
50
EP: 50
51
EP: 51
52
EP: 52
53
EP: 53
54
EP: 54
55
EP: 55
56
EP: 56
57
EP: 57
58
EP: 58
59
EP: 59
60
EP: 60
61
EP: 61
62
EP: 62
63
EP: 63
64
EP: 64
65
EP: 65
66
EP: 66
67
EP: 67
68
EP: 68
69
EP: 69
70
EP:70
71
EP: 71
72
EP: 72
73
EP: 73
74
EP: 74
75
EP: 75
76
EP: 76
77
EP: 77
78
EP: 78
79
EP: 79
80
EP: 80
81
EP: 81
82
EP: 82
83
EP: 83
84
EP: 84
85
EP: 85
86
EP: 86
87
EP:87
88
EP: 88
89
EP: 89
90
EP: 90
91
EP: 91
92
EP: 92
93
EP: 93
94
EP: 94
95
EP: 95
96
EP: 96
97
EP: 97
98
EP: 98
99
EP: 99
100
EP: 100
101
EP: 101
102
EP: 102
103
EP: 103
104
EP: 104
105
EP: 105
106
EP: 106
107
EP: 107
108
EP: 108
109
EP: 109
110
EP: 110
111
EP: 111
112
EP: 112
113
EP: 113
114
EP: 114
115
EP: 115
116
EP: 116
117
EP: 117
118
EP: 118
119
EP: 119
120
EP: 120
121
EP: 121
122
EP: 122
123
EP: 123
124
EP: 124
125
EP: 125
126
EP: 126
127
EP: 127
128
EP: 128
129
EP: 128
130
EP: 130
131
EP: 131
132
EP: 132
133
EP: 133
134
EP: 134
135
EP: 135
136
EP: 136
137
EP: 137
138
EP: 138
139
EP: 139
140
EP: 140
141
EP: 141
142
EP: 142
143
EP: 143
144
EP: 144
145
EP: 145
146
EP: 146
147
EP: 147
148
EP: 148
149
EP: 149
150
EP: 150
151
EP: 151
152
EP: 152
153
EP: 153
154
EP: 154
155
EP: 155
156
EP: 156
157
EP: 157
158
EP: 158
159
EP: 159
160
EP: 160
161
EP: 161
162
EP: 162
163
EP: 163
164
EP: 164
165
EP: 165
166
EP: 166
167
EP: 167
168
EP: 168
169
EP: 169
170
EP: 170
171
EP: 171
172
EP: 172
173
EP: 173
174
EP: 174
175
EP: 175
176
EP: 176
177
EP: 177
178
EP: 178
179
EP: 179
180
EP: 180
181
EP: 181
182
EP: 182
183
EP: 183
184
EP: 184

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!