Polwan Cantik Vs Gus Manis..

Polwan Cantik Vs Gus Manis..

Part 01.

...Assalamu'alaikum......

...Hai Teman setia Emak May, ketemu lagi enggeh sama Emak yang manis dan imut, semanis kisah cinta sepasang sejoli ini, iya ini.. siapa sih Mak mereka..?....

...Mau tau aja apa mau tau banget..??...

...Yuk kenalan sama cucu cucu Emak.....

...BTW, Emak mau ngucapin makasih dulu kepada seluruh Teman setia Emak May, yang enggak bisa di sebut satu satu, pokoknya Emak Love njenengan semua.. 💖💖...

Happy Reading...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Matahari pagi baru saja bersinar memberi kehangatan di setiap jengkal bumi di kota Gandrung ini, setiap sinar yang jatuh menerpa tanah berpasir di pinggir tambak ini membuat seorang pemuda tampan, bertubuh tegap, dengan Hoodie menutup topi di atas kepalanya, memecing kesilauan saat cahaya dari matahari jatuh menimpa air tambak, cahayanya yang bak kristal memendar dengan indahnya, terlebih saat angin meniupnya dan menimbulkan riak riak kecil yang semakin mempercantiknya.

Lengkungan bibir dari sang pemuda terus saja melebar saat netra coklatnya, menatap jauh ke depan, di mana sebuah bangunan tinggi menjulang berada, lengkungan bibir itu juga mengisaratkan rindu yang mendalam..

"Ali pulang Nda.." ucap pemuda itu sambil membetulkan ransel besar yang berada di pundak nya. 8 tahun lamanya dia menimba Ilmu di kota orang, dan di tambah 4 tahun lamanya dia pergi dari tanah air tercinta untuk belajar dimana Abinya pernah belajar disana dan kini tiba juga waktunya dia kembali dan mengamalkan segala yang telah di dapatkanya di luar sana.

Langkah tegap dari pemuda itu membuat beberapa pasang mata yang tengah melintas di jalan menatapnya penuh kagum dan tak jarang pula yang juga menyapanya.

"Assalamu'alaikum, Pak Madi.." sapa pemuda itu dengan mengulas senyum tipis, meskipun sangat tipis tapi itu mempu membuat orang yang di sapa dengan sebutan Pak Madi itu berhenti sejenak dari kegiatanya mencangkul selokan untuk membetulkan air yang mengaliri tambaknya..

"Wa'alaikumussalam, cah bagus, sopo tho iki kok koyok tau weruh..( Anak tampan, siapa ya ini, kok sepertinya pernah lihat..)" jawab Pak Madi sembari terus memandang tubuh tegap yang tinggi menjulang itu..

"Estu, mboten kemutan kalehan kulo pak, (beneran tidak ingat saya ya pak.)." kata pemuda itu sambil duduk di atas rumput dan di ikuti oleh Pak Madi yang duduk di sampingnya sambil terus memandang wajah dari pemuda itu. Wajah putih bersih dengan alis hitam tebal, di tambah dengan bibir tipis, menampakan dirinya sangat manis sebagai seorang pemuda, dan juga tampan.

"Siapa tho Le, maklum saya ini sudah tua.." jawab Pak Madi..

"Monggo Pak, di ingat ingat sambil ngeses.." kata pemuda itu sambil mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya dan menaruh di tengah tengah mereka berdua..

"Saya sudah berhenti merokok Le.." kata Pak Madi sambil menoleh ke arah air yang sudah sedikit menggenang.. "Sek tho, jane ki sampean sopo, aku kok temenan lali, tapi kok koyok ileng lamat lamat,.( Sebentar, sebenarnya sampean ini siapa, saya kok benar benar lupa, tapi seperti ingat sedikit tidak terlalu jelas..)" lanjut Pak Madi..

"Saya dulu yang sering ngambil ikan sampean Pak Madi, juga yang sering membongkar bendungan air selokan sampean, dan sampean tida...." jawab pemuda itu belum selesai namun sudah di potong duluan oleh Pak Madi..

"Gus Ali, ya Allah Gus Ali,.. " kata Pak Madi sambil hendak mencium tangan Gus Ali namun dengan cepat di tarik olehnya dan ganti mencium tanga Pak Madi. Ya pemuda itu adalah Salman Ali Ridho Maulana putra tunggal dari Gus Farid Hazmi Maulana dan Bunda Afiqah Akmalia.

Kenakalanya waktu kecil sudah dapat di maklumi oleh seluruh warga kampung ini, apa lagi oleh Pak Madi yang setiap harinya selalu mendapat ulah jahil dari Gus Ali, namun semua kenakalanya itu sejalan dengan nilai juga hafalan Al-Qur'annya. Dan dari sekian kenakalanya yang sangat banyak waktu kecil dulu ada satu yang membuatnya begitu Istimewa di hati masyarakat sekitar, yakni setiap habis di usili oleh Gus Ali selalu mendapat rizki yang tidak di sangka sangka, maka dari itu Pak Madi selalu membiarkan saja Gus Ali bersikap sesukanya di lahan tambaknya, meski tidak jarang dia harus berbenah sesudahnya.

Mereka berdua terus bercengkrama mengenai tambak dan hal hal lain hingga matahari sedikit naik, sampai Gus Ali pamit untuk segera pulang ke rumahnya lantas berjalan kembali menyusuri jalan berlapis cor coran ini. Langkah lebar dan panjangnya kembali berhenti di dekat pintu gerbang Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Ma'aly, yang di asuh oleh Ayah juga di bantu Kakak Iparnya Gus Nayif. Di sana dia membetulkan baju juga topi yang di gunakanya, sebenarnya bukan membetulkan melainkan membuatnya semakin berantakan, dan bagi yang tidak tahu menahu soal Gus Ali akan mengira dia sama sekali tidak berilmu dan berahlak, padahal dia adalah seorang Hafidzul Qur'an seperti Abinya, juga bergelar sebagai Sarjana Tehnik seperti Ibunya saat usianya masih 21 tahun.

"Assalamu'alaikum.." ucapnya lantang di depan pintu Ndalem rumahnya sendiri..

"Wa'alaikumussalam.." jawab seorang wanita muda dengan anak kecil berada dalam gendonganya, sorot mata wanita itu terus saja memperhatikan tamu yang berada di ambang pintu itu, wajahnya yang sedikit menuduk di tambah dengan topi yang maju kedepan, masih juga di tambah Hoodie di atas topi yang di gunakanya, membuat wanita muda itu susah melihat wajah dari pemuda itu. "Silahkan masuk Kang,." lanjutnya, lantas masuklah Gus Ali dan mendudukan dirinya di kursi ruang tamu..

"Wonten kepentingan kaleh sinten enggeh, (Ada kepentingan dengan siapa ya..)" tanya wanita yang masih berdiri di sudut ruangan sambil terus menimang nimang anaknya yang baru berusia di bawah satu tahun itu.

"Saya mau bertemu dengan Abi juga Bunda, Ning.." jawab Gus Ali masih dengan mununduk.

"Enggeh, sebentar, monggo kalih di dahar, sekalian nunggu air.." ucap wanita itu sembari membukakan toples yang berisi makanan ringan yang berada di atas meja, lantas dengan segera masuk lagi ke dalam, dia tidak tahu saja bahwa tamunya sedang menertawai kesibukanya itu..

"Taruh di sana Kang Hadi.." kata wanita itu lagi saat keluar dengan Kang Santri yang membawakan Teh hangat untuk tamu yang tidak lain adalah Gus Ali itu. "Monggo Kang, sambil nunggu Abi masih di kamar mandi.." lanjut wanita itu sambil berjalan masuk kembali.

"Ti, Uti, Kia maunya yang rasa Coklat.." kata seorang anak kecil berusia 8 tahunan, yang baru saja keluar dengan seorang wanita paruh baya namun masih telihat cantik apa lagi saat dia tengah tersenyum, menandakan bahwa di usia mudanya dulu dia adalah wanita yang memang sangat cantik.

"Iya, nanti kalau Mas Bima kesini sama Bude Dahlia.." jawab wanita itu, "Asalamu'alaikum..." lanjutnya dengan mengulurkan tanganya pada Gus Ali yang tengah duduk di kursi tamu.

"Wa'alaikumussalam.." jawab Gus Ali sambil mencium punggung tangan wanita di depanya lantas mengedipkan sebelah matanya pada ponakanya yang langsung menyembunyikan dirinya di balik tubuh Utinya..

"Ndhok Kia, salim tho sama tamu." kata wanita itu dengan mengajak cucunya untuk menyalami tamunya yang tak lain adalah putranya sendiri. Anak kecil yang di panggil Kia itu justru makin menggelang dan menarik narik tubuh Utinya untuk merunduk, dengan senyum yang di ulas untuk tamunya, ahirnya diapun menunduk dan mendengarkan bisikan dari Cucunya..

"Uti itu kayak Uncle Ali.." bisiknya pelan, dan sontak membuatnya membelalakan mata dan memandang langsung wajah dari tamunya yang masih terus menunduk, wanita itu langsung mendekat ke arah Gus Ali yang tengah duduk dan langsung menyibakan Hoodie yang tengah menutup kepalanya lantas dengan cepat tanganya menutup mulutnya di sertai isakan yang tiba tiba lolos.

"Ahh Bunda, gitu juga nangis..." ucap Gus Ali sambil berdiri dan memeluk Ibunya yang tengah menangis bahagia.

"Anak nakal.." ucap Bunda Ikah yang masih senantiasa menangis sambil memeluk putranya yang 4 tahun ini selalu di rindukanya.Memang selama 4 tahun ini Gus Ali sedang menuntut Ilmu di Yaman, dan baru kembali hari ini.

Gus Ali tumbuh menjadi pemuda yang tampan dengan Kharisma yang di padukan antara Gus Farid dan Bunda Ikah, senyumnya yang manis seperti Bunda Ikah di tambah wajahnya yang tampan persis seperti foto copy dari Gus Farid pada saat masih muda, membuatnya banyak di elu elukan oleh Mbak Mbak Santri, dan pasti itu akan semakin bertambah dengan tingkat kematangan usia juga Ilmu yang di milikinya sekarang. Jadi tidak akan heran jika ada begitu banyak yang diam diam memgaguminya, termasuk Hafiza, yang sudah mengaguminya dari semenjak SMP dulu.

Tapi Gus Ali tetaplah Gus Ali, meski dia sangat nakal dan senang jahil kepada Kang Kang Santri, tapi baginya wanita adalah hal yang paling dia jauhi. Tidak jelas alasanya apa, tapi dari sekian cerita yang ikut mengantarkan kedewasaan Gus Ali adalah menjadinya dia nakal karena di tinggal oleh Zilla atau Mbak Lalanya. Karena bagi Gus Ali Lala adalah teman terbaiknya, yang akan selalu mendengar dan menuruti segala hal yang di katakan oleh Gus Ali.

Semua lebih menjadi lagi saat Mbak Lalanya sudah kembali lantas menikah dan pergi lagi tanpa pamitan kepadanya. Pada saat acara pernikahan sederhana itu Gus Ali tidak mau di ajak oleh Bunda Ikah dan Gus Farid untuk turut hadir di pernikahan Mbak Lalanya. Dia memilih tinggal di rumah menjaga gadis kecil anak dari teman Bunda Ikah SMP yang sedang tidur dan juga sering berkunjung atau akan di jemput oleh Bunda Ikah saat sedang berkunjung kerumah orang tuanya, itu semua awalnya juga karena Gus Ali yang merengek minta adik, tapi begitu yang di bawa seorang anak kecil perempuan Gus Ali jadi sering menjahilinya.

Juwahir, nama gadis kecil itu dan akrab di sapa Juju oleh Gus Ali dan lantas menjadi kebiasaan bagi semua orang memanggilnya dengan sebutan yang sama yakni Juju. Dia adalah putri kedua dari Anne dan Taufiq sahabat Bunda Ikah juga merupakan Ipar Bang Hanan Kakak kandung Bunda Ikah. Juwahir adalah gadis kecil cantik dengan mata bulat, pipi tembem khas anak Balita dan rambut kriting kecil kecil, hingga Gus Ali akan suka sekali mengoloknya dengan sebutan rambut Sosis.

Pertengkaran pertengkaran kecil sering sekali terjadi ketika Juju dan Gus Ali bertemu, dan puncaknya adalah saat Gus Ali mendorong tubuh kecil Juwahir ke dalam kolam mandi Kang Santri hingga harus di rawat di rumah sakit beberapa hari, tidak tahu persis kejadianya seperti apa hingga peristiwa tersebut terjadi, namun yang pasti dari kejadian itu Gus Ali menjadi fobia dengan kolam renang ataupun air yang menggenang.

Dan setelah kejadian itu Gus Ali langsung di masukan ke Pesantren yang berada di luar kota dan hanya pulang setahun sekali saja, lantas bisa merubahnya menjadi sosok yang lebih pendiam, pemalu dan sopan kepada setiap orang, tapi tidak jika bersama dengan keluarganya. Lalu bagaimana dengan Juju, setelah kejadian itu Juju tidak pernah lagi datang ke Pesantren ini, meski kedua orang tuanya sering berkunjung kesini jika sedang berada di pulau Jawa.

Bersambung..

####

Juwahir yang memiliki arti Permata, dan semoga akan menjadi Permata di hati Gus Ali..

Terpopuler

Comments

Queendah

Queendah

aku start baca, mak...

2023-03-16

0

Lee SEO Kyo

Lee SEO Kyo

Banyuwangi mak

2022-08-25

0

꧁🎋ᴊãsૡïñê🐾꧂⁣ 🌽

꧁🎋ᴊãsૡïñê🐾꧂⁣ 🌽

mencoba mampir dan masih menalar🙏

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01.
2 Diam-Diam mencintai
3 Pemilik kaca mata renang.
4 Lagi Ngomongin Jodoh
5 Kembali Pergi
6 Lily mengingatkan tentang Juju
7 Akibat kenakalan Gus Ali
8 Di Ibu Kota.
9 Taruni Nuril 0764
10 Salman. A R.
11 Benci tapi juga Rindu.
12 Mahabbah
13 Pergi dengan Ridho.
14 Tanggung Jawab sekaligus jalan
15 Gadis Misterius Itu Adalah..
16 Jelas seperti hukum Idhar
17 Perjodohan.
18 Sudah saatnya.
19 Cinta perlu di perjuangkan
20 Rahasia Takdir
21 Drama Ponsel.
22 Sedia Payung Sebelum Hujan
23 Melihat sisi lain
24 @maulana_sar2727
25 Itulah Cinta Sendiri
26 #patahhati
27 Ujian Ikhlas
28 Menikmati Kebetulan.
29 Nuril Maydina Juwahir
30 Lagi lagi kecewa.
31 Hukuman atas kebimbangan.
32 Duka
33 Kejutan
34 Menikmati moment
35 Luar Biasa Bahagia.
36 Meminta Hatinya Lewat Do'a
37 Cukup Benarkah Cinta Seperti Ini.
38 Terluka.
39 Kepastian Hubungan.
40 Terkuaknya Kelebihan.
41 Perasaan Manis
42 Aku Akan Menunggu
43 Alasan Yang Tepat
44 Panggilan Hati
45 Setulus Tulusnya Cinta
46 Bimbang.
47 Melemah
48 Tidak Ada Alasan
49 Pengalihan Rasa
50 Jebakan.
51 Ternyata dia.
52 Dan Ternyata Kamu.
53 Berasa Maluku Pindah Ke Jawa
54 Mau Di Rayu Tapi Malu
55 Nikahin Saja
56 Selamat Jalan Juwahirku.
57 Gelisah..
58 Kejutan...
59 Kejutan Part 2
60 Kejutan Di Antara Kejutan.
61 Permata Dalam Pelukan
62 Fitrah Cinta.
63 Masih Saja Jaim.
64 Cara Mencintai.
65 Melelehnya hati.
66 Budak Cinta.
67 Obat yang manis.
68 Sebenarnya Cinta.
69 Mas Aii..
70 Tukang Gombal
71 Otewe Bulan Madu.
72 Apa itu sebuah undangan..?
73 Terjebak.
74 Melodi Cinta.
75 Polwan Cantikku VS Gus Manisku.
76 Extra Part
77 Extra Part Lagi.
78 Masih Extra Part.
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 01.
2
Diam-Diam mencintai
3
Pemilik kaca mata renang.
4
Lagi Ngomongin Jodoh
5
Kembali Pergi
6
Lily mengingatkan tentang Juju
7
Akibat kenakalan Gus Ali
8
Di Ibu Kota.
9
Taruni Nuril 0764
10
Salman. A R.
11
Benci tapi juga Rindu.
12
Mahabbah
13
Pergi dengan Ridho.
14
Tanggung Jawab sekaligus jalan
15
Gadis Misterius Itu Adalah..
16
Jelas seperti hukum Idhar
17
Perjodohan.
18
Sudah saatnya.
19
Cinta perlu di perjuangkan
20
Rahasia Takdir
21
Drama Ponsel.
22
Sedia Payung Sebelum Hujan
23
Melihat sisi lain
24
@maulana_sar2727
25
Itulah Cinta Sendiri
26
#patahhati
27
Ujian Ikhlas
28
Menikmati Kebetulan.
29
Nuril Maydina Juwahir
30
Lagi lagi kecewa.
31
Hukuman atas kebimbangan.
32
Duka
33
Kejutan
34
Menikmati moment
35
Luar Biasa Bahagia.
36
Meminta Hatinya Lewat Do'a
37
Cukup Benarkah Cinta Seperti Ini.
38
Terluka.
39
Kepastian Hubungan.
40
Terkuaknya Kelebihan.
41
Perasaan Manis
42
Aku Akan Menunggu
43
Alasan Yang Tepat
44
Panggilan Hati
45
Setulus Tulusnya Cinta
46
Bimbang.
47
Melemah
48
Tidak Ada Alasan
49
Pengalihan Rasa
50
Jebakan.
51
Ternyata dia.
52
Dan Ternyata Kamu.
53
Berasa Maluku Pindah Ke Jawa
54
Mau Di Rayu Tapi Malu
55
Nikahin Saja
56
Selamat Jalan Juwahirku.
57
Gelisah..
58
Kejutan...
59
Kejutan Part 2
60
Kejutan Di Antara Kejutan.
61
Permata Dalam Pelukan
62
Fitrah Cinta.
63
Masih Saja Jaim.
64
Cara Mencintai.
65
Melelehnya hati.
66
Budak Cinta.
67
Obat yang manis.
68
Sebenarnya Cinta.
69
Mas Aii..
70
Tukang Gombal
71
Otewe Bulan Madu.
72
Apa itu sebuah undangan..?
73
Terjebak.
74
Melodi Cinta.
75
Polwan Cantikku VS Gus Manisku.
76
Extra Part
77
Extra Part Lagi.
78
Masih Extra Part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!