08. Andra, Cowok itu Lagi.....

Hari ini cuaca Jogja sangat terik....seperti tidak bersahabat dengan seluruh penghuni kota ini.

Matahari seakan tertawa lepas karena keasyikan bermain sinar laser yang sangat menusuk hingga bagian bawah kulit. Hal itu membuat sebagian siswa yang sedang berdiri di halte bus transjogja berusaha menghalangi sinarnya dengan menutupi wajah mereka dengan kedua telapak tangannya. Bahkan mereka rela berhimpitan untuk memperoleh tempat yang sedikit teduh.

Demikian halnya dengan Tita dan Hani. Kedua sahabat itu saling berebut selembar kertas koran bekas yang mereka temukan tergeletak di bangku halte transjogja. Dan akhirnya membuat koran itu sobek terbagi dua, alhasil mereka tertawa karena kertas koran itu sudah tidak bisa dipakai lagi.

"Tuh kan elo sih Ta....Hiss sama princes gak mau ngalah sih". Hani pura - pura manyun.

"Whats.....princes!! Princes dari Tahura?! Tita mendelik mengejek tapi tetep dengan senyum manis.

"Eh....nyolot nih anak....kagak tau apa siapa gue,,,," Hani sambil menepuk dada.

Tita tersenyum....

Dan mereka pun terlibat dalam guyonan - guyonan absurd khas anak remaja. Tanpa peduli dengan siswa siswi lain yang juga menunggu bus biru bak kartun tayo kesayangan dedek kecik yang tayang tiap sore di TV itu.

...🍭🍭🍭🍭...

Seeeetttt....ciittt....

Bunyi sebuah mobil Honda jazz berwarna putih, berhenti di hadapan keduanya.

Tak pelak membuat kedua gadis remaja itu mendongak dan menghentikan candaan absurd mereka. Kemudian bersamaan memandang ke arah mobil tersebut.

Brukk...

Terdengar pintu mobil ditutup dan menampilkan wajah ganteng seorang cowok yang berseragam SMU sama dengan yang dipakai Tita dan Hani.

Cowok itu tersenyum ramah dan melangkah mendekati gadis itu.

"Belom pulang Ta?", basa basi cowok itu.

"Eh....Andra, belom. Lagi nungguin transjogja nih belom datang." Tita menjawab dengan tersenyum.

Ternyata mereka saling mengenal.

"Mau pulang bareng...?" , Andra.

"Maaf....lain kali ya Ndra. Soalnya aku sama Hani lagi mau sistertime". Tita menolak dengan lembut sambil mengeratkan pegangan tangannya dengan Hani, memberi tanda kalau dia tidak mau pulang bareng Andra dan Hani harus membantunya.

Hani meringis, mengangguk kemudian meletakkan tangan kanannya ke depan dada seraya menunduk.

Seolah dia meminta maaf karena membuat Tita tidak bisa mengikuti ajakan Andra.

"Oh....gitu ya... Trus kapan dong waktunya brothertime sama aku", Andra sambil tersenyum menggoda.

"Yahh.... kapan aza, terserah lo. Ajakin temen laki lo lah Ndra", Hani menyahut tanpa berniat mengejek namun dengan suara agak keras.

Tita menyapu pelan mulut Hani, memberi tanda agar sopan.

Dengan tersenyum, "Maafin Hani ya Ndra, dia emang gitu anaknya". Tita menjelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Maklum darah muda kan gampang tersulut.

"Ok....never mind. Kalo gitu aku duluan ya Ta, Han...". Andra melambaikan tangan dan berlalu dari hadapan mereka.

Sepeninggal Andra.

"Kenapa sih Ta, kamu gak welcome sama Andra? Secara dia itu ganteng, tajir, ketua osis ramah pula.... Padahal ye... yang ngantri buat Andra tu panjang dan lama itulah coki - coki", Hani bertanya bahkan menyematkan penggalan iklan coklat.

"Haniiii....mulai deh. Kamu kan tau alesannya. Aku gak boleh pacaran sama nenek". Tita menoel pipi Hani gemas.

"Iyyaa...tau...sayang...tapi kan nenek sudah gak ada. Jadi kamu bisa kan pacaran sama Andra. Lagian tu ya biar kamu kagak kesepian. Ada yang menemanimu saat kamu lagi bete, ada yang nyemangatin saat kamunya putus asa. Ada temen gitulah saat kamu mau berbagi suka duka." Hani memilin ujung rambutnya tanpa sadar ucapannya pasti akan membuat gadis di sebelahnya mewek.

Tita menunduk mendengar ucapan Hani sahabatnya.

"Eh....ya ampun Tita maap, keceplosan. Mulutku....", Hani memukul pelan bibirnya saat menyadari ucapannya.

"Maapin inces ya say....!", Hani memiringkan tubuhnya ke arah Tita, memeluk dan mengusap punggung gadis itu pelan.

Semenit....dua menit....

Tita melepaskan pelukan keduanya namun tangannya masih tetap memegang kedua lengan sahabat tersayang nya itu, seraya berkata "Gak papa, aku tau kok apa yang kamu maksud, kamu gak sengaja kan, gak bermaksud mau bikin aku mewek di jalan kan".

"Tita....beneran, inces minta maaf...."

"Iya....iya....dimaafin..." Tita menggangguk kemudian tersenyum ceria. Walau hanya berusaha ceria. Bagaimanapun dia akan sedikit mengingat tentang rasa kehilangan nenek , abang bahkan kedua orang tuanya.

"Eh....Han, itu busmu datang", Tita menepuk pundak Hani pelan.

"Ah...ya....Kalo gitu inces duluan ya say..." Hani cipika cipiki Tita. Dengan berat hati dia meninggalkan Tita sendiri karena masih merasa tidak enak dengan perkataannya tadi. Tapi gimana lagi.... bus transjogja yang melewati jalur menuju ke rumahnya sudah datang.

Terpaksa dia harus meninggalkan Tita sendirian. Ehh....gak sendirian juga kok, masih banyak siswa siswi lain yang juga masih menunggu si biru tayo datang.😊

...🍭🍭🍭🍭...

Lima menit menunggu, akhirnya si tayo datang juga.

Tita naik kemudian menghempaskan badannya di bangku yang kosong. Diikuti beberapa murid lain yang mungkin satu arah dengan jalur Tita pulang.

Bus yang Tita tumpangi tidak terlalu penuh.

Tita membuang nafas pelan kemudian memandang keluar jendela yang menampilkan deretan bangunan bangunan megah, sesekali berhenti dan berjalan pelan karena kepulangan Tita hari ini masih siang sehingga berbarengan dengan jam makan siang.

Yah...selama seminggu ke depan sekolah Tita dipulangkan bakda dhuhur karena sekolah masih disibukkan dengan persiapan bahan pembelajaran untuk semester 2.

Sedikit melupakan kesedihannya tentang ucapan sahabatnya Hani, tetiba Tita mengingat sosok cowok yang tadi menghampiri saat menunggu si tayo.

Hem....Andra, iya....Andra si Ketos.

Cowok berkulit putih, rambut lurus, hidung kayak prosotan tinggi badannya antara 175 - 180cm.

Dan seperti yang Hani bilang, ganteng, tajir, ketua osis, ramah pula, kurang apalagi coba!!

Untuk golongan anak laki, Andra termasuk anak yang pandai. Beehhh,,,,,, cap cuss say.

Cowok itu sudah berusaha mendekati Tita semenjak Tita menginjakkan kaki di sekolah ini.

Saat kelas X mereka akrab, meskipun tidak berada di kelas yang sama.

Keakraban mereka tercipta dimulai dari MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Awalnya Tita dan Andra berada pada hukuman yang sama, karna di hari pertama tidak memakai topi yang terbuat dari jerami sesuai arahan kakak senior. Alhasil mereka berdua dihukum memungut sampah di seluruh halaman sekolah.

Mengingat kejadian itu, Tita tersenyum tipis.

Saat itulah perkenalan mereka dimulai dan akhirnya mereka selalu bersama sama mencari dan menyelesaikan misi - misi dari kakak senior yang super duper tidak masuk akal.

Mulai dari disuruh membawa wafer tango berisi 2 biji wafer, membawa botol air mineral 1 liter merek akurakuwat, his mana ada merek kayak gitu.

Hadehhh....

Bahkan seabrek misi tidak masuk akal yang bikin pusing dan tepok jidat.

Karena kedekatan itu, bahkan Andra tahu kalau Tita adalah anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan *Harapan Bunda* asuhan Bik Marsih dan Pak Udin.

Sesaat Tita berfikir ulang....

Kalo saja Tita mau memberi sedikit kesempatan pada Andra, mungkin dia tidak merasa sekosong ini.

Benar apa yang dikatakan Hani, kalau saja dia welcome sama Andra mungkin dia gak akan merasa sendiri. Setidaknya setiap saat dia berbagi rasa tanpa rasa sungkan secara mereka pacaran. Kan sah sah saja kalo Tita menuntut setidaknya perhatian dari Andra. Kan cowoknya. Ya kan, anak zaman sekarang gitu loh!😂

Ehh...tapi,

Sekarang kang Tita sudah mempunyai Kennan yang sangat sangat sah dimata Allah bahkan dimata hukum jika mereka tertangkap mesum oleh tetangga. wk...wk...wk...kkkk

Saaa...ae....neng Tita.

🍨🍨🍨🍨

Vote

Komen

Tambahkan favorit❤

Tengyu so much sudah mau mampir😍😍😍

LEE JONG SUK as ANDRA

Andra si ketos tamvan nan ramah yang aktif di sekolah, diapun menjadi mostwanted di sekolah meski tidak menjadi anggota tim basket. Menyukai Tita namun ditolak dengan alasan prinsipnya yang tidak mau pacaran. Namun Andra masih menyimpan rasa sukanya berharap suatu saat bisa bersama, tanpa tahu kenyataan bahwa Tita sudah menikah.