Penasaran dengan malam pertamaku sebagai pengantin baru......
Flashback on.......
Aku keluar dari kamar mandi dengan piyama panjang berwarna merah marun bermotif kartun minions kesukaanku dan masih dengan kerudung instan rumahan yang bertengger di kepalaku.
Dengan pelan aku menutup pintu kamar mandi kemudian duduk di depan meja rias sebuah kamar yang didominasi warna biru gelap yang menambah kesan maskulin kamar seorang lelaki.
Ya..... sebuah kamar yang cukup luas dengan sebuah ranjang kingsize berseprai biru muda polos dipadukan dengan bantal guling yang berwarna biru gelap dengan motif kotak serta selimut dengan warna senada.
Ranjang itu berdampingan dengan deretan pintu kaca menuju balkon. Dua buah nakas di sisi kanan kiri ranjang yang di atasnya terdapat lampu tidur. Serta sebuah almari baju dengan empat pintu berwarna hitam terangyang sepertinya terbuat dari kayu sono, simpel tanpa ukiran menempel dinding di sisi yang lain.
Tidak terlalu banyak benda ataupun hiasan dia dalam kamar ini.
Mermperlihatkan bahwa empunya kamar sepertinya tidak suka hal ribet, ***** bengek layaknya kamar seorang cewek.
Hanya sebuah ring basket menempel pada dinding kamar dengan sebuah bola basket yang teronggok di lantai berdampingan dengan sebuah gitar.
Juga sebuah rak kaca yang memuat deretan piala juga medali.
Heeeemmmmm......
Sepertinya pria itu banyak prestasi juga.
Tidak ada sofa ataupun televisi di dalam kamar ini.
Ah,,, haruskah aku tidur berdua dengan lelaki itu.
Aku menggelengkan kepala pelan, sepertinya tidak nyaman. Aku belom siap.
Membayangkan malam pertama yang seharusnya dilakukan seorang suami isteri yang sudah sah.
Oh nooo..... aku bergidik ngeri.
Ceklek..... suara pintu terbuka,
Seettt, aku pun menengok arah pintu yang menampilkan suamiku memasuki kamar dan berjalan menuju ranjang kingsizenya.
Dia sudah berganti pakaian dengan kaos oblong hitam dan celana pendek abu selutut khas remaja.
Wajahnya terlihat lebih segar, keren.... aura remaja cool yang bisa menghipnotis siapapun kaum hawa di sekolahnya.
Mungkinkah dia juga jadi idola di sana, jangan - jangan diapun sudah mematenkan gadis cantik bunga di sekolah untuk digandengnya.
Heeemmmmm
Entahlah.
Terlihat dari ujung mataku, lelaki yang sudah bergelar suamiku itu merebahkan diri di ranjang sambil mengutak atik benda pipih yang dia raih dari atas nakas.
Kutarik mataku untuk fokus mengoles toner ke dalam kapas yang kupegang. Dengan sedikit menunduk, kulanjutkan aktivitasku membersihkan muka dan mengoleskan sedikit pelembab untuk menjaga wajahku biar lembut kenyal bagaikan pantat bayi.
Heeemmmm dah kayak iklan pelembab wajah yang sering muncul di TV aje....
Sejenak aku berfikir,
Apakah dia mengizinkan aku tidur seranjang dengannya. Mengingat sikap dinginnya, sepertinya tidak.
Terus aku tidur dimana nih, tak ada sofabed dalam kamar ini.
Ahhh....
Haruskah aku tidur bareng Naura di kamarnya?!
Yahhh.... aku kamar Naura saja, semoga dia mengizinkan aku tidur dengannya.
Bergegas aku rapikan alat make up diatas meja rias. Kubuang kapas kotor ke keranjang sampah di samping meja.
Kemudian aku berdiri dan memasukkan kursi bekas kududuki ke dalam kolong meja rias.
Ku berjalan ke arah pintu....
Ceklek,,,,
Belom sampai pintu terbuka dan aku masih memegang pintu, sebuah suara bariton terdengar di telingaku.
"Mau kemana lo....??!!"
Otomatis aku urungkan menarik pintu untuk terbuka, kupalingkan wajahku menghadanya.
"Mau ke kamar Naura", sahutku sedikit pelan dan hati - hati.
"Mo ngapain,,,,,,???", lagi dia bertanya.
Ku jawab jujur, " Mau tidur bareng sama Nau,,,,,,"
Belom selesai kusebutkan nama Naura, dia sudah menimpali dengan nada keras...
"Lo mau bikin Bunda marah sama gue,,,,,,!!!!!
lo mau gue dikeroyok seluruh orang rumah,...hahh?!!
"Kagak bisa, lo tidur sini bareng gue. Lo udah jadi bini gue. Kagak ada tidur tidur bareng Nou atau siapapun di rumah ini."
"Baliiikkkk", tegasnya.
"Enak aja, belom ilang sakit ati gue dimarahin sama Bunda.... mau bikin Bunda hapus nama gue dari KK keluarga Atmadja lo.....!! mau nyebar garam di atas luka gue.....Heisshhhh", dia masih ngedumel geram, sambil meletakkan hp di atas nakas dengan kasar.
Kuambil napas, kubuang kasar.
Aku tarik tanganku dari handel pintu.
Dengan gontai kulangkahkan kakiku menuju ranjangnya.
Sejenak aku ragu untuk mendaratkan tubuhku ke ranjang itu.
Sedetik.....dua detik....
"Udah tidur aja.... gue bukan singa. Gak bakalan gigit juga," lagi cowok itu ngedumel sambil memiringkan badan ke sisi kanan sambil menempatkan guling di belakang punggungnya.
Akupun merebahkan badanku dipinggir ranjang dengan pelan. Tak lupa aku miring ke kiri. Sehingga kami tertidur dengan saling memunggungi.
...🍭🍭🍭🍭...
Apakah ada kekhilafan yang terjadi di malam itu??
No.....no....no.....suer...
Tidak terjadi apapun diantara kami.
Saat aku mendengar adzan subuh aku terbangun dengan sedikit bingung, karena aku berada di kamar yang asing.
Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, sedikit tersentak karena aku melihat seorang laki - laki tidur terlentang hampir menguasai ranjang dengan selimut yang tersibak ke bawah kakinya.
Alhamdulillah, aku pun mengelus dadaku karena ternyata aku masih dengan piyama yang aku gunakan kemaren dan kerudung yang masih nyaman bertengger di kepalaku.
Sejenak aku memijit pelipisku untuk mengingat dan menerka apa yang telah terjadi.
Akupun tersadar dengan mengingat peristiwa pernikahan mendadak yang berlangsung kemarin.
Segera aku beranjak dengan pelan ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Inginku membangunkanya untuk sholat shubuh bersama. Tapi ku urungkan niat itu. Mengingat bagaimana wajah marah itu semalam.
Akhirnya ku selesaikan shubuh pertamaku sebagai seorang isteri. Dan bergegas keluar dari kamar.
Dan di dapur inilah aku berakhir dengan sedikit membantu mbok Darmi asisten rumah tangga keluarga Atmadja untuk menyiapkan sarapan pagi.
Flashback off...
...🍭🍭🍭🍭...
Sore ini di ruang belakang yang menghadap taman serta kolam renang berukuran sedang, keluarga Atmadja berkumpul bersama.
Hawanya yang sejuk semilir sangat mendukung untuk menikmati teh hangat serta camilan ringan.
Di sofa ada ayah Danu Atmadja yang sedang membaca Kedaulatan Rakyat yang katanya belom sempat dibaca tadi pagi.
Sedangkan bunda Vida duduk disamping ayah sembari meminum teh hangat serta mencicipi kue muffin bikinan menantu barunya.
Coba tebak siapa menantu barunya.....?!
Benullll.....*itu aku*....hak...hak...hakkk,
kecomot deh judul lagu SO7.....
Kak Vina asyik makan berdua dengan suaminya di pinggir kolam renang. Dan sepertinya asyik ngobrol merencanakan hari esok. Eh... mungkin mengingat tentang masa lalu mereka yang indah.
Bukan maksudku mengintip aktivitas kakak iparku, tapi memang mereka terlihat jelas dari tempatku duduk di ruangan ini.
Ruangan yang berpintukan kaca bening yang dapat digeser dengan mudah, sehingga memudahkan oksigen hilir mudik ke dalam ruangan ini.
Naura rebahan di karpet bulu yang kududuki dengan asyik menscrol gadgetnya. Sesekali senyum sendiri atau melotot dan menutup mulut yang menganga karena konten yang dia lihat.
Sedangkan aku......?!!!!
Aku duduk bersila di depan duo krucil yang sedang bermain. Tak jarang aku tersenyum memandang duo bocil yang asyik bermain di depanku itu. Mereka berdua asyik menata dan menggabungkan lego untuk membentuk karakter yang mereka inginkan. Sesekali mereka berceloteh dengan aksen cadelnya dan membuat kami yang berada di ruangan ini tertawa riuh.
Duo bocil itu adalah Keina Naya Putri Sanjaya berjenis kelamin perempuan dan berusia 6 tahun, biasa dipanggil Keina yang konon katanya berasal dari singkatan Kevin milik Vina hehehe.....
Sedang si kecil adalah Kenzo Pahlevi Putra Sanjaya,
berjenis kelamin laki - laki dengan usia 4 tahun.
Sanjaya adalah nama keluarga dari Kak Kevin yang notabene adalah suami dari Vina Atmadja.
Keluarga yang humbel, sepertinya mereka semua bahagia.
Kecuali,....Kennan.....entah darimana sikap dingin dan ketusnya itu berasal, aku tak tahu.
Tanya sama othor kali yak....😂😂
Adakah yang pengen tahu dimana Kennan Wijaya Atmadja yang sudah bergelar suami dari Tita Andriana.....
Dia..... tidak ada.....!!!! ohhhwww.....
Semenjak bangun dari tidurnya tadi pagi, aku belum melihat sedetikpun wajah tampan itu.
Ohhhh.....tampan ya.....
"Abang keluar Bun, joging...." seruan itu yang tertangkap boleh gendang telingaku.
Dan sampai sore ini tak terlihat batang hidungnya.
Mungkin dia muak melihatku.
Memilih menghindar, pikirku.
🍨🍨🍨🍨
KK \= Kartu Keluarga
Like
Vote
Komen
Tambahkan favorit❤
Tengyu so much sudah mau mampir😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
ennona bee
semangat thorr
2021-05-23
3
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Nyimak Aku Tuh....
2020-12-17
6
Zalfa
sabar ajaa
2020-10-10
6